NovelToon NovelToon
Premarital Agreement

Premarital Agreement

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ennita

Hari pernikahan harusnya menjadi momen yang sangat di tunggu serta membahagiakan.

Namun hal itu berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan Ivana Faderica dan Gevariel Marcio.

Ivana mendapatkan sebuah penghianatan di hari pernikahannya, sedangkan Gevariel pun di tinggal sang kekasih tepat beberapa jam sebelum pernikahannya di langsungkan.

Seolah di pertemukan oleh takdir sehingga Gevariel pun menawarkan sebuah kesepakatan pada Ivana demi menyelamatkan reputasi serta nama baik keluarganya dengan imbalan pemuda itu mau membantu Ivana membalaskan dendamnya.

Apakah nantinya mereka dapat melewati hari-hari sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya?

Dapatkan mereka saling jatuh cinta dengan seiring berjalannya waktu?

Ikuti kisah mereka berdua dengan adanya sedikit aksi balas dendam, air mata serta rasa suka cita...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

❤️ Happy Reading ❤️

''Habis buka chat kok kelihatan bad mood banget Vi?'' tanya Mala yang beberapa kali mendengar rekannya itu mendesah dengan berdecak secara bergantian. ''Kenapa pak bos Geva gak bisa makan siang bareng lagi atau gak bisa jemput?'' terka Mela.

''Enggak bukan itu.'' sahut Ivana.

''Lah terus apa dong yang bikin muka kamu di tekuk kayak gitu?'' tanya Mela.

''Nih...'' kata Ivana sambil menyodorkan ponsel yang berisi chat yang baru dia baca tadi.

''Reuni SMA Harapan.'' baca Mela. ''Ini yang bikin kamu bt?'' tanyanya dan di angguki oleh Ivana. ''Ya ampun Vi, mau datang ya silahkan...gak mau datang juga gak ada paksaan kan...gitu aja kok di buat bt.'' kata Mela.

''Iya juga ya...biasanya juga aku gak pernah datang.'' kata Ivana.

''Nah itu...gitu aja kok di bikin ribet.'' kata Mela yang kembali menyodorkan hp milik Ivana kepada yang punya. ''Eh bentar lagi makan siang nih...pak bos Geva kesini gak?'' tanya Mela.

''Kesini kayaknya.'' sahut Ivana yang belum yakin dengan jawabnnya, sebab Geva sama sekali belum mengirim chat pada dirinya.

Biasanya kalau suaminya itu gak bisa makan siang bareng, sudah dari jam sepuluh tadi memberi tahu dirinya dengan mengirim pesan via chat.

Ivana dan Mela pun lahirnya kembali melanjutkan pekerjaan mereka sebelum jam makan siang tiba.

Cklek

Ting

Berbarengan dengan pintu sang pemimpin perusahan Dewangga di buka...pintu lift pun juga terbuka.

''Wes jadi sering berkunjung ke perusahan aku nih pak bos kita...'' seru Rafael yang melihat Geva keluar dari lift.

''Apaan sih.'' kata Geva.

''Ya biasanya kamu itu kalau di suruh ke perusahaan aku banyak alasan...dulu, tapi sekarang jadi rajin banget ke sini.'' ledek Rafael.

''Lah ada istri aku di sini...jadi wajar kalau aku sering dateng, apalagi ini perusahaan yang mimpin sahabat sendiri...jadi bebas dong...'' sahut Geva tak mau kalah.

Sedangkan Ivana dan Mela yang melihat interaksi kedua pria mapan tersebut hanya bisa tersenyum, tanpa mau menimpali.

''Makan bareng yuk Raf, udah lama banget nih kita gak lunch bareng.'' ajak Geva.

''Memang aku gak ganggu?'' tanyanya. ''Eh tapi yang ada entar aku malah jadi obat nyamuk kalian bersua lagi.'' sambungnya lagi yang di iringi bercandaan.

''Em Mela boleh ikut gak mas?'' tanya Ivana.

''Eh Vi gak usah...kamu ini.'' bisik Mela pada Ivana karena merasa gak enak.

''Boleh tu biar rafael gak berasa jadi obat nyamuk.'' kata Geva. ''Ya udah yuk kita berangkat sekarang aja.'' ajaknya.

❤️

''Telpon dari siapa Vi?'' tanya Geva tiba-tiba dari arah belakang yang membuat Ivana kaget.

''Oh ini dari temen mas.'' jawab Ivana. ''Mas Geva bikin kaget tau.'' kata Ivana lagi.

''Maaf kalau aku jadi mengagetkan kamu, sungguh aku gak bermaksud.'' ucap Geva.

''Mas mau aku bikinin coklat panas atau kopi gak, aku kebetulan mau ke bawah mau bikin coklat panas?'' tanya Ivana.

''Coklat panas boleh.'' jawab Geva.

Tanpa banyak kata, Ivana langsung pergi meninggalkan Geva menuju ke lantai bawah.

''Ada yang bisa di bantu nyonya?'' tanya bik Sri yang sedang mematikan satu persatu lampu rumah.

''Oh gak usah bik, ini aku cuma mau bikin minum coklat panas aja buat mas Geva.'' jawab Ivana. ''O iya bik ada cemilan gak ya...kue kering atau apa?'' tanya Ivana lagi sambil mulai mengambil gelas untuk membuat minuman mereka.

''Ada nyonya, di lemari yang biasa.'' jawab bik Sri.

''Bik Sri mau coklat panas gak? biar kau bikinin sekalian.'' tawar Ivana.

''Gak usah nyonya... terimakasih.'' jawab bik Sri.

