NovelToon NovelToon
Dinikahi Duda Mandul!!

Dinikahi Duda Mandul!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romantis / Janda / Duda / Romansa / Chicklit
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Kirana menatap kedua anaknya dengan sedih. Arka, yang baru berusia delapan tahun, dan Tiara, yang berusia lima tahun. Setelah kematian suaminya, Arya, tiga tahun yang lalu, Kirana memilih untuk tidak menikah lagi. Ia bertekad, apa pun yang terjadi, ia akan menjadi pelindung tunggal bagi dua harta yang ditinggalkan suaminya.

Meskipun hidup mereka pas-pasan, di mana Kirana bekerja sebagai karyawan di sebuah toko sembako dengan gaji yang hanya cukup untuk membayar kontrakan bulanan dan menyambung makan harian, ia berusaha menutupi kepahitan hidupnya dengan senyum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Pagi ini, Yuda terbangun dengan perasaan yang sama seperti beberapa hari terakhir gelisah dan kosong. Sudah hampir seminggu berlalu sejak pertemuannya dengan Kirana, namun belum ada jawaban apa pun. Tidak ada pesan, tidak ada kabar lanjutan.

Ia duduk di tepi ranjang cukup lama, menatap lantai dengan pikiran yang berputar-putar.

Apa aku terlalu terburu-buru?

Atau justru dia memang tidak ingin membuka hatinya lagi?

Biasanya Yuda tak pernah malas ke pabrik. Pekerjaan adalah pelariannya selama ini. Namun pagi ini, langkahnya terasa berat. Bahkan saat mandi dan bersiap, semangatnya tak kunjung datang.

Di meja makan, Lasma memperhatikan anaknya yang sejak tadi hanya mengaduk nasi tanpa benar-benar makan.

“Yud,” panggil Lasma lembut, “kamu kenapa? Dari tadi Ibu lihat kamu bengong. Sarapanmu juga nggak disentuh.”

Yuda tersentak, lalu mengangkat wajahnya. Ia tersenyum tipis, senyum yang terlalu dipaksakan untuk seorang ibu yang hafal betul raut anaknya.

“Ngga apa-apa, Bu,” jawabnya singkat. “Cuma lagi banyak pikiran di pabrik.”

Lasma menatapnya lekat, jelas tidak sepenuhnya percaya. Namun ia memilih diam. Yuda belum siap bercerita terutama soal Kirana. Soal perasaannya yang kini tak lagi bisa ia sembunyikan, tapi juga belum berani ia ungkapkan pada siapa pun.

Tiba-tiba langkah kaki terdengar dari arah depan rumah. Tak lama kemudian, Mbak Sari, asisten rumah tangga mereka, muncul dengan wajah ragu.

“Mas Yuda…” ucapnya hati-hati. “Ada seorang perempuan di depan. Katanya namanya Laura. Dia mau ketemu sama Mas.”

Sekejap, wajah Yuda berubah. Senyumnya lenyap, rahangnya mengeras. Nama itu nama yang sudah lama ia kubur dalam-dalam kembali muncul tanpa permisi.

Sendok di tangannya berhenti bergerak.

“Dia ngapain ke sini?” suara Yuda datar, tapi jelas menahan emosi.

“Katanya penting, Mas. Dari tadi nunggu di depan.”

Yuda berdiri mendadak, kursinya sedikit bergeser ke belakang. Wajahnya terlihat tidak mood sama sekali bukan marah yang meledak, melainkan lelah dan muak.

“Usir saja, Mbak,” katanya tegas.

“Saya nggak mau ketemu dia.”

Lasma terdiam. Ia mengangguk kecil, lalu melirik Mbak Sari.

“Iya, Mbak. Bilang Mas Yuda tidak bisa menemui,” ucap Lasma akhirnya.

Mbak Sari mengangguk dan berlalu.

Yuda menarik napas panjang, lalu kembali duduk. Selera makannya benar-benar hilang kini. Bukan hanya karena Kirana yang belum memberi jawaban, tapi juga karena masa lalu yang tiba-tiba mengetuk pintu, tepat saat hatinya sedang rapuh.

Mbak Sari melangkah ke depan pagar dengan sikap sopan, meski hatinya sudah tak enak sejak melihat raut perempuan di hadapannya.

“Maaf, Bu,” ucap Mbak Sari pelan, “tuan Yuda tidak mau bertemu .Silakan pulang saja.”

Wajah Laura langsung berubah. Alisnya terangkat, matanya menyipit tajam.

“Maksud kamu apa?” suaranya meninggi. “Dia nggak mau ketemu saya?”

Mbak Sari mengangguk gugup. “Iya, Bu. Mas Yuda sedang tidak ingin bertemu siapa pun.”

Laura tertawa sinis. “Kamu tahu nggak saya siapa?” katanya ketus. “Saya istri—mantan istri Yuda! Kamu cuma pembantu, berani-beraninya ngusir saya?”

Mbak Sari mundur setapak, tapi tetap berdiri di tempatnya. “Maaf, Bu. Saya cuma menjalankan perintah.”

“Apa-apaan sih rumah ini!” Laura mencoba melangkah masuk, namun Mbak Sari cepat-cepat menghalangi.

“Bu, jangan masuk. Saya mohon......”

