Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[25] Dikurung
"Apa yang mau kamu lakukan Dimas" tanya Ruli
Tapi Dimas tidak mendengarkan perkataan mamah nya. Aisyah terus meronta-ronta ingin lepas. Namun cengkraman Dimas terlalu kuat menyeret Aisyah menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamar mereka di lantai 2. Aisyah terus memberontak tapi tenaga nya kalah kuat dengan tenaga pria itu.
Dimas menghempaskan Aisyah ke atas ranjang hingga tubuh Aisyah memantul di atas spring bed.
"Sindy kami bantu mas cari tali dan perekat!" titah Dimas pada Sindy.
"Baik Mas" ucap Sindy mengikuti perintah Dimas.
"Mau apa kamu mas?" teriak Aisyah.
"Kamu sudah menyulut api kemarahan ku, Jadi jangan salah kan aku akan bertindak jauh lebih kejam. Karena kamu sudah tahu semuanya Jadi..."
"Ini Mas" Ucapan Dimas terpotong karena kehadiran Sindy yang menyerahkan barang yang di inginkan Dimas.
"Kamu bantu Mas," perintah Dimas pada Sindy, mereka berdua mengikat tangan dan kaki Aisyah sehingga Aisyah tidak bisa pergi ke mana-mana. sedangkan Ruli hanya menyaksikan aksi kedua anaknya setelah tadi ia menutup semua pintu khawatir ada yang mendengar teriakan Aisyah. Kebetulan jarak rumah dengan pos gerbang rumah Aisyah lumayan jauh dan pasti tidak akan terdengar oleh satpam.
Supir Aisyah kebetulan juga sedang cuti pulang kampung dan otomatis tidak akan ada seorang pun di rumah. Bahkan Asisten Rumah tangga Aisyah hanya akan datang nanti siang.
Setelah Dimas dan Sindy selesai mengikat lengan dan kaki Aisyah di ranjang.
"Kamu jahat Mas. Jangan harap kamu bisa lolos dari ini yah!" Teriak Aisyah. Teriakan Aisyah percuma sia-sia karena kamar itu kedap suara.
"Kamu memang sampah Mas. Kamu tega ngelakuin ini sama aku." ucap Aisyah menghina Dimas.
Plak.. Dimas menampar Aisyah. "Berani nya kamu mengatakan aku sampah? Hhhmm" ucap Dimas sambil membawa gunting yang ada di laci. Hinaan Aisyah berhasil melukai harga diri Dimas, ekspresi wajah Dimas semakin memerah.
Sebelum gunting itu menyentuh pipi Aisyah, Ruli sudah memegang lengan Dimas dan mencegah anaknya menyakiti Aisyah "Tunggu Dimas kamu jangan gegabah. Rencana kita bisa gagal total yang ada nanti kamu yang di penjara. Kita harus pikirkan matang-matang" ujar Ruli menasehati Dimas untuk tidak tergesa-gesa.
"Cuiiih" Aisyah meludah wajah Dimas "Ternyata begini sifat asli kalian yah?" ucap Aisyah.
"Diam kau wanita Br*ngs*k" Teriak Dimas dan menutup mulut Aisyah dengan lakban. "Aku peringatkan jangan coba-coba untuk kabur atau kamu akan tahu akibatnya!, mungkin aku bisa bermain-main dengan bunda mu" ancam Dimas dan berlalu meninggalkan Aisyah di kamar seorang diri tanpa rasa bersalah.
Hhhmmm Hhmmm
Aisyah hanya bisa meronta, menangis takut terjadi sesuatu kepada bundanya.
Dimas menutup pintu kamar dan menguncinya. Dimas menuruni anak tangga, sesampainya di lantai bawah Ruli dan Sindy sudah menunggu nya di ruang tamu.
"Apa yang akan kamu lakukan Dimas, kamu akan mengurung Aisyah di kamar?" Tanya Ruli menatap putra sulungnya itu.
Dimas memijat kepala nya pusing, pikiran nya buntu. Dia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana, kepalang tanggung Aisyah sudah tahu rencana mereka. Jadi Ia mengurung Aisyah di kamar.
"Mau bagaimana lagi mah. Dia sudah memancing emosi aku". Jawab Dimas. "Mamah juga bisa-bisa nya membicarakan rencana kita di sini!" lanjut Dimas.
"Jadi kamu nyalahin mamah?".
