NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Gangster

Kembalinya Ratu Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran / Diam-Diam Cinta / Putri asli/palsu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Mengubah Takdir
Popularitas:60.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Nalea, putri bungsu keluarga Hersa, ternyata tertukar. Ia dibesarkan di lingkungan yang keras dan kelam. Setelah 20 tahun, Nalea bersumpah untuk meninggalkan kehidupan lamanya dan berniat menjadi putri keluarga yang baik.

Namun, kepulangan Nalea nyatanya disambut dingin. Di bawah pengaruh sang putri palsu. Keluarga Hersa terus memandang Nalea sebagai anak liar yang tidak berpendidikan. Hingga akhirnya, ia tewas di tangan keluarganya sendiri.

Namun, Tuhan berbelas kasih. Nalea terlahir kembali tepat di hari saat dia menginjakkan kakinya di keluarga Hersa.Suara hatinya mengubah takdir dan membantunya merebut satu persatu yang seharusnya menjadi miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

“Aku tak butuh uang harammu!” dengus Ivander, tangannya menggeser kartu-kartu itu menjauh seolah benda itu membawa penyakit.

Nalea memejamkan matanya sejenak. Ia menarik napas dalam. Ia tidak boleh marah. Ia harus menyelesaikan ini.

“Uang yang ada di ATM ini halal, Papa,” jawab Nalea dengan suara yang sangat tenang dan terkontrol. “Bukan hasil merampok apalagi membunuh orang. Total di dalamnya ada lima miliar rupiah. Itu adalah hasil kerja keras Ayah Jojo dan tabunganku dari hasil trading saham.”

“Lima miliar?” Ivander tertawa sinis. “Kau pikir lima miliar bisa menyelamatkan perusahaan dengan kerugian puluhan kali lipat? Aku bilang tak butuh, ya tidak butuh! Keluar!”

Ivander menunjuk pintu dengan rahang mengeras, matanya memancarkan rasa jijik dan penolakan yang mutlak.

Nalea berdiri di sana sejenak, menatap Papa kandungnya yang menolaknya, menolak bantuannya, menolak seluruh keberadaannya. Ia tahu tawarannya tidak sebanding dengan kerugian Grup Hersa, tetapi penolakan itu terasa seperti tamparan kedua.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Nalea berbalik, mengambil kembali kedua kartu ATM-nya, dan keluar dari ruangan.

Begitu pintu tertutup, Nalea ambruk. Ia bersandar di dinding koridor, tangannya menutup mulutnya, berusaha meredam isakan yang mendesak keluar. Ia menangis tanpa suara, air mata panas mengalir deras. Ia sudah mencoba. Ia sudah menawarkan segalanya, tetapi tetap ditolak.

"Kenapa aku tidak pernah ada benarnya di mata Papa? Apa aku ini hanya dianggap sampah?" Lea menutup wajahnya yang mulai basah oleh air mata.

Tiba-tiba, ia merasakan kehadiran.

“Lea?”

Zavian berdiri di belakangnya. Ia baru saja kembali dari kamar Azlan, dan melihat adiknya meringkuk di depan ruang kerja Ivander.

Zavian tidak berkata apa-apa. Ia melangkah mendekat dan langsung memeluk Nalea. Pelukan itu kuat, hangat, dan tanpa kata-kata, yang kini menjadi satu-satunya tempat Nalea merasa sedikit aman di rumah itu.

Nalea balas memeluk Zavian erat-erat, air matanya tumpah membasahi bahu kemeja kakaknya.

“Kenapa kamu menangis?” bisik Zavian, suaranya dipenuhi rasa bersalah. Ia tahu apa yang baru saja terjadi.

Nalea menggeleng pelan, tidak sanggup bicara.

Zavian melepaskan pelukannya sedikit, menatap wajah Nalea yang basah. Dengan ibu jarinya, ia menyeka air mata Nalea. Zavian melihat kartu ATM yang masih tergenggam erat di tangan Nalea.

Tanpa bertanya, Zavian meraih lembut kartu ATM itu dari tangan Nalea.

