NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Untukku

Suamiku Bukan Untukku

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:90.3k
Nilai: 5
Nama Author: SA.J

Khumaira, sosok istri ideal, namun ia memiliki suami yang hatinya bukan untuknya. Khumaira dengan cinta di hatinya tak pernah menyerah untuk memenangkan hati sang suami, ia terus berjuang sampai pada akhirnya hati suaminya mulai meleleh dan memiliki perasaan padanya. Namun siapa sangka wanita yang sangat di cintai suaminya kembali hadir di hidup mereka, dan itu membuat hati Khumaira kembali tersakiti karena kedatangan wanita yang dulu di anggap telah tiada, ternyata dia masih hidup, dan kedatangannya itu membuat sikap suami Khumaira kembali berubah padanya.

"Akankah Khumaira mampu mempertahankan pernikahannya?, atau memilih untuk menyerah?"


Temukan semua itu hanya di noveltoon "SUAMIKU BUKAN UNTUKKU."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SA.J, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Bayaran.

"Kamu?, Ngapain ada disini?" tanya Qesya tegas menunjuk Aditya yang baru saja datang ke kantor.

"Selamat pagi, Tuan Aditya," sapa HRD.

Mata Qesya membelalak saat HRD memanggil Aditya dengan sebutan Tuan. "Tu-tuan Ad-aditya," ujarnya terbata-bata dan menatap Aditya.

"Maaf, Tuan, Dia adalah anak magang disini dan dia juga yang akan menjadi Sekretaris Anda Tuan. Namanya Qesya Purnama," ujar HRD memperkenalkan Qesya.

Aditya yang sudah tau dengan Qesya, hanya mengangukkan kepalanya sedikit. 'Huem. Suruh dia keruanganku," ujar Aditya dan langsung berlalu dari sana.

Qesya yang melihat semua itu, tanpa sadar mengumpat atasannya. "Lah, songong banget tuh orang," ujarnya kesal dan emosi.

"Jaga ucapan Anda Nona, dia adalah atasanmu," ujar HRD dengan tegas.

"Maaf, Bu Mira," ujar Qesya meminta maaf dan tersadar.

"Kau cepatlah ke ruangan Tuan Aditya, karena Tuan Aditya tidak akan pernah membuang waktu untuk duduk," ujar Bu Mira.

"Permisi, Bu," pamit Qesya dan Anis.

Qesya dan Anis menaiki lift. "Aiss, kamu tuh Qes, apa tidak bisa sehari saja kamu mengontrol emosi kamu," ujar Anis kesal saat lift sudah berjalan.

"Aku tidak bisa mengontrol emosi aku saat melihat wajahnya yang datar itu," ujar Qesya kembali kesal saat mengingat wajah datar Aditya.

"Tapi Om Azlan juga datar, tapi kamu suka," ujar Anis.

"Om Azlan beda lagi ceritanya," ujar Qesya, lalu tersenyum memikirkan wajah Azlan.

Anis memutar bola matanya malas. "Serah kamu sajalah, aku mau ke ruangan aku dulu," ujarnya setelah dia sampai di lantai devisi ke uangan. Sedangkan Qesya menekan tombol lantai paling atas di mana lantai ruangannya dan Asisten CEO.

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk," sahut pemilik ruangan.

"Permisi, Tuan," ujar Qesya masuk ke ruangan Aditya.

"Silahkan duduk," ujar Aditya.

"Terima kasih, Tuan," ujar Qesya dengan sopan lalu duduk di depan meja kerja Aditya.

Aditya memperbaiki cara duduknya, menatap Qesya. "Apa kamu sudah mengerti bagaimana cara kerja kamu sebagai sekretaris?" tanya Aditya yang terkesan datar, sama seperti Arhand saat berbicara datar.

Di dalam hati Qesya yang mendengar pertanyaan Aditya menjadi kesal sendiri. "Ya jelas tau lah, kalau gak tau mana mungkin mengajukan permohonan di bidang ini, dasar cowok tidak bertanggung jawab."

"Apa kamu mendengarkan saya?" tanya Aditya karena Qesya masih belum menjawab.

"Iya, Tuan, saya tau cara dan apa yang harus saya lakukan," ujar Qesya sopan sembari terus menahan kekesalannya.

"Kalau gitu pelajari berkas ini, ini, ini, dan ini, karena sebentar lagi kamu kita akan meeting be-"

"Kita?" tanya Qesya.

"Iya, kenapa?" tanya Aditya menatap bingun Qesya.

