NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15 - LunArbi

Happy Reading..

..

...

Setelah mendapat informasi dari sekretarisnya - Laura. Malam ini Arbian benar-benar mengunjungi rumah orang tuanya karena selama ini dia lebih sering pulang ke apartemen nya yang jaraknya tak jauh dari kantor.

Dengan wajah tenang , ia melangkah masuk kedalam rumah megah itu. Rumah yang ia tempati sejak ia dilahirkan.

Langkahnya terus menyusuri ruang demi ruang yang ada di disana.

" mbok Ina , Mommy sama Daddy dimana ?"

Arbian menghentikan langkahnya kala melihat asisten rumah tangganya yang sudah ia anggap keluarga sendiri itu.

" ya Allah aden , aden akhirnya pulang juga" Arbian mengangguk seraya tersenyum ramah.

Wanita paruh baya itu begitu antusias melihat sosok Arbian yang memang sudah cukup lama tidak pulang itu.

" Iya mbok , mereka dimana ?" Tanya nya lagi.

" di ruang keluarga den , mereka udah nunggu aden sejak tadi ."

Arbian menoleh sejenak kearah yang ditunjuk dengan kepala yang sedikit mengangguk.

" yaudah , aku kesana dulu mbok." Mbok Ina mengangguk.

Arbian langsung melangkah menuju ruang keluarga. Bibirnya terangkat keatas saat mendapati dua pasang manusia dewasa tengah menonton televisi seraya saling memeluk erat.

" mesra - mesraan terus " celetuk Arbian. Membuat sepasang paruhbaya itu menoleh kaget.

" anak mommy " Rindu spontan melepas rangkulan nya dari Naufal-suaminya hal jelas membuat Naufal memberenggut kesal.

Arbian tersenyum tipis seraya berjalan menghampiri Rindu yang sudah merentangkan tangannya meminta untuk dipeluk.

" apa kabar , mom ?" Tanya Arbian setelah memberi kecupan pada Rindu. Tubuh besarnya masih memeluk tubuh kecil ibunya.

" baik , mommy baik. Kamu juga baik baik saja kan? Makan kamu juga teratur kan ?" Sederet pertanyaan meluncur dari bibir wanita yang masih terlihat cantik itu meski sudah tak lagi muda itu.

Arbian terkekeh geli , satu pertanyaan saja belum dijawab tapi ibunya justru langsung memberondong dirinya dengan beberapa pertanyaan sekaligus padahal pelukan mereka belum juga terlepas.

" LEPASIN ISTRI SAYA , ARBIAN" teriak Naufal yang merasa cemburu melihat istrinya terlalu lama memeluk Arbian. Ia bahkan menarik paksa istrinya dari dekapan sang anak.

Hal itu membuat Rindu yang memberenggut kesal , sedangkan Arbian sudah memutar bola matanya jengah.

Arbian kesal melihat tingkah ayahnya itu yang terlalu posesif padahal sudah setua itu.

" apasih mas , aku lagi kangen kangenan loh sama anak aku " kesal Rindu.

" kamu terlalu lama sayang meluk anak nakal itu , aku ga suka. Mana dia ganggu waktu kita pas lagi berduaan ." Ucap Naufal memberenggukt bahkan pria dewasa nan berwibawa itu justru terlihat seperti balita yang tengah merajuk pada ibunya.

Rindu jelas kesal dengan tingkah laku pria itu , sedangkan Arbian sudah memalingkan wajahnya seraya memijat pelan keningnya. Ayahnya benar benar kekanakan pikirnya.

Arbian memilih mendudukkan tubuhnya di sofa itu , meletakkan jas yang sejak tadi bertengger di lengannya.

" Dad , apa tadi Daddy bilang ? Aku mengganggu kalian berdua yang tengah bermesraan?" Ucap Arbian. " apa Daddy lupa kalau daddy yang menyuruhku untuk kemari malam ini, hah ?" Lanjutnya dengan nada jengkel.

" yaa yaa .. daddy ingat , memang daddy yang menyuruhmu kemari. Tapi harusnya kamu tau waktu dong , daddy kan sedang bersama mommy mu." Jawab Naufal santai tanpa beban.

What the , rasanya Arbian ingin sekali memukul ayahnya itu jika tidak ingat dosa. Bisa bisa nya ayahnya itu berkata sedemikian rupa.

" aku mana tau jika kalian sedang bermesraan , astaga membuatku pusing saja" geramnya. " yasudahlah , jika memang aku mengganggu aku pulang saja dan kalian lanjutkan saja mesra-mesraan nya." Lanjutnya yang hendak beranjak dari duduknya itu.

" Yak , anak nakal. Kau baru saja berkunjung setelah sekian lama. Bisa bisanya kau sudah ingin pergi saja." Kesal Naufal.

" bukan kah Daddy bilang tadi aku pengganggu."

" sudah . Kalian berdua ini terus saja seperti ini jika bertemu." Kesal Rindu.

" dia duluan sayang " rengek Naufal. " kamu juga sama saja mas , kamu terlalu cemburuan pada anak kamu sendiri." Omel Rindu.

Naufal langsung memberenggut kesal , ia menatap tajam kearah putranya yang terlihat tengah menahan tawa mengejek dirinya.

" sekarang kita ke meja makan , bukan kah kita menyuruh Arbian datang untuk makan malam. Jadi , hentikan perdebatan konyol ini." Kesal Rindu.

