Takdir Ailyna

Ailyn pun pergi ke toilet dan melihat gaunnya yg putih kini terkena wine yg memberikan bercak merah. Ia sudah mencoba untuk membilasnya dengan air tapi justru malah jadi kacau gaunnya.

"Kenapa jadi begini?? padahal ini gaun mahal pemberian Alonso." gumam Ailyn dalam hati.

Ailyn pun berpikir sejenak di toilet tersebut. Lalu dirinya juga memikirkan berapa lama lagi acara pernikahan Jane. Setidaknya ia harus berada disana satu jam lagi, dan gaunnya jadi kacau.

Ailyn pun akhirnya terpikir sebuah ide gila. Dan ia memanggil Alonso untuk membantunya.

"Al tolong bawakan aku sebotol wine." pinta Ailyn.

"Ai.. kau mau apa dengan sebotol wine itu?" tanya Alonso.

"Sudah ikuti saja, aku mohon karena kita harus disini satu jam lagi." ucap Ailyn.

"Cih, padahal kalau kita pulang juga tak masalah.." ucap Alonso kesal tapi tetap menuruti keinginan Ailyn.

Kembalilah Alonso membawa sebotol wine, lalu Ailyn tersenyum.

"Ini.." ucap Alonso.

"Al, terimakasih. Mungkin ini adalah ide gila baru saja kupikirkan. Tapi tolong kocok dan buka wine nya." ucap Ailyn.

"Ai kau mau mandi wine?" tanya Alonso.

"Tidak, aku akan membuat gaun ini berubah warna dengan wine. Ya seperti warna gradasi atau motif tie dye.. mungkin seperti itu." ucap Ailyn.

"Kau memang gila.. padahal kita bisa pergi membeli yg baru." ucap Alonso.

"Kumohon.." ucap Ailyn.

Alonso pun menurutinya dan menyiramkan wine tersebut ke gaun Ailyn. Lalu Ailyn membilasnya dengan sedikit air dan ia keringkan menggunakan hairdryer.

Warna yg muncul pun menjadi unik dan gaun Ailyn terlihat estetik dengan warna dari wine tersebut. Dan untuk menyamarkan bau wine, Ailyn pun menyemprotkan parfum di seluruh tubuhnya.

Ailyn pun keluar dari toilet dengan gaun yg terlihat unik tersebut. Kemudian bau winenya juga tersamarkan oleh parfum, hingga dirinya takkan mengganggu yg lain.

"Bagaimana?" tanya Ailyn.

"Idemu luar biasa, padahal kita bisa pesan gaun baru." ucap Alonso.

"Sudahlah Al, itu hanya akan buang-buang waktu.. ayo kita kembali." ucap Ailyn.

Ailyn pun kembali dan penampilannya terlihat berbeda dari yg tadi. Noda wine tersebut pun menjadi motif unik yg menjadikan gaunnya tetap cantik. Semua mata pun tertuju padanya, dan Anita mengepal geram karena Ailyn bisa keluar dari masalah yg ia sebabkan.

"Cih.. apa yg anak haram itu lakukan." guman Anita.

Sementara Ailyn menatapnya dengan senyuman seolah berkata kalau ini bukanlah apa-apa baginya. Dan Alonso bangga pada Ailyn yg berhasil membalas ibu tirinya tanpa harus menyentuhnya.

"Inilah wanita yg aku butuhkan." gumam Alonso dalam hati.

Setelah itu acara lainnya pun dimulai dan Ailyn duduk tenang bersama Alonso. Mereka pun menikmati apa yg disuguhkan oleh Anita dan David. Dan Ailyn tak ingin tertipu lagi oleh siasat Anita yg hanya akan mempermalukannya.

.

.

Di tempat lain, nampak seorang pria tua pun memerhatikan gerak-gerik Ailyn dan suaminya. Ailyn pun merasa kalau dirinya sedang diawasi. Namun, mencoba santai saja mengikuti acara tersebut sembari melihat apa tujuan orang yg mengawasinya. Ia juga berpikir mungkin ini ulah Anita.

"Dasar nenek sihir, mau apalagi sih." gumam Ailyn dalam hati.

Setelah satu jam, Ailyn pun mengajak Alonso untuk segera pulang. Dirinya merasa sudah cukup orang-orang tersebut mengamatinya.

"Al ayo kita pulang." ucap Ailyn.

"Baiklah, aku juga mulai bosan." ucap Alonso.

Mereka pun berpamitan pada Jane dan Juno. Dan Ailyn membisikkan sesuatu pada Jane.

