The Queen Of Phoenix

Kediaman Anggrek Putih~

Di kediaman Anggrek Putih kini terlihat bahwa Xiao Fu dalam keadaan marah besar karena dia tidak biasa membunuh Xinyu menggunakan racun.

"Sialan!!! Awas kau Xinyu!!! walaupun aku tidak membunuhmu hari ini, tapi tidak dengan lain kali!" Teriak Xiao Fu sambil menghempaskan barang barang di sekitarnya.

Xiao Fu mendapatkan berita bahwa dia gagal dalam rencananya karrna Yuri yang memberitahunya.

Flashback On:

Saat Yuri atau pelayan Xiao Fu selesai memberikan kotak makan pada Xinyu, dia tidak segera pergi melainkan bersembunyi di balik jendela untuk memastikan bahwa Xinyu memakan makanan itu atau tidak, dan melaporkan pada Xiao Fu.

Xinyu memang mengetahui keberadaannya, namun dia tetap acuh dan mengatalan bahwa terdapat racun di makanan itu.Alasan Xinyu memberitahunya adalah agar Pelayan Xiao Fu memberi tahu nonanya bahwa dia gagal dalam rencananya, alhasil itu membuat Xiao Fu lebih Geram.

Kembali ke cerita, saat Xinyu memberi tahu nama racun yang ada pada makanan, Yuri menahan nafasnya sendiri karena dia terkejut bahwa Xinyu berhasil mendeteksi racun Telur Naga.

Setelah melihat bahwa Xiao Fu gagal meracuni Xinyu, Yuri akhirnya kembali ke kediaman Xiao Fu dalam ke adaaan takut karena Nonanya srlalu menyiksanya jika gagal dalam rencananya.

Flashback Of.

Kini Xiao Fu terlihat menghempaskan barang barangnya, hingga membuat kediamannya menjadi seperti kapal pecah. Di bawahnya terlihat bahwa Yuri sedang gemetaran takut Akan Xiao Fu menghukumnya berat.

"A-ampun nona, saya tidak tau bahwa Putri pertama akan mengetahui bahwa terdapat r-racun di makanan itu." Yuri berkata dengan terbata bata.

Seketika Xiao Fu yang mendengar perkataan yuri mebdelik menatap Yuri hingga yuri gemetar dan langsung terduduk di lantai.

"JANGAN PANGGIL DIA PUTRI PERTAMA! AKULAH YANG AKAN MENJADI PUTRI OERTAMA DI KERAJAAN INI! BUKAN DIA!!" Xiao Fu berteriak bagaikan orang gila, sedangkan yuri semakin ketakutan melihatnya.

"PENGAWAL! Seret dia ke balai hukuman, dan pukul dia pakai kayu sebanyak 100 kali!." Setelah Xiao Fu mengatakan itu, muncul 2 orang berzirah perak di kamarnya debgan masuk melalui pintu.

"BAIK PUTRI!" Jawab keduanya, jemudian langkung menyeret yuri yang sedang gemetaran sambil menangis.

"NONA! Maafkan hamba! hamba tidak salah!" Teriak Yuri namun tidak di gubris oleh Xiao Fu.

"Awas kau Xinyu! akan ku balas kau berkali kali lipat!." gumam Xiao Fu, terlihat bahwa wajahnya terlihat memerah karena marah, bahkan muncul beberapa urat nadu di pelipisnya.

TAMAN~

"Aciuhhh!!"

Terdengar suara irang sedang bersin di taman, orang itu adalah Xinyu yang sedang menikmati keindahan kolam di gazebo.

"Siapa sih yang mamakiku!?" Gumam Xinyu kesal dengan menggosok hidungnya yang gatal.

"Nona apa nona tidak apa apa?" Tanya gadis disampingnya yang bernama Lily pelayan setia Xinyu.