"Bukan begitu, kalau saja mamah dan Sindy tidak datang ke sini, aku tidak akan mengurung Aisyah di kamar aku akan pakai cara halus kembali. Sekarang Aisyah sudah tahu semua rencana kita. Bahkan ia sudah melakukan audit di perusahaan. Lambat laun aku juga akan ketahuan kalau aku yang menggelapkan dana perusahaan" jelas Dimas frustasi.
"Tapi kita tidak bisa terus mengurung Mbak Aisyah di kamar, Mas. Bagaimana kalau bunda nya tahu kita mengurung anaknya?" tanya Sindy.
Mereka semua terdiam, beberapa menit kemudian tiba-tiba Ruli mendapatkan ide untuk memuluskan rencana mereka.
"Mamah ada ide!," Senyum Ruli mengembang saat memikirkan ide Gila nya.
"Ide apa mah?" tanya Dimas dan Sindy serempak.
"Nanti mamah jelaskan, kamu telepon Maira sekarang suruh datang ke sini!" pinta Ruli pada Dimas.
...----------------...
Di lain Tempat,
Beberapa hari semenjak di mulai nya audit di kantor Perusahaan S.K group. Seseorang yang terlibat langsung dengan penggelapan itu sedang di landa ketakutan. Dia adalah Rina dari divisi keuangan, dia adalah orang suruhan Dimas.
Audit itu di ketuai oleh Fina sang auditor handal dalam bidangnya. Mau tidak mau dalam beberapa hari ini Rina makan pun tak enak, dan tidur pun tak nyenyak. Dia tidak tahu harus bercerita dengan siapa soal hal ini. Rina menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan, seharusnya ia tidak begitu percaya pada lelaki itu.
Suatu hari Ibunya Rina harus menjalankan operasi jantung yang biaya nya tidak kecil. Saat itu ia tidak tahu harus mendapatkan uang dari mana. Akhirnya Rina memutuskan untuk mengajukan pinjaman uang ke kantor.
Dan saat itulah ia bertemu dengan Bapak Dimas Anggara seorang Ceo di perusahaan tempat Rina bekerja.
Dimas menawarkan kesepakatan kepada Rina. Dari pada meminjam uang yang suatu saat harus dibayar, bagaimana jika mendapatkan begitu banyak uang tanpa harus meminjam tapi Rina harus mengikuti semua perintah Dimas.
Awalnya Rina ragu, tapi karena kondisi nya yang begitu terdesak dan ia harus segera mendapatkan biaya untuk operasi Ibunya. Pada akhirnya ia menyetujui semua perintah Dimas.
Dimas berjanji untuk melindungi Rina karena pasti akan ada konsekuensi yang akan di terima Rina saat menjalankan perintah Dimas.
Di kantor Fina dan tim nya sudah mulai menemukan titik terang tentang penggelapan dana tersebut. Sayang nya, perbuatan tersebut hanya melibatkan satu orang saja. Mereka sudah mendapatkan IP Iddress si pelaku penggelapan dana. Untuk sementara, hal penting ini di rahasiakan oleh tim itu. Fina akan melaporkan segera kepada Aisyah secepatnya.
Sementara itu divisi keuangan, desas desus semakin beredar. Walaupun mereka tidak terlibat langsung tentang penggelapan dana perusahaan tersebut. Para pegawai takut terjebak oleh si pelaku. Jadi satu-satu nya pihak yang bersikap tenang saat ini hanya office boy dan office girl di ruangan itu. Selain mereka, semuanya ketar ketir.
"Bagaimana nih? beberapa hari udah audit. Aku takut jadi tersangka!." lirih seorang wanita bernama Tika.
"Ngapain takut kalau kita tidak bersalah. Iyah kan Rin?" Timpal pegawai lain bernama Indah.
"I.. Iyah" ujar Rina.
Tika mengerucutkan bibirnya tanda tidak setuju dengan pendapat Indah.
Tiba-tiba karyawan lain menimpali lagi. "Kita wajar ketakutan sebenarnya guys, kitaa tidak tahu komputer mana yang pelaku pakai untuk melakukan aksinya. Setahu aku yah, kalo di film - film orang yang melakukan aksi nya itu orang pintar. Dia tidak akan menujuki jati diri nya ke orang lain. dengan bodohnya melakukan hal tersebut tanpa memalsukan Ip iddress-nya". ucap Dedi menganalisis.
Mendengar apa yang Dedi katakan, semua yang ada divisi keuangan semakin ketakutan.
Rina tidak mengomentari apapun. Dia berpura-pura fokus dengan apa yang dikerjakannya. Padahal hati dan pikiran nya berkecamuk. Rina harus segera menghubungi Dimas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,