''Bik Sri bisa istirahat aja kalau begitu, biar aku di sini sendiri gak apa-apa...nanti lampunya biar aku yang matiin.'' kata Ivana.

''Tapi nyo...'' kata bik Sri.

''Sudah gak apa-apa bik, bik Sri juga butuh istirahat.'' potong Ivana.

''Kalau begitu saya permisi untuk istirahat nyonya.'' pamitnya.

''Iya bik, selamat malam.'' kata Ivana.

''Selamat malam nyonya muda.'' kata bik Sri.

Kalau para pekerja lain tidur di paviliun belakang khusus pegawai, beda halnya dengan bik Sri yang tidur di sebuah kamar di Mension utama.

Walau kamarnya terletak tak jauh dari area dapur, namun kenyamanan ruangannya jangan di tanya.

Kamarnya memakai ranjang busa empuk yang di fasilitasi dengan televisi pribadi juga AC dan kamar mandi pribadi.

Berbeda dengan art yang lain, satu kamar di isi dua sampai empat pegawai dengan kamar mandi pribadi juga AC namun untuk televisi ada di satu ruangan yang sama, dan di lengkapi juga dengan dapur plus kulkas untuk mereka memasak setiap harinya.

Art wanita pun memasak bergantian setiap harinya dengan bahan makanan yang telah di sediakan oleh nyonya besar Marcio.

Begitu selesai membuat minuman, Ivana pun berjalan menuju ke kamarnya dengan membawa nampan yang berisi dua cangkir minuman serta satu toples nastar dan satu toples keripik kentang.

Dengan sangat hati-hati Ivana membuka serta menutup kembali pintu kamar mereka agar nampan yang berada di tangannya tak terjatuh.

Ivana langsung menuju ke arah dimana Geva berada, masih di tempat yang sama seperti sebelum dirinya turun...duduk di balkon kamar, tapi kali ini Geva mengelar karpet bulu yang tak terlalu besar bukan duduk di sofa seperti tadi.

''Ini mas...silahkan di minum.'' kata Ivana setelah meletakan nampan yang di bawahnya.

''O iya Vi tadi ponsel kamu berbunyi, ada chat masuk.'' kata Geva.

Ivana pun mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan langsung membukanya.

''Maaf tadi aku lihat sekilas dan gak sengaja baca.'' ucap Geva. ''Kamu gak mau datang ke reuni SMA kamu?'' tanya Geva.

''Gak tau lah mas, enggak kayaknya.'' jawab Ivana. ''Males, lagian aku juga gak pernah datang.'' imbuhnya lagi.

''Kenapa?'' tanya Geva.

''Gak apa-apa mas.'' sahut Ivana.

''Emang gak kangen atau pengen ketemu gitu sama para teman-teman putih abu-abu kamu?'' tanya Geva lagi, namun Ivana hanya diam...dia bingung mau jawab apa, karena kalau boleh jujur dia juga ingin sekali bertemu dengan para teman-temannya kala SMA. ''Kalau mau pergi...pergi aja...aku ijinin kok.'' kata Geva lagi.

''Tapi ini harus bawa pasangan mas...karena memang kebanyakan aduhai menikah.'' kata Ivana.

''Ya sudah nanti aku ikut sama kamu.'' kata Geva dengan enteng.

''Tapi gak usahlah mas, kadang juga ada sebagian yang menjadikan reuni ini sebagai ajang pamer, ajang kesombongan...apalagi nanti di sana juga ada...'' kata Ivana yang tak lagi melanjutkan perkataannya.

''Ada siapa?'' tanya Geva.

''Ada Lucy sama Andrew mas.'' lirih Ivana.

''Ya sudah kalau begitu...kamu harus datang, kamu buktikan pada mereka kalau kamu itu yang selemah yang mereka duga.'' kata Geva.

''Tapi memangnya mas Geva beneran gak apa-apa kalau ikut aku datang?'' tanya Ivana.

''Gak apa-apa...aku akan temenin kamu ke sana.'' jawab Geva.

''Terimakasih ya mas.'' ucap Ivana.

''Sama-sama.'' sahut Geva. ''Kapan acaranya?'' tanah Geva.

''Besok malam jam setengah delapan mas.'' jawab Ivana.

''Oke kalau begitu besok setelah pulang kerja kita mampir ke butik untuk cari pakaian yang akan kamu pakai.'' kata Geva.

''Eh gak perlu gitu juga mas, di lemari aja masih banyak kok pakaian dari mama yang belum aku pakai.'' kata Ivana.

''Kamu harus tampil sempurna besok.'' kata Geva.

Mereka pun melanjutkan obrolan mereka sambil menikmati secangkir coklat panas dan camilan yang tersedia.

Tanpa mereka berdua sadari...hubungan mereka sudah semakin dekat dan lebih dekat lagi setiap harinya.

1
Kharisma
bagus
seru
top deh pastinya
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ananda Ben
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Eka Uderayana
enak ya jadi Ivana.... semua keinginan nya di turuti.....
iren thezer
bagus ceritanya
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ayu Devara
melangkah bukan melambangkan
Hillong 1983
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Senandung Bahtera Qurani
ceritanya bagus hanya ada beberapa yg typo
liyana yana
👍👍👍
Note 2
siapa tu mega
Note 2
hadeh typo bertebaran
Note 2
membuka
Note 2
pernikahan yg hambar
Note 2
kartu bukan mertua thor
Note 2
sangat
Note 2
awas kamu geva jika sampai menyakiti ivana nanti tak bikin perkedel kamu
Note 2
membuka thor
Note 2
kontrak thor
dewi
kebetulan yg bagus 👍
dewi
kan memang novel.. 🤭
Sahna Yulianto
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!