NovelToon NovelToon
FOREVER HATE YOU

FOREVER HATE YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:486.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chyntia R

Jika ada yang paling dibenci oleh Brianna di dunia ini, itu adalah sosok lelaki bernama Arthur Matthews.

Arthur bukan hanya pria yang membully-nya di Universitas, tapi dia juga yang sudah menghancurkan hidup Brianna.

Lalu, apa jadinya jika mereka kembali dipertemukan dalam keadaan Brianna yang sudah berbeda? Apakah Arthur masih bisa bersikap semena-mena padanya? Atau justru ini adalah saat yang paling tepat untuk Brianna membalaskan dendamnya pada lelaki itu?

"Aku bukan lagi gadis yang dulu bisa kau injak-injak. Aku sudah menjadi wanita yang independen dan mampu melawanmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap membencimu, Arthur! Selamanya!" -Brianna Walton.

"Meski penampilanmu sudah berubah, tapi kau tetaplah Brianna yang dulu. Aku tidak sabar untuk kembali mengusik hidupmu karena kau adalah permainan yang selalu menyenangkan." -Arthur Matthews.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Usul

Tiga hari setelah kepulangan Arthur ke Canada, dia mendapat telepon dari ibunya yang mengatakan mengenai pertemuannya dengan seorang bocah yang mirip sekali dengan Arthur.

Jane memang baru sempat menghubungi Arthur sekarang, karena beberapa hari ini dia sangat sibuk, begitupun Arthur yang kembali disibukkan dengan rutinitasnya begitu tiba di Canada.

Awalnya Arthur tidak begitu menanggapi ujaran ibunya. Dia hanya terkekeh mendengar Jane yang antusias menceritakan tentang bocah kecil bernama Chico tersebut.

Namun, saat Jane mengatakan bahwa bocah itu adalah keponakan Brianna, itu cukup menyita pikiran Arthur yang membuatnya langsung berpikir keras.

"Mom yakin itu keponakannya?"

"Iya, kau ingat adik Brianna yang sempat bertemu dengan kita di Rumah Sakit saat menjenguk Fabio, kan? Nah, pria itu adalah ayahnya."

"Ya, aku ingat, tapi maksudku adalah apakah dia benar-benar anak dari adiknya?"

"Kenapa kau malah menanyakan hal itu?" Jane malah balik bertanya.

Arthur tak mungkin mengutarakan kecurigaannya mengenai status anak itu. Jujur saja, dia curiga anak itu justru adalah anaknya dan Brianna. Tapi dia segera menepis pemikiran semacam itu.

"Bukan apa-apa, Mom. Aku hanya meragukannya, karena Mom bilang dia mirip denganku, itu berarti dia tak mirip dengan adik Brianna," kata Arthur diselingi dengan tawa pelannya.

"Ya, mommy pikir dia lebih cocok menjadi anakmu," kelakar Jane disertai kekehannya pula.

"Bisakah Mom mengirimkan fotonya padaku?"

"Buat apa?"

"Yah, hanya untuk menilai seberapa mirip dia denganku, Mom. Aku jadi penasaran," akui Arthur terus terang.

"Baiklah, lain kali Mom akan mengajaknya berfoto," kata Jane menyanggupi.

Setelah panggilan itu terputus, Arthur mulai memikirkan mengenai percakapannya dengan sang ibu. Bukan soal pekerjaan tapi tentang anak bernama Chico tersebut.

"Apakah dia putraku?" Arthur masih mengingat dengan jelas bagaimana 4 tahun yang lalu dia dan Brianna menghabiskan malam bersama tanpa pengaman. Apakah membuahkan hasil? Tapi, kenapa anak itu justru dinyatakan sebagai anak dari Zach? Begitulah pemikiran Arthur.

Andai saat ini Arthur masih di New York maka dia akan memastikan mengenai anak itu dengan mata kepalanya sendiri, apalagi ibunya juga mengatakan umur Chico adalah berkisar 3 tahun-an. Bukankah ini seperti teka-teki yang harus dijabarkannya.