“Kurang ajar kamu!” Laura memaki, suaranya semakin keras. “Pembantu sok jaga rumah orang! Hati-hati ya, saya bisa bikin kamu dipecat!”

Bertepatan dengan itu, pintu rumah terbuka.

Yuda keluar dengan wajah dingin. Tatapannya langsung mengarah pada Laura.

“Ada apa lagi?”

Laura seketika berubah. Amarahnya lenyap, digantikan raut sendu yang dibuat-buat. Ia melangkah mendekat, matanya berkaca-kaca.

“Yuda…” panggilnya lirih. “Akhirnya kamu keluar juga.”

Yuda menghela napas panjang. “Urusan kita sudah selesai sejak lama. Kenapa kamu ke sini?”

Laura menggigit bibir, lalu berkata cepat seolah takut tak didengar. “Aku mau kita balikan, Yud. Kita bisa mulai lagi. Semua masih bisa diperbaiki.”

Yuda terdiam, menatapnya tanpa ekspresi.

“Kita bisa adopsi anak dari panti asuhan,” lanjut Laura penuh semangat. “Kita nggak harus punya anak sendiri. Aku siap. Aku benar-benar siap sekarang. Aku masih cinta sama kamu, Yud.”

Kata-kata itu menggantung di udara. Lasma yang mengintip dari dalam rumah hanya bisa memejamkan mata pelan.

Yuda terkekeh kecil tawa pahit tanpa dan hambar.

“Kamu masih cinta?” ulangnya pelan. “Setelah kamu pergi begitu saja?”

Laura mendekat lagi. “Aku khilaf waktu itu. Aku salah pilih. Tapi sekarang aku sadar...”

Yuda memotongnya, suaranya rendah tapi tegas. “Memangnya di mana laki-laki yang kamu pilih itu sekarang, Laura?”

Laura terdiam. Wajahnya menegang, matanya beralih ke samping.

“Di mana sekarang laki-laki yang dulu kamu pilih itu?” suara Yuda rendah, namun penuh tekanan. “Laki-laki yang kamu bilang bisa memberimu anak. Yang katanya bisa memberimu kemewahan. Yang kamu anggap lebih sempurna dari aku.”

Laura memalingkan wajah, bibirnya bergetar.

“Dia… dia pergi, Yuda. Aku salah. ..”

Yuda terkekeh pahit. “Jadi sekarang kamu mau kembali?”

Ia melangkah satu langkah mendekat, bukan untuk meraih, tapi untuk menegaskan batas.

“Kamu pergi waktu aku sedang paling jatuh. Kamu ninggalin aku karena kondisiku. Dan sekarang, saat aku sudah berdamai dengan hidupku, kamu datang minta diperbaiki lagi?”

“Aku masih cinta sama kamu!” seru Laura, air matanya jatuh.

Yuda menggeleng pelan. “Kalau itu cinta, kamu nggak akan ninggalin aku demi memuaskan nafsumu.”

Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan nada yang tak bisa ditawar. “Pergi, Aku tidak mau melihat wajah busukmu itu lagi. Jangan pernah menginjakkan kakimu di rumah ini lagi.”

Laura terbelalak. “Yuda......”

“Aku serius,” potong Yuda dingin. “Aku nggak mau kamu muncul lagi di hidupku. Jangan ganggu aku, ibuku, atau siapa pun di rumah ini.”

Laura mengepalkan tangan. “Kamu pikir aku bakal nyerah begitu aja?” suaranya meninggi, wajahnya berubah keras. “Aku nggak akan berhenti, Yuda. Aku istri kamu. Mantan istri kamu!”

Yuda menatapnya tanpa gentar.

“Justru karena kamu mantan, aku berhak menutup pintu ini.”

Ia menoleh pada Mbak Sari. “Mbak, kalau perempuan ini datang lagi, jangan izinkan masuk. Laporkan ke saya.”

Laura tertawa getir, air matanya bercampur amarah.

“Kamu akan menyesal, Yuda. Aku janji.”

Yuda tidak membalas. Ia hanya menutup pintu perlahan namun mantap.

Di balik pintu, Yuda berdiri lama, dadanya naik turun.

1
Evi Lusiana
mewek thor dgr do'any kiran wktu sholat istikharoh,sungguh karakter wanita kuat,dan ttp mnjg iman ny walopun kesepian,kesusahan👍
Evi Lusiana
kiran org baik dn bertemu jodoh yg baik
Ds Phone
marah betul tak ada ampun
Ds Phone
orang kalau buat baik balas nya juga baik
Ds Phone
baru bunga bunga yang keluar
Ds Phone
mula mula cakap biasa aja
Ds Phone
terima aja lah
Ds Phone
orang tu dah terpikat dekat awak
Ds Phone
orang berbudi kitaberbads
Ds Phone
dia kan malu kalau di tolong selalu
Ds Phone
tinggal nikah lagi
Ds Phone
terlampau susah hati
Ds Phone
dia tak mintak tolong juga tu
Ds Phone
orang tak biasa macam tu
Ds Phone
senang hati lah tu
Ds Phone
dah mula nak rapat
Ds Phone
emak kata anak kata emak sama aja
Ds Phone
dah mula berkenan lah tu
Ds Phone
itu lah jodoh kau
Ds Phone
kenapa kau tak bagi dia balik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!