NovelToon NovelToon
Si Culun, Istri CEO Kejam

Si Culun, Istri CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: uma_bhie

Lily Light Kato, yang terlahir dengan limpahan materi dan kemewahan, lebih memilih hidup mandiri dan jauh dari keluarganya.
Lily menyembunyikan status aslinya juga menutupi kecantikannya dengan berpenampilan culun dan berwajah buruk rupa.


Lily lebih memilih menjadi, tenaga relawan di salah satu panti sosial.

Niat hati ingin menolong sepasang suami-istri yang mengaku terlantar, malah menjerumuskan Lily pada sebuah pernikahan kilat, dengan putra semata wayang pasangan suami-istri itu.


bagaimana kisah Lily, putri Kimberly dan Arthur selanjutnya?
saksikan terus kisah mereka hanya di sini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uma_bhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Kelimanya kini melangkah menuju pintu lobby yang langsung terbuka otomatis saat seseorang berada di dekat pintu.

Jangan tanyakan penampilan dari Selena dan Brian yang terlihat kacau dan berantakan. Apalagi Brian yang seluruh tubuhnya terasa remuk dan sakit. Apalagi bagian punggung sampai pinggang yang begitu ngilu, hasil dari kerja keras istri culunnya yang terlihat lemah tapi… memiliki efek kekuatan super.

"Apa dia sungguh seorang wanita?" Selena masih setia bersungut-sungut dan melirik jengah ke arah samping. Di mana Lily berada.

"Si jelek, mampu membanting kamu dan asistenku," lanjutnya lagi dengan suara berbisik kepada Brian yang masih meringis.

"Entahlah!" Sahut Brian sambil mengangkat kedua pundaknya.

Selena pun kembali mendecakkan lidahnya dan mendelik ke arah sang kekasih. Ia sangat menyayangkan postur sempurna Brian, namun begitu payah soal banting-membanting.

"Seharusnya, kamu yang membantingnya dan melemparkannya ke jalanan," ucap Selena dengan nada suara yang masih tertangkap oleh indera pendengaran — Lily.

Brian memilih diam, tanpa mendengarkan racauan kekasihnya itu. Apalagi melihat lirikan mata Lily.

Brian seketika meremang, mengingat saat dirinya di banting di atas tanah dan itu sungguh memalu juga menyakitkan.

"Saya bahkan bisa melemparkannya dari puncak, gedung ini," seloroh Lily dengan ekspresi muka datar.

"Dasar culun psikopat," sahut Selena sengit.

"Saya juga bisa membelah tubuh anda dan memperbaiki letak isi dalam bagian tubuh anda." Lily berkata yang sukses membuat keempat orang yang berada di sampingnya menghentikan langkah dan tubuh mereka membeku dan meremang.

Sementara Lily kembali memutar kedua bola matanya dan segera mendahului masuk ke dalam lobby hotel. Tapi … langkah sekali lagi terhenti. Mendengar sentakan Selena.

"Menyingkirlah! Aku duluan yang masuk. Kau yang terakhir." Cekam Selena di akhir kalimat.

"Jangan menyentuhku. Ingat tubuhku ini dipenuhi penyakit kulit, anda mau tertular?" Sahut Lily, menakut-nakuti ke empat orang yang bersamanya.

Selena dan kedua asisten refleks menjauh dari Lily dengan tatapan semakin jijik. sedang Brian masih meringis lirih.

……

Brian, Selena dan kedua asistennya terkejut saat melihat keadaan di dalam lobby yang begitu membuat tatapan Selena berbinar juga tersenyum bahagia menatap — Brian.

Sedangkan Brian juga merasa bingung dengan apa yang ia lihat di depan matanya ini.

Terlihat seluruh karyawan di apartemen itu, berdiri berbaris di sepanjang area lobby. Juga kata-kata sambutan yang tertulis di sebuah karton berwarna.

"Honey!" Panggil Selena yang menghentikan langkah dan diikuti Brian juga kedua asistennya.

"Hum!" Sahut Brian dengan tatapan heran.

"Apa kamu yang melakukan ini semua? Ini kejutan untukku kan? Atas kepulanganmu?" Cerca Selena dengan wajah gembira.

