Single Mamy

Langkah Emilia terhenti saat suara William menerpa indra pendengarannya"Apa kamu mengingat kejadian di hotel pada malam party kelulusan SMA MERAH PUTIH?" Ucap William yang berhasil membuat Emilia menghentikan langkah kakinya

Mendengar pertanyaan itu membuat Emilia membalikkan tubuhnya. "Apa pria itu kamu?" Tanya Emilia pada William

"Kamu mengingat kejadian itu. jadi kamu benar-benar wanita yang selama ini aku cari" Ucap William dan langsung mendekat ke arah Emilia

Mendengar ucapan William membuat Emilia menatap ke arah Nathan yang saat ini sedang ada di sampingnya. Apa ini adalah jawaban atas setiap doa yang selama ini Emilia utarakan di setiap sujud nya.

"Bisa aku melihat punggung kananmu?"

Emilia ingin memastikan apa pria yang ada di hadapannya memiliki sebuah tato serigala yang selama ini selalu ada dan tersimpan dalam ingatan Emilia.

"Untuk apa?"

"Untuk memastikan jika kamu memang benar-benar ayah dari anakku" Balas Emilia lagi

"Apa kamu ingin memastikan jika aku memiliki sebuah tato kepala serigala di bagian pundak kananku?"

"Kenapa kamu bisa tau jika aku ingin memastikan hal itu?"

"Karna aku memang memiliki sebuah tato kepala serigala di bagian pundak kananku. Apa selama ini kamu pernah berharap bisa bertemu denganku?" Tanya William sambil menatap Emilia

"Tidak. Aku hanya berharap jika anakku bisa merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Aku begitu terluka saat mendengar mereka mengatakan anakku adalah anak haram" Ucap Emilia sendu

"Asal kamu tau Emilia. Selama 5 tahun aku selalu mencari keberadaan mu. Tapi di saat aku sudah menemukan tempat tinggal mu. Ternyata kamu sudah di usir dari rumah karna mengandung benih ku"

"Iya. Gara-gara kamu aku di buang oleh keluargaku. Gara-gara kamu aku harus melewati kehidupan pahit selama bertahun-tahun"

"Apa kamu pernah berpikir bagaimana kehidupanku setelah kejadian malam itu. Kenapa malam itu kamu harus melakukannya. Padahal kita tidak saling mengenal" Ucap Emilia di sela isak tangisnya

Melihat Emilia sudah terisak membuat William membawa wanita itu dalam dekapannya.

"Maafkan aku. Maafkan aku yang sudah merusak hidupmu" Ucap William lembut sambil membelai lembut rambut Emilia

"Kamu jahat. Kamu sudah membuat aku di benci oleh kedua orang tuaku" Pekik Emilia sambil memukul kecil dada bidang William

"Ijinkan aku menebus kesalahanku untuk menikahi mu. kita rawat Nathan bersama" Ucap William lembut

Mendengar itu membuat Emilia melepaskan dirinya dari dekapan William. Wanita itu mengingat sebuah perjodohan yang sudah dia terima 6 bulan yang lalu.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa" Ucap Emilia dan sedikit menjauh dari tubuh William

"Kenapa. Apa aku tidak pantas untuk menjadi bagian dalam hidupmu?" Tanya William yang terlihat sedikit kecewa saat mendengar jawaban Emilia

"Bukan. Kamu datang di saat yang tidak tepat. Aku sudah ada calon untuk menjadi ayah buat Nathan. Dan kami akan menikah dalam waktu dekat"

"Apa! Apa itu artinya pencarian ku selama ini sia-sia"Ucapnya sendu

Di saat Emilia mau menjawab pertanyaan William. Tiba-tiba suara mungil Nathan mengalihkan perhatian Emilia dan William.

"Mami. Nathan lapar" Ucap Nathan sambil menarik tangan Emilia

"Anaknya mami lapar ya sayang. Ya sudah ayo kita cari makan"

"Apa aku boleh ikut makan bersama kalian?" Sela William

Mendengar itu membuat Nathan terlihat begitu bahagia. Jika William ikut makan bersama mereka. Maka itu artinya Nathan bisa merasakan memiliki keluarga yang utuh.

