NovelToon NovelToon
I Need You Zian

I Need You Zian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Zian jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis berwajah manis yang kemudian hari dia ketahui gadis itu bernama Alula. Kisah cinta nan manis pun terajut. Namun, sisi kelam kehidupannya Alula membuat Alula akhirnya memilih pergi tanpa alasan.
Lima tahun kemudian mereka dipertemukan kembali sebagai komandan Zian Wibisana dan Dokter Alula Putri Tanoe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Beres

Zian tersenyum lebar penuh kemenangan saat dia keluar dari dalam toko buku terbesar di kota S yang sekaligus lantai pertama rumahnya Bimo. Bimo adalah anak tunggal dari percetakan dan roko buku terbesar di kota S. Zian berhasil mendapatkan voucher diskon 50% sekaligus empat paket seri novel Yakumo yang harga paketnya lima ratus ribu rupiah, karena Bimo kalah bermain catur dengannya.

Bimo hanya bisa mewek menatap catur kesayangannya. "Sial! Sejak kapan Zian menyukai catur dan menang melawanku padahal aku dan dia belum pernah bertanding catur. Astaga! Otak anak itu sepertinya bukan otak manusia saking cerdasnya. Sial, sial, sial! Kenapa juga Gue tadi ajak dia main catur dengan taruhan yang dia mau, yakni paket novel Yakumo?" Bimo menaikkan kakinya ke meja dengan kesal. "Sama aja impas kalau Gue dapet headset nirkabel dan Zian dapat paket novel Yakumo.....argghhhhh! Dan Zian masih untung karena dia dapet voucher diskonnya juga........ahhhhhhh!!!!!" Bimo mengacak-acak rambut lurus hitamnya.

Zian terkejut saat dia melihat dari kejauhan, "Alula masuk ke toko besi? Ngapain?" Zian meminggirkan mobilnya di jarak yang masih aman sebelum Alula menyadari keberadaan mobil sportnya.

Zian menunggu dengan sabar sampai Alula keluar dari toko besi tersebut.

Setelah Alula cukup jauh meninggalkan toko besi tersebut, Zian melajukan mobilnya ke toko besi tersebut dan bergegas turun untuk bertanya, "Cewek yang tadi naik sepeda warna kuning, beli apa, Koh?"

Pemilik toko besi itu kebetulan kerabat jauh dari mamanya Zian.

"Kenapa nanya?"

"Dia temen kuliahku, Koh"

"Oh, dia beli Pengunci pintu, obeng, pita pengukur, pensil, gergaji lubang untuk memasang gerendel, sekrup, strike plate sepaket dengan lockset, dan strike box untuk pemasangan dan satu lagi sarung tangan tebal. Dia minta diajarin caranya juga tadi. Sentot pegawaiku mengantarnya karena dia tidak bisa membawa barang belanjaan sebanyak itu"

"Pantes lama banget dia di sini tadi. Oke, makasih, Koh. Ini susu kotak untuk Koh A Ming" Zian meletakkan empat susu kotak rasa cokelat yang dia ambil dari tas ranselnya di atas meja kasir.

"Hahahaha, ya makasih Zian. Salam untuk Mama, Papa kamu dan Zena"

"Siap Koh" Zian membentuk huruf O dengan jarinya.

Zian kembali mengemudikan mobilnya dan bergumam, "Kenapa Alula butuh semua itu? Apa pintu di kamarnya rusak? Tapi, rusak kenapa?"

Zian sampai di halaman rumah besar papanya dan dia melirik rumah Alula. Sepi.

Zian keluar dari dalam mobilnya lalu menyeberang jalan dan memencet bel pintu rumahnya Alula.

Alula membukakan pintu dan menautkan kedua alisnya, "Apa perginya sekarang? Ini masih jam empat dan aku belum mandi"

Zian buru-buru melambaikan tangannya di depan Alula sembari berkata, "Ah, tidak sekarang. Jam tujuh aja setelah Zena selesai ngerjakan PR-nya"

"Lalu, kenapa kamu ke sini?"

Zian yang menyeberang jalan tanpa rencana sedikit kesulitan untuk mencari alasan yang logis. Cowok tampan itu mengusap tengkuknya beberapa saat sambil bergumam, "Emm, itu, emm.......aku ingin pinjam catatan bahasa inggris kamu. Kita pernah sekelas"

"Hah?! Benarkah?"

"Hmm" Zian menganggukkan kepalanya.

"Oh, oke. Masuklah" Alula membukakan pintu lebar-lebar dan saat Zian melangkah masuk, Alula membiarkan pintu itu tetap terbuka lebar.

"Duduklah dulu aku akan ambilkan!"

"Kamu sedang apa? Kenapa memakai sarung tangan tebal? Itu sarung tangan untuk tukang, kan?"

"Ah, emm, aku........"

"Boleh aku bantu? Aku ahli nukang"

Alula mendengus geli lalu berkata, "Ok mister ahli segalanya, kayaknya aku memang butuh bantuan kamu" Alula menutup pintu dan menguncinya sambil menoleh ke Zian, "Ada di lantai dua jadi aku perlu menutup dan mengunci pintu ini"

"Oh, oke" Zian tersenyum ke Alula dan langsung mengekor langkah Alula menuju ke lantai dua.

"Apa yang terjadi di sini? Perasaan semalam tidak ada angin topan, tapi kenapa pintu kamar kamu bisa rusak seperti ini?" Zian melongo.

"Aku sepertinya menyesal meminta pertolongan kamu. Aku akan kerjakan sendiri saja"

"Oke, baiklah. Aku tidak akan banyak bertanya lagi. Aku akan betulkan kunci pintu kamar kamu dan memasang gerendel ini?" Zian menatap heran Alula.

