Xiao An wanita karir yang tengah menjalani kehidupannya tanpa hambatan. Tidak sengaja masuk ke dunia novel yang baru saja ia baca. Di novel dia menjadi Nona pertama Han Yu karakter antagonis, putri dari kediaman perdana menteri keuangan Han. Keluarganya sangat kaya dan hidup bergelimang harta. Kedua orangtuanya sangat mencintai putrinya memberikan semua yang di butuhkan. Sebab itu Nona pertama Han Yu sangat manja, pemarah, juga memandang rendah kalangan bawah. Kekejammnya terhadap pelayan membuatnya di takuti semua orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memprovokasi orang yang salah
'Apa dia memiliki enam penglihatan berbeda? Dalam keadaan tertutup seperti ini. Dia bahkan bisa mengenali ku. Orang yang sangat berbahaya.' Gumam Han Yu di dalam hatinya. Dia sedikit membuka penutup kepalanya. Senyuman tipis berusaha ia perlihatkan. "Tuan Zhen, jika tidak ada hal penting saya akan kembali." Dia ingin melangkah maju namun pria muda di depannya tidak memberikan jalan. Setiap langkah Han Yu selalu di hadang. Gadis itu menatap diam.
Seringaian di wajah Zhen Shunxi membuat bulu kuduk Han Yu berdiri.
"Nona pertama, saya hanya ingin menanyakan beberapa hal. Bisakah kita menjauh sebentar?" suara Zhen Shunxi terdengar dingin.
Alis Han Yu menyatu. Tapi dia tidak bisa menolak orang yang telah menyelamatkan dirinya. "Baik."
Zhen Shunxi berjalan menjauh di ikuti Han Yu. Tepat di tempat yang lebih tenang mereka berdua berhenti. Pria itu membalikkan tubuhnya menatap gadis di depannya. "Mata-mata yang aku kirimkan di sekitar menara melihat kehadiran Nona pertama beberapa waktu yang lalu." Tatapan matanya tajam. "Kamu melihat sesuatu?"
Han Yu tersenyum tenang, "Tidak. Awalnya saya hanya ingin mencari cara agar bisa masuk kedalam. Namun tembok besar menghalanginya. Jadi saya memutuskan kembali."
Pria muda itu mendekatkan tubuhnya membuat Han Yu tidak nyama lalu mundur pelan. Zhen Shunxi mengarahkan bibirnya tepat di telinga Han Yu. "Benarkah? Jika kamu tidak melihat apa pun di saat ada di belakang menara. Mengapa kamu ada di sini mencari tahu tentang kematian gadis muda yang telah menjadi korban." Senyuman terlihat, "Nona pertama, cara mu berbohong masih harus di asah lagi. Orang lain akan sangat mudah menemukan celah dari setiap gerakan tubuh mu." Menjauhkan tubuhnya kembali.
Di depan Pria muda itu Han Yu seperti tidak bisa menutupi sedikit saja kebohongan dalam dirinya. "Tuan Zhen, saya memiliki hak untuk tidak berbicara."
Zhen Shunxi hanya diam.
Han Yu membalikkan tubuhnya berniat untuk pergi. Namun dari kejauhan dia melihat pelayannya mencoba memberikan isyarat kepada dirinya. Pelayan Li An sesekali melirik kearah gang kecil yang cukup jauh dari tempat mereka berada. Saat Han Yu melihat kearah yang di beritahukan pelayannya. Dia melihat pelayan istana dari Permaisuri waktu itu mengintai dari kejauhan.
Han Yu menarik nafas dalam sebelum dia membalikkan badannya. Raut wajahnya tiba-tiba berubah di saat menatap kedua mata dingin di depannya. "Shunxin, sekalipun kamu tidak menerima cintaiku. Aku tetap akan berusaha untuk mendapatkan hatimu." Air matanya menetes.
Zhen Shunxi mengerutkan keningnya menatap gadis yang tenang berubah menjadi aneh.
Han Yu melangkah maju, Zhen Shunxi mundur dengan tatapan jijiknya.
"Aaaa ..." Han Yu berlutut meraih jubah bagian bawah Zhen Shunxi. "Shunxi, aku mohon menikahlah denganku. Aku akan selalu mencintai mu sampai kapan pun. Aku tidak bisa lagi lepas dari diri mu." Teriakan dan tangisan itu membuat banyak mata memperhatikan mereka.
Para prajurit bahkan terkejut ada gadis muda yang berani menyentuh bahkan mengungkapkan cintanya kepada Tuan mereka.
Zhen Shunxi mencoba menarik jubah yang terus di tarik dan di genggam kuat gadis gila di depannya. "Kamu ingin mati?" suaranya menekan penuh kekesalan.
"Aku hanya ingin cinta dari mu dan kamu justru ingin membunuhku. Shunxi kamu benar-benar sangat tega dengan ku. Aaaaa..." tangisannya semakin kencang. Saat dia melihat orang yang ada di gang sudah pergi. Han Yu mengelap air matanya. Dia bangun perlahan tatapan matanya kembali tenang. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Zhen Shunxi yang masih kebinggungan.
