NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Libur Sekolah Telah Tiba

Setelah malam penuh ketegangan dan kekejaman yang dialami pria tua itu, Ryuga dan teman temannya sadar bahwa mereka telah terjebak dalam lingkaran gelap yang semakin dalam. Namun, mereka juga tahu bahwa mereka masih remaja yang berada di masa sekolah. Kehidupan normal mereka menanti, dan mereka perlu kembali ke sekolah untuk menjalani rutinitas sehari hari.

Pagi itu, dengan mata yang masih lelah dan pikiran yang penuh dengan kejadian kejadian mengerikan, mereka kembali ke sekolah. Mereka mencoba memfokuskan diri pada pelajaran, meskipun bayangan Dwizoujin dan sepuluh pembunuh peringkat teratas terus menghantui pikiran mereka.

Hari-hari berlalu dengan cepat di sekolah. Ryuga dan teman-temannya berusaha keras untuk mengejar ketinggalan pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk. Meskipun mereka berusaha keras untuk beradaptasi dengan kehidupan normal, rasa cemas dan ketakutan tidak pernah sepenuhnya hilang.

Di antara pelajaran dan latihan fisik, mereka tetap berkomunikasi satu sama lain, merencanakan langkah langkah berikutnya untuk menghadapi ancaman yang masih menggantung di atas mereka. Namun, mereka tahu bahwa mereka harus menunda misi mereka sementara untuk fokus pada sekolah.

Pada malam hari, setelah menyelesaikan tugas tugas sekolah, mereka berkumpul di rumah Ryuga untuk membahas informasi yang mereka dapatkan dari pria tua tersebut. Mereka membuat peta dan catatan, merencanakan langkah langkah yang akan mereka ambil setelah ujian selesai.

"Sekolah adalah prioritas kita sekarang," kata Satoshi dengan tegas. "Tapi kita tidak boleh melupakan misi kita. Setelah ujian selesai, kita akan kembali mencari tahu lebih banyak tentang sepuluh pembunuh peringkat teratas."

Ryuga mengangguk setuju. "Kita harus tetap waspada dan siap kapan pun. Meskipun kita harus menunda, kita tidak boleh melupakan apa yang telah terjadi."

Akhirnya, setelah minggu minggu yang penuh dengan pelajaran dan ujian, hari libur sekolah pun tiba. Dengan perasaan lega dan bebas, Ryuga dan teman temannya memutuskan untuk berkumpul di rumah Ryuga untuk merencanakan liburan mereka.

Namun, meskipun mereka berusaha untuk menikmati liburan, bayangan Dwizoujin dan kelompok pembunuh peringkat teratas terus menghantui mereka. Mereka tahu bahwa ancaman itu belum hilang, dan mereka harus tetap waspada.

Di tengah liburan sekolah, Ryuga dan teman temannya merencanakan untuk pergi ke tempat yang tenang dan jauh dari keramaian kota. Mereka berharap bahwa dengan pergi ke tempat yang lebih damai, mereka bisa mendapatkan ketenangan dan melupakan sejenak yang mereka alami.

"Bagaimana kalau kita pergi ke pegunungan?" usul Shiro. "Tempat itu sepertinya tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota."

Ryuga setuju. "Itu ide yang bagus. Kita bisa beristirahat dan memulihkan energi kita."

Dengan semangat baru, mereka mempersiapkan diri untuk perjalanan ke pegunungan. Mereka membawa peralatan camping, makanan, dan perlengkapan lainnya. Mereka berharap perjalanan ini akan memberi mereka kesempatan untuk merenung dan merencanakan langkah langkah berikutnya dengan lebih baik.

Namun, di balik semangat mereka, ada perasaan khawatir yang terus mengintai. Mereka tahu bahwa Dwizoujin dan kelompok pembunuh peringkat teratas mungkin masih mengawasi mereka.

Selama perjalanan ke pegunungan, Ryuga kembali mengalami mimpi buruk tentang kakaknya yang hilang. Mimpi itu semakin jelas, memberikan petunjuk petunjuk baru tentang keberadaannya. Meskipun mimpi itu menakutkan, Ryuga merasa bahwa itu adalah pesan yang harus dia pecahkan.

Setibanya di pegunungan, mereka segera mendirikan tenda dan membuat api unggun. Malam itu, di bawah langit yang penuh bintang, mereka duduk bersama, membicarakan mimpi mimpi dan ketakutan mereka.

"Kita tidak bisa terus hidup dalam ketakutan," kata Hiroshi dengan tegas. "Kita harus menemukan cara untuk mengalahkan mereka dan mengakhiri ini."

Satoshi mengangguk. "Benar. Setelah liburan ini, kita harus fokus kembali pada misi kita. Kita tidak bisa membiarkan mereka menang."

Setelah mendirikan tenda dan membuat api unggun, Ryuga dan teman temannya merasa sedikit lega. Udara pegunungan yang segar dan pemandangan yang indah memberikan ketenangan yang telah lama mereka rindukan. Mereka duduk mengelilingi api unggun, berbicara tentang masa depan dan mimpi mimpi mereka, mencoba melupakan kengerian yang telah mereka alami.

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Ketika malam mulai menyelimuti pegunungan, mereka melihat sosok bayangan mendekat dari kejauhan. Dengan jantung berdebar, mereka bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Saat bayangan itu semakin mendekat, mereka dapat melihat sosok yang mengenakan pakaian pegunungan. Dengan langkah tenang, orang itu mendekati mereka dan akhirnya terlihat jelas di bawah cahaya api unggun. Itu adalah Dwizoujin.

"Jangan khawatir, aku tidak datang untuk bertarung," kata Dwizoujin dengan suara rendah namun jelas. "Aku hanya datang untuk memberikan peringatan."

Mereka semua berdiri dengan waspada, tidak sepenuhnya percaya dengan kata kata Dwizoujin. Meskipun tidak ada tanda tanda ancaman langsung, mereka tahu bahwa orang ini adalah musuh yang sangat berbahaya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Ryuga, suaranya penuh ketegangan.

Dwizoujin memandang mereka dengan tatapan yang sulit dibaca. "Aku hanya ingin kalian tahu bahwa permainan ini belum berakhir. Kalian mungkin sedang berlibur sekarang, tetapi jangan lengah. Ada lebih banyak bahaya yang menunggu kalian."

Dwizoujin melanjutkan, "Ada kekuatan yang lebih besar dan lebih gelap dari yang bisa kalian bayangkan. Dan mereka sedang mengawasi setiap langkah kalian. Jangan pernah merasa terlalu aman."

Satoshi, yang selalu waspada, bertanya, "Kenapa kau memberitahu kami ini? Apa motivasimu?"

Dwizoujin tersenyum tipis. "Katakanlah bahwa aku ingin melihat bagaimana kalian akan bertahan. Seni yang bagus selalu butuh drama, bukan? Dan kalian adalah bagian dari kanvas besar ini."

Mereka semua terdiam, merasakan campuran ketakutan dan kebingungan. Dwizoujin, yang biasanya menyerang tanpa ampun, kini berdiri di depan mereka, memberi mereka peringatan.

Setelah Dwizoujin menghilang ke dalam kegelapan malam, suasana di sekitar api unggun menjadi semakin mencekam. Mereka tidak lagi bisa menikmati liburan dengan tenang, selalu merasa diawasi dan dalam bahaya.

Ryuga memandang teman temannya dengan serius. "Kita harus tetap waspada. Ini mungkin liburan kita, tapi kita tidak boleh lengah. Dwizoujin tidak akan muncul tanpa alasan."

Shiro mengangguk. "Kita harus selalu siap. Dia mungkin tidak menyerang kita kali ini, tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."

Meskipun peringatan Dwizoujin terus menghantui mereka, mereka mencoba untuk menikmati sisa liburan mereka. Mereka menjelajahi pegunungan, mencari ketenangan di alam, dan berusaha memulihkan energi mereka. Namun, bayangan ancaman selalu ada di benak mereka.

Saat mereka duduk di tepi sungai yang jernih, Satoshi membuka peta dan catatan yang mereka bawa. "Setelah kita kembali, kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang sepuluh pembunuh peringkat teratas. Kita tidak bisa membiarkan diri kita terjebak dalam kegelapan tanpa mengetahui musuh kita."

Hiroshi setuju. "Kita butuh rencana yang lebih baik. Dan kita harus lebih berhati-hati. Setiap langkah kita bisa diawasi."

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!