"Jika dia memang putraku, dan selama ini Brianna sengaja menyembunyikannya dariku ... maka aku harus membuat perhitungan dengannya," tekad Arthur.

Arthur tersadar saat seseorang mengetuk pintu ruangannya. Dia membiarkan orang itu masuk.

"Selamat pagi, Tuan. Ini jadwal anda hari ini." Seorang pria menghampiri Arthur dan mulai membacakan jadwal kegiatan Arthur untuk seharian ini. Dia adalah asisten Arthur 3 tahun belakangan.

"Ok, thanks. Ada lagi?" tanya Arthur yang melihat gelagat sang Asisten seperti hendak mengatakan sesuatu.

"Maaf Tuan, saya ingin mengajukan cuti tahunan karena istri saya harus melahirkan dalam satu bulan ke depan."

Arthur menghela nafas pendek. "Kapan cutimu dimulai?" tanyanya.

"Mungkin seminggu dari hari sekarang," jawab pria bernama Alister tersebut.

"Baiklah, urus semuanya dan siapkan orang yang akan menggantikanmu."

"Yes, Sir."

Arthur kembali berkutat dengan pekerjaannya yang super banyak. Dia tidak memiliki waktu untuk bermain-main lagi sekarang.

...***...

Brianna kembali menemani Jane meeting hari ini, ini adalah pembahasan projects yang tertunda bersama Fabio tempo hari karena Fabio sudah sembuh pasca kecelakaan waktu itu. Mereka pun sepakat mengadakan pertemuan di luar kantor kembali.

"Bagaimana keadaanmu, Fabio?" tanya Jane.

"Aku sudah jauh lebih baik, Aunty," jawab Fabio.

"Syukurlah," kata Jane dengan senyumnya.

"Apa Arthur tidak ikut?" tanya Fabio.

"Uhm, dia sudah kembali ke Canada."

"Benarkah? Astaga, aku belum sempat bertemu dengannya lagi," respon Fabio.

Mendengar nama Arthur yang kini dibicarakan, membuat Brianna mengalihkan tatap, dia tidak berminat mendengar kabar mengenai pria itu.

Percakapan itu dilanjutkan dengan pembahasan kerja yang lebih serius, lalu di lanjutkan dengan acara makan siang bersama.

"Bagaimana kabar Chico, Bri?" tanya Jane dalam perjalanan pulang mereka sehabis meeting dengan Fabio.

"Ehm, dia sudah keluar dari Rumah Sakit kemarin," jawab Brianna.

"Dia sudah sehat?"

Brianna menganggukkan kepalanya.

"Syukurlah, aku sedih melihat anak kecil harus menjadi pasien di rumah sakit," akui Jane.

"Yes, Mrs." Brianna sebenarnya malas membahas Chico dengan Jane, padahal biasanya dia selalu antusias membicarakan mengenai sang putra. Dia hanya tak ingin Jane mendekatkan diri dengan Chico, karena Brianna tak tau apa imbas kedepannya jika itu sampai terjadi.

"Bolehkah aku kembali bertemu dengannya? Aku sudah janji untuk membelikannya miniatur helikopter," ujar Jane dengan senyuman.

Brianna tentu tidak enak menolak kebaikan Jane secara terang-terangan, tapi disisi lain dia tidak mau Jane semakin akrab dengan putranya. Harus ada tembok diantara mereka dan Brianna sadar jika itu harus direalisasikan sebelum Jane atau Arthur mencaritahu lebih jauh mengenai Chico dan akan berimbas pada ketenangannya dan putranya.

"Kebetulan Zach membawanya pergi keluar kota, Nyonya," alasan Brianna.

"Bukankah dia baru sembuh? Kenapa Zach membawanya pergi?" Ada nada khawatir dalam kalimat Jane, Brianna tau itu akan terjadi, karena hubungan darah diantara mereka jelas ada dan itulah yang membuat Jane seakan mengkhawatirkan keadaan Chico.

"Aku tidak bisa mencegahnya Nyonya. Itu hak Zach sebagai ayahnya," tukas Brianna.

Jane pun menghela nafas panjang. Dia sadar dia tak berhak atas Chico, tapi kenapa bocah itu membuatnya merindukan?