Rindu langsung beranjak meninggalkan dua pria berbeda umur itu. Membuat Naufal kalang kabut sendiri melihat Rindu yang ngambek padanya. Ia berlari menyusul istrinya bahkan panggilannya tak di gubris sama sekali.

Arbian sendiri menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naufal itu. Sebetulnya ini bukan lah hal aneh baginya karena tingkah Naufal memang sudah seperti itu sejak dulu. Bucin , bahkan terlalu bucin pada ibunya. Ia ikut beranjak dan menyusul kedua orang tuanya.

○○○

" kamu mau nambah sayang ?" Tanya Rindu pada Arbian yang langsung membuat Naufal menatap sinis kearah Arbian.

" enggak Mom , ini sudah cukup kok. Sepertinya mommy lebih baik menawarkannya pada pria tua itu karena sepertinya sejak tadi dia merasa cemburu karena mommy lebih memperhatikan ku." Jawab Arbian seraya melirik ke arah ayahnya.

" Pria tua ?" pekik Naufal dengan mata yang melotot seolah hendak keluar. Sedangkan Rindu sudah terkikik geli.

" apa ? Tidak terima ? Bukannya memang sudah tua bukan ? Dasar tidak sadar diri." Jawab Arbian acuh.

" YAAKKK .. DASAR ANAK NAKAL , SINI KAU BIAR KU PUKUL."

Naufal berdiri hendak memberi pukulan pada Arbian , namun langsung ditahan oleh Rindu.

" sayang " rengek Naufal pada Rindu. Ia tak terima istrinya menghentikan dia untuk memukul anak nakalnya itu.

" sudah , jangan emosi. Kan yang di ucapkan Arbian memang tidak semuanya salah toh. Sekarang lanjut makan ya , mas mau nambah ?"

Mendengar penuturan lembut istrinya , Naufal pun kembali makan dengan tenang. Sedangkan Arbian , pemuda itu tetap acuh dengan terus menikmati makan malamnya dengan tenang.

" Arbian , bagaimana kabar Laluna ? Mommy sangat merindukan gadis kecil itu."

Uhukk.. uhukk

Pertanyaan dari Rindu itu membuat Arbian tersedak makanannya. Membuat Rindu langsung panik dan langsung memberikan minum ke putranya. Yang langsung diterima oleh Arbian.

" Mommy kok nanyain Luna sama Arbian?" Ujar Arbian yang langsung mendapat tatapan heran dari kedua orang tuanya.

" kok gitu sih sayang. Kamu kan pacarnya dia , wajar dong kalo mommy tanyainnya ke kamu."

Arbian kembali menenggak air minumnya , ia menjadi gugup jika membahas soal Luna dengan kedua orang tuanya.

" ah ,, ii-iya dia baik kok mom. Hanya sedang sibuk saja dengan urusan kuliahnya."

" sayang , kamu ga nyembunyiin apapun kan dari kita ? Hubungan kalian masih baik baik saja kan ?" Tanya Rindu.

" ba-baik kok Mom " jawab Arbian dengan senyum terpaksa.

Disisi lain , Naufal menatap putranya dengan intens. Tatapannya sulit untuk diartikan , dia seperti melihat kebohongan di raut wajah putranya itu.

" Arbian " panggil Naufal dengan serius.

Arbian yang mendengar itu sontak tertoleh dan melihat tatapan datar ayahnya membuat dia gugup.

" ii-ya Dad "

" setelah makan , temui daddy di ruang kerja Daddy"

" baik dad"

○○○

" abaang ,, ayok lah temenin Luna beli nasi goreng ". Rengek Luna seraya memeluk erat lengan Keanu.

" buat dirumah aja sih dek. Abang masih banyak kerjaan loh." Tolak Keanu.

" gak mau , mau nasi goreng yang di jalan simpang empat itu loh."

" abang , temenin adeknya sebentar gih kasian." Ucap Chandra.

" Tapi yah , kerjaan Keanu masih banyak loh ini."

" udahlah bang , bunda juga kebetulan kepengen makan martabak telor ini" sahut Almira.

Ucapan Almira langsung membuat semua orang menoleh kearahnya. Dan tentu saja hal itu membuat Almira mengerutkan keningnya.

" kenapa pada natap bunda kayak gitu sih." Risihnya.

" Bunda ngidam ?"

" Bunda gak lagi hamil kan ?"

" Bunda , Kean ga mau punya adik lagi satu aja ngeselin apalagi dua."

Almira cengo mulutnya ternganga mendengar ucapan anak dan suaminya. Memangnya apa salahnya jika ingin makan martabak telor.

" apasih kalian ini ? Siapa yang hamil coba ? Ngidam ? Jangan aneh aneh deh kalian." Ucap Almira sebal.

" tumben loh bun , biasanya bunda apa apa bikin sendiri."

" ya memangnya kenapa ? Mumpung adik kamu mau nasi goreng ya udah sekalian aja bunda nitip. Bunda lagi males bikin sendiri." Jawab Almira santai.

Chandra , Keanu dan Luna masih menatap Almira tak percaya.

" apa lagi sih ? Buruan beli sana , abang temenin adek kamu." Ucap Kesal Almira.

" iya iya , ayo dek . Abang anter."

Luna mengangguk , kemudian beranjak dari duduknya dan mengekori abangnya. Jujur , ia masih kepikiran jika saja benar bundanya hamil lagi lalu bagaimana dengan nasibnya nanti. Umurnya sudah terlalu tua jika harus memiliki adik , jika itu anak Keanu-abangnya dia tidak akan mempermasalahkannya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!