Masih SMA Kok Nikah

Kevin hanya menatap kilas ponsel Nadia, dia tidak berniat untuk mengangkatnya.

Nadia yang sudah selesai masuk ke dalam kamarnya dan tersenyum melihat Kevin yang sudah selesai mandi.

" Kakak " Ucapnya berjalan melewati Kevin

" Lukman telpon tapi gak gue angkat " Ucap Kevin keluar kamar membuat Nadia mengernyit.

Kak Lukman,,

Ada apa dia telpon gue.

Nadia mengambil ponselnya dan membukanya, benar saja Lukman menghubungi nya.

Nadia pun menghubungi balik Lukman,,

Tut,,

tidak lama terdengar suara helaan dari seberang.

" Halo Kak,, Sorry tadi Handphone gue di kamar kenapa Kak "

" Gapapa gue cuma Kangen sama Lo, gimana kabar Lo di Jakarta "

" Gue baik sangat baik Kak,, Kakak sendiri gimana ?"

" Gue baik tapi tidak sebaik saat Lo di Bogor, gak ada lagi yang cerewetin gue "

Nadia tertawa,,

Dia memang sangat cerewet kepada Lukman, mereka sudah begitu dekat bak kakak adik,, Lukman selalu membantu Nadia dan selalu ada jika Nadia ada masalah.

" Sorry " Lirih Nadia

" Becanda ,, Gue senang kalau Lo di sana baik baik saja Nad "

" Semua orang di sini sangat baik Kak "

" Termasuk Laki laki yang bersama Lo waktu itu"

" Kak Kevin maksud nya, Dia baik banget sama gue "

" Syukurlah "

Sementara Nadia terus mengobrol, Kevin sendiri menguping di balik pintu.

Hatinya kembali menahan emosi mendengar Nadia yang tertawa bersama laki laki lain,, Namun di saat Dia akan pergi tiba tiba telinganya mendengar Nadia yang menyebut namanya ,,

" Sebenarnya Laki laki itu siapa Nad, Lo bilang sepupu tapi Lo gak punya sepupu " Ucap Lukman

" Apa dia pacar Lo,, Gue Liat dia begitu perhatian dengan Lo "

Nadia tersenyum,,

" Sorry Kak, sebenarnya dia bukan sepupu gue "

" Jadi benar dia Pacar Lo "

" Iya ,, Kak Kevin Pacar gue "

Kevin yang mendengarnya pun tersenyum, rasa kesalnya berubah dengan hati yang berbunga karena Nadia menganggap nya kekasih walau sebenarnya mereka suami istri namun bagi Kevin tidak masalah.

" Vin,, kamu lagi ngapain ?" Ucap Nawang yang melihat Putranya di balik pintu.

" Mama,, " Ucap Kevin membuka pintunya dan melangkah maju.

Nawang menggeleng bingung dengan tingkah putranya.

Sementara Nadia menoleh, dia mengernyit melihat Kevin yang kembali ke kamarnya.

" Udah dulu Kak,, gue ada tugas sekolah "

" Oke Bye "

Nadia memutuskan telponnya dan menatap Kevin, sebenarnya dia takut jika Kevin akan kembali marah seperti saat Guruh menelpon nya.

" Kak Lukman cuma tanya kabar gue itu aja Kok" Ucap Nadia saat melihat Kevin terus menatapnya.

Kevin tidak menjawab, dia bahkan melangkah maju mendekat membuat Nadia melangkah mundur.

Wajah Kevin kembali seperti saat siang tadi,,

Duk..

Tubuh Nadia terbentur tembok membuatnya hanya berdiri diam hingga Kevin berdiri tepat di hadapannya.

" Gu- gue Minta Maaf " Ulang Nadia menunduk takut.

Kevin tersenyum tangannya menyambar sesuatu di atas Nakas, tubuhnya sedikit menunduk membuatnya sejajar dengan wajah Nadia yang malah terpejam..

" Ngarep gue cium " Goda Kevin menyambar Kunci mobilnya membuat Nadia langsung membuka matanya.

" Nyebelin banget " Kesal Nadia mendorong tubuh Kevin dan keluar Kamar.

Kevin terkekeh,,

Namun dalam hatinya dia sedang bahagia karena Nadia menganggap nya kekasih di depan laki laki lain.

Nadia yang masih kesal berjalan turun dan menghampiri Mama mertuanya .

" Loh Loh kenapa menantu cantik Mama ini kok cemberut "

" Kak Kevin Ma,, "

" Kevin, kenapa lagi dia bilang sama Mama biar Mama jewer dia "

" Dih ngadu " Ucap Kevin yang berjalan turun

Nadia semakin mencebikan bibirnya,,

" Vin,, Seneng banget sih goda Nadia "

" Habisnya gemes Ma kalau lagi cemberut gitu"

" Mama "

Kevin terkekeh ,,

" Kevin udah ,, Terus kamu mau kemana "

" Bian sama Riko ngajak nongkrong Ma "

" Terus Nadia gak kamu ajak,, ?"

