NovelToon NovelToon
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Cinta yang terhalang restu dan rasa cinta yang amat besar pada kekasihnya membuat Alea Queenara Pradipta mau menuruti ide gila dari sang kekasih, Xander Alvaro Bagaskara. Mereka sepakat untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah agar Alea hamil dan orangtua mereka mau merestui hubungan mereka.

Namun di saat Alea benar-benar hamil, tiba-tiba Xander menghilang begitu saja. Bertemu lagi lima tahun kemudian, tetapi Xander telah menikah.

Lalu bagaimana nasib Alea dan anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Bukan Perempuan Murahan

Alea buru-buru pergi dari taman, takut Maudy akan kembali mengejar demi mendapatkan informasi tentang Axelio. Keduanya sudah masuk ke mobil, kembali duduk bersebelahan, mereka akan lebih dulu ke kantor Crystal Glow.

Ekspresi wajah Alea begitu tegang, memikirkan banyak hal, terutama Axelio. Tidak mungkin dirinya bisa selamanya menyembunyikan Axelio dari dunia. Namun, jika semua orang sampai tahu Axelio adalah buah cintanya dengan Xander sebelum ada ikatan pernikahan, pasti orang-orang akan menganggap dirinya buruk, tentunya berimbas pada Axelio.

"Mami, Are you okey?" tanya Axelio yang sedari tadi memerhatikan Alea.

Mendengar suara anaknya, Alea langsung mengubah ekspresinya. Ia menoleh, menunjukkan senyumannya.

"Ya, Mami okay, Axelio. Dont worry." Tangan Alea terulur untuk mengusap kepala Axelio. "Terima kasih sudah perhatian sama Mami."

Alea menarik napas dalam-dalam, mencoba menetralkan rasa khawatir dalam dirinya. Kembali Alea berkonsentrasi mengemudi, hingga mereka sampai di kantor Crystal Glow.

"Hai, Boy?" sapa Bella setelah mereka turun dari mobil. "Bagaimana harimu?"

"Biasa saja," jawab Axelio datar membuat Bella meringis. Bocah itu sedang dalam mode dingin.

"Halo, Axel."

Semua orang menoleh ke asal suara, seorang pria mengayunkan langkah ke dekat mereka, lantas berhenti di samping Bella. Dia adalah Kevin, kekasih Bella.

"Halo, Alea. Apa kabarmu?" Kevin mengulurkan tangannya ke hadapan Alea, tetapi bukan Alea yang menyambut uluran tangan Kevin, melainkan Axelio.

"Mami, sedang tidak baik-baik saja," jawab Axelio. "Om Kevin jangan mencoba untuk mendekati Mami jika Om tidak ingin mendapatkan masalah," sambung Axelio membuat semua orang tertawa, terkecuali Kevin. Raut wajahnya menunjukkan ketidaksukaan pada ucapan bocah itu.

"Ck, anak pintar." Alea mengacak-acak rambut Axelio. Pandangan Alea beralih pada Kevin dan Bella. "Aku sama Axel masuk dulu. Kalian have fun ya."

Alea kembali mengenggam pergelangan tangan Axelio, membawanya ke ruangan kerjanya. Dirinya juga ingin pergi, menjauh dari Kevin. Tatapan dan sikap laki-laki itu membuatnya merasa tidak nyaman.

"Mami, boleh Axel pinjam ponsel Mami?" tanya Axelio.

"Tentu saja boleh, Sayang." Alea merogoh tas, mengambil ponsel dari dalamnya lantas memberikan benda pipih itu kepada Axelio. "Jangan terlalu lama bermain ponsel ya!" ucap Alea dibalas anggukkan oleh Axelio.

Setelah mendapatkan ponsel dari maminya, Axelio duduk di sofa yang ada di sudut ruangan, membuka internet dan mencari informasi tentang anak haram.

Axelio anak yang cerdas, selalu ingin tahu setiap kata yang asing baginya. Saat mendengar kata itu, terlebih saat maminya marah, Axelio semakin ingin tahu.

