NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

Dengan langkah cepat dan penuh ketakutan, Victor keluar dari mobilnya dengan menghempaskan pintu mobil McLaren miliknya.

Suara derap langkahnya terdengar keras saat ia berjalan mendekati kerumunan orang yang berkumpul di sekitar wanita yang terluka.

Kehadiran Victor tidak luput dari perhatian para saksi mata yang menyaksikan kejadian tragis tersebut. Beberapa dari mereka berbisik-bisik, mengenali Victor sebagai seorang CEO yang terkenal. Namun, pada saat ini, wajahnya penuh dengan rasa cemas dan penyesalan.

Banyak mobil berhenti tiba-tiba di sekitar area kecelakaan, menyebabkan kemacetan yang semakin bertambah parah. Seorang pria tua yang berada di kerumunan itu berusaha memanggil ambulans untuk segera datang.

Saat victor mendekati wanita itu, ia melihat darah mengalir di aspal jalan terutama dari luka yang ada dikepala wanita itu. Victor merasa ngeri melihat kondisi wanita itu, namun ia mencoba untuk tetap tenang menghadapi situasi ini.

Tidak lama setelah panggilan darurat diterima, mobil ambulans dan mobil polisi tiba hampir bersamaan di lokasi kecelakaan.

Para petugas medis dari ambulans segera keluar dan dengan sigap memberikan pertolongan kepada wanita yang terluka, menempatkannya ke dalam mobil ambulans dengan cepat.

Sementara itu, petugas polisi mendekati Victor yang masih berada di lokasi kejadian. Mereka memberikan instruksi dengan tegas, "Tuan, kami perlu Anda ikut bersama wanita ini ke rumah sakit untuk memberikan keterangan lebih lanjut."

Victor mengangguk dengan serius, menyadari bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada pihak berwenang tentang apa yang terjadi dalam kecelakaan tersebut. Tanpa ragu, ia mengikuti petugas polisi ke dalam mobil polisi yang telah tersedia di tempat kejadian.

Mobil ambulans dan mobil polisi meninggalkan lokasi kecelakaan dengan cepat, menuju ke rumah sakit terdekat untuk memberikan perawatan medis pada wanita yang terluka dan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan kecelakaan tersebut. Victor duduk di dalam mobil polisi dengan pikiran yang penuh dengan kekhawatiran dan penyesalan atas kejadian tragis yang baru saja terjadi.

Saat dibawa menuju rumah sakit, Victor menggunakan kesempatan ini untuk menghubungi Daniel, sekretarisnya. Dalam telepon singkat, Victor menjelaskan situasi yang sedang dialaminya.

"Halo Daniel, saya akan dibawa ke kantor polisi karena terlibat dalam kecelakaan. Sementara mereka akan membawa saya ke rumah sakit untuk memberikan keterangan lebih lanjut dan bertanggung jawab atas wanita itu. Tolong hubungi pengacara perusahaan dan siapkan segala persiapan yang diperlukan." Ucap victor diujung telpon.

Daniel merespons dengan cepat, "Tentu, Pak Victor. Saya akan segera mengurus semuanya. Jangan khawatir, kami akan menyelesaikan ini dengan sebaik mungkin."

Victor menutup teleponnya dengan gerakan tegas, kesal karena situasi yang rumit ini semakin menambah beban pikirannya. Dia merutuki kesialannya dalam hati, menyadari bahwa kecelakaan tersebut tidak hanya mengganggu rencananya untuk menjemput anak-anaknya, tetapi juga telah menyebabkan cedera serius pada wanita yang tidak bersalah.

"Sialan," gumam Victor dengan perasaan penyesalan yang mendalam.

"Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku sendiri."lanjutnya dalam hati.

Sirene dari mobil polisi dan ambulans membuat keramaian di sekitar rumah sakit, menarik perhatian orang-orang yang berada di sekitar area tersebut. Ketika tim ambulans tiba, mereka segera melakukan tindakan cepat untuk membawa wanita yang terluka dari dalam mobil.

Para perawat dan dokter yang telah siap menunggu di pintu masuk UGD segera menyambut kedatangan wanita tersebut. Mereka dengan cermat memeriksa luka-luka yang dialami wanita itu, termasuk kondisi kepala yang masih mengeluarkan darah.

Petugas ambulans memberikan penjelasan singkat kepada para perawat dan dokter mengenai kondisi wanita tersebut, memberikan informasi yang penting untuk proses penanganan medis selanjutnya. Dengan hati-hati, wanita itu segera dipindahkan ke ranjang medis yang telah disiapkan di UGD.

Para petugas ambulans dan tim medis berlarian dengan cepat, mendorong ranjang wanita tersebut menuju ruang gawat darurat.

Mereka bekerja secara efisien dan terkoordinasi untuk memberikan pertolongan pertama yang dibutuhkan dan memastikan bahwa wanita itu mendapatkan perawatan medis yang tepat secepat mungkin.

Victor keluar dari mobil polisi dengan gerakan ringan, seakan-akan berusaha menenangkan dirinya di tengah keadaan yang penuh tekanan. Langkahnya mantap saat dia berjalan bersama petugas polisi menuju ruang gawat darurat. Mereka memasuki ruang tunggu UGD yang ramai, di mana beberapa dokter sedang ditangani wanita itu dengan serius.

Sambil menunggu penanganan wanita itu, petugas polisi yang menemani Victor memutuskan untuk mengajukan pertanyaan.

"Tuan Winslow, bisakah Anda menjelaskan secara rinci apa yang terjadi dalam kecelakaan ini?" tanya petugas kepolisian dengan sopan.

Victor menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab dengan jujur,

"Saya sangat menyesal atas kejadian ini. Saat itu, saya sedang terburu-buru untuk menjemput anak-anak saya yang menunggu di taman kanak-kanak. Kondisi lalu lintas yang padat membuat saya kehilangan konsentrasi sejenak, dan sayangnya saya tidak melihat wanita tersebut sedang menyeberang."

Petugas Polisi mengangguk memahami, "Apakah Anda menyadari bahwa kecepatan dan kurangnya perhatian dapat menjadi penyebab utama kecelakaan?"

Victor mengangguk, "Ya, saya menyadari kesalahan besar yang saya buat. Saya benar-benar merasa bertanggung jawab atas keadaan wanita tersebut. Saya akan memastikan dia mendapatkan perawatan medis yang terbaik."

“Pengacara saya akan datang dan mengurus berkasnya dikepolisian” lanjut victor pelan.

Beberapa saat kemudian Daniel datang berlari ke arah Victor, terlihat kekhawatiran yang jelas terpancar dari wajahnya. Di belakangnya, seorang pengacara yang tampak serius mengikuti langkahnya. Pengacara itu frans, segera ia memulai pembicaraan dengan petugas polisi yang sedang mengawal Victor.

"Halo, saya adalah pengacara dari Bapak Winslow. Saya memahami bahwa ada proses hukum yang sedang berlangsung, namun kami ingin memastikan bahwa hak-hak klien kami dijaga dengan baik. Jadi bisa berbicara sebentar diluar."ujar frans pengacara victor.

Petugas Polisi mengangguk mengerti, dan mereka lantas berjalan keluar dari ruang tunggu UGD.

Setelah petugas polisi dan pengacara pergi, yang tersisa hanyalah Victor dan Daniel di ruang UGD yang mulai sepi.

Daniel menatap Victor dengan ekspresi khawatir, "Apa yang terjadi, tuan? Apa tuan terluka?" tanya Daniel.

"Saya juga tidak tahu, semuanya terjadi sangat cepat. Tapi saya baik-baik saja," jawab Victor sembari membuka jasnya.

Daniel mengangguk memahami, "Kita harus tetap tenang dan bersiap menghadapi segala kemungkinan dari proses hukum yang akan berjalan. Pengacara kita akan melakukan yang terbaik untuk melindungi kepentinganmu," jelas Daniel.

“Suruh Frans membungkam polisi-polisi itu, jangan sampai kejadian ini terdengar oleh media,” perintah Victor kepada Daniel.

“Baik, tuan. Anak-anak tuan sudah berada di mansion,” balas Daniel.

Victor menghela nafas lega mendengar anak-anaknya sudah dalam keadaan aman. Victor mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Victor lantas pergi dari ruang tunggu setelah Daniel memberikan kunci mobil miliknya. Victor menyuruh Daniel mengurus administrasi wanita itu dan memastikan penggunaan namanya agar tidak ada yang tahu tentang kecelakaan itu.

Setelah menerima kunci mobil dari Daniel, Victor mengangguk singkat. "Pastikan semuanya diurus dengan hati-hati, Daniel. Gunakan nama saya untuk menjaga privasi dan mengendalikan informasi tentang kejadian ini," ucap Victor dengan suara tenang namun tegas.

Daniel mengangguk patuh, "Saya akan segera menyelesaikan semuanya, tuan Victor. Anda bisa mempercayakan hal ini kepada saya."

Setelah kepergian Victor, Daniel menatap wanita yang sedang menerima penanganan dari dokter dengan tatapan sedih. Segera air matanya menetes, pria itu lantas beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju meja administrasi.

Dengan hati yang berat, ia menuliskan nama wanita itu sebagai Nyonya Winslow di dokumen administrasi yang sedang ia urus, sesuai dengan intruksi yang victor berikan padanya.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!