Kevin menatap Nadia,,

" Mau ikut " Ajaknya.

" Engga "

Nawang tersenyum melihat mereka, apalagi Nadia yang bermanja dengannya seperti anak kandungnya.

" Bener,, Ya Udah gue pergi dulu "

Nadia mengangguk,,

Kevin mencium punggung Nawang, dan menghampiri Nadia.

" Hati hati jangan pulang malam " Ucap Nadia mencium punggung tangan Kevin.

Kevin mengangguk dan mengacak pucuk rambut Nadia.

" Papa belum pulang Ma " Ucap Nadia

" Iya Papa masih meeting sama Kliennya,, "

Nadia mengangguk dan menatap televisi yang sedang di tonton mertuanya.

*******

Di tempat Lain Kevin sampai di sebuah Cafe, tepatnya Southbox Cafe dimana Bian juga Riko sudah menunggu di sana.

Biasanya selain Sean Coffee mereka pun akan kumpul di Cafe lain.

" Nah tuh Dateng dia " Ucap Riko saat melihat Kevin mendekat.

Bian Langsung menoleh tapi bukannya menatap Kevin melainkan dia terlihat malah mencari seseorang.

" Cari siapa Lo " Ucap Kevin yang duduk

" Lo sendiri, Nadia gak ikut ?"

" Ajib Lo,, Temen Lo Kevin kali malah cari Nadia"

Bian cengengesan,,

Dia sudah berdandan maksimal untuk bertemu dengan Nadia tapi malah Kevin malah datang sendiri.

" Kenapa Lo cari Nadia " Ucap Kevin menatap Bian.

" Biasanya Kalian barengan lagian gak salah juga gue,-

" Awas aja Lo deketin Nadia " Ancam Kevin membuat Bian menggidik mendapatkan tatapan tajam Kevin.

Sementara Riko hanya tertawa melihatnya.

Mereka berkumpul di sana dan hanya minum Jus atau Coffee juga cemilan karena baik ketiganya memang tidak suka pergaulan bebas seperti remaja lainnya seperti tawuran atau minum minuman.

Tampilan Santai Kevin selalu sukses membuat kaum hawa betah menatapnya, Celana jeans pendek , jaket juga kaos polos nya saja mampu menghipnotis beberapa pengunjung Cafe.

" Gila Lo memang Vin, liat semua natap Lo" Ucap Riko yang sedari tadi sudah sadar.

Viken tidak menghiraukan nya, dia hanya menyeruput minuman dan memainkannya ponselnya.

Bermain game salah satu yang biasa Kevin lakuin dengan ponsel nya.

Tiba tiba dua orang perempuan berambut panjang, Cantik dan manis berjalan menghampiri mereka.

" Hai sorry,, Boleh gabung " Ucap salah satu dari mereka.

Bian dan Riko saling tatap berbeda dengan Kevin yang tampak cuek dan terus bermain game Online nya.

" Boleh banget,, " Ucap Bian yang langsung menggeser duduknya.

Kedua gadis itu tersenyum namun mata mereka tetap saja terus menatap ke arah Kevin.

" Oya Gue Keke,, dan ini temen gue Indi "

" Hai Bian,, "

" Riko "

Lagi lagi Kevin tidak memperdulikan Mereka,,

" Hai,, Lo suka Game ini juga gue juga main Lo " Ucap Keke membuat Kevin langsung menatapnya.

Keke terlihat tersenyum menampilkan lesung pipinya.

" Kenalin gue Keke " Lanjutnya menjulurkan tangannya.

" Kalian kenapa disini bukannya masih begitu banyak kursi kosong " Ucap Kevin kembali menatap Handphone nya.

Keke tersenyum,,

" Sorry,, Kevin memang seperti itu jangan tersinggung " Ucap Bian membuat keduanya tersenyum.

Mereka masih menatap Kevin, merasa sangat penasaran dengan sikap cuek laki laki tampan di hadapan nya.

Mereka terus berbincang di sana, Baik Keke juga Indi pun masih saja bergabung dengan mereka.

Kevin merasa bosan dan langsung beranjak,,

" Loh Vin Lo mau kemana ?" Ucap Riko.

" Balik " Ucap Kevin

" Kevin tunggu,, Sorry sebelum nya gue gak bawa mobil dan ini udah malam gue boleh nebeng balik " Ucap Keke beranjak.

" Sorry Ada Hati yang mesti gue jaga " Ucap Kevin langsung berjalan pergi membuat Keke diam mematung.

Fix cowok yang sangat membuat gue tertarik, sikap cuek juga dinginnya bikin gue semakin penasaran.

Keke tersenyum menatap Kevin yang terus berjalan keluar.