Jezica adalah anak dari seorang Selebritis single parent. Jazica adalah anak seorang artis film papan atas sekaligus artis INFOTAIMEN. Info tentang ibunya selalu Hits di berbagai media. Hidupnya menjadi tidak biasa, dia jadi kehilangan Privacy karena menjadi anak seorang artis. Ibunya selalu sibuk, bahkan dalam sebulan bisa tidak pulang karena sibuk shooting di luar kota. Jazica merindukan kebersamaan dengan ibunya seperti dulu, saya ibunya masih menjadi guru les bahasa Inggris. Kehidupan keartisan ibunya mempengaruhi dirinya dalam bersosialisasi dan dalam banyak hal lainnya.
Akankah Jezica bisa mengatasi masalahnya sebagai anak selebritis?
Akankah Jezica bisa memenuhi harapan ibunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACASTAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM PERTAMA
Pesta dengan adat Jawa itu dilaksanakan dengan meriah di rumah Sukarsih. Para tetangga dan sanak saudara hadir datang penuh suka cita memberi selamat pada mereka.
Pernikahan adat Jawa memiliki banyak ritual dan prosesi yang dijalankan secara berurutan.
Prosesi dan ritual yang dijalani oleh Sukarsih dan suaminya saat pernikahan yang pertama, pemasangan tratab dan tarub yang dilakukan oleh ayahnya sehari sebelum acara pernikahan. Kedua, pemasangan tuwuhan yang dilakukan di tempat siraman agar mendoakan agar Sukarsih dan suami segera dapat momongan. Ketiga, siraman dilakukan sehari sebelum acara pernikahan, untuk prosesi penyucian diri antara dia dan suaminya. Keempat, Midodareni atau malam pengarip-arip. Lalu dilakukan prosesi akad nikah, penyerahan pengantin pria, upacara panggih, ngidak endhog, minum air degan, tanam rambut dan lepas ayam.
Sukarsih yang memakai pakaian pengantin adat Jawa terlihat ayu, membuat Subarkah tak henti-hentinya memandanginya.
Pakaian yang dipakai oleh Sukarsih adalah kebaya berwarna hitam, terbuat dari bludru yang panjang, dan kerahnya berbentuk U. Kebayanya itu terlihat anggun, sopan, namun sederhana. Bagian bawahnya dia mengenakan jarik motif parang. Riasannya make up tebal khas Jawa, tapi tidak terlalu medok, ada konde dengan hiasan melati di rambutnya terurai panjang sampai menyentuh pinggang. Dia pakai Subang, kalung, cincin, dan gelang. Sukarsih nampah anggun bak putri keraton.
Para undangan terpana melihat Sukarsih yang cantik ayu dalam balutan pakaian adat itu. Sukarsih sebenarnya adalah gadis yang banyak disukai oleh beberapa pemuda di kampungnya. Contohnya saja Sukanto yang terang-terangan menyatakan cinta padanya di depan lapangan upacara, namun kemudian ditolaknya. Atau Suatu kali Jono datang melamarnya, walaupun jadi tukang sapu di alun-alun ibu kota dia memberanikan diri, namun lagi-lagi ditolaknya.
Dan, sepertinya lagi rezekinya Subarkah, Sukarsih menerima lamarannya. Setelah Subarkah menunggu jawaban selama 6 bulan.
Sebenarnya Subarkah sudah lama menyukai Sukarsih. Sukarsih yang memiliki wajah ayu perempuan Jawa, tapi tinggi bak peragawati. Untuk ukuran perempuan, Sukarsih cukup tinggi, tingginya adalah 168 cm. Sukarsih memiliki badan yang sintal dan rambut panjang sepinggang. karena terlalu panjang Sukarsih mengepangnya lalu menggulungnya setengah bagian ke atas. Terlihat kuno tapi jadi rapi. Sukarsih kalau berangkat ke sekolah tidak pernah menggerai rambutnya. Dia hanya menggerai rambutnya di rumah atau pergi ke warung membeli gula atau kopi untuk bapaknya. Suatu kali Subarkah membeli rokok ke warung, terkesimalah dia melihat di warung itu ada gadis cantik, yang bernama Sukarsih. Kala itu Sukarsih menggerai rambut sepinggangnya. Aroma shampo tercium oleh Subarkah dari rambut Sukarsih. Seketika itu juga Subarkah langsung jatuh hati. Jatuh hati pada pandangan pertama. Saat bertemu pandang saat membayar, Sukarsih sekilas bersitatap mata dengan Subarkah.Bagi Sukarsih biasa saja, tapi bagi Subarkah bagaikan lampu hijau yang harus diterobosnya.