“Terima kasih, Lea,” ucap Zavian lirih, suaranya nyaris bergetar. Ia menatap kartu itu, lalu ke Nalea. “Aku tahu niatmu baik. Aku, aku akan menggunakan ini dengan baik. Semoga grup Hersa masih bisa diselamatkan, kakak janji akan berusaha semaksimal mungkin.”

Nalea hanya mengangguk, isakannya mereda sedikit demi sedikit.

Zavian menarik Nalea kembali ke dalam pelukannya. “Sekarang, kembalilah ke kamarmu. Jangan pedulikan Papa. Aku akan mengurusnya. Ingat, kamu sudah mencoba yang terbaik, Lea.”

...**********...

Pagi itu, di kediaman Hersa, suasana terasa sangat sunyi. Tidak ada kehangatan yang biasanya sedikit terasa dari aktivitas dapur. Nalea menuruni anak tangga dengan langkah ringan, bersiap untuk sarapan. Biasanya, Sisilia sudah ribut menanyakan menu sarapan, atau Mutiara sudah terdengar batuk-batuk pelan di kamar.

Namun, hanya keheningan.

Nalea berjalan menuju dapur, di sana ia mendapati Mbak Maya sedang menyiapkan piring dengan wajah bingung.

“Mbak Maya, ke mana semua orang?” tanya Nalea. “Kenapa sepi sekali? Biasanya Sisilia sudah teriak-teriak minta pancake.”

Mbak Maya mengernyitkan dahi. “Saya juga aneh, Non. Dari subuh, rumah ini sepi sekali. Saya sudah menyiapkan sarapan, tapi Tuan Ivander, Tuan Zavian, Tuan Azlan, dan Nyonya Mutiara, tidak ada yang keluar dari kamar.”

“Sudah dicoba diketuk kamarnya?”

“Sudah, Non. Kosong. Saya kira mereka sudah berangkat pagi sekali ke kantor, padahal hari ini Tuan Azlan ada rapat penting.”

PRANG!

Tiba-tiba, suara pecahan kaca yang sangat keras memecah kesunyian rumah. Suara itu berasal dari arah depan rumah.

Nalea seketika waspada. Insting lamanya sebagai Ratu Black Rat langsung mengambil alih. Ia berlari kencang menuju teras depan, diikuti Mbak Maya yang panik.

Ketika sampai di depan, sebuah sepeda motor tanpa plat nomor melaju kencang, menghilang di tikungan jalan. Di lantai teras marmer, berserakan pecahan kaca dari jendela ruang tamu.

Nalea kembali masuk ke dalam rumah. Pandangannya menyapu lantai. Di antara pecahan kaca, ada sesuatu yang terbungkus kertas cokelat tebal.

Nalea mengambilnya. Jantungnya berdebar, bukan karena takut, melainkan karena naluri bahaya yang berdering nyaring. Ia membuka lipatan kertas itu. Di dalamnya, ada beberapa lembar foto yang memperlihatkan Ivander, Zavian, Azlan, dan bahkan Mutiara yang wajahnya pucat karena sakit, terikat di kursi.

Di balik kertas itu, tertulis sebuah pesan dengan tinta merah.

...KELUARGA HERSA ADA DI TANGAN KAMI, NALEA....

...Jika kau ingin mereka selamat, datanglah sendirian. Jangan bawa rombongan. Datang ke alamat ini:...

...**[Alamat rahasia disebelah dekat pergudangan lama] **...

...Kami tahu semua tentangmu. Dan kau tahu konsekuensinya jika kau mencoba bermain-main....

Wajah Nalea seketika mengeras. Ini bukan sekadar ancaman, ini adalah deklarasi perang. Siapa yang berani-beraninya?

Nalea tidak percaya. Ia berlari kembali ke lantai dua, memeriksa kamar satu per satu.

“Mamah!” panggil Nalea saat membuka kamar Ivander dan Mutiara. Kosong. “Papa! Kak Azlan! Kak Vian!”

Semua kamar kosong. Bahkan Sisilia, yang seharusnya masih terlelap setelah drama kemarin, juga tidak ada. Mutiara, yang masih dalam tahap pemulihan pasca cangkok ginjal dan tidak boleh terkena dingin, menghilang.

Mereka benar-benar disekap.

Nalea berdiri di tengah lorong, memejamkan mata. Kepalanya merumuskan rencana dengan kecepatan tinggi. Ia tahu, pelaku ini ingin dirinya datang sendirian.

Nalea mengeluarkan siulan khas Black Rat, siulan yang selalu ia gunakan sebagai kode rahasia.

1
SENJA
lu mokondo doang hansen udah tolol banyak utang 🤬
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: Sabar kak....🤣🤣🤣 jangan esmoci
total 1 replies
SENJA
hadeeh hama berkumpul dengan sampah yah cocok 🤣
SENJA
lu dimanfaatin doang ama cewek itu hadeeeh 😤
SENJA
ya ya emaknya kaya gitu anaknya gak beda jauh 😆
SENJA
aaah lu kasih hati.... jadi ngelunjak dia 😡
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎♨️
dasar Sisilia otaknya penuh kelicikan dan Hansen mokondo ini menggunakan kesempatan untuk memperoleh kenikmatan sesaat semoga saja kau hamil biar sekalian di usir karena akan membuat malu keluarga Hersa....
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎♨️
contohlah Zavian dia sudah lihat sendiri bagaimana itu kelicikan Sisilia makanya Zavian yang sekarang tegas tidak terpengaruh oleh drama Sisilia lagi lebih fokus sama Nalea saat ini harusnya kau juga begitu Azlan jgn terus2an mau dibodohi oleh Sisilia
kalea rizuky
mirip novel sebelah yg bisa dnger cm. keluarga nya hmmm
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: Tapi kan beda jalan ceritanya🤭
total 1 replies
kalea rizuky
heleh paling endingnya sama. kayak lain memaafkan keluarga nya hadehh
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰•§͜¢•ʀᴏsˢ⍣⃟ₛ ✰͜͡𝔳᭄
nah betul tuh apa kata zavian, lea lebih membutuhkan kalian azlan
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰•§͜¢•ʀᴏsˢ⍣⃟ₛ ✰͜͡𝔳᭄
nah ini kesalahanmu azlan. kenapa ngga mau membuka mata untuk melihat kebusukan sisilia
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰•§͜¢•ʀᴏsˢ⍣⃟ₛ ✰͜͡𝔳᭄
jangan bilang mau menggoda kayzo ya
rachael
dikit bgt up nya kurang pnjg😫
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: 😅😅
bentar lagi up ya y baru hheee
total 1 replies
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎♨️
Yudhis ini buta mata buta hati istri modelnya kek gitu belum lagi Hansen juga mana pernah dia peduli sama Kayzo akhirnya dibalas dengan kata kata pedas ibu tirinya dibilang Wewe gombel
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎♨️
harusnya namparnya dua kali pipi kanan kiri biar sadar ini ular berbisa lupa diri seolah olah Nalea orang luar heloooo Sisilia kau itu tak tau diri jadi orang 😏
❤️⃟Wᵃf🍾⃝Zͩaᷞhͧrᷠaⷶ Ꮶ͢ᮉ᳟.ѕ⍣⃝✰
kurang, untuk kudiss panu kurap gk cocok jdi ayah
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰•§͜¢•ʀᴏsˢ⍣⃟ₛ ✰͜͡𝔳᭄
mantap kayzo, ngga bisa berkutik kan bapakmu dan wewe gombelnya😂
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰•§͜¢•ʀᴏsˢ⍣⃟ₛ ✰͜͡𝔳᭄
nah betul kay,hinaan itu memang pantas untuknya.
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰•§͜¢•ʀᴏsˢ⍣⃟ₛ ✰͜͡𝔳᭄
ancamannya ada di dalam rumah sendiri vian, hati2lah
Ayudya
lah Wewe gombel nangis tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!