NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARTA KARUN

Brukk

Mila yang berjalan cepat menuju toilet sambil menunduk tak sengaja menabrak seseorang. Dia terlalu sibuk menghapus air mata hingga tak melihat ada anak kecil yang berjalan kearahnya.

"Aduh." Pekik anak itu karena tubuhnya terjatuh akibat kalah besar dari tubuh Mila.

Mila yang sadar telah membuat seorang anak kecil terjatuh, segera berjongkok untuk menolongnya. Ternyata anak itu adalah Pink.

"Maaf, maafin tante ya sayang." Ujar Mila sambil membantu Pink untuk berdiri. "Sakit ya? Mana yang sakit?" Tanya Mila sambil membersihkan dan merapikan baju Pink. Dia juga sesekali masih menyeka air mata dan menyusut hidung.

Pink segera menggeleng. "Enggak kok tante, gak sakit."

"Maafin tante ya." Ujar Mila sambil masih terisak. Entah kenapa, air matanya seakan tak mau berhenti. Luka yang ditimbulkan El sungguh terasa menyayat hatinya, sakit, sakit sekali. Dan yang lebih menyedihkan, luka tak berdarah itu tak ada obatnya. Mungkin hanya waktu yang bisa menyembuhkan.

"Tante, tante jangan nangis. Gak sakit kok. Pink gak akan ngadu sama papa. Tante gak usah takut. Tante gak akan dikasih sanksi lagi sama papa." Ujar Pink polos. Dia pikir, Mila menangis karena takut telah membuatnya jatuh.

"Pink janji, Pink gak akan ngadu sama papa. Tante jangan takut. Jangan nangis ya." Jari jemari kecil Pink bergerak menyeka air mata Mila. Bukannya berhenti menangis, Mila malah terbawa suasana dan makin terisak.

"Tante, tante jangan nangis." Pink makin panik melihat air mata Mila yang kian mengucur deras. Entah takut, terbawa suasana atau kenapa, mata Pink mulai berkaca kaca. Melihat itu, Mila meraih jemari Pink yang ada dipipinya lalu menciumnya.

"Tante gak papa kok." Ujar Mila sambil berusaha tersenyum.

Pink melepaskan tas ransel yang ada dipunggungnya. Mengambil sesuatu dari sana. Ternyata sebungkus kecil permen yuppi berbentuk pizza.

"Buat tante, jangan nangis lagi ya."

Mila seketika tertawa melihat apa yang dilakukan Pink. Dia bukan anak kecil yang akan berhenti menangis saat diberi permen. Tapi kenyataannya, dia terseyum saat ini. Tangisnya berhenti entah karena permen, atau karena tingkah polos Pink.

"Terimakasih." Tutur Mila sambil menerima yuppi dari tangan Pink.

"Kita bagi dua ya." Lanjutnya sambil membuka kemasan yuppi.

Pink seketika menggeleng. "Buat tante semua."

Bocah kecil itu lalu membuka bagian depan tas ranselnya dan menunjukkan isinya pada Mila. Mata Mila seketika melotot. Tas bagian depan itu hampir penuh dengan permen dan coklat.

"Shut." Pink meletakkan jari telunjuknya dibibir sambil menoleh kanan kiri. "Hanya 3 orang yang tahu tempat harta karunku. Jadi, tante harus jaga rahasia ini ya. Janji, jangan bilang ke siapa siapa." Lirihnya dengan raut serius. Seakan akan, itu adalah rahasia negara yang tidak boleh sampai bocor.

"Janji." Ucap Mila sambil mengangkat jari kelingkingnya. Pink yang paham segara menautkan kelingkingnya pada kelingking Mila. Dan diakhiri dengan jempol yang saling menempel, alias cap jempol sebagai tanda keafsahan.

"Pink mau kemana? Nyari papa ya?" Tanya Mila sambil menyentuh pipi gadis cantik itu.

"Enggak." Jawab Pink diikuti dengan gelengan. "Pink nyari tante."

"Nyari tante?" Mila mengerutkan dahinya.

"Tante sudah terima ayam goreng dari Pink?" Tanyanya antusias.

"Hem, sudah." Jawab Mila sambil mengangguk. "Terimakasih banyak ya."

"Sama sama tante."

Mila tak jadi ke toilet, dia lalu mengajak Pink ke pantry. Teman teman Mila yang ada dipantry seketika menyapa Pink. Meskipun dia masih kecil, tapi merupakan cucu bos besar. Tak bisa disepelekan begitu saja.

Galang melihat melirik pada Dion sambil tersenyum mengejek. Senyuman yang seakan akan berkata. Lo kalah telak bro.

Mila mengambil makanan yang tadi pagi diberikan Devan. Dia lalu mengajak Pink duduk dan makan bersama.