Sukarsih, duduk diam dengan penuh khidmat mendengarkan bunyi gamelan. Dia menatapi para pemain gamelan dan si mbak sindennya.
Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen yang dimainkan bersamaan. Gamelan merupakan perpaduan beberapa alat musik gendang, Gambang,, dan gong. Perpaduan semua alat musik itu menghasilkan harmoni yang indah.
Gamelan berfungsi sebagai sarana pendidikan, membangun suasana, mengiringi acara perhelatan atau pesta pernikahan, dan mengiringi tarian.
Bahkan gamelan ditetapkan sebagai warisan budaya nonbenda oleh UNESCO pada tahun 2021.
Sukarsih, melihat permainan dan nyanyian sinden degan penuh penghayatan hati.
Suaminya melihat ke arah Sukarsih dengan tatapan penuh kecintaan.
"Senyum, nopo, Sih, wajah ayumu jangan ditekuk begitu."
"Sukarsih menekan seluruh perasaanya yang berkecamuk. Rasa kesalnya masih tertinggal pada Subarkah. Perlakuan tidak sopan Subarkah pada malam itu saat acara pertunangan mereka masih membekas diingatannya. Dia masih tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan yang akan dijalaninya bersama laki-laki ini. Laki-laki yang tidak pernah dicintainya. Laki-laki yang tidak pernah diimpikannya dalam mimpi. Laki-laki yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Sukarsih kecewa dalam dalam hati. Kecewa pada ibu, kecewa pada bapak, dan kecewa pada takdirnya.
Subarkah meraih tangan Sukarsih lalu memegangnya dengan erat. Kali ini Sukarsih diam saja tidak mengelak dan tidak menghindar. Sukarsih sudah pasrah, pasrah pada takdir.
Acara pernikahan di Pasuruan secara umumnya ada beberapa tahapan, yaitu upacara tarub, ngunduh mantu, tinjo manten, cucuk lampah, dan minum air degan. Begitu juga prosesi perkawinan Sukarsih dan Subarkah.
Biasanya mahar yang diberikan adalah seperangkat alat solat, perhiasan, jarik dan kebaya, kain batik dan stagen, seperangkat make up, atau tas dan alas kaki.
Sukarsih saat ditanyai mau mahar apa saja, dia menyerahkan ada kedua orang tuanya untuk menentukan. Dan kedua orang tuanya memilih seperangkat perhiasan lengkap gelang, anting, dan kalung, serta uang sepuluh juta sebagai maharnya. Dan disanggupi oleh Subarkah dan keluarga.
Dekorasi dalam acara pernikahannya Sukarsih adalah ada pelaminan dari kayu Jati, ada kotak angpao, meja Konsul dari kayu jati yang sama. Ada terpal tebal. Standing dekorasi ornamen kayu jati dan ukuran khas Jawa.
Acaranya meriah namun sakral.
Di kamar kecilnya berukuran kurang 2x3 meter itu, Sukarsih duduk di pinggir ranjang besi. Kamar yang tempat tidurnya memakai kelambu berwarna merah, alas kasur berwarna putih. sebuah selimut berwarna merah pun ada sana. Cat tembok kamarnya yang aroma pekatnya masih tercium, karna baru kemarin baru selesai di cat oleh bapak. Di samping ranjang besinya terdapat meja rias dari besi juga yang memantulkan wajah Sukarsih yang lesu dan layu.
Bunyi cicak di dinding tiga kali terdengar di tembok. Seakan mengejek nasib Sukarsih yang menikah dengan orang yang tidak dicintainya.
Sukarsih memandang ke arah Subarkah yang tertidur telentang di sebelahnya. Subarkah yang sudah menjadi suaminya. Kini dia harus pasrah pada Subarkah . Pasrah pada takdir. Saat dia memandangi Subarkah kembali, Subarkah membuka matanya, ia memandangi Sukarsih.
"Kamu, kenapa toh, Sih?"
"Kamu nyesel kawin sama, aku?"
Sukarsih cuma menggeleng dan tertunduk.
Sukarsih malam itu sangat cantik. Ibu memberinya wejangan banyak sekali dan ia disuruh memakan kain jarik itu untuk menutupi badannya saat mau masuk kamarnya. Kini badan Sukarsih hanya berbalut sehelai kain jarik bercorak burung merak. Subarkah memandangi tubuh Sukarsih dari rambutnya hingga kakinya.
Jumanto sudah lama menginginkan Sukarsih, sejak dari Sukarsih masih SMP. Subarkah lalu bangun dan langsung menerjang Sukarsih. Ranjang besi itu langsung berderit karena gerakan Subarkah seperti itu.
Subarkah seperti binatang buas melihat mangsanya, ia memeluk Sukarsih menciumi rambutnya, mukanya, telinganya. Sukarsih berusaha menahan diri untuk tidak menolaknya. Ia ingat pesan ibunya.
Subarkah lalu menarik Sukarsih ke ranjang dan menidurkan Sukarsih. Kini Sukarsih ada dalam himpitan badannya. Suaminya memeluknya erat. Menciumi bibir Sukarsih. Sukarsih merasa terkesiap mendapat ciuman itu, dia belum pernah merasakan yang namanya ciuman, Sukarsih terlalu asyik dengan dunia belajarnya sehingga tidak mau dan tidak terpikirkan untuk berpacaran.
Semakin dalam Subarkah menciumnya. Subarkah semakin haus dengan tubuh Sukarsih, dengan beringas dibukanya kain yang menutupi badan Sukarsih. Sukarsih ketakutan namun ia hanya meringkuk dalam dekapan Subarkah. Subarkah menciumi dua bentukan cekungan di dada Sukarsih.
Dan, malam pertama itu diakhiri Subarkah dengan penuh makna. Ia dengan sadarnya menekan bagian bawah perut Sukarsih. Makin dalam makin lama dan semakin kencang. Sukarsih meringis kesakitan. Dia merasakan sakit dan perih.
Darah setitik menetes membasahi alas kasur. Pada akhirnya, pun, Sukarsih merasakan nikmat itu. Walaupun bercampur dengan perih yang sangat. Dia merasakan nikmat yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Subarkah telah menaklukkan hati Sukarsih di malam pertama mereka.
Sukarsih menyerah.
Dia menyerah di dalam pelukan Subarkah.
Keesokan paginya Sukarsih terbangun dalam keadaan sakit pegal di badannya.
Sukarsih segera bangun dari ranjang besi. Bunyi Krak Krik dari ranjang besi sebenarnya sudah terdengar dari semalam. Sukarsih sudah memberi minyak pada ranjang itu, tapi tetap saja ia mengeluarkan bunyi Krak Krik.. Subarkah masih tertidur lelap dibautnya. Sukarsih sejak pagi ini bertekad akan menutup hatinya pada siapa pun dan membuka lembaran baru di hatinya, cintanya hanya untuk Subarkah selamanya. Sukarsih sebenarnya pernah menyukai seseorang di bangku sekolahnya. Dia menyukai guru drama di ekstrakurikulernya. Dia adalah Seno Aji, yang mengajarkan dia dan temanya bermain drama. Saat pementasan kelas Seno Aji begitu gagah di atas panggung di akhir acara. Namun, setahun kemudian Seno Aji menikah dan berhenti jadi guru ekstrakurikuler mereka. Sejak itu patah hati Sukarsih, dan sejak saat itu pula Sukarsih tidak lagi menyukai siapa pun. sampai akhirnya ia menikah.
Seorang gadis biasanya masa puber di umur saat ia menginjak dari bangku sekolah dasar akhir, bangku sekolah menengah pertama, dan menengah atas. Pada masa itu perkembangan fisik perempuan sedang berkembang karena perubahan hormonnya.
Periode awal pubertas itu dimulai pada umur 8-13 tahun. Yang ditandai dengan tumbuhnya payudara, mengalami menstruasi, munculnya rambut di area kemaluan, munculnya jerawat, dan mengalami perubahan emosi.
Begitu juga Sukarsih, ia memulai masa pubertas ya di umur 13 tahun. Saat itu ingat sekali kalau ia ketakutan saat mendapati celananya masah ada noda darah kecoklatan dan perutnya melilit sakit serasa diaduk-aduk. Untunglah pada hari itu adalah hari Minggu, ia ada di rumah. Ibu lalu memberinya nasihat tentang cara membersihkan noda darah menstruasi dan memberinya jamu untuk minuman pereda nyari. Sukarsih minum beras kencur dan jahe untuk meredakan sakit perutnya.
Sukarsih pun merasakan perubahan fisik pada dirinya. Dadanya yang makin lama makin membesar, bokongnya semakin pada berisi, pahanya dan perutnya yang kian mengencang.
Pada saat SMA itulah dia mulai jatuh cinta, cinta pertamanya. Yang membuat jantungnya berdebar kencang, dadanya mengeras, dan pikirannya menghayal tentang asmara.
Sukarsih tumbuh dengan pubertas yang dibekali ilmu oleh ibunya. Ia tetap terarah dan tidak tumbuh jadi gadis yang gatel dan kecanduan cinta pada lelaki pada waktu itu.