Istri Serasa Janda

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Kendra dan Leora?" Lirih Najwa dengan tatapan nanar.

"Kamu belum tau ya Na? Satu sekolah tau, kalau Kendra sangat tergila-gila pada Leora. Bahkan bisa dibilang, dia adalah cinta pertamanya Kendra. Aku dengar Kendra sudah naksir Leora sejak SMP. Dia selalu melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan Leora. Tapi sayang, Leora tidak pernah bisa membuka hatinya untuk Kendra. Hingga akhirnya, dia jatuh cinta pada lelaki bernama Chiko. Pria tampan dan gagah, yang saat itu menjadi kakak kelas kami" Jelas Heni bercerita.

"Lalu?" Meski hatinya terasa perih kembali mendengar kisah masa lalu suaminya dengan wanita itu, namun Najwa tetap memaksakan diri untuk mengetahui seperti apa hubungan mereka dulunya.

"Setelah lulus, Leora menikah dengan Chiko. Dan Kendra sangat patah hati. Dia begitu terpuruk, hingga akhirnya bertemu denganmu" Heni yang tidak peka terhadap ekspresi Najwa yang tampak bersedih terus saja bercerita.

"Jangan khawatir Na. Itu hanya masa lalu kok. Sekarangkan sudah ada kamu, bidadari dalam hati dan hidupnya Kendra. Bukan Leora lagi. Bahkan kami juga sudah lama, tidak pernah mendengar kabar tentang dia dan suaminya" Lusi yang memahami ekspresi Najwa merasa tidak enak, dan mencoba untuk menghiburnya.

Najwa menggigit bibir bawahnya menahan perih. Matanya mulai berembun. Apa yang dikatakan Lusi tidak mampu membuat perasaannya menjadi lebih baik.

Karena dia tau sendiri seperti apa isi hati suaminya saat ini, yang masih sangat mencintai Leora. Bahkan mereka tidak ragu untuk berselingkuh terang-terangan darinya.

"Mmm.... Ma-maaf semuanya. Ak-aku ketoilet sebentar ya" Najwa yang sudah tidak sanggup lagi menahan kesedihan memilih untuk berlari meninggalkan gerombolan temannya itu, sebelum tangisnya pecah ditempat umum.

"Dia kenapa ya? Kok tiba-tiba seperti sedih begitu? Dan kenapa aku merasa, sikapnya malam ini agak aneh ya? Tidak seperti biasanya" Ujar Nina yang merasa heran melihat sikap Najwa barusan.

"Kalian sih, pakai acara membahas Leora segala. Pakek bilang dia cinta pertamanya Kendra lagi. Memangnya kalian tidak sakit hati, kalau ada yang membahas tentang wanita yang pernah dicintai oleh suami, atau pacar kalian?" Ucap Lusi yang sontak membuat teman-temannya terdiam dan merasa bersalah.

"Maaf, aku keceplosan" Lirih Heni dengan wajah menunduk dan perasaan bersalah, karena sedari tadi dia yang nyerocos terus membicarakan Leora yang sangat digilai oleh Kendra.

Najwa berlari ketoilet. Didalam toilet dia menangis sejadi-jadinya. Menumpahkan segala rasa sakit bersama dengan cairan bening yang keluar dari pelupuk matanya dan membanjiri wajahnya.

Bayangan Kendra yang sedang bermesraan bersama Leora kembali melintas dikepalanya. Ternyata semua teman Kendra yang mengenalnya sejak SMA adalah saksi, betapa suaminya sangat mencintai perempuan itu.

Namun mereka tidak tau, kalau cinta itu masih bersemi hingga saat ini. Bahkan sudah terbalaskan. Dan mereka berdua menjalin hubungan terlarang. Berbahagia diatas kesedihannya.

Siapa yang harus disalahkan dalam hal ini? Dirinya yang terlalu naif, yang berpikir selama bertahun-tahun kalau suaminya hanya mencintainya seorang? Padahal dia sudah lebih dulu menyimpan perempuan lain dihatinya? Atau cinta Kendra yang terlalu dalam untuk perempuan itu?

Dan apa yang harus dilakukannya sekarang? Mampukah dia menyingkirkan perempuan itu dari dalam hati suaminya, jika tempat yang dimiliki oleh wanita itu jauh lebih besar darinya?

Atau mungkin tempatnya memang tidak pernah ada dalam hati suaminya. Tapi itu hanya tempat sementara saja.