"Axel," panggil Alea.

"Ya, Mami." Axelio mendongak, melihat ke arah maminya. "Mami mau ke gudang, cek barang sama aunty Tania. Kau tetap di sini. Jangan ke mana-mana, okay?" perintah Alea disambut anggukkan oleh Axelio.

Satu jam Axelio bermain dengan ponsel maminya, menemukan segala informasi yang ia inginkan, hingga ia merasa bosan. Axelio memutuskan untuk keluar, melupakan pesan maminya. Axelio berjalan di sekitar kantor, ada playground yang memang disediakan untuk anak-anak, letaknya tidak jauh dari ruangan kerja maminya. Bocah itu bermain perosotan sendiri. Sampai pada akhirnya seseorang memanggilnya.

"Axel, kau di sini?" tanya Bella.

Axelio meluncur dari perosotan lantas menoleh ke asal suara. Pandangannya menemukan keberadaan Bella.

"Axel bosan duduk di ruangan mami, jadi Axel ke sini," jawab Axelio. "Aunty Bella sendiri ngapain di sini. Terus kayanya cemas," tanya balik Axelio.

"Aunty cari om Kevin, Axel," jawab Bella. Wajahnya menunjukkan rasa kekhawatiran.

"Om Kevin itu bukan anak kecil lagi. Kenapa Aunty cemas seperti Axel yang hilang," ucap Axelio sarkas.

"Iya juga sih. Tapi tadi Om Kevin bilang mau ke toilet. Tapi masa iya sampai selama ini." Bella melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah lebih dari setengah jam Kevin pergi.

"Mungkin om Kevin tersesat," celetuk Axelio.

"Itu tidak mungkin, Axelio," ucap Bella gemas.

"Lagian kenapa aunty pusing-pusing mencari om Kevin ke sana kemari? Aunty Bella bisa cek CCTV," ucap Axelio.

"Lah benar juga." Bella menepuk keningnya sendiri. Kenapa tidak terpikirkan olehnya sejak tadi.

"Kadang orang dewasa suka aneh, suka menyulitkan diri sendiri," celetuk Axelio membuat Bella semakin gemas.

"Axel dikasih makan apa sih sama mami Alea. Kenapa bisa pintar sekali," ujar Bella gemas.

"Bukan Axel yang pintar, tapi Aunty Bella yang tidak bisa berpikir jernih karena panik. Padahal om Kevin itu bukan bayi. Tidak mungkin juga om Kevin hilang begitu saja. Diculik juga tidak mungkin," ucap Axelio.

Bella meringis mendengar perkataan Axelio. Bukan hanya gaya bicaranya, tetapi juga sikapnya yang membuat Bella gemas pada Axelio. Saat ini bocah itu duduk bagian bawah perosotan, duduk dengan memangku satu kakinya, kedua tangannya terlipat di depan dada, dengan memasang ekspresi wajah datar.

"Iya, Axel. Aunty minta maaf, okay," ucap Bella.

"Kenapa Aunty minta maaf sama Axel? Memangnya Aunty salah apa sama Axel?" tanya Axelio.

"Oh my god. Alea … anakmu benar-benar menyebalkan!" ucap Bella gemas membuat Axelio terkikik geli.

Di tempat lain

Alea sedang berada di gudang bersama satu karyawannya untuk memeriksa stok produknya. Namun tiba-tiba saja satu karyawannya itu sakit perut. Alea tinggal sendiri di tempat itu. Saat sedang mengitari tempat itu, tiba-tiba pintu gudang ditutup oleh seseorang lantas menguncinya dari dalam. Orang itu adalah Kevin.

Sudah lama Kevin tertarik pada Alea, ia mendekati Bella hanya agar bisa dekat dengan Alea. Akan tetapi rupanya Alea sangat sulit untuk di dekati. Hingga pikiran buruk dan kotor muncul di benak Kevin. Sedari tadi Kevin sebenarnya sudah mengintai Alea, saat perempuan itu sedang sendiri maka Kevin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Halo, Sayang," sapa Kevin sembari memeluk Alea dari belakang.

