"Menyingkirlah dan berhenti mengejar aku. Percuma saja, aku tak suka dengan anak kecil."
"Enak saja anak kecil, aku sudah besar, Om. Lihat saja, dada ku tumbuh dengan baik."
Darren Wisnu Abiana adalah seorang duda keren berusia 36 tahun, dia di tinggalkan oleh sang istri untuk mengejar pria lain. Patah hati yang Darren rasakan membuat nya trauma dan menutup hati nya untuk wanita mana pun.
Hingga, seorang gadis berseragam SMA datang dan mengejar nya. Meskipun dia sudah bersikap jutek pada gadis bernama Sherena itu, tapi dia tetap tidak pantang menyerah untuk mendapatkan nya.
Akankah pertahanan Darren runtuh saat melihat kesungguhan yang di lakukan oleh Sheren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Pantai
Darren tersenyum saat melihat Sherena yang terlihat sangat senang, dia berlarian di pantai. Gadis itu asik bermain pasir dan akan berlari menjauh ketika ombak datang. Sungguh demi apapun, tunggakan Sherena benar-benar menghibur.
"Sayang, kesini.." Panggil Sherena sambil tersenyum, dia merentangkan tangan nya. Darren berjalan mendekat, dia bersiap untuk memeluk Sherena. Tapi, gadis itu malah berlari menjauh, seolah mengajak Darren bercanda.
"Tangkap aku, sayang.."
"Oke, aku akan menangkap mu." Jawab Darren, dia pun berlari menyusul gadis nya. Pria itu terus mengejar Sherena, hingga saat gadis itu lengah, Darren pun langsung menangkap nya.
"Dapat.."
"Aaaa, sayang curang.."
"Kok curang sih?"
"Kamu mah langkah nya lebar." Rajuk Sherena, Darren tertawa mendengar jawaban Sherena, membuat gadis itu cemberut.
Darren yang melihat hal itu, tentu saja merasa gemas. Tanpa banyak bicara, Darren langsung mencium bibir Sherena. Pria itu melumaat dan memagutt nya dengan lembut. Sherena juga tak keberatan, karena suasana pantai memang agak sepi.
Gadis itu memeluk erat leher Darren, mereka berciuman mesra. Tangan besar Darren meraup mesra pinggang ramping Sherena dan menarik nya hingga tubuh mereka saling menempel tanpa jarak.
Beberapa menit kemudian, Darren melepaskan tautan nya, dia mengusap bibir Sherena yang basah, lalu mengecup nya singkat.
Kedua nya bertatapan dalam, hingga beberapa detik kemudian, Sherena memalingkan wajah nya karena tak tahan dengan tatapan Darren. Dia tidak pernah di tatap seintens itu, apalagi oleh lawan jenis dan itu bisa di bilang orang lain.
"Kamu malu, sayang? Wajah mu memerah, lucu sekali." Darren mencubit gemas pipi kemerahan Sherena, membuat wajah gadis itu semakin memerah.
"Sayang ihhh.." Rengek Sherena.
"Hahaha.." Darren tergelak, dia benar-benar gemas dengan tingkah Sherena. Dia menggendong gadis itu dan memutar-mutar nya.
"Aaaa, sayang.." Sherena memekik kesenangan. Sungguh demi apapun dia sangat bahagia saat ini. Dia benar-benar merasakan kebahagiaan saat bersama Darren.
"Sayang, sudah. Aku pusing.." pinta Sherena, Darren pun menurunkan gadis itu membuat gadis itu hampir saja oleng. Hampir saja dia terjatuh kalau Darren tidak segera menangkap nya.
"Aduh, pusing.."
"Maaf, sayang." Ucap Darren, dia menarik Sherena ke dalam pelukan nya. Dia mengusap punggung Sherena, juga mengusap puncak kepala gadis cantik itu. Beberapa kali juga, Darren melayangkan ciuman-ciuman hangat di kepala Sherena.
"Tidak apa, sayang."
"Aku pengen main lagi."
"Main apa sih, sayang? Dari pada main, mendingan kita foto-foto." Usul Darren.
"Yaudah, pake ponsel sayang aja."
"Iya.." Darren mengeluarkan ponsel mahal nya, dia pun mengambil beberapa foto.
"Sayang.." Panggil Sherena, membuat Darren menoleh.
"Eehh, ngapain?" Tanya Darren saat melihat Sherena membuka satu persatu kancing kemeja yang dia kenakan.
"Foto ini untuk konsumsi pribadi." Jawab Sherena sambil mengarahkan kamera nya ke arah Darren.
"Ayo pose, sayang." Ucap Sherena, akhirnya mau tak mau pun Darren berpose dengan gaya cool nya, membuat Sherena bersorak kegirangan. Setelah di rasa cukup, Sherena pun buru-buru mengancing kembali kemeja yang di kenakan oleh Darren.
Bisa gawat kalau roti sobek kesukaan nya di lihat oleh perempuan lain, ini adalah aset nya yang tak boleh di lirik siapapun.
"Astaga, sayang.."
"Apa? Mau pamer sama cewek lain, gitu?" Ketus Sherena sambil mengancing kemeja yang di kenakan oleh Darren.
"Kan kamu yang buka tadi, sayang."
"Tetep aja, sekarang harus di tutup. Ini punya aku pokoknya, jadi gak boleh ada yang lihat ini selain aku."
"Iya, sayangku." Jawab Darren sambil mengusap wajah cantik Sherena dengan lembut dan mengecup pipi kanan sang kekasih. Kedua nya pun memilih berjalan-jalan santai sambil mengobrol, sesekali kedua nya bercanda ria seperti layaknya sepasang kekasih yang romantis.
Sherena tak sedetik pun melepaskan tangan nya dari lengan Darren. Dia tak mau pria nya di lirik oleh gadis lain, semakin siang di pantai semakin ramai, banyak gadis-gadis yang menatap Darren dengan tatapan penuh kekaguman dan Sherena tak menyukai itu.
Jadi, dia terus saja menempel pada Darren agar semua orang tahu, kalau Darren adalah miliknya.
......
🌻🌻🌻🌻🌻
🥵🥵🥵🥵