"Tidak, aku tidak apa apa, ayo aku mau ke lapangan latihan! aku mau melihat prajurit kita yang sedang berlatih, sekalian aku juga akan ikut berlatih." Ajak Xinyu, namun lanvsung di tolah oleh Lily.

"Tidak! Nona tidak boleh kesana! disana berbahaya nona.."Lily menolak ajakan Xinyu.

Xinyu yang ditolak kini mendaoatkan ide agar Lily tidak bisa menolaknya."Oh ayolah...ajak aku kesana, aku janji aku tidak akan nakal nakal." Bujuk Xinyu dengan muka imut disertai mata seperti A******.

Lilly yang melihat nonanya bersikap imut menjadi ragu, dia tidak tega mebolaknya." Haih...baiklah, hamba akan mengijinkan nona ke sana, tapi..nona jangan terlalu nakal." Ucao Lily dengan pasrah.

"Hehe...terima kasih Lilly!" Xinyu langsung melenggang pergi ke Lapangan latihan.Lily yang melihat itu segera menggeleng kepala dan berlari menyusulnya, takut nonanya terjatuh.

"Nona! Pelan pelan!"

"Blee... kejar aku!!" Sifat dingin Xinyu seketika hilang saat dia bermain dengan Lily, ya..mungkin karena dia sudah menganggap lily sebagai kakaknya sendiri, sebab umurnya lebih tua 1 tahun darinya, tidak mungkin kan dia menganggapnya ibu, karena umurnya pun masih muda.

Para pelayan yang melihat keharmonisan Xinyu dan Lily sedikit iri sekaligus senang, karena baru kali ini ada seorang putri tidak bersikap arogan dan baik hati seoerti Xinyu yang tidak membedakan kasta.

* * *

Kini Xinyu telah sampai Di lapangan Latihan.Lapangan latihan sendiri adalh tempat yang sangat luas sebagai halnya seoerti laoangan sepak bola di dunia Xinyu namun lebih luas lagi.

Xinyu melihat Sekarang Ada seorang jendral yang sedang melatih prajurit dengan penuh ketulusan dan juga tekad, dan itu membuat Xinyu menyukainya.

Jendral itu bernama Zhan Feng, dikenal sebagai jendral Zhan. Jendral Zhan adalah jendral yang baik namun tegas itulah mengapa dia di sukai oleh banyak prajurit.

Dia akan sangat tegas bila sedang melatih pasukannya dan akan sangat baik bila menemukan seseorang yang membutuhkan.

Dia memiliki wajah yang tampan padahal umurnya sudah 30 tahun, badan kekar dan tinggi, kulit sawo matang, mata coklat, rambut hitam ke coklatan yang pendek.

Xinyu segera mendekat padanya, dan menarik lengan bajunya, alasannya karena Xinyu jelas lebih pendek dari jendral Tersebut mungkin sekitar sampai perut karena tingginya hanya 140 cm sedang jendral Zhan 250 cm.

Merasa ada yang mebarik lengan bajunya dia segera melirik ke samping namun tidak melihat siapa siapa, kemudian dia melirik segala arah dan melihat anak kecil sekitar umur 15 menari lengan bajunya dengan menunjukan gigi putihnya.

"Paman, bolehkah aku ikut berlatih?" ucap Gadis itu yang tidak lain adalah Xinyu.

Melihat bahwa yang menyapanya adalah putri pertama kerajaan ini, dia langsung memberi hormat dan berkata, "Putri, putri tidak boleh berada disini, disini berbahaya dan anda belum boleh berlatih nanti anda terluka putri."

Jendral berlata seoerti itu sedangkan pikirannya berkecamuk karena baru pertama kali dipanggil paman oleh seorang anak kecil yakni putri itu sendiri.Apakah dia setua itu?

"Hmph! aku tidak akan terluka! aku janji!" Ucap Xinyu mrnggembungkan pipinya sehingga terlihat menggemaskan.

"Tapi Put--" Ucapannya terhenti ketika sebuah suara menyelanya.

"Biarkan dia berlatih denganmu."