Jebakan Terindah

Arka yang baru saja di caci maki oleh Antonio langsung tersedak di dalam ruang rahasia nya di atas atap gedung itu.

“uuhukk! Uhuk!!” Arka terbatuk-batuk sampai sampai baju nya basah karena tumpahan jus yang di minumnya.

“Ah! Shi*T !” Umpat Arka sambil membersihkan tumpahan jus tadi.

“pasti ada orang yang sedang mengata-ngatai ku saat ini!!” Arka pun berdiri dan membuka kemeja nya.

Sudah tidak mungkin bagi Arka untuk tetap memakai kemeja yang kotor itu.

Saat Arka sedang membuka kemeja nya tiba-tiba..

Bip..bip...bip, ceklek! Pintu ruang rahasia Arka pun terbuka. Arka yang mengira itu adalah salah satu dari tim ASCA ataupun Azzura langsung turun ke bawah dan saat dia kebawah.......

☘️

☘️

☘️

☘️

☘️

Beberapa saat sebelum Arka membuka pintu ruang rahasia nya..

***

“Apa ini benar tempat yang dimaksud oleh Azzura?” Clare melihat kembali ke google map nya, hasil share location yang dikirim oleh Azzura barusan.

“Kalau berdasarkan ini, seharus nya benar sih. Tapi...” Clare benar-benar ragu untuk meneruskan langkah kaki nya atau tidak. Secara yang ada di depan nya saat ini adalah sebuah tangga menuju lantai atas.Tapi jika di lihat dari kondisi tangga itu seperti nya tangga itu saja belum siap.

“Apa aku salah ya? Eror kali nih babang google map !” Clare sampai menggoyang-goyang kan handphone nya berkali.

Mungkin dikira Clare setelah di goyang-goyang begitu otak tu handphone akan jadi benar kali ya? Clare- Clare aya-aya wae.

Clare melihat lagi ke tangga itu. “Apa aku telpon aja Azzura untuk memastikan hal ini? tapi Azzura pasti akan mengira aku sangat bodoh! Masa baca peta di google map aja gak bisa? Ntar aku malah disuruh tanya ke Dora!! Si Azzura kan kalau ngomong suka kayak Yoongi marry me!! Bias aku! suka Savage gitu!! mending jangan deh!” Akhirnya setelah mempertimbangkan baik buruk nya, Clare pun membatalkan rencana nya untuk menelpon Azzura.

“Aku coba naik aja kali ya ke atas! Kalau gak ada apa-apa di atas sana aku turun!” Ucap Clare kemudian melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga itu satu persatu.

Saat Clare sudah sampai di lantai atas, Clare melihat ada sebuah pintu tepat setelah dia melawati sampai anak tangga terakhir.

“Pintu apa ini?” gumam Clare. Clare langsung membaca ulang chat yang di kirimkan oleh Azzura.

Clare ingat Azzura ada memberikan kode yang merupakan kombinasi beberapa angka. Dan dia pun segera mencari pesan yang di kirimkan oleh Azzura tadi.

“Apa kode ini untuk membuka pintu ini?” gumam Clare, yang walaupun ragu akhirnya memencet tombol di depan pintu sesuai dengan kombinasi angka yang Azzura tulis di dalam chat nya ke Clare.

Tidak lama setelah Clare memencet angka-angka itu, ..

Bip..bip...bip,.

Dan tulisan open pun muncul di layar kecil tepat di atas tombol-tombol yang ada angka nya itu.

Clare melihat ke arah handle pintu itu dan menekan nya pelan.

“Ceklek.....” pintu itu pun terbuka dan Clare dengan perasaan was-was masuk ke dalam.

Baru beberapa langkah Clare masuk ke dalam tiba-tiba..

“AAAaaaaaaaaaaaaaaaaaa..........!! Teriak Clare kencang saat melihat seorang pria yang sedang melepaskan atasan nya yang dia kenakan tepat di depan mata Clare.

Dan pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Arka Ratya Hardata.