Kultivasi Roh di Dunia Super Besar

Setelah Rai Ellen datang ke apartemen Setya dia menceritakan bagaimana cara menyembunyikanya.

Sinta mengatakan bahwa itu tidak masalah karena kekuatan tubuh naga sudah cukup kuat dan dapat mengalahkan monster yang tidak terlalu besar.

Misalnya monster diatas 100 meter sampai 200 meter Setya dapat dengan yakin untuk mengalahkanya karena ukurun tubuhnya hampir sama dan statistiknya cukup tinggi.

Lagipula mereka perlu pergi keluar untuk melakukan pemburuan dan mungkin hanya mereka berdua yang akan melakukan perburuan.

Hal itu seperti kultivasi akan terungkap jika ditampilkan di sekolah misalnya ada acara lomba beladiri atau duel antar siswa.

Tetapi lebih baik mereka menghindari itu terlebih dahulu sebelum mereka menemukan cukup kartu roh anak.

Sebelum berburu sebaiknya mereka mempersiapkan dahulu keahlian kultivasi untuk jaga-jaga karena monster diatas 100 meter akan menjadi lebih kuat.

Setelah itu Setya dan Rai Ellen melakukan kultivasi di apartemen Setya karena untuk memghindari teman di asrama.

Bahkan Rai Ellen belum bertemu dengan teman di asramanya , dia bertanya-tanya apakah Sinta cemburu tentang hal itu tetapi Sinta sama sekali tidak membahas hal itu jadi dia juga tidak membahasnya daripada ribut nantinya.

Setelah melakukan kultivasi ada dua energi yang mengelilingi tingkat kedua dari menara roh.

Energi ini berasal dari energi pembesaran dan pengecilan meski masih kecil dan sedikit tapi kedua energi ini berputar dengan kecepatan yang sama jadi tidak akan bertabrakan.

Rai Ellen terus melakukan kultivasi hingga waktu hampir malam dan Setya membangunkanya.

Rai Ellen harus kembali ke asramanya karena kalau tinggal bersama Setya pasti akan ada gosip walau sekarang karena penampilan mereka berdua dikantin sudah ada gosip yang beredar walau sedikit.

Rai Ellen masuk kedalam kamar asramanya lalu sudah ada tiga gadis yang menyambutnya didalam sana.

Ketiga gadis itu terlihat cantik dengan cara yang berbeda.

"Hai pendatang baru ,perkenalkan dirimu!" kata wanita berkaca mata.

Rai Ellen berkedut mendengar perkataan wanita berkaca mata itu soalnya dia adalah yang pertama kali datang tetapi saat itu tidak ada orang di asrama.

"Namaku Rai Ellen, nama kalian siapa?" tanya Rai Ellen dengan sopan karena ketiga gadis ini juga menggunakan tubuh transformasi jadi tingginya sekitar 130 sampai 140 meter tidak jauh beda dengan Rai Ellen.

"Namaku Rina," kata wanita berkacamata dengan sepasang bukit kembar yang besar walau miliknya sedikit lebih besar.

"Aku Anisa,"katanya sambil turun dari ranjang tingkat dua kemudian menjabat tangan Rai Ellen wanita ini cukup cantik dan memiliki 2 telinga kelinci dikepalanya.

Karena ada dua telinga kelinci Rai Ellen menebak kartu transformasi sempurna yang didapat olehnya berasal dari kelinci.

"Aku Lysia," kata wanita berseragam putih wanita ini terlihat cukup dingin dengan penampilannya tetapi wajahnya yang imut menghianati ekpresinya.

"Karena Ellen datang paling terakhir makan dia menjadi adik ke empat," kata Rina.

"Padahal aku datang lebih dulu," kata Rai Ellen tidak berdaya.

Tapi dengan kesepakatan tiga orang tentu saja lebih kuat dari pendapat satu orang.

Rai Ellen duduk diranjangnya dibagian bawah diatasnya adalah Lysia dan diseberangnya adalah Rina dibawah dan Anisa di atas.

"Hai bagaimana kalau kita ke pemandian air panas," kata Rina dengan bersemangat dengan wajah memerah.

Rai Ellen mulai curiga dengan Rina apakah dia juga orang aneh yang melakukan transformasi berbeda gender.