Kereta melaju setelah Han Yu dan pelayannya masuk kedalamnya.
Sedangkan di tempat itu semua mata masih memperhatikan satu orang yang sama. Tatapan Zhen Shunxi seperti kilatan tajam yang siap membunuh siapa saja. Semua orang langsung mengalihkan pandangan memulai pekerjaan mereka kembali.
Di dalam kereta yang melaju Han Yu terus menarik nafas dalam. Jantungnya berdetak kencang di saat dirinya harus memprovokasi orang yang tidak seharusnya. Namun dia juga cukup puas melihat pria di depannya yang langsung berubah kebinggungan.
"Nona pertama, anda benar-benar menyukai Tuan Zhen Shunxi?"
"Tidak."
"Jadi kenapa Nona pertama mengatakan semua itu?" Pelayan Li An menatap tidak mengerti.
"Aku tidak suka sikapnya yang terus menekan. Jadi anggap saja ini sebagai balasan," ujar Han Yu dengan senyuman. Dia menyandarkan tubuhnya dengan santai di pembatas kereta.
Sesampainya di kediaman gadis itu langsung masuk kedalam kamarnya. Mandi dan berganti gaun baru setelahnya duduk santai menikmati waktunya. Tanpa ia sadari dirinya tertidur di kursi panjang di ruangan kamar. Hingga memasuki waktu petang. "Aaaaa..." Han Yu merenggangkan tubuhnya yang sudah kaku. Dia bangkit perlahan menatap cahaya senja yang masuk melalui jendela kamar. Perlahan gadis itu membuka pintu, "Suasana di sore hari memang yang terbaik." Cahaya kemerahan seperti memenuhi setiap penglihatan. Han Yu keluar dari kamarnya menuju halaman depan. Langit terlihat memiliki dua warna merah berbaur dengan warna kuning.
Gadis itu naik keatas pohon besar dengan bantuan tangga. Dia duduk santai di salah satu batang cukup besar sembari menatap keindahan langit senja.
Burung-burung berterbangan kesegala arah menuju kembali kesarang mereka. "Huh..." menyandarkan tubuhnya kearah batang pohon besar. Gaun yang ia kenakan melambai searah tiupan angin. Rambutnya tergerai bebas tanpa ikatan. Sesekali kedua kakinya di ayunkan.
Hingga,
Demmm...
Ssrekakkk
Pohon sedikit bergoyang.
"Aaaa..."
Han Yu hampir saja terjatuh dari atas pohon. Di saat ranting yang ia duduki bergerak karena bertambahnya beban. Gadis itu menatap kearah orang yang telah meraih tubuhnya agar tidak jatuh. "Tuan Zhen." Senyuman canggung terlihat. "Kenapa anda bisa ada di sini?" Jari telunjuknya menyentuh dada bidang pria muda di depannya. Dia berusaha memundurkan tubuh di depannya yang sangat dekat dengan dirinya. "Bukankah tempat ini terlalu sempit?" Han Yu menggerakkan tubuhnya merasa tidak nyaman.
Zhen Shunxi berjongkok di atas batang pohon mendekatkan tubuhnya kearah Han Yu. Keseimbangan yang ia miliki sangat luar biasa. Kemampuannya tidak bisa di ragukan lagi. Tangan kanannya menyentuh dagu Han Yu. Lalu mengarahkan wajah gadis itu agar menatap kedua matanya. "Bukankah kamu bilang mencintaiku. Ingin menikah dengan ku. Tentu saja aku datang untuk menagih kata-kata mu." Semakin mendekatkan wajahnya.
Han Yu langsung memalingkan wajahnya. Senyumannya terlihat sangat kaku. "Tuan Zhen pasti bercanda. Yang aku maksud, aku sangat mengagumi Tuan Zhen yang telah menyelamatkan hidup ku." Wajahnya di tarik kembali agar tetap menatap pria muda di depannya. "Aku tidak akan berani lagi," ujar Han Yu mengangkat tangannya.
Seringaian tipis terlihat merendahkan dari tatapan mata Zhen Shunxi. Dia melepaskan tangannya dari dagu Han Yu. Dan memundurkan tubuhnya setelah puas membuat gadis muda di depannya merasa tertekan. "Katakan apa saja yang kamu ketahui. Sedikit saja kebohongan." Senyuman nakal melintas di wajahnya. "Aku akan mengajukan lamaran."
"Aku akan mengatakannya. Tidak akan ada kebohongan. Tapi aku harap tidak ada yang tahu jika aku lah orang yang telah mengatakan semua rahasia ini." Han Yu menatap pasti kearah pria di depannya. "Aku hanya tidak ingin keluarga ku ikut terlibat."
"Baik." Zhen Shunxi ikut duduk santai di atas pohon mendengarkan semua rahasia yang telah di simpan gadis di sampingnya.
bau2 bucin sudah tercium sejak malam tadi🤣🤣
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁
sehat selalu untukmu author terbaikkuu