Alea yang serius dengan pekerjaannya sampai tidak menyadari akan kedatangan Kevin. Saat Kevin tiba-tiba memeluknya membuat Alea sangat terkejut.

"Lepas!"

"Sebentar saja."

"Lepas, berengsek!"

PLAK

Alea berhasil lepas dari Kevin dan langsung mendaratkan tamparan di pipi Kevin, menatap Kevin dengan tatapan tajam.

"Jangan munafik. Aku tahu kau juga menginginkannya, bukan?" Kevin memegangi pipinya sambil menatap mesum pada Alea.

"Aku bukan wanita murahan, Kevin!" peringat Alea. "Jadi kau jangan sembarangan menyentuhku!"

"Sstt." Kevin menaruh jari telunjuknya di depan bibir, mengisyaratkan agar Alea diam. "Aku tahu kau kesepian. Tidak mudah juga untuk menjadi single parent. Aku bersedia menjadi pendamping hidupmu!"

"Jangan bermimpi!" geram Alea. "Pergi atau aku akan memberitahu perlakuanmu ini pada Bella," ancam Alea.

"Beritahu saja. Wanita itu sangat percaya padaku. Dia juga bodoh, pasti dia akan lebih percaya padaku," ucap Kevin. "Ayolah, Sayang! Tenang saja aku tidak akan mengatakannya pada Bella," bujuk Kevin.

Alea mengambil langkah mundur saat Kevin mengambil langkah maju. Tatapan pria itu begitu menjijikkan membuat Alea takut.

"Stop! Don't touch me!" Alea menyingkirkan tangan Kevin yang berusaha menyentuh wajah dan juga tubuhnya.

Kevin menyeringai, tidak menyerah untuk bisa menyentuh Alea. Sampai tubuh belakang Alea menubruk tembok. Kanan kirinya ada banyak tumpukan kardus, di depannya ada Kevin. Tidak ada celah untuk Alea kabur.

Alea terperangkap.

1
Nur Nuy
paling emank tirinya itu yang berbuat jahat
Nur Nuy
lanjut
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Adinda
Alea Sama bryan aja biar ada yang melindungi sedangkan xander sudah punya istri
Nur Nuy
up lagi Thor dasar David pea cucunya mau dibeli
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Echa: Terima kasih kakak sudah mampir
total 1 replies
Hasnawati Ammase
bagus
Nur Nuy
hah lu siapa tiba-tiba minta anak, mertua bukan wkwkwkwk. Thor lanjut makin seru, banyakin dong
Echa: siap kak, ini lagi revisi bab dulu.🥰🥰🥰

trimakasih kasih sudah mampir
total 1 replies
Yuli Yanti
kurang ajar si David main minta Jak
astaga kapan dapat karma dia
4U2C
senangya mau minta anak orang,,ingat anak manusia sama anak ayanm sukati saja mau minta🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Yanti
akhirnya bisa menjadi ayah yg baik buat Alea
Yuli Yanti
/Facepalm//Facepalm/ hukuman yg adil
penasaran dengan ortu Xander saat tau ada cucu nya
pasti seru
Adinda
satu kata mau kubilang padamu xander Mampusss
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bagus sekali,,kalau karma yang begini terjadi pada setiap insan yang saling menyakiti pasti semua tidak akan ada katanya sedih dan kecewa,,pasti semuanya takut akan karma,,tapi karma pasti ada..
Nana Meidian
aukurin karma. mudahan cuma alea pawang nya
Adinda
bodoh alea ini sudah ditinggalin malah luluh lebih baik sama brian
Adinda
Alea sama brian aja
Rosmayanti 80
lanjut
4U2C
jika boleh up yang banyak thor
Echa: ntar ya Kak, tetangga lg hajatan
total 1 replies
Rosmayanti 80
lanjut kk yg bnyk dong update gantung
Echa: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!