"Hah!? Brian hanya termenung dan tidak mengerti.

"Ini kejutan untukku kan?" Ulang Selena. Wanita itu merasa bangga bisa diberikan keistimewaan.

"Tid …, i-iya!" Sahutnya gugup dan terbata.

"Apa ada yang salah? Kenapa mereka melakukan ini? Apa seseorang yang istimewa akan datang? Tapi kenapa mereka semua membungkukkan badan saat kami ada?" Brian bertanya dalam hati dan masih terheran-heran.

Selena bahkan melangkah dengan pongah, seakan seorang putri raja yang disambut terhormat.

Sedangkan Lily hanya bisa menganga melihat seluruh karyawannya berbaris di lobby hotel dan membaca sebuah tulisan dengan kata sambutan. Aroma wangi juga tercium di sana. Wangi yang biasa ia hirup, saat berkunjung. Juga keadaan lobby tertata dengan rapi dan bersih.

"Beri hormat dan ucapan!" Tiba-tiba suara otomatis terdengar entah di mana suara itu berasal.

Namun, tatapan Lily kini melirik beberapa sensor yang kini menangkap sosoknya. Wanita itu hanya bisa menghela nafas panjang. Ia lupa menghubungi seseorang sebelum kesini.

"Selamat datang nona muda!"

Lily tersendak mendengar sapaan serentak karyawannya dengan gerakan membungkuk secara bersamaan. Indah, Lily mengagumi formasi gerakan karyawannya, tanpa memperhatikan tatapan keempat orang bersamanya.

Lily menghentikan langkahnya dan berdehem untuk menetralisir kegugupannya. Ia begitu ceroboh, hampir membuka status aslinya.

"Mungkin mereka salah mengenali tamu," ucap Lily.

"Cih, tidak mungkin juga mereka akan menyambut wanita jelek, sepertimu." Selena menyahuti ucapan Lily dengan wajah mencemooh.

Brian masih terlihat heran dan menatap sekeliling ruangan itu, namun tidak mendapatkan apapun.

Lain halnya dengan Lily yang membelalakkan matanya ke arah sensor otomatis yang tersembunyi. seakan memerintahkan untuk berkata lagi.

Seorang wanita dengan penampilan menarik mendekati mereka dan di tangannya terdapat kalung bunga.

Selena begitu bangga yang mengira dirinya yang akan mendapatkan kalung bunga itu.

Namun wajahnya berubah saat wanita itu melewatinya begitu saja dan mendekat kepada — Lily.

Lily kini memberikan tatapan tajam mengancam kepada karyawannya dan memberikan perintah untuk memberikan kepada — Selena.

"Maaf, nona. Anda salah tujuan," pungkas Lily dengan tatapan tajam dan ucapan yang ditekan.

Karyawan wanita itu pun mendadak pucat dan segera membalikkan badannya dan memberikan kalung bunga itu kepada Selena.

"Anda begitu bodoh. Tidak bisa membedakan yang indah dan buruk," ucap Selena sinis.

"Maaf, saya salah," sahut wanita itu, wajahnya bahkan masih terlihat pucat dan sesekali melirik Lily.

Yang di salah artikan oleh Selena yang merasa wanita itu takut kepadanya atau Brian sang kekasih.

Brian masih tetap diam. Ia merasa ada yang aneh dengan suasana di lobby. Ia menoleh ke belakang di mana istrinya Lily berada. Wanita culun itu tampak biasa saja.

Brian pun mengangkat kedua bahunya masa bodoh. Dan membalas rangkulan sang kekasih.

"Aku tidak menyangka, kamu begitu romantis," bisik Selena kepada Brian. Ia merasa begitu spesial dan berharga, mendapatkan kejutan hebat.

"I-iya," sahut Brian gugup.

Lily hanya mencebikkan bibirnya dan terus menatap sekeliling lobby tersebut. Ia pun lantas berhenti, saat, menyadari sesuatu.

Karyawannya masih menunduk. Sebelum mendapatkan perintahnya, maka karyawannya itu tidak akan mengangkat kepala mereka.

Lily kembali berdehem dan mulai mengeluarkan suaranya.