"Jujur saja, aku seperti menemukan cucuku saat bertemu Chico," akui Jane akhirnya.

Mendengar itu, sontak saja Brianna membolakan matanya.

"Dia memang cucumu, Nyonya," batin Brianna.

"Maaf ya jika aku lancang, Chico terlalu manis dan wajahnya mengingatkanku pada Arthur kecil. Andai saja Arthur mau menikah, mungkin dia sudah memberikanku cucu selucu dan secerdas Chico," kata Jane dengan tatapan menerawang.

Brianna mengulas senyum tipis. "Apa anda tidak berniat menjodohkannya saja?" saran Brianna. Dia seperti mendapat pemikiran karena curhatan Jane.

Jane langsung menoleh pada sang sekretaris. "Menurutmu itu akan berhasil?" tanyanya.

"Yah." Brianna sebenarnya tidak yakin. Tapi, jika Arthur benar-benar menikah maka dia akan terbebas dari pria itu. Arthur akan memiliki keluarga dan anak dari wanita lainnya. Dengan begitu Arthur tidak akan pernah merebut Chico darinya. Begitulah ide yang terlintas di kepala Brianna.

"Sepertinya aku akan mengatakan hal ini pada Arthur, itu ide yang patut direalisasikan," ujar Jane riang. Dia seperti menemukan harapan baru. Benar, kenapa selama ini dia tak berpikir menjodohkan Arthur saja?

"Ya, kau bisa melakukannya, Nyonya."

"Menurutmu, wanita seperti apa yang cocok untuk Arthur?" Jane malah bertanya pada Brianna.

"A-aku tidak tau, Nyonya." Brianna mendadak keki. Mana dia tau tipe Arthur seperti apa, yang jelas bukan sepertinya yang selalu dianggap bodoh oleh pria itu.

"Apa dia akan suka dengan usulan ini?" gumam Jane kemudian. "Ah, tapi setidaknya Arthur memang harus memikirkan soal keturunan mulai sekarang," ujarnya melanjutkan.

"Ku harap kau segera menemukan kandidat yang cocok untuknya, Nyonya. Bisa kau mulai dengan para wanita karir yang paling dekat dengan kehidupanmu," ujar Brianna.

Jane manggut-manggut. "Ada beberapa anak dari relasiku, ini bisa menjadi pernikahan bisnis juga, tapi tentu dengan wanita yang juga bisa menarik perhatian Arthur. Bagaimana, Bri?" tanyanya.

"Yah, itu bagus," kata Brianna memaksakan senyumnya. Entah kenapa perasaannya seakan tersentil dengan hal yang diusulkannya sendiri, tapi jika Arthur menikah maka semua jalannya akan lebih baik, Brianna tentu akan mendukungnya.

...To be continue.......

1
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Henny Aprilaz
bagus ceritanya
Henny Aprilaz
keren thor🥰
Henny Aprilaz
nah lho...gaskeun arthur🤣
Henny Aprilaz
wkwkwkw...cing garong🤣🤣🤣🤣
Henny Aprilaz
Haha ketemu c arthur...jodo yaaaa
Henny Aprilaz
loading otak c Arthur...tak menyadari bahwa dia mencintai c Bri....😇😇😇
Henny Aprilaz
semangat Bri🥰
Henny Aprilaz
kampret lo Arthur 😡😡😡
Henny Aprilaz
apakah Brianna mendapat pelecehan dari Arthur...d masa lalu
Henny Aprilaz
kayaknya waktu masa kuliah juga Arthur sudah menyukai Brianna dengan cara membully Brianna...menurut qu yaaaaa🤭
ncapkin
Luar biasa
Sry Handayani
flo bener" perempuan tulus
Lilis Ernawati
ceritanya bagusss... tp yg like kok ga byk yaaa
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
Sry Handayani
bisa tur bisa
Lilis Ernawati
baguuuss bgt ceritanyaaa...
Sry Handayani
Luar biasa
Naruto Kurama
maksdnya 🫣 tiba2 the end,😁
sakura
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!