Dua orang langsung setuju dan Rai Ellen menolak tetapi dia kemudian diseret oleh mereka bertiga karena untuk kekompakan teman sekamar.

Dengan (tidak) terpaksa Rai Ellen mengikuti kepemandian air panas.

Rai Ellen seolah membuka dunia baru dan dia diam dari awal sampai akhirnya mereka kembali ke asrama.

Rai Ellen sangat ketakutan setelah kembali bagaimana jika dia ketahuan saat ini pasti hukum moral dan hukum sosial akan mengatakan bahwa dia adalah orang menjijikan dan orang mesum.

Rai Ellen tidur dengan tidak nyenyak takut kalau saat tidur transformasinya tiba-tiba batal kemudian keesokan harinya dia bergegas pergi kerumah Sinta dan menceritakan pengalamanya.

"Sepertinya kamu cukup menikmatinya?" kata Setya yang melihat Rai Ellen dengan senyum penghinaan.

Rai Ellen lupa bahwa Setya sebenarnya adalah Sinta dan dia menceritakan pengalaman itu yang membuat Setya memandangnya dengan aneh.

"Tapi kalau aku tiba-tiba berubah menjadi diriku yang sebenarnya didepan mereka aku takut mereka akan membunuhku," kata Rai Ellen.

"Ah! sepertinya itu sudah pasti!" kata Setya.

"Ayolah aku takut transformasi tiba-tiba batal," kata Rai Ellen.

"Tenanglah menurut penelitian transformasi tidak akan berubah kembali kecuali pengguna secara sadar mengganti tubuhnya," kata Setya.

"Jadi itu tidak akan gagal dengan tiba-tibakan," kata Rai Ellen.

"Sepertinya tidak,aku belum pernah melihat transformasi berubah secara otomatis walau pengguna kehabisan energi roh tubuh tidak akan berubah kembali ke tubuh yang lain.

Karena tubuh transformasi ibaratnya seperti tubuh kedua dan roh bisa berpindah-pindah diantaranya jadi transformasi tidak akan gagal kecuali- " kata Setya terhenti mendengar Rai Ellen langsung memberikan pertanyaan.

"Kecuali apa?"

"Kecuali kematian yang membuat roh terpaksa berpindah ke tubuh yang lain," kata Setya.

"Lalu bagaimana jika tubuh mati atau tubuh transformasi mati," kata Rai Ellen sungguh dia tidak pernah mengetahui pengetahuan ini karena jarang membaca.

"Kalau tubuh utama mati maka itu tidak bisa digantikan artinya begitu tubuh itu mati semua tubuh transformasi akan mati.

Tetapi tubuh transformasi berbeda begitu tubuh itu mati itu dapat digantikan dengan kartu transformasi sempurna lainya," kata Setya.

"Ah! jadi kartu transformasi sempurna seperti nyawa tambahan," kata Rai Ellen.

"Nah ! sekarang kamu mengerti kenapa bahkan jika orang mendapatkan kartu transformasi sempurna yang dibawah level mereka dan tidak bisa menyerapnya akan menyimpan kartu itu apapun yang terjadi karena itu seperti nyawa baru untuk mereka," kata Setya.

Memang didunia yang dipenuhi oleh monster besar yang sangat menakutkan satu nyawa lagi pasti akan sangat membantu.

Rai Ellen berpikir berbeda artinya kartu ini masih bisa diganti jadi dia tidak masalah dengan penampilanya sekarang.

Bahkan Setya tidak mempermasalahkan penampilanya lagipula tubuh naga berotot dan tampan bagus sekali saat melihat cermin.

Oleh karena itu Setya tidak marah pada Rai Ellen karena sejujurnya dia juga menikmati tubuh dan pengalaman baru kalau dia sudah cukup bosan pasti dia mencari kartu transformasi sempurna yang berupa gadis cantik lalu bunuh diri walaupun dia tidak tau apakah dia berani atau tidak.

Setya dan Rai Ellen kembali berkultivasi untuk mempersiapkan perburuan karena untuk membuat 1 roh anak perlu 1000 energi roh artinya jika mereka hanya mendapatkan kartu putih itu pasti akan sangat banyak.