Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Kini James telah tiba di istana Santos bersama para pengawalnya tanpa ada kata James masuk ke dalam istana dia langsung masuk ke kamar pribadinya tampak seorang wanita berada di dalam kamar tersebut sudah menunggunya
Sedangkan Silvia yang yang menyusul James ke kerajaan Santos pesawatnya baru saja mendarat dengan tak tau malu Silvia masuk ke salah satu taksi dan menyuruh sang sopir ke kerajaan benua
Saat sampai di pos pemeriksaan tampak para penjaga menghalangi mobil Silvia
"Maaf nona anda tak di perbolehkan masuk ." ucap salah satu penjaga pos
"Saya adalah calon istri pangeran James bagaimana bisa kalian melarang saya masuk." ucap Silvia percaya diri
"Maaf nona tapi pangeran James sudah memerintahkan bahwa jika ada yang mencarinya kami tak boleh membiarkannya masuk istana." ucap penjaga pos tersebut
Silvia melihat gerbang istana yang jaraknya dua ratus meter dari pos di mana dia berada
Silvia mengepalkan tangannya dia di buang benar-benar seperti sampah dan semua ini karena Alvin
Sedangkan di perusahan Alvi setelah kejadian tersebut tampak Alvin menghela nafas panjang, "baiklah karena jasamu yang cukup besar aku akan memaafkan mu kali ini." ucap Alvin
"Terimakasih, anda memang pria paling baik dan pemaaf sedunia." ucap Rendra
"Sudah tidak usah menjilat, sekarang kau cari tau apa yang terjadi kenapa nona Briana tidak masuk." ucap Alvin
Muka Rendra Langsung berubah masam bagaman dia bisa mencari tau apa yang terjadi kalau keberadaan Brima saja dia tidak tau
"Bagaimana kalau tuan melacak nomor ponselnya saja." tanya Hendra
"Iya yah Kenapa kita tidak melakukan hal itu, kalau begitu cepat lakukan." ucap Alvin
"Mana no ponselnya." tanya Rendra, seketika Alvin Langsung menatap tajam Rendra. "apa maksudmu meminta nomor nona Briana padaku bukananya kau asistenku yang memiliki semua nomor orang yang aku kenal." ucap Alvin
"Tapi sungguh aku tak mempunyai nomor ponsel nona Briana." ucap Rendra
"Bagaimana bisa kau tak mempunyai nomor ponsel nona Briana, kau ini apa kau iri padaku karena nona Briana lebih memerhatikan ku daripada dirimu sehingga kau sengaja mengatakan kau tak memiliki nomor ponsel nona Briana." todong Alvin dengan segala prasangka di otaknya
"Bagaiman aku mau bertanya pada nona Briana kalau setiap dekat dengannya saja tuan Langsung melotot padaku apalagi kalau aku minta nomor ponselnya." ucap Rendra
"Kau memang sangat suka mencari alasan, aku tidak mau tau kau harus mencari tau apa yang terjadi dan jangan lupa no ponsel miliknya." ucap Alvin
Sementara itu Di istana Santos James yang baru masuk ke dalam kamarnya langsung di sambut selirnya Melia yang merupakan anak salah satu petinggi istana agar kekuatan James di istana bertambah kuat
"Sayang pangil Melia, James Tersenyum, bagaiman kabarmu sayang." tanya James
"Baik apa kau sudah mendengar bahwa ratu akan mengudang raja Bastian dari kerajaan benua." tanya Melia
"Ibu sudah mengatakannya, memang ada apa." tanya James pura-pura bodoh
"Kau harus ingat janjimu padaku dan ayahku, aku hanya menjadi selir untuk sementara sampai kau menjadi raja dari kerajaan Santos." ucap Melia
"Kau ini kau tenang saja aku pasti akan menjadikanmu ratu saat aku menjadi raja, kau hanya harus mengikuti semua perintahku." ucap James
"Baikalah aku percaya kau tak akan mungkin menghianati kami." ucap Melia
"Tentu saja sayang aku sangat ingin kau memuaskan ku hari ini." ucap James yang sudah meremas kesana-kemari tubuh Melia
Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya