NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasangan manis

Alderio menggeliat, tangannya meraba tempat tidur disebelahnya untuk mencari keberadaan sang istri, namun nihil. Alderio perlahan membuka matanya, ia bangkit dan celingak-celinguk sambil mengucek matanya.

"Kemana Alara." Gumam Alderio seraya turun dari ranjang.

Alderio keluar dari kamar, ia pergi ke dapur dan benar saja istrinya ada disana sedang memasak sarapan.

"Selamat pagi." Sapa Alderio dengan lembut dan seperti biasa, ia akan memeluk tubuh istrinya dari belakang.

"Pagi, Mas." Balas Alara tersenyum manis.

"Masih mual-mual atau tidak, Sayang?" tanya Alderio hendak melepaskan pelukannya, namun ditahan oleh Alara.

"Masih, bahkan tubuhku sampai lemas dan pusing semakin terasa, Mas." Jawab Alara dengan manja, tangannya mengusap lengan sang suami.

Alderio melepaskan sebelah tangannya di perut Alara, ia usap kepala istrinya itu lalu menyampirkan rambut yang mengganggu aktivitasnya ke belakang.

"Ke rumah sakit, 'ya? Aku takut kamu ada apa-apa," tutur Alderio lembut.

Alara membalik badan, ia menggelengkan kepalanya, tak lupa senyuman manis diwajahnya yang cantik.

"Nggak mau, Mas. Aku nggak apa-apa, nanti juga mual nya hilang kalo sudah baikan." Tolak Alara seperti kemarin.

Alderio melingkarkan tangannya di pinggang istrinya, sambil ia usap lembut. "Morning kiss, Sayang." Pinta Alderio.

Alara terkekeh, ia kalungkan tangannya di leher sang suami. Alara memajukan wajahnya, membuat Al reflek memiringkan kepalanya siap menyambut ciuman dari istrinya.

Tidak ada jarak lagi diantara mereka, terpaan nafas masing-masing terasa bagi keduanya, namun baru saja bibir hendak menempel, Alara tiba-tiba mual yang membuat kekecewaan diwajah Al terlihat jelas.

Uwekkkk ….

Alara mencuci mulutnya dan lagi-lagi muntah, Alderio dengan perhatian dan penuh kelembutan memijat tengkuk istrinya.

"Sudah, Sayang. Aku nggak mau tahu kamu menolak atau tidak, tapi yang jelas sore ini kita ke dokter." Ucap Al dengan tegas, namun tetap lembut.

Kali ini Alara mengangguk menuruti permintaan suaminya, ia menggandeng Al ke kamar karena suaminya ini harus pergi ke kampus.

"Kamu ada jadwal pagi, 'kan. Mending kamu mandi, aku siapin bajunya." Tutur Alara sambil mengusap lengan suaminya.

"Iya, Sayang. Makasih 'ya." Balas Alderio mengusap lembut pipi Alara.

Alderio masuk ke dalam kamar mandi, sementara Alara menyiapkan pakaian sekaligus merapikan tempat tidur yang tidak terlalu berantakan.

Alara baru ingat jika dirinya belum mematikan kompor di dapur, ia segera berlari dan hampir saja terjatuh saat kakinya tanpa sengaja menyandung karpet.

"Duhhh nih karpet bikin senam jantung aja." Celetuk Alara lalu melanjutkan langkahnya.

Saat sampai di dapur, ternyata kompor sudah mati, mungkin saja Alderio yang mematikannya.

Alara kembali ke kamar, suaminya masih belum selesai mandi. Ia duduk di sofa sambil bermain ponsel, dan ada satu notif dari Reina.

Bersama itu Alderio keluar hanya dengan handuk yang melilit di pinggang, rambutnya basah tengah ia gosok menggunakan handuk lalu berjalan mendekati istrinya.

"Mas, aku nanti siang ada urusan di kampus. Kamu bisa jemput aku nggak?" Tanya Alara bangkit dari duduknya.

Alderio melempar handuk di tangannya, ia mengangguk seraya mengusap wajah cantik Alara dengan sayang.

"Iya, nanti aku jemput. Jam berapa?" Tanya Alderio.

Alara berjalan mendekati ranjang, mengambil kemeja suaminya lalu membantu Al memakainya.

"Jam sebelas deh." Jawab Alara seraya mengancingkan kemeja Alderio.

Setelah selesai berpakaian, Alara mengajak suaminya untuk sarapan bersama. Ia dengan telaten melayani suaminya yang tampak senang dengan apa yang dilakukannya.

"Makin cinta aku sama kamu, Sayang." Ungkap Alderio menggenggam tangan istrinya.

Alara tersenyum simpul, sesaat kemudian senyumannya luntur. "Maaf, Mas. Aku belum–" ucapan Alara terhenti karena Al meletakkan jari telunjuknya di bibir.

"Ssstt … aku paham, sudah jangan dibahas." Ucap Alderio dengan lembut.

"Ngomong-ngomong, masakan istriku ini sangat lezat. Kenapa tidak ambil jurusan teknik informatika biar makin jago masaknya." Celetuk Alderio bergurau demi mencairkan suasana.

