Bara harus bernasib sial, dia terus diikuti oleh arwah cantik karena hanya Bara yang bisa melihat dan menyentuhnya. Tubuh Gadis itu sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bara adalah seorang ahli waris Neo Grup, dia bisa mendapatkan warisan jika dia sudah menikah, sementara dia orangnya tertutup karena itu dia terpaksa menikahi gadis koma itu, Karin Juliana. Gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya.
Karin akan memiliki kesempatan untuk bangun jika ada pria yang mencintainya dengan tulus.
Apakah Karin akan mengenalinya jika dia bangun atau dia akan tetap mencintai kekasihnya, Revan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Terduga
Karin terperangah saat Bara masuk ke dalam ruangan tempat dia di rawat sambil membawa bunga edelweis yang dia suka.
"Om, tante!" sapa Bara kepada Pak Tian dan Bu Zora yang sedang duduk di sofa.
"Oh Bara, ayo duduk!" Pak Tian mempersilahkan Bara duduk ikut bergabung dengan mereka.
"Iya om, saya mau simpan dulu bunga kesukaan Karin." Bara menyimpang bunga edelweis itu ke dalam vas bunga di meja yang letaknya tidak jauh dengan Karin yang sedang terbaring koma.
Arwah Karin menghampiri Bara, "Jadi itu bunga untukku?" katanya nada senang.
"Kenapa harus berbohong segala, bilang saja dari tadi kalau itu untukku!"
Bara tidak menanggapinya, dia tidak mau dikira aneh di depan calon mertuanya. Dia duduk ikut bergabung dengan Pak Tian dan Bu Zora yang sedang duduk di sofa.
Ada rasa iri di hati Bu Zora saat melihat sosok Bara, seorang pria yang tampan dan mapan, juga satu-satunya pewaris dari Neo Grup. Mengapa bukan Elsa saja yang dijodohkan dengannya. Pikirnya.
"Besok kamu sudah siap kan?" tanya Pak Tian.
"Iya om, saya siap untuk menikahi Karin." ucap Bara dengan nada sopan. Dia memang tau cara bersopan santun kepada orang tua.
Sementara Bu Zora hanya terdiam, dia lebih sibuk memperhatikan calon menantunya itu.
"Malam ini biar saya yang jaga Karin om!" Bara meminta izin untuk menjaga Karin.
"Iya nanti saja kalau kamu sudah menjadi suami Karin, biar malam ini om dan tante Zora yang menjaganya."
Bara hanya menangguk. Sementara Karin hanya terdiam menatap Bara dengan tatapan aneh. Apa yang dilakukan Bara kelihatannya sangat tulus. Tapi mengapa saat dia sedang berduaan dengan pria itu, sifat Bara selalu menyebalkan .
****************
"Mengapa kamu memberikan bunga untukku?" Karin sudah bertanya puluhan kali tapi di rumah sakit, di mobil bahkan sekarang sudah berada di dalam rumah. Tapi Bara belum menjawab juga. Dia berharap Bara jatuh cinta padanya.
"Kenapa tidak menjawab? Aku kamu mulai jatuh cinta padaku?"
Bara yang mau masuk ke dalam kamar, dia menghentikan langkahnya, "Kenapa harus bertanya terus? Apa salahnya memberikan bunga pada calon istri?"
"Iya tapi rasanya sangat aneh."
"Itu hanya bunga, gak usah di bahas." Bara mengatakan itu sambil masuk ke dalam kamar.
Sementara Karin duduk di sofa, dia mendengus penuh rasa kesal, "Hhh... pantas saja dia tidak pernah berpacaran."
Sudah dua jam Karin duduk di sofa, dia tak bisa beraktivitas apa-apa, membuatnya kesal karena tidak bisa memegang apapun kecuali memegang Bara, dia menatap layar televisi yang ada didepannya.
Walaupun tidak bisa menyentuh, setidaknya bisa melihat dan mendengar, pikirnya.
Tapi sialnya dia tidak bisa memegang remot TV yang tergeletak di atas meja. "Ah sial!" dia terus mengumpat.
Hidup menjadi arwah rasanya sangat membosankan. Tapi dia juga butuh hiburan, mau tidak mau dia harus meminta tolong pada Bara.
"Bara!" panggilnya karena dia tidak bisa mengetuk pintu.
"Baraaa!" Dia berteriak kembali memanggil Bara. Namun tidak ada jawaban juga. Membuatnya kesal.
"Sedang apa dia?"
Karin terpaksa menembus pintu masuk ke kamar Bara, dia melihat Bara yang baru keluar dari kamar mandi sambil bersiul, tubuhnya hanya ditutupi handuk dari pinggang ke paha, begitu terlihat jelas otot-otot di perutnya, sangat sixpack.
Bara yang melihat Karin langsung menjerit karna kaget tiba-tiba Karin ada di kamarnya, begitu juga Karin dia keget saat tersadar sedang Bara telanjang dada.
"Aaaaa!"
Sampai handuknya melorot ke bawah!
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...