"Angkat kepala kalian dan kembali bekerja!" Titah Lily dengan intonasi suara lantang, khas seorang pemimpin tegas.

Segera dituruti oleh karyawannya yang berbaris dan meninggalkan lobby. Kembali, Brian, Selena dan asisten terkejut, mendengar ucapan Lily dan reaksi para karyawan.

"Apa? Aku hanya mencoba melakukan sebuah perintah untuk para pasien panti." Lily memberikan sebuah alasan yang masuk akal.

Wanita itu juga berjalan terlebih dahulu meninggalkan keempat orang di belakangnya yang masih melongo.

"Apa ada yang salah?" Tanya Selena sambil menatap kekasihnya.

"Mungkin, mereka lelah dan segera kembali beristirahat." Brian menjawab pertanyaan kekasihnya dengan jawaban sekenanya.

"Aneh!" Gumam Selena.

Lily pun merasa legah, saat tidak ada yang curiga dengannya. Ini juga kesalahan fatal yang sudah ia lakukan hingga, hampir membuatnya ketahuan tentang jati dirinya.

Seluruh karyawan Lily sudah mengenal wujud samaran Lily dan mereka diberikan sumpah untuk merahasiakannya. Beruntung, Lily mempunyai karyawan yang begitu amanah dengan rahasia nona muda mereka dan itu membuat Lily bangga.

Belum usai Lily bernafas lega, tiba-tiba lift di sebelahnya terbuka dan beberapa orang keluar dari lift tersebut.

Lily berniat untuk menghindar, namun seruan dari sosok pria bertubuh gemuk itu membuat Lily membeku di tempatnya dengan tubuh membelakangi mereka dan di depannya, Brian dan Selena juga kedua asistennya menatapnya heran.

"Oh sial." Batin Lily.

1
Gagas Permadi
si Brian masih blom juga eling onon bener
Gagas Permadi
si Lily make gaun tidur putih panjang mukanya dimaskerin ya ketakutanlah si Brian dikira lihat kuntilanak 🤣🤣🤣eh ngomong ngomong diluar negri ada kuntilanak anak gak ya 🤣🤣🤣
Gagas Permadi
OMG mules bgt perut tawa Mulu🤣🤣🤣🤣
Gagas Permadi
makannya jadi laki tuh jgn sok kegantengan nyungseb gak tuh dikatain tua Ama Ama si wanita culun🤣🤣🤣culun bisa ilang ya klo tua OH NO tetep ja tua🤣🤣🤣
Gagas Permadi
🤣🤣🤣🤣Betty la pea 🤣🤣🤣
Anonymous
/Scowl//Scowl//Scowl/
Pendi
halah laki2 munafik menjilat ludah sendiri brian sama athornya sekalian munafik
Pendi
mengapa di setujui dia sudah bersumpah dan mengatakan lily pelacur,jgn2 athornya juga pelacur
Pendi
athor laknat keparat td katanya brian bersumpah gk mau akui lily istrinya
Pendi
suami bodoh sama dgn athornya bodoh di harapkan,kan mau nya athor kamu mati lili ya sudah trima aja kehendak athornya yg buat cerita sampah
Pendi
mana istri kan sudah bersumpah gk mau akui,ntar athornya kena naklat semua ceritanya gk ada yg mau baca,habis buat cerita sampah goblok lagi
Pendi
halah pria bodoh
Pendi
apa yg di mau athor cerita sampah kayak gini
Pendi
sampai kesini benar cerita athor goblok
Pendi
lebih baik sama gavin lily
Pendi
awas udah bersumpah thor ceritanya harus lain endingnya jgn sampai kamu sebagai athor termakan sumpah sendiri
Pendi
sepertinya lily sama dgn selena gk ada harga diri,udah di sumpah sama suami masih aja mau atau athornya yg selalu makan sumpah
Pendi
ingat thor udah bersumpah haram hukum kalo mereka masih bersatu,makanya buat cerita sesuai logika masyarakat,jgn seenak udelmu thor sumpah sumpah
Pendi
makanya cerai aja lily
Pendi
bagus selena,brian memang bodoh sbodoh athornya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!