"Tidak apa-apa, Tuan," ujar Qesya.

"Dan yah satu lagi minta nomor sekretaris lama ku di HRD dan hubungi dia, lalu minta semua jadwalku padanya," ujar Aditya kembali.

Qesya hanya mengangukkan kepalanya dan menuruti semua ucapan Aditya tanpa protes. "Baik, Tuan."

"Apa masih ada lagi, Tuan?" tanya Qesya, saat Aditya sudah tak mengatakan apapun.

"Tidak ada," sahut Aditya, dengan matanya fokus pada laptopnya.

"Kalau gitu saya permisi," pamit Qesya.

"Huem."

Qesya berbalik dan berjalan ke arah pintu keluar, namun saat akan membuka pintu Qesya menghentikan langkahnya.

"Tunggu," ujar Aditya.

Qesya berbalik menatap atasan barunya. "Iya, Tuan."

"Kamu mau kemana?" tanya Aditya.

Qesya mengurutkan dahinya menatap Aditya. "Kembali ruangan saya, Tuan," ujar Qesya.

"Pelajari semua itu di sana," ujar Aditya menukik sofa di ruangannya.

"Tapi-"

"Kamu gak usah memperlihatkan wajahmu seperti itu, karena aku tidak berfikiran ingin memodusin kamu. Aku hanya tak ingin menelpon dan menunggu, saat ingin memberikan berkas lainnya yang perlu kamu kuasa. Itu sangat merepotkan bagiku," ujar Aditya dengan datar.

"Kenapa dia tau apa yang ada di fikiranmu," batin Qesya menatap aneh Aditya yang tau isi pikirannya.

"Kamu mengertikan?"

"Mengerti, Tuan," ujar Qesya cepat mengangukkan kepalanya.

"Huem. Baguslah. Sekarang mulailah bekerja," ujar Aditya dan kembali fokus pada laptopnya.

"Baik, Tuan," ujar Qesya lalu berjalan ke arah sofa.

......................

"Selamat datang, Tuan," sambut resepsionis pada Arhand.

"Aditya sudah datang?" tanya Arhand datar.

"Sudah, Tuan. Tuan Aditya sudah ada di ruangannya," jawab Resepsionis dengan sopan.

Arhand naik ke lift khusus untuknya, ia menekan tombol lantai ruanganya.

Ceklek.

"Aditya," ujar Arhand langsung membuka pintu ruangan Aditya.

Aditya langsung bangkit dari duduknya. "Tuan. Maaf Anda seharusnya menelpon saya saja, biar saya yang datang ke ruangan Anda," ujar Aditya formal.

Arhand mengalihkan pandangannya pada wanita yang duduk di sofa begitupun dengan Qesya yang tadinya serius memeriksa berkas mengalihkan pandanganya saat pintu di buka secara langsung.

"Itu bukannya suami Khumaira?, tapi kok Cowok tidak bertanggung jawab itu memanggilnya, Tuan. Apa dia adalah CEO perusahaan ini?, Kalau seperti itu Maira istri konglomerat donk. Waah, hebat juga ternyata suami Khumaira. Tapi tunggu deh, Khumaira selalu terlihat sedih saat aku bertemu dengannya, apa jangan-jangan dia berselingkuh di belakang Khumaira dan Khumaira sudah tau tapi ia takut mengatakannya?, Kalau itu benar berarti dia sama saja donk sana Asistennya, sama-sama pria tidak bertanggung jawab," batin Qesya melihat dua pria tampan di depannya secara bergantian.

"Cewek ini bukannya teman istriku?" tanya Arhand pelan pada Aditya.

Aditya mengangukkan kepalanya. "Benar, Tuan. Dia adalah teman Nyonya waktu itu."

"Ngapain dia di sini?" tanya Arhand lagi.

"Dia adalah anak magang, dan aku memilihnya sebagai sekretarisku," ujar Aditya melihat ke arah Qesya

"Kenapa?, Kamu suka padanya?" tanya Arhand lagi kali ini pertanyaan sedikit menggoda asisten jomblonya.

"Bukan. Tapi karena kenerjanya memang memenuhi persyaratan untuk menjadi sekretarisku," ujsr Aditya datar.

Arhand terkekeh mendengar ucapan Asistennya. "Huem," ujarnya dan menganguk-anggukkan kepalanya.

"Mereka lagi ngomongin apaan sih, kok menatap aku terus sih. Atau jangan-jangan mereka sedang memikirkan hal mesum lagi padaku lagi?, iiihhh dasar cowok tidak bertanggung jawab, awas aja kalau sampai itu terjadi," batin Qesya sembari menyilangkan tanamgannya di dadanya.

