JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA
NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.
Season 1 :
Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.
Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.
Season 2 :
Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 : Bapak
Satu minggu kemudian.
Sena menunggu kedatangan sang suami yang harusnya malam ini menginap di rumahnya, namun di pukul 12 malam ini Regan tak muncul juga. Sena yang kesal segera masuk ke dalam rumah dan menutup semua pintu.
Esok hari, ia harus datang ke rumah mertuanya untuk membantu menyiapkan makanan arisan.
Keesokan harinya.
Sena lekas ke rumah Bram dan Intan, sang mertua. Sesampainya di sana ternyata sudah ada Maya dan Regan, Regan segera menghampiri Sena dan mengecup pipinya.
"Sena, maaf kemarin aku tidak bisa ke rumahmu."
"Ya." Sena berjalan menghampiri Intan dan mengecup tangan Intan, sang ibu mertua lekas menarik tangannya. Beliau semakin sinis dengan Sena.
"Kau masukan makanan ke dalam kardus! Datang jam 8, kayak Maya dong dari kemarin malam sudah membantu," gerutu Intan.
"Sudahlah, Mah. Kemarin Sena lembur juga di kantor," ucap Bram membela menantunya.
"Cih... jadi simpanan bos saja sok lembur." Ucapan Intan sangat pelan namun masih bisa di dengar Sena.
Sena tentu saja sangat kesal dan memberanikan diri untuk menanyakan maksud dari ucapan Intan. "Maksud Mama apa? Simpanan bos?"
"Sena, jangan hiraukan ucapan Mama!" pinta Regan.
Dada Sena begitu menyeruak, ia sangat sakit hati sekali padahal jelas-jelas Regan yang berkhianat di sini. Sena tak memperdulikan mereka, ia fokus untuk membantu saja. Sedari tadi dia lebih memilih diam daripada bercengkrama dengan mereka.
"Maksud Mama apa bilang seperti itu pada Sena?" tanya Regan.
Intan hanya diam, ia tak menggubris ucapan Regan. Maya pun hanya diam juga, ia tak mau menambah panas suasana.
"Sudahlah, Re! Sebentar lagi tamu akan datang, cepat angkat kursi itu keluar!" pinta Intan.
Regan menghela nafas panjang untuk menyabarkan dirinya sendiri. Dia menatap Sena yang membuat minuman di dapur merasa sangat kasian. Tak berselang lama kemudian, seorang pria datang dengan pakaian lusuhnya apalagi seperti terkena oli bekas.
"Bapak?" Regan ingin menyalami Bapak mertuanya itu namun malah mendapat acuhan.
"Di mana Sena?" teriak Bapak.
Sena lekas keluar, ia melihat sang Bapak yang seperti sedang emosi.
"Sena, kau memang anak bodoh!" Bapak mengucapkan seperti itu pada putrinya. Bapak menatap Maya beserta perutnya. "Bapak memang salah karena telah menewaskan seseorang namun bukan berarti kau mau dimadu juga."
Regan langsung bersimpuh di depan Bapak mertuanya, ia meminta maaf karena sudah menyakiti Sena. Bapak menepis tangan Regan karena saking kecewanya. "Cepat ceraikan putriku! Aku akan menyerahkan diri ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan kesalahanku."
**
Sena pulang dalam keadaan lelah, ia langsung masuk ke kamar tanpa berganti pakaian. Tubuhnya sangat lelah sampai tak mampu untuk ke kamar mandi.
Regan menggoyangkan tubuh Sena supaya untuk mandi dahulu.
"Sayang, mandi dulu setelah itu kita ke cafe terdekat."
"Lain kali saja, aku lelah."
Regan menggendong Sena dan memandikannya, Sena memberontak lalu tangannya mendorong Regan. "Aku capek, Kak Re."
Regan mengalah, ia membiarkan Sena untuk istirahat. Sementara itu ponselnya berbunyi yang ternyata dari Maya. Maya meminta untuk ditemani malam ini, saat itu juga Sena mendengar obrolan mereka.
"Kak Re, bisakah kita bicara?"
Regan segera mematikan ponselnya. Mereka lalu bicara di dalam kamar. Sorot mata Sena seolah menjadi ancaman tersendiri bagi Regan.
"Bolehkah rumah, mobil dan tanah yang ada di dekat rumah Bapak menjadi milikku?" tanya Sena.
"Bukankah itu sudah menjadi milikmu bahkan Maya hanya dapat rumah saja."
Sena menggeleng. "Aku ingin menjadi atas namaku. Apakah bisa?"
Regan menelisik sorot mata Sena yang mencurigakan. Regan tersenyum kecil. "Tidak bisa. Memangnya aku bodoh? Kau akan meninggalkanku setelah mendapat semuanya dariku."
Sena memutar bola matanya dengan jengah. Dia berdiri lalu mengambil surat perjanjiannya, ia lalu merobeknya di depan Regan menjadi kertas-kertas kecil. Regan hanya heran dengan sang istri yang terkadang tak mempunyai aturan.
"Baiklah, aku akan menggugat cerai dirimu. Semuanya sudah selesai."
DEG!!!
Regan begitu terkejut, ia mencengkeram bahu Sena dengan kuat. "Kau ingin mempermainkanku?"
"Lepaskan!" teriak Sena.
"Apa sih mau mu, Sena?" tanya Regan.
Sena masuk ke kamar, Regan mengikutinya. Pria itu mengambil map yang berisi contoh soal-soal tes yang diberikan pada Bram, ia melempar semuanya di depan Sena.
"Itu 'kan yang kau butuhkan? Kau ingin menjadi sekertaris dari Devan lalu setelah itu kalian bisa dekat bahkan melakukan hal mesum di belakangku."
"Cukup! Dengar ya! Bapak besok akan menyerahkan diri ke polisi dan saat itu juga aku akan menggugat cerai dirimu."
Regan begitu kesal lekas mendorong Sena ke ranjang. Dia merobek semua pakaian Sena lalu membuangnya ke lantai. Regan yang begitu kesal memperkosa Sena, Sena terus memberontak namun dia kalah tenaga.
Matilah! Regan benar-benar memberinya benih supaya Sena akan terikat dengannya.
"Aku mencintaimu, aku tidak akan membiarkanmu dimiliki orang lain," bisik Regan.
"Gila! Gila! Sialan! Kau memang licik Regan Anggara!" teriak Sena.
***
Pagi menjelang, Sena sudah mengemasi barang-barangnya dan lekas keluar dari rumah itu pagi-pagi. Sena akan melakukan visum sebagai bukti jika Regan melakukan KDRT saat bercinta. Regan mencengkram bahunya sampai terdapat bekas cakaran bahkan alat intim Sena mengalami robek karena paksaan dari Regan. Walau Regan adalah suaminya namun itu tetap pemerkosaan yang berakibat fatal bagi kondisi Sena.
Bapak sudah ada di depan rumahnya menggunakan sepeda motornya. Kaki Sena pincang dan mata yang membiru karena tak sengaja terkena lemparan tempat tisu dari Regan akibat pertengkaran kemarin malam setelah bercinta.
"Sena, sudah siap?"
Sena mengangguk, dia memeluk Bapak dengan erat. "Apa setelah ini kita bisa bertemu lagi?"
"Bapak masih di kota ini dan kau bisa menjenguk Bapak di penjara."
Sena menangis tersedu-sedu, sungguh nasib mereka begitu pilu.
"Laporkan Regan ke penjara juga! Dia sudah melakukan penganiayaan," ucap Bapak.
Sena membonceng Bapak dan lekas menuju kantor polisi. Dalam perjalanan ia hanya menangis karena akan berpisah dengan beliau.
"Sena, kenapa menanggung semua ini sendirian? Jika Bapak tidak diberitahu oleh Pak Bram maka selamanya Bapak tidak akan tahu."
"Papa Bram memberitahu Bapak?"
Bapak mengangguk, terkadang Sena berpikir kenapa Bram sangat baik dengannya? Sena merasa risih jika itu semua berdasarkan rasa cinta.
"Sena, setelah ini kau berencana untuk apa setelah bercerai dengan Regan?"
"Aku akan bekerja saja, Pak. Fokus bekerja. Terima kasih karena Bapak mau bertanggung jawab dan menyerahkan diri ke polisi."
Bapak tersenyum senang. Dia tak rela jika putrinya diperlakukan itu oleh keluarga Regan.
Di sisi lain, Regan bangun dalam keadaan kamar yang berantakan. Kemarin malam sempat terjadi pertengkaran hebat antara