"Katanya tidak akan banyak bertanya"

"Oh, iya, maaf. Kamu minggir saja biar aku yang kerjakan" Zian melepas jaketnya lalu melipatnya rapi dan meletakkannya di meja belajarnya Alula dengan perlahan.

Dia tipe cowok yang rapi dan menjaga barang kepunyaannya dengan sangat baik. Batin Alula.

Zian mulai bekerja memperbaiki kunci di pintu kamarnya Alula dan Alula membantu Zian mengambilkan obeng, sekrup, atau selotip. Mereka berdua duduk berjongkok di depan slot pintu.

Alula melirik Zian. Dia berkeringat, tapi justru semakin wangi. Dia pakai parfum merk apa? Baunya enak banget.

"Tolong palu" Zian mengulurkan tangan kanannya dan Alula mengerjap kaget, "Ah, iya"

Setelah selesai membetulkan kunci pintu kamarnya Alula dan Alula tersenyum. Saat Zian menepuk-nepuk tangannya dari debu, gadis manis itu berkata, "Terima kasih mister ahli segala hal"

Zian tersenyum, "Sama-sama"

Deg! Alula mendadak berdebar-debar saat dia melihat Zian tampak sangat maskulin dengan kemeja digulung, lengan Zian yang keras dan berotot menonjol sempurna, lalu wajah Zian penuh keringat.........

Dia seksi banget. Batin Alula sambil menatap Zian tak berkedip.

"Ada yang aneh di diriku?"

"Hah?!" Alula mengerjap kaget.

"Kamu menatapku terus dari tadi"

"Aku tidak menatapmu, kok" Alula menyampirkan rambutnya ke belakang telinga sambil menunduk.

Zian mendengus geli lalu berkata, "Boleh aku minta es teh? Aku sangat haus"

"Oh, boleh. Aku akan bikinkan dan aku akan bereskan ini dulu" Alula berkata sambil menbungkuk hendak membereskan sekrup dan peralatan lainnya.

"Biar aku yang bereskan semuanya"

"Oh, oke, baiklah. Kamu sangat haus. Aku.....aku akan bikin es teh sekarang" Alula bergegas berlari ke anak tangga, karena dia tidak kuat melihat terlalu lama tubuh atletisnya Zian yang penuh dengan keringat.

"Dia memang A puppy kayaknya, suka banget berlarian nggak jelas seperti itu" Zian terkekeh geli.

Zian meletakkan kotak peralatan di bawah meja belajarnya Alula dan sontak berlari ke anak tangga saat dia mendengar teriakannya Alula.

Zian menarik kerah bajunya Leo saat dia melihat Leo mendekap Alula. Leo terjengkang ke lantai dan Zian langsung melompat ke Alula, lalu bertanya tanpa menyentuh Alula, "Kamu tidak apa-apa?"

Alula memeluk dirinya sendiri, tubuhnya tampak bergetar hebat, airmata menetes tanpa henti dari bulu lentik mata Alula, dan itu cukup membuat Zian sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres yang sudah terjadi pada Alula dan itu sesuatu yang Zian sendiri bergidik muak saat dia membayangkannya.

"Jangan takut! Aku akan melindungi kamu" Zian kemudian berbalik badan dan berdiri di depan Alula.

Leo berjalan sempoyongan dengan seringai anehnya lalu dia duduk di kursi dengan gelas di tangan kanan dan botol anggur merah yang tampak mahal di tangan kiri.

Zian menghunus tatapan tajamnya ke Leo, "Andai saja kamu tidak mabuk, tzk!"

"Lalu kenapa kalau aku tidak mabuk, hah?!" Leo memecahkan botol anggur mahal di pinggir meja lalu mengarahkan botol yang berbentuk runcing menakutkan ke Zian. "Lawan aku! Aku tidak mabuk bodoh!"

Mendengar bunyi botol pecah, Alula kembali berteriak dan sontak berjongkok.

Zian menoleh ke belakang dan berkata ke Alula, "Jangan takut ada aku!"

Leo melompat maju dengan botol pecah itu.

Dengan sigap Zian berkelit lalu menangkap tangan Leo yang memegang botol dan menyarangkan bogem tangan kirinya ke perut Leo.

Leo tersentak ke belakang, terbatuk, napasnya terengah-engah.

Zian kemudian melemparkan botol pecah ke tempat sampah lalu dia menarik tangan Alula sambil berkata, "Ayo kita pergi dari sini!"

1
Bisikan Senja
🌹
anggita
iklan👆👍
anggita
semua hal perlu biaya...💵💴💰termasuk utk tutup mulut.
Cakrawala
dih Zian ngelunjak./Facepalm/
Cakrawala
Lala, Lulu, Luna
ck ck ck
Cakrawala
hidiiiiihhhhh Zian Zian
Cakrawala
yeeeeee
Diana (ig Diana_didi1324)
iklan dulu thor😊🌹🌹 smngtt
Cakrawala
/Facepalm//Facepalm/
FT. Zira
kasih ☕️ buat Zian aja😅😅😅
Ejaa 💤
🌹🌹🌹untukmu thor, semngat tross
Ejaa 💤
sama, aku juga suka kak heheheh
Ejaa 💤
wkwkwk songong kali Zian yaa ,,
Aksara_Dee
ahh serem ada yg gantungan
Aksara_Dee
aku tahu maksudmu, Zian 😅
dewidewie
aku juga mampir kakak
Aksara_Dee
Zian-Alula, lucu-luvu gemes. Sukaa 🩷
Aksara_Dee
butuh validasi banget kamu Zian 😅
Aksara_Dee
eehh Zian
Diana (ig Diana_didi1324)
like plus 🌹🌹 kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!