Salwa ara bella atau biasa di panggil ara dia seorang gadis yang sering di siksa oleh ibu tiri dan adik kakak tirinya, sedangkan ayah nya tak pernah memperdulikan dirinya.
suatu hari ara di kejutkan kalau dirinya telah di jodohkan dengan anak dari bos ayah nya, yang katanya lumpuh karena kecelakaan, ara sebenarnya ingin menolak nya, namun sang ayah terus mendesak dan mengancam dirinya agar menerima perjodohan itu, dengan terpaksa ara menerima perjodohan itu
Dewa Alaska adalah pria yang akan di jodohkan dengan ara, dia adalah pria yang sangat kejam dan dingin, ia sebenarnya tidak mau menerima perjodohan yang ayah nya ajukan ,menurutnya perempuan yang mau dengan nya hanya mengicar harta nya saja, namun ia tak bisa menolak kalau ia menolak nya maka seluruh kekayaan keluarga Alaska akan di berikan kepada sepupu tirinya,hal itu membuatnya terpaksa menerima permintaan ayah nya.
apakah ara bisa menaklukkan Dewa yang sangat kejam dan dingin itu?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
saat ini ara tengah bersiap siap untuk berkunjung ke rumah papa nya dengan di temani diego, ara sangat senang sekali akhir nya dia bisa bertemu dengan ayah , ibu tiri dan adik tirinya , meski meraka dulu sering menyiksanya dan memperlalukan dirinya dengan tidak baik tapi mereka masih lah keluarga yang ara punya saat ini
" diego! Ayo kita berangkat" ajak ara yang saat ini tengah berdiri di hadapan diego
dieg yang tengah duduk santai sambil memainkan ponsel nya langsung mendongak melihat kakak ipar nya yang sudah ada di hadapan nya
' cantik' batin diego yang terpesona dengan kecantikan ara
" diego , ayo kita berangkat , hari sudah semakin sore" ucap ara yang kesal karena Diego malah bengong saja
" ah , iya , ayo " ucap diego yang terdari dari lamunan nya
Mereka langsung menuju ke arah mobil yang telah disiapkan oleh diego, setelah sampai mereka langsung memasuki mobil itu dan diego langsung menjalakan mobil nya keluar dari markas Black horses
" diego , nanti mampir ke toko roti dulu ya, aku mau membeli beberapa roti untuk buah tangan " pinta ara yang kini tengah duduk di samping diego yang sedang menyetir
" baik lah kakak ipar, ada lagi yang ingin kakak ipar singgahi lagi , khusus hari ini aku akan manjadi supir pribadi kakak ipar" ucap diego sambil tersenyum
" kau bisa saja , memang nya menuruh mu selain roti apa lagi yang akan aku bawa untuk buah tangan?" tanya ara
" emm apa ya " ucap diego berpikir sejenak
" parsel buah " ucap diego
" em boleh juga , nanti aku akan membeli parsel buah juga untuk papa ku" ucap ara antusias
' sebahagia itu dia ingin bertemu dengan keluarga nya setelah apa yang di lakukan keluarganya kepada nya' batin diego melirik ara yang sangat senang akan bertemu dengan orang keluarga nya
mobil mereka berhanti di sebuah toko roti yang cukup besar , ara keluar dari mobil dengan di iringi oleh diego di belakang nya , ara membeli beberapa roti kesukaan ayah nya , dan beberapa roti kesukaan ibu tiri dan adik tirinya , setelah selesai mereka langsung kembali ke dalam mobil untuk melajukan perjalanan mereka
" diego dimana kita akan membeli parsel buah nya ?" tanya ara
"di depan ada toko buah kita akan membeli di sana " jawab diego yang masih fokus dengan mengemudi
" bisa kau saja yang membelikan parsel nya diego, aku akan tungu di sini saja , aku malas untuk keluar " ucap ara yang malas untuk keluar lagi dari dalam mobil
" baik lah , tapi kakak ipar jangan keluar dari mobil ya " jawab diego yang sudah memarkirkan mobil nya di depan toko buah
" ya , aku tidak akan keluar dari dalam mobil" ucap ara
diego pun segera keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam toko buah untuk membeli parsel buah seperti keinginan ara, namun saat ingin membeli parsel buah , ternyata parsel nya habis dan akan membuat terlebih dahulu, jadi dengan terpaksa diego menunggu sampai parsel nya jadi sambil sesekali ia melirik ka arah mobil dimana kakak ipar nya berada
ara yang sedang menunggu kedatangan diego di dalam mobil melihat ada seseorang dengan pakaian kumuh dan seperti nya orang itu kelaparan berjalan di samping mobil nya , ara langsung menurunkan kaca mobil nya
" pak..... pak ...." panggil ara dari dalam mobil
orang itu menoleh ke arah ara , ara langsung memberikan beberapa roti yang ia beli tadi untuk orang itu
" ini untuk ambil lah , bapak pasti laparkan " ucap ara sambil memberikan satu kantong keresek berisi roti
orang itu mematung sambil melihat ara , ia tak langsung mmengambil roti pemberian ara , ara yang melihat orang itu hanya diam mematung tanpa menerima pemberian dari nya ,ara pun langsung mengeluarkan beberapa lembar uang juga
" ambil lah roti ini untuk mengisi perut bapak , dan ini uang untuk bapak beli makanan atau beli pakaian untuk bapak " ucap ara yang masih menyodorkan uang dan satu kantong roti
orang itu langsung tersenyum dan mengambil uang dan sekantong roti pemberian ara , ia memang sangat lapar karena sudah beberapa hari tak makan
" terimakasih , anda selain cantik anda juga baik , aku tak akan melupaka kebaikan mu hari ini" ucap orang itu
ara hanya tersenyum manis kearah orang itu , setelah itu orang itu langsung pergi , namun sebelum pergi ia menoleh lagi ke arah mobil dimana ara berada
' aku tak akan melupakan kebaikan mu gadis cantik , selan cantik kau juga baik , jika kita bertemu suatu saat nanti , aku akan membalas kebaikan mu' gumam pria yang di tolong ara
Setelah beberapa saat diego baru keluar dari toko buah sambil membawa satu parsel buah yang cukup besar
" kenapa lama sekali?" tanya ara saat diego memasuki mobil
" tadi parsel nya habis , jadi harus buat dulu , ini parsel nya" uhcap diego memberikan parsel buah itu kepada ara
Ara langsung menerima parsel buah itu , setelah itu diego langsung menjalankan mobil nya meninggalkan toko buah itu
" kakak ipar, siapa yang tadi menghampiri mu tadi?" tanya diego penasaran karena dia tadi sempat melihat ada seseorang pria tengah mengobrol dengan ara
" aku tidak tau, aku hanya kasihan dengan nya, karen aku melihat nya seperti orang kelaparan , jadi aku hanya memberi nya roti dan beberapa uang untuk nya" jawab ara
diego hanya mengguk angukkan kepalanya mengerti lalu pokus lagi ke mengemudi nya, tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah orang tua ara
Ara terdiam melihat rumah yang menjadi saksi bisu kehidupan nya dari kecil sampai ia menikah , terlihat rumah yang sedikit tak tereurus , karena banyak di tumbuhi rumput liar di halaman depan nya
seketika ia langsung teringat dengan mendiang mama nya , ia teringat saat saat kebersamaan nya dengan mama nya di rumah yang ada di hadapan nya , tanpa terasa air matanya menetes begitu saja tanpa ia sadari
" apa kakak ipar tidak akan keluar dari mobil?" tanya diego yang bingung melihat ara hanya diam saja
" ah ya ayo kita keluar " ucap ara yang langsung dengan cepat menghapus air mata yang sempat mengalir di pipi nya tanpa permisi
Ara keluar dari dalam mobil sambil membawa roti dan parsel buah yang ia beli tadi di jalan di ikuri oleh diego yang juga ikut keluar dari dalam mobil , namun saat keluar dari dalam mobil tiba tiba ponsel milik diego berbunyi, pertanda ada yang menelfon nya
" kakak ipar , kau masuk lah terlebih dahulu, aku mau menerima telfon terlebih dahulu" ucap diego sambil menunjukkan ponsel nya
" ya kau angkat saja siapa tau pentung, aku akan masuk kedalam terlebih dahulu" ujar ara yang berjalan melangkah menuju ke rumah papa nya
BERSAMBUNG!! Terimakasih telah membaca jangan lupa like, komen dan vote nya ya 🥰🥰🥰🥰