"Jane kali ini hadiahku asli bukan seperti kemarin." bisik Ailyn tersenyum.

Sementara raut wajah Jane langsung panik dan berubah.

"Semoga kalian bahagia selalu ya.." ucap Ailyn.

"Iya terimakasih kak Ailyn dan tuan Alonso.." ucap Juno dan Jane hanya tersenyum kaku.

Ailyn pun pergi meninggalkan tempat tersebut, sementara Jane dirinya mulai panik memikirkan apa yg tengah disiapkan Ailyn padanya?? hadiah macam apa yg akan diberikannya kali ini?? semoga bukan sesuatu yg bisa meledak. Begitulah pikir Jane karena dirinya mulai merasa takut pada Ailyn yg telah berhasil menghancurkan Jini.

.

.

"Ai.. ayo kita makan.." ucap Alonso di dalam mobil.

"Makan? aku masih kenyang." ucap Ailyn.

"Kau kan kenyang, aku sih tidak selera dengan makanan tadi." ucap Alonso.

"Baiklah.. terserah kau saja mau makan apa." ucap Ailyn.

Ailyn pun merasa aneh pada Alonso, tak biasanya dirinya mengajak Ailyn makan di luar. Namun, Ailyn tetap berpikiran positif dan menerima ajakan Alonso. Mungkin saja Alonso mulai menganggapnya rekan setelah apa yg Ailyn lakukan untuk membantunya.

.

.

Ditempat lain, nampak John Muller ayah dari David hadir di acara pernikahan Jane. Jane pun terkejut kakeknya itu bisa hadir di acara pernikahannya setelah marah besar mendengar kabar Jini yg begitu memalukan.

John pun mendekati David, dan bicara empat mata padanya.

"Ayah.. terimakasih sudah hadir." ucap David.

"Iya.. aku hanya ingin melihat cucuku menikah." ucap John.

"Jane sudah dewasa.. kuharap dia bisa hidup tenang dan bahagia." ucap David.

"Kenapa kau merahasiakan cucuku yg lain?" tanya John.

"Maksud ayah siapa?" balas David pura-pura tak tahu.

"David, kau tak bisa membohongiku.. aku tahu putrimu yg lain, atau lebih tepatnya putri tertuamu." ucap John.

"Baiklah, sejauh apa ayah tahu?" balas David.

"Dia anak dari wanita itu kan?" tanya John.

"Benar, aku bahkan tak tahu kalau istriku Dewi hamil dan melahirkan. Tapi aku sudah memenuhi keinginanmu ayah." ucap David.

"Dan putri tertuamu yg membuat Jini ada di penjara saat ini." ucap John.

"Bukankah ayah lebih tahu informasi detailnya." ucap David.

"Kau benar, aku kecewa pada Jini. Bukannya sadar akan kesalahannya malah membalas dendam dengan cara bunuh diri." ucap John.

"Aku takkan membantunya, agar putriku sadar kesalahannya." ucap David.

"Tapi, bagaimana dengan putri tertuamu atau Ailyn bukan namanya?" tanya John.

"Aku tak bisa memberinya banyak hal baik karena takut ayah marah padaku, belum lagi Anita tidak menyukainya." ucap David.

"Tapi aku beruntung menikahkannya dengan seseorang yg tepat, kurasa mereka juga baik-baik saja." ucap David.

"Kau benar-benar lebih takut padaku daripada putrimu yg membencimu?? sungguh bodoh, jika kau memberitahukannya padaku aku bisa menjaganya." ucap John.

"Semua sudah terlambat ayah, Ailyn sudah tumbuh besar dan dirinya punya kehidupannya sendiri. Tapi memang benar aku bodoh karena membuatnya membenciku." ucap David.

"Baiklah, kurasa cukup pembicaraannya.. Aku akan memberi selamat pada Jane. Ingat aku akan mengawasimu dari jauh.." ucap John.

"Lakukan sesukamu ayah." ucap David.

John pun mengucapkan selamat pada Jane dan suaminya. Lalu Anita memasang wajah menantu baik hati dan penuh perhatian padanya. John pun hanya tersenyum karena sudah tahu kebusukan Anita.

"Tak kusangka aku menikahkan putraku dengan wanita ular ini.." gumam John dalam hati.

.

.

Di tempat lain, nampak Ailyn dipaksa menikmati makanan bersama Alonso. Alonso pun ingin Ailyn makan bersamanya walaupun istrinya itu sudah merasa kenyang. Mau tak mau Ailyn memakannya demi menghargai Alonso.