Diandra Anastasya Mulawarman(23th) seorang wanita berparas cantik, mandiri dengan karier yang begitu cemerlang. Siapa sangka disaat detik terakhir kepergian sang ibu, dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia adalah seorang bayi yang diadopsi dari sebuah panti asuhan.
Berbekal secarik surat dan sebuah liontin, ia berusaha keras untuk bisa menemukan keluarga kandungnya. Dan sebuah kenyataan pahit kembali ia terima, ternyata istri kedua Papanya merupakan dalang dibalik kematian sang ibu.
Dengan menyamar menjadi orang yang berbeda, ia bertekad untuk membalas orang-orang yang telah menghancurkan keluarganya.
" Kau mengambil Papa dari Ibuku. Maka aku akan mengambil tunangan dari putrimu. Raka Syailendra, kau harus jadi milikku."tekadnya dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN TAK TERDUGA (1)
" Nona, Bagaimana ini? Sepertinya sebentar lagi kita akan tertangkap! "
Sopir pribadi Diandra hampir berputus asa, apalagi salah satu motor kawanan tersebut hampir saja menyalipnya.
Diandrapun sebenarnya gelisah sekarang, ia merutuki Jonathan yang entah ada dimana saat dibutuhkan seperti sekarang.
Ketika dirinya tengah berpikir keras, tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara yang berasal dari arah belakang. Kaca mobil Diandra ternyata tertembak tepat dibelakangnya.
Untung saja kaca mobilnya memang didesain anti peluru. Jika tidak, mungkin peluru tadi sudah menembus dadanya sekarang.
Jess....
Mobil tiba-tiba saja terhenti lantaran kehabisan angin. Selain menembak kaca mobil, ternyata mereka juga menembak ban belakang agar mobil berhenti melaju.
Diandra dan sopirnya nampak panik sekarang, mereka merasa sudah menemui jalan buntu. Diandra segera mengirim pesan pada jonathan, barang kali saja pemuda tersebut membacanya nanti. Iapun berniat menelpon polisi, tetapi dirinya dikagetkan oleh salah satu penjahat tersebut.
" Hei,, cepat buka pintunya! Atau kupecahkan kaca mobil ini ! " ancam lelaki itu sambil membawa linggis, berniat merusak kaca.
Diandrapun dengan terpaksa keluar bersama sopirnya. Kawanan itu menyeringai melihat mangsanya telah menyerah.
" Siapa kalian berani menggangguku! " Diandra berteriak lantang untuk menutupi kegugupannya.
Komplotan itu menyeringai, salah satu diantaranya mendekat kearah Diandra.
" Wah,, wah kau galak juga ya cantik. Tapi, simpan saja tenagamu karna sebentar lagi kau akan lenyap ditangan kami! "
Lelaki itu seketika menunjukkan sikap arogannya. Ia meminta anak buahnya untuk menangkap sopir sekaligus Diandra.
" Lepaskan aku! " Diandra berusaha melawan, ia menendang salah satu kawanan itu dengan segenap kekuatannya.
BRUKK...
Satu tendangannya berhasil menjatuhkan salah satu diantara mereka hingga membuat yang lain semakin geram.
" Hei, boleh juga tenagamu. "
Merekapun kembali berusaha menangkap Diandra, tetapi Diandra berusaha dengan segenap tenaga mencoba melakukan perlawanan.
BAG..BUG ..BAG .. BUG..
Duel semakin sengit, tetapi karena Diandra hanya menguasai beladiri tingkat dasar tak berselang lama dirinyapun terjatuh.
AARRGHH...
Diandra jatuh tersungkur lalu ditangkap oleh komplotan tersebut. Ia berusaha melepaskan diri, tetapi tenaganya terlalu lemah saat ini.
Saat dirinya telah berputus asa, tiba-tiba seseorang berteriak lantang dari arah belakang.
" Hei,, lepaskan wanita itu, breng*ek!! "
Baru saja mereka hendak menoleh, beberapa bogem telah berhasil melumpuhkan para penjahat tersebut.
" Kau tidak apa-apa! "
Belum sempat Diandra menengok, tiba-tiba tubuhnya ditarik kedalam pelukan seorang pria.
Diandra mematung seketika saat lelaki itu seolah menjadi pelindung baginya. Terasa olehnya detak jantung pria begitu menggebu-gebu karena cemas.
Pria itu bahkan meletakkan dagunya dipuncak kepala Diandra dan mengusap lembut helaian rambutnya.
" Aku benar-benar mengkhawatirkanmu. " ucap pria itu lembut.
Diandra ikut terbuai, ini kali pertama ia dipeluk oleh lawan jenis. Entah mengapa dirinya merasa nyaman berada di dada bidang pria tersebut.
" Astaga Diandra! Dimanakah otakmu berada? Bisa-bisanya kau menikmati pelukan dari lelaki tak dikenal! "
Seketika otaknya kembali sadar, ia mendorong kasar pria yang kini tengah menolongnya.
DEG...
Jantungnya seakan berhenti berdetak saat ia mendongak dan menatap pria tersebut. Ia langsung berbalik badan, wajahnya kini merona karena malu.
Begitupun Raka, ia sendiri melakukan hal tersebut secara spontan. Pria itupun tak kalah malunya. Pipi dan daun telinganya memerah, ia jadi salah tingkah sekarang.
" Ma- maaf. " ucap Raka tak enak hati.
Saat keduanya tengah larut dipikiran masing-masing, mereka tidak sadar jika masih ada kawanan penjahat diantara mereka.
" Hei, apa yang kalian lakukan! Habisi mereka! "
Perintah kepala komplotan itu saat melihat anggotanya malah asyik menyaksikan dua sejoli yang sedang asyik dengan dunianya.
Raka dan Diandra kini kembali ke alam nyata. Mereka segera menangkis serangan dari para penjahat tersebut.
Duelpun kembali terjadi, netra Raka membola seketika saat salah satu lawan mengarahkan senjata ke arah Diandra dari belakang.
" Awas ! Arrghhh. BUUGHH..
Raka terkena sayatan pisau, tetapi ia berhasil melumpuhkan lawan hingga jatuh tak sadarkan diri.
Untung saja, Raka telah menghubungi anak buahnya saat mengetahui kejadian tadi.
Tak butuh waktu lama, anak buah Raka yang berjumlah banyak berhasil melumpuhkan penjahat itu dengan mudah.
Bersambung...
Author kejar tayang banyak pesanan tapi tak ingin mengecewakan pembaca. Jangan lupa dukung karyaku ya. Dukungan kalian semangat author untuk terus berkarya. Makasih sebelumnya😍