"boleh dong om baik. Iya kan mami?"

Emilia tak langsung menjawab. Wanita itu masing mengambil nafas panjang. Selama lima tahun, Akhirnya dia bisa bertemu dengan pria Ayah dari anaknya.

"Iya boleh kok sayang" Ujar Emilia sambil membawa Nathan

Setelah tiba di sebuah restoran. Nathan langsung meminta di pesankan burger. Karna memang selama ini Nathan sangat suka makan burger.

"Mami Nathan mau burger" Rengek Nathan

"Iya sebentar ya sayang. Mami panggil waiters dulu"

William melambaikan tangannya pada salah satu Waiters yang sedang berdiri tak jauh dari tempat mereka.

"Mau pesan apa pak. Bu?" Tanya Waiters itu

"Burger 3 ya mbk. Kamu burger juga kan Em?"

"Iya" Balas Emilia pelan

30 Menit kemudian. Waiters itu kembali sambil membawa pesanan mereka. 3 Burger 2 jus dan 1 susu putih.

"Silahkan ya pak. bu"

Setelah itu Nathan langsung memakan burger itu. Namun sebelumnya Nathan membuang roti sebelah atasnya. Melihat itu membuat William mengerutkan keningnya.

"Kok roti atasnya di pisah Nathan?"

"Iya om baik. Kalau di makan semua mulut Nathan gak muat. Kalau kayak gini kan enak. Dagingnya lebih terasa" Ucap Nathan sambil memakan habis semua burgernya

Dari dari pria itu hanya menatap Nathan sampai lupa memakan burgernya sendiri.

"Om baik kok gak makan burgernya?"

"Eh iya om sampai lupa dari tadi merhatiin Nathan"

"Om. Nathan boleh minta sesuatu gak?"

"Minta apa sayang?" Tanya William sambil menggenggam tangan mungil Nathan

"Nathan belum punya foto keluarga. Apa Nathan boleh minta foto bareng om baik juga Mami. Mau ya om baik. Nathan pengen deh punya kedua orang tua lengkap seperti teman-teman Nathan yang lain"

Ucapan Nathan membuat Emilia tersedak. Kata-kata itu mampu membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Memang selama ini Nathan selalu menampakkan kebahagiaan di depan Emilia. Walaupun sebenarnya Nathan terkadang suka menangis saat melihat teman-temannya diantar oleh kedua orang tuanya.

"Boleh dong sayang. Ayo kita foto bersama" Ucap William lembut pada Natha

"Ayo mami kita buat foto keluarga bersama om baik. Nathan pengen punya papi kayak om baik. Tampan dan baik lagi"

Emilia menatap William dengan kedua mata yang terlihat begitu sendu. Apa ini saatnya Nathan tau jika William memanglah seorang ayah yang selama ini Nathan nantikan

DI TEMPAT LAIN

Sudah 5 tahun pencarian Wirayudo dan Melinda. Namun sampai detik ini mereka belum juga mendapatkan kabar tentang dimana keberadaan anak mereka.

"Bagaimana pa. Apa sudah ada kabar tentang Emil" Tanya Melinda pada Wirayudo

"Belum ma. Anak buah papa pernah pernah mendapat kabar tentang tempat tinggal Emilia. Namun ternyata saat anak buah papa kesana, Emil sudah pindah tempat tinggal ma"

Mendengar itu membuat Melinda menundukkan wajahnya.

Disaat Melinda dan Wirayudo sedang membicarakan Emilia. Tiba-tiba Asisten rumah tangga mereka datang dan mengatakan jika Emilia sedang ada di televisi.

"Tuan. nyonya. Di tv ada nona Emilia" Ucapnya

Mendengar itu membuat Melinda langsung menyalakan televisi. Dan ternyata memang benar, Emilia sedang Viral karna berhasil memenangkan sebuah kasus pembunuhan yang sedang ramai di bicarakan.

"Pa. Itu benar-benar Emilia anak kita pa"

"Iya ma. Papa baru tau jika anak kita berhasil menjadi seorang pengacara hebat seperti apa yang pernah dia impikan dulu"