"Ini ayam goreng kesukaan Pink. Enak banget kan tante?" Ujar Pink sambil menggigit paha ayam goreng favoritnya.

"Hem, iya, enak banget." Jawab Mila sambil mengunyah makanan yang ada dimulutnya. Beruntung ada Pink, kalau tidak, mungkin dia tak akan selera makan.

Setelah nasi dan dua potong ayam goreng ludes, Mila membantu Pink mencuci tangan. Mila menuangkan sabun ditelapak tangan Pink lalu membantu menggosoknya. Mila juga membersihkan sekitaran mulut Pink yang kotor. Kedekatan keduanya memancing perhatian ketiga teman Mila.

"Kalau ibu tirinya sebaik dan secantik Mila mah, siapa yang gak mau. Imej ibu tiri yang kejam langsung ilang." Kata Galang sambil geleng geleng melihat interaksi dua orang yang sudah terlihat seperti ibu dan anak.

"Lo terlalu berlebihan. Ibu tiri? kejauhan pikiran lo." Dion tak terima.

"Terima aja kali Yon. Lo itu sudah kalah sebelum berperang." Cibir Galang sambil menahan tawa. Benar benar bukan teman yang baik. Tertawa diatas penderitaan temannya.

"Mila lewat, masih ada Reni." Goda Galang sambil tersenyum ke arah Reni.

"Paan sih." Desis Reni sambil menendang kaki Galang yang ada dibawah meja.

"Aduh." Dion yang memekik. Karena ternyata, Reni salah tendang.

"Sorry, sorry." Ujar Reni dengan muka merah karena malu. Dia lalu memelototi Galang.

Setelah urusan cuci tangan beres. Pink dan Mila kembali ketempat duduknya. Dia membuka tas lalu mengeluarkan semua yuppi yang ada di tasnya.

"Buat tente semua. Kalau lagi sedih, makan aja yuppi, jangan nangis."

"Ntar kamu makan apa kalau semua buat tante?"

Pink menggeser kursinya agar lebih dekat pada Mila. Dia lalu berbisik ditelinga wanita itu. "Pink masih punya banyak dirumah."

"Wah..harta karunnya Pink, banyak juga ya."

Pink mengangguk cepat. "Ingat ya tante, jangan kasih tau siapapun. Hanya 3 orang yang tahu."

"Kalau boleh tahu, siapa aja?" Mila bertanya sambil bisik bisik.

Ketiga teman Mila saling menatap. Mereka tak mendengar sama sekali apa yang dua orang itu obrolkan. Yang mereka lihat hanya beberapa bungkus yuppi yang tergeletak di atas meja.

"Aku, tante, sama my prince."

"My prince? Papa?"

Pink menggeleng. Dia melihat kearah teman teman Mila. Dan ketiga orang yang ketahuan sedang kepo itu langsung mengalihkan pandangan dan pura pura ngobrol.

"Om Elgar."

Jleb

Kenapa harus nama itu yang disebut. Baru saja beberapa menit Mila bisa lupa, Pink malah mengingatkannya lagi.

"Tante kenal Om El gak? Dia kerja disini juga. Dia sangat tampan seperti pangeran."

"Dia suami tante sayang." Gumam Mila dalam hati.

"Om El yang beliin permen ini. Tapi tanpa sepengetahuan oma. Oma bilang aku gak boleh makan permen. Tapi Om El bilang boleh, asal gak ketahuan. Om El kalau ngajak aku jalan, selalu beliin 1 kantong besar permen dan coklat. Kata Om El, ambil semuanya, uang om banyak, cukup buat beli sekalian tokonya."

Mila menghela nafas. Elgar memang juara kalau urusan gak bener, batinnya. Bahkan anak sekecil Pink sudah diajarin untuk berlaku konsumtif, sombong dan melanggar peraturan.

"Makan permen boleh, asal jangan berlebihan dan jangan lupa gosok gigi."

...******...

Elgar dan Salsa makan siang disebuah restoran favorit mereka. Restoran khas masakan Indonesia yang sangat Salsa rindukan.

"Setelah ini, kita langsung ke apartemen kamu ya Beb." Ajak Salsa.

"Kita ke hotel aja. Apartemenku berantakan."

Salsa mengernyit sambil menatap penuh selidik ke arah Elgar.

"Kamu gak lagi nyembunyiin sesuatukan di apartemen? Kamu gak selingkuhkan saat aku gak ada?" Todong Salsa.

Elgar berdecak sambil geleng geleng. Sejak kapan pacarnya itu mulai curigaan.

"Ya udah, kita ke apartemen."

"Gitu dong." Sahut Salsa sambil menyeringai lebar.

Selesai makan, mereka langsung meluncur ke apartemen Elgar. Apartemen mewah yang sudah ditinggali Elgar sejak 3 tahun yang lalu.

Salsa berdecak melihat kondisi apartemen Elgar. Sangat berantakan dan sedikit kotor. Sangat berbeda jauh dengan dulu saat Salsa sering kesini.

Akhir akhir ini, Elgar lebih sering menginap di apartemen Mila. Dia sampai lupa kapan terakhir kali menyuruh orang membersihkannya. Rencananya, lusa dia ingin menyuruh orang untuk bersih bersih. Agar saat Salsa pulang, kondisinya bersih. Sayangnya, Salsa lebih dulu pulang sebelum rencananya terealisasi.

Salsa yang sangat merindukan El segera menarik pria itu kedalam kamar. Seakan tak peduli dengan kondisi apartemen yang berantakan, dia langsung mencium Elgar.

Elgar yang juga merindukan Salsa, segera menyambut bibir wanita itu dengan antusias. Keduanya saling mengulum bibir dan membelai lidah. Saling bertukar saliva dan menjelajahi rongga mulut masing masing. Suara indra mengecap mereka yang saling berpagutan memenuhi seisi ruangan.

"I miss u beb." Racau Salsa diantara ciuman mereka.

"Miss u too honey."

Elgar yang sudah terbakar ghairah langsung melucuti pakaian Salsa. Diangkatnya wanita itu keatas ranjang dan dicumbuinya penuh naffsu.

Nafas Salsa sampai tersengal sengal menerima serangan dari Elgar. Pria itu benar benar menikmati tubuhnya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tubuh Salsa meliuk liuk karena geli bercampur nik mat. Berkali kali, desa han manja keluar dari bibirnya. Sampai akhirnya, pertahannya jebol. Dia mendapatkan pelepasan pertamanya hanya dari mulut dan tangan Elgar.

Salsa memejamkan mata menikmati puncaknya. Sudah sangat lama dia merindukan saat saat seperti ini dengan Elgar. Dan akhirnya, hari ini rindunya terbayarkan.

Setelah tubuhnya kembali bertenaga. Salsa membalikkan posisi. Kali ini, dia siap menyerang Elgar. Memberikan kepuassan seperti dulu yang sering mereka lakukan. Bertahun tahun pacaran, membuat Salsa sangat paham apa yang disukai kekasihnya itu. Dan selama ini, servisnya tak pernah gagal membuat Elgar puass.

Elgar benar benar dilambungkan, Salsa lebih hebat dari yang dulu. Membuat Elgar sampai kelonjotan hingga erangan kuat keluar dari mulutnya. Elgar memuntahkan lahar panas dari miliknya.

Setelah sesi pembukaan selesai, mereka kembali saling membelai hingga permainan masuk ke inti.

Elgar mulai memacu. Tapi anehnya, meskipun ghairahnya sedang tinggi, dia bisa merasakan jika ada yang berbeda dengan Salsa. Selain foreplayy nya yang luar biasa jago, entah hanya perasaannya atau apa, dia merasa jika milik Salsa tak lagi senikmat dulu.

1
Nitze
Luar biasa cerita nya bagus untuk saat ini ..pertahan kan Thor👍
Akbar Razaq
Jangan jangan gegara pink Mila jadi dekat sama Devan dan tahu kan Devan.orangnya baik dewasa dan.pastinya bertolak belakang dr Elgar.Bisa nyaman tuh si Mila klo udah kadung sama Devan.
Akbar Razaq
Jadi sugar baby ya Mila.Ternyata mura han juga .
Akbar Razaq
Laki lqki begitu pada akhirnyq di gilai mila.
Elina
sedih banget 🤧, cerita yang bagus
L A
Ku menangis 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
L A
Biasa
Nenk Oky
akhir nya gk happy ending, kan kasian aku sampai nangis sendirian
Jennymanullang
/Cry//Cry//Cry/sedih
Venuz Jupiter
nangis Bombay,ikutan potek hati Eike😭😭
Mamiyah
makanya jd orang egois klu begini trus gigit jari dong 🤣🤣🤣🤣🤣
Mamiyah
itu kan setingan othooorrrr🤭🤭🤭🤭
tintrim listiani
otewe
tintrim listiani
karyamu kerenn semua thor...
Ely
Luar biasa. Bagus cerita nya. Ringan, ada sedih, senang. ada.cinta, rindu, tangis tawa
ada.Elgar, Mila
Bzaa
kerennnnnn😘😍💕
Bzaa
segera otewe...
sukses sll ya tor, kopi sudah terkirim 😘
St Olip
Luar biasa
Bzaa
Edgar menolong nya PK pamrih nih
Bzaa
pasti nyai Mila ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!