Setelah Kakak kembarnya menikah dan mempunyai anak. Kaira seperti di kejar deadline untuk segera menikah. Rasanya ia jengah padahal umur masih belum tua.
Namun siapa sangka, saat dia pasrah lamaran datang tiba-tiba. Tetapi yang menjadi masalah, dia di lamar oleh Regantara.
"Kenapa harus dia?"
"Memangnya kenapa?"
"Astaghfirullah kak...mana mungkin aku menerima pria yang jelas-jelas menyamakan wajahku dengan boneka babi!"
cuzz squele "Menikah Janda"
Dan jangan lupa follow igku weni0192
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Sampai di rumah Kaira tercengang dengan mobil yang sudah terparkir rapi di halaman. Mobil pengeluaran baru berwarna merah yang begitu feminim tetapi terkesan cute. Pas sekali dengan apa yang ia impikan, mobil sport idamannya sejak lama namun tak pernah kesampaian hingga sudah terlewat modelnya.
Bukan karena tak mampu membeli, Ayahnya pasti akan menuruti apapun yang ia mau. Tapi ia yang selalu ingin membeli dengan gajinya sendiri. Alhasil harus sabar dan lebih usaha lagi.
Dan kini semua yang ia inginkan seakan terwujud tanpa di minta. Tanpa ia bersusah payah apa yang ia impikan sudah di depan mata. Semua terwujud karena suaminya yang tanpa di duga paham akan inginnya.
"Dia tau dari mana sich semua kemauan aku, kenapa apa yang aku ingin dia tau semuanya. Eh...tapi pede banget dech aku, ya kalo itu buat aku kalo bukan apa nggak aku yang malu jadinya."
Kaira menutup gerbang dan jalan mendekati mobil itu, namun hanya melirik kemudian melangkah mendekati pintu dan masuk. Tak ingin kepedean, dia memilih untuk segera masuk rumah dan membersihkan diri.
Hari sudah semakin sore, setelah solat ashar Kaira turun kebawah menuju dapur. Masakan simple ala Kaira segera di mulai. Ia memasak ayam goreng, tumis capcay dan goreng tempe tepung. Berharap Regan suka karena ini masakan pertama yang ia buat.
Setelah satu jam berkutat di dapur dengan hasil yang insyaAllah enak. Kaira buru-buru naik ke kamar untuk berganti pakaian dan melaksanakan kewajiban tiga rakaat. Dia bangkit dari duduknya setelah mendengar deru mobil sang suami memasuki pagar.
Melepas mukenah dan berganti dengan kerudung instan. Turun ke bawah dengan langkah cepat dan segera menyambut sang suami di depan pintu.
"Assalamualaikum sayang...." Regan tersenyum setelah keluar dari dalam mobil. Menatap sang istri yang sudah rapi dengan gamis rumahan berdiri di ambang pintu dengan senyum mengembang.
"Wa'allaikumsalam suami..."
Kaira segara meraih tangan Regan, menciumnya dan di balas dengan kecupan kening yang begitu lembut.
"Sudah di coba mobilnya, hhmm?" tanya Regan yang kini meraih pinggul Kaira dan memeluknya dengan posesif.
"Itu untukku?" tanya Kaira memastikan.
"Untuk istriku atau ada istriku yang lainnya di sini?" Regan menggoda dengan menoleh ke kanan dan ke kiri serta ke dalam rumah. Namun tak lama cubitan pedas mendarat di perutnya membuatnya Regan tertawa dengan meringis kesakitan.
"Berani macam-macam aku tidak akan segan-segan meninggalkanmu!" setelah mengucapkan itu Kaira segera masuk ke dalam rumah namun belum sempat melangkah Regan segera mengeratkan kembali pelukannya.
"Jika ada satu kenapa harus menginginkan yang kedua. Karena satu saja sudah membuatku bahagia." Regan mengecup pipi Kaira dan mengajaknya menuju mobil. "Ini mobil kamu sayang." Regan membukakan pintu dan membiarkan Kaira untuk masuk ke dalam.
"Bagaimana? kamu suka?" tanya Regan dengan lembut. Dia berdiri di luar mobil menatap sang istri dengan tatapan penuh kasih sayang.
Kaira tersenyum dengan mata berbinar, melihat isi mobil begitu mewah. "Aku suka..." Kaira menghidupkan mesin mobil dengan senyum mengembang. "Makasih ya .." ucapnya kemudian turun dari mobil dan memeluk Regan dengan erat.
"Sama-sama sayang ..." Regan mengusak pucuk kepala Kaira yang berbalut hijab. Tak ada kebahagiaan lain selain melihat sang istri tersenyum senang. Regan berdiri mensejajarkan tubuh Kaira dengan sedikit membungkuk.
"Aku tunggu imbalannya di kamar, karena semua tidak gratis sayang," bisiknya kemudian mencuri cium di bibir dan segera masuk ke dalam rumah.
Senyum di wajah Kaira seketika luntur, ternyata tak ada yang cuma-cuma. Regan membuatnya cemberut seketika. "Dasar Regantara!" Kakinya menyentak lantai dan segera masuk ke dalam menyusul suaminya.