Aditya uang melihat hal itu mengerutkan keningnya. "Hei. Kenapa kamu menyilangkan tanganmu seperti itu?" tanya Aditya sedangkan Arhand sudah kembali ke ruangannya.

"Tuh kan, pasti ini cowok tidak bertanggung jawab memikirkan hal mesum itu padaku, buktinya dia melarangku menutupi tubuhku. Dasar cowok mesum," batin Qesya mengumpat Aditya.

Arhand kembali lagi masuk kedalam ruangan Aditya. "Aditya."

"Iya Tuan, ada apa?" tanya Aditya.

"Begini kamu yang akan meeting di luar nanti biar aku yang akan handling meeting di sini," ujar Arhand.

Aditya mebgerutkan keningnya taj biasanya Arhand ingin handling meeting di dalam, biasanya juga dia lebih suka di luar, tapi Aditya tak berani bertanya apa lagi sekarang dia sedang berada di kantor dan ada orang lain juga di antara mareka. "Baik, Tuan," ujar Aditya nurut.

Arhand kembali keruagannya dan tersenyum devil, kemudian ia meraih benda pipih di balil saku jasnya.

......................

Drttt.

"Nomor siapa ini?, Sudahlah tidak usah di angkat," ujar Maira lalu kembali membaca bukunya.

Namun hpnya terus berdering, tapi Maira sama sekali tidak memperdulikan panggilan itu dan tetap fokus pada bacaan bukunya.

"📩Kenapa kamu tidak mengangkat telpon ku?, Ini aku Arhand. Cepat angkat telpon ku," isi pesannya.

Maira yang melihat hal itu langung mengambil ponselnya. Ia kembali membaca pesannya. Tak lama ponsel kembali berdering dengan nomor yang sama, dan segera Maira mengangkat telponnya. "Hallo, Mas," ujar Maira agak ragu.

Namun keraguan itu menghilang saat mendengar suara kesal suaminya.

"Hallo. Kenapa kamu tidak mengangkat telpon ku dari tadi?" tanya Arhand terdengar kesal di seberang sana.

"Maaf Mas, aku tidak tau kalau itu nomor Mas Arhand, soalnya nomor Mas Arhand adalah nomor baru, jadi aku takut mengangkatnya," ujar Maira jujur.

"Ya sudah lupakan itu. Apa kamu mau ketemu teman kamu yang waktu itu?" tanya Arhand.

"Teman yang mana, Mas?" tanya Maira balik.

"Memangnya kamu punya teman berapa banyak?"

"Tidak ada sih. Eh, ada. Aku punya satu teman, kenapa Mas?"

"Itu dia. Kamu mau ketemu sama dia gak?"

"Mau sih Mas, tapi aku tidak tau dia ada di mana," ujar Maira.

"Aku tau dia ada dimana."

"Benaran, Mas?"

"Huem. Kamu mau ketemu sama dia?"

"Mau Mas," ujar Maira antusias.

"Tapi semuanya tidak gratis," ujar Arhand terdengar penuh kelicikan.

"Maksud Mas Arhand aku harus membayar Mas Arhand begitu?" tanya Maira polos.

"Iya, tapi bayarannya bukan uang."

"Lalu apa?"

"Menidurkan dia lagi," ujar Arhand tanpa malu.

"Siapa Mas?" tanya Maira tak tau siapa yang harus dia tidurkan.

"Yang kau tidurkan tadi pagi."

Mendnegar ucpaan mesum suaminya seketika Maira mengingat bagaimana perkasanya milik suaminya. Maira bahkan sulot menelan ludahnya sendiri.

"Cepat datang ke kantor. Aku tunggu," ujar Arhand lalu langsung menutup telponnya.

Maira terduduk termenung, ia memegangi mulutnya yang bahkan masih terasa pegal akibat lama bermain dengan sosis berurat suaminya.

...#continue ......

...Hai, Readers jangan lupa;...

...Vote. ...

...Like. ...

...Comments. ...

...Favorite ...

...See you the next episode....

1
ᴋ︪︩ᴇᷟᴏᷤɴ͠ɢ࿐
kerennn
Salsa Bila
gimna ceritanya knpa pindah pemeran utamanya thor. gk ngerti baca knpa tiba tiba qesia yg dbahas
Ulvi@
up=(
J2 prime SAIPUL
kamu punya saudara perempuan Azlan... ingat Cantika saudara perempuanmu yang akan menerima karmamu 2x lipat atas perbuatanmu karena kau telah menyakiti qesya
mudah"an mertua qesya dibukakan matanya biar bisa melihat kelakuan anaknya yang telah menyakiti qesya...
semoga qesya segera terbebas dari pesikopat Azlan.... semoga kamu bisa mendapatkan hukuman Azlan karena telah menyiksa qesya...
J2 prime SAIPUL
kamu punya saudara perempuan Azlan... ingat Cantika saudara perempuanmu yang akan menerima karmamu 2x lipat atas perbuatanmu karena kau telah menyakiti qesya
mudah"an mertua qesya dibukakan matanya biar bisa melihat kelakuan anaknya yang telah menyakiti qesya...
semoga qesya segera terbebas dari pesikopat Azlan.... semoga kamu bisa mendapatkan hukuman Azlan karena telah menyiksa qesya...
Santi Syawal
kalau selamanya seperti itu kaciang Qesya thor dia juga harus bahagia thor.. azlan sudah keterlaluan thor...
Ulvi@: Pasti ada end kok. Sabar saja.🤭🤭
total 1 replies
Ariel
memangnya apa sih yang di bicarakan Kakak adik itu, yang membuat Qesya sampai menangis.
Ali aziz
dasar azlan dan clarisa psiopat sialan jangan sampai mudahan secepatnya aditya tau keberadaan qesha dan menolongnya kasian qesha hrs menderita utk menolong maira. ayo qesha kamu cerdas km pasti bisa keluar dari sana jgn ampe aditya direbut jendes clarisa ga rela thorrrr yuk thot lanjuttt
si tukang turu
crazy up thor 3x sehari juga gpp ikhlas kok
Ali aziz
ishhh jangan sampai azlan menperkosa qesha ga rela aku thor qesha hrs sama aditya org jahat ga boleh dikasi hati...klu qesha ma azlan aditia ma clarisa goodby lah thor ..kebanyakan novel suka dg cara yg salah dan org salah menang terus dg dalih manusia visa berubah jd org ga segan2 buat salah krn nanti bakal hapoy asal mibta maaf ebak btul hidup wkkkk tp rata2 dubia pernovelan gitu2 mulu
Ulvi@: Kita sama-sama kawal ceritanya yuk, bagaimana akhir ceritanya.
total 1 replies
si tukang turu
lanjut Thor
crazy up Thor
kepo nih sama qesya
Ulvi@: Berarti kita sama. Masih sama-sama kepo dengan lahir cerita mereka. Yuk kita sama-sama terus mengawal ceritanya, sampai akhir.🤗
total 1 replies
Ali aziz
thor kembalikan qesha sama aditya jgn ampe ma azlan ogah aditya ma kk azlan masa ganteng2 dpt janda sih... ayo thor biar seru lanjut bacanya
Ulvi@: Thanks for supporting. Terus nantikan cerita selanjutnya, Readers
total 1 replies
holipah
yah d gantung 😄😄 lanjut kak
Ulvi@: Nanti juga dapat kepastian kok.😙😗
total 1 replies
Ali aziz
jgn sampai rencana azlan berhasil aditia tdk boleh sm calista si jendes gatal tak tau diri mau sama perjaka maksa lg
Dian Susilawati
up
Ali aziz
thor jgn sampai aditya sama clarisa biarkan aditya sama qesha sama2 baik2 bukan adik kk azlan dan clarissa yg jahat memaksakan kehendak. sigle sama sigle dunk jgn ma janda kasian aditia biarkan anya ma azlan saja
Ali aziz: thor aku tim adykesha titik ogah azlan dan clarisa psijopat yg satu tak tau diri jendes tp mau sm anak bujang mn pacar org lagi....semangka thor yuk bisa adykhesa berlayar....
Ulvi@: kita lihat saja siapa yang akan berlayar apakah, AdiQes, QesZa, AdiClar, atau AzNya.

jangan lupa kawal terus siapa yang pada akhirnya berlayar di atas pernikahan.
total 2 replies
Nuhume
anya aduh nama nya nih, ingat film itu😆😆
Nuhume: 🤣🤣🤣🔥 semangtt kk thor, kawal anyaaa
Ulvi@: It's my dream, Mas😆😆🤣
total 2 replies
Nuhume
tinggalin aja, emosi aku
Nuhume
ni manusia kenapa sih 😒🤦‍♀️
Nuhume
bagus, nmornya gk usah di save
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!