"Mas, mana ada teknik informatika jadi masak, harusnya hukum biar bisa rayu hakim nya dengan masakan lezat." Timpal Alara membuat pasangan suami istri itu bergurau di pagi hari yang cerah ini.

Selesai sarapan, Alara mengantar suaminya sampai ke depan pintu apartemen, sebelum pergi tentu saja aksi kecup-kecup manja dan peluk-peluk ada. Kali ini Alara yang tampak berat melepaskan pelukannya.

"Kalo nggak mau aku tinggal, aku bisa minta izin lagi kok, Sayang." Ucap Al sambil mengusap rambut panjang istrinya.

Alara menggeleng, ia melepaskan pelukan nya.

"Nggak kok, Mas. Nanti jangan lupa jemput aku ya, sekalian nanti aku bawain makan siang." Balas Alara lembut.

"Iya, Sayang. Yaudah, aku berangkat ya. Assalamualaikum cantik." Pamit Alderio segera pergi setelah mendapat balasan atas salamnya.

Setelah Alderio pergi, barulah Alara pergi ke kamar dan mandi. Ia juga harus merapikan meja makan dan mencuci piring bekas sarapan tadi. Semua pekerjaan rumah ia yang mengerjakan, dan tidak sama sekali membuatnya lelah.

***

Siang harinya, Alara sudah rapi dengan pakaiannya. Ia mengenakan jeans hitam dan kemeja berwarna putih, serta sepatu yang senada dengan bajunya. Perlu digaris bawahi bahwa Alara tipe orang yang selalu memperhatikan penampilan jika diluar rumah.

Alara selesai make up dan yang lainnya, ia lantas pergi ke dapur untuk mengambil makanan yang sudah ia masak untuk suaminya makan siang.

"Tinggal tunggu mas Al datang deh." Ucap Alara seorang diri.

Tak lama terdengar suara bel, Alara dengan cepat berlari karena ia sudah yakin bahwa itu adalah suaminya. Benar saja, saat ia membuka pintu, suaminya dengan senyuman lebar tengah berdiri disana.

"Cantiknya Nyonya Alderio." Puji Alderio menatap lekat istrinya.

"Harus dong, Mas. Suaminya aja tampan, masa istrinya jelek." Balas Alara terkekeh.

"Jadi kamu mengakui bahwa suamimu ini tampan hmmm?" Tanya Alderio seraya melangkah mendekati istrinya.

Saat sudah dekat, dengan cepat Al menarik pinggang istrinya dan mengikis jarak diantara mereka. Alara hanya bisa pasrah, ia melingkarkan sebelah tangannya di leher suaminya.

"Ayo berangkat, Mas. Aku bisa terlambat," ucap Alara pelan.

"Cium dulu dong." Sahut Al tak mau rugi, tangannya menunjuk bibirnya sendiri.

"Modus banget jadi suami." Cibir Alara namun tak ayal, ia melakukan permintaan suaminya itu.

Setelah puas dengan aksi kecup-kecup, akhirnya pasangan suami istri itu segera pergi meninggalkan rumah bahagia mereka. Selama perjalanan Alderio enggan melepaskan tangan Alara, bahkan pria itu sesekali menciumnya dengan hangat.

"Mas Al, ingin sekali aku segera mencintai kamu, seperti kamu mencintaiku dengan begitu besar." Batin Alara menatap nanar suaminya yang begitu tulus.

MBAK ALARA, KAMU PASTI BISA MENCINTAI SUAMIMU ITU 🥰🥰

To be continued

1
Sarah Yuniani
haduh kata kata pesimis
Sarah Yuniani
kok kak bima .. bukannya adik ya
Sarah Yuniani
jodoh datang secepat kilat
Sarah Yuniani
sakit jiwa
Sarah Yuniani
iyalah oranglain juga
Sarah Yuniani
kenapa juga ikut si uler keket
Sarah Yuniani
Echa gimana ceritanya thor .. kasih pelajaran dong
Sarah Yuniani
nah gini , jangan mau ditindas pelakor .. kebanyakan ada yang alurnya lebay ,, kalo yang ini tegas !!
Mami Radifa
Pasti malu nya d ambang batas ya 🤭jodoh mu adalah Pak Bimo Rhe santai
Mami Radifa
Untung bacanya udah tamat kalo masih up wowww bikin susah tidur nie gara"penasaran
Mami Radifa
Ayo gas pollll.... PAK Bima 💪💪💪💪💪
Mami Radifa
😁😁😁😜😜🤭Mama Ara terlalu polos dan bner"apa ada nya banget langsung sat set gitu ya mau nya🥰🥰🥰😁😁
Mami Radifa
So swett Pk Bim... /Tongue//Tongue//Tongue//Drool//Drool//Drool//Drool/
Mami Radifa
Kayak nya mau romantis kayak pasangan AA dechhh🥰🥰🥰
Mami Radifa
Maju terus Thor ttng Bimo dan Rhena ✌️✌️✌️😁😁🥰🥰🥰
elis farisna
Luar biasa
Mae Wiguna
baru mulai baca smoga ada kejutan nya
Дишка
что?
Дишка
wtf
Marianti Setiawan
suami idaman banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!