Najwa menangis sesenggukan. Menangisi nasib pernikahannya yang entah harus dibawa kemana. Kemeja persidangan untuk diakhiri, atau tetap bertahan dan menahan rasa sakit?

Karena dalam hatinya harapan itu masih tetap ada, kalau suaminya akan kembali padanya. Karena baginya, ikatan pernikahan jauh lebih kuat dan sakral dari perasaan yang tidak ada ikatan apapun.

Setelah puas menangis didalam kamar mandi selama 30 menit lebih, akhirnya Najwa kembali keluar dan menemui teman-temannya yang menatapnya dengan penuh rasa bersalah.

"Na, aku minta maaf ya, atas apa yang aku katakan barusan. Terkadang mulutku memang tidak ada remnya. Kamu jangan masukin kehati ya, semua ucapanku. Kan itu hanya masa lalu saja. Sekarang Kendra sudah menjadi suamimu. Dan dia hanya mencintaimu. Aku yakin itu" Ucap Heni dengan hati-hati supaya Najwa tidak tersinggung lagi.

"Iya Na, kamu jangan khawatir. Bagi kami, Leora hanya wanita yang pernah membuat Kendra patah hati dan terpuruk. Kalaupun sekarang dia kembali, aku yakin kok, Kendra juga sudah tidak sudi lagi mau dengannya, sekalipun dia sudah berpisah dari suaminya itu. Karena sekarang Kendra sudah memilikimu. Istri yang selama bertahun-tahun setia mencintainya dalam suka dan duka" Timpal Tanto

"Maaf ya semuanya, tapi sepertinya aku kurang enak badan. Jadi aku harus pulang sekarang" Ucap Najwa yang memaksakan diri untuk tersenyum. Namun matanya tetap tidak bisa berbohong, kalau dia sedang memendam kesedihan yang mendalam.

Ingin rasanya dia berteriak dan mengatakan, percuma saja mereka mau bilang apa untuk menghiburnya. Karena pada kenyataannya saat ini suaminya masih bersama Leora. Dan mereka berdua sedang memadu cinta di Hawai, tanpa mau peduli pada perasaannya.

"Tapikan, acaranya belum juga dimulai. Kok sudah mau pulang saja Na?" Ucap Lusi.

"Iya Na, tunggulah sampai acaranya selesai. Ya" Ujar Danu.

"Na, kami benar-benar minta maaf ya, karena sudah membahas tentang masa lalu Kendra. Tapi kamu jangan pulang dulu ya. Please. Kendra absen, masak kamu juga mau ikutan tidak ada dalam acara ultahku" Rengek Nina.

"Sekali lagi aku minta maaf ya Nin, aku benar-benar harus pulang sekarang. Kepalaku rasanya pusing sekali. Sejak kemarin aku memang sedang tidak sehat. Kalian tidak perlu khawatir, aku sama sekali tidak marah kok, dengan apa yang kalian katakan tentang Kendra dan Leora. Kan seperti yang kalian bilang, itu hanya masa lalu. Sekarang Kendra suamiku. Dan dia hanya mencintaiku. Bukan Leora. Jadi untuk apa aku marah, karena kalian membahas tentang masa lalu. Yang terpenting kan masa sekarang. Ya sudah kalau begitu, aku pamit dulu ya. Sekali lagi happy birthday ya Nin. Maaf aku harus pamit. Dah" Najwa langsung berbalik dan berlalu meninggalkan teman-temannya yang sudah tidak bisa lagi mencegahnya.

Sebenarnya dia memang tidak sepenuhnya berbohong. Tubuhnya memang sedang tidak sehat. Rasa pusing dan mual terkadang datang dan pergi dari tubuhnya.

Ditambah lagi saat dia harus mendengar tentang suaminya dan Leora, yang membuat bukan hanya tubuhnya saja yang terasa sakit, namun juga hatinya yang jauh lebih terasa sakit.

Dia tidak menyalahkan teman-temannya, karena mereka hanya bercerita saja. Namun dia memang tidak sanggup berlama-lama ditempat itu. Dia takut tangisnya kembali tumpah dihadapan banyak orang.

Dia sudah tidak mampu lagi berpura-pura baik-baik saja dan tidak ada apa-apa, padahal hatinya sedang terluka parah dan menjerit.

💮💮💮💮💮

BERSAMBUNG

Jangan lupa tinggalkan jejak ya kakak-kakak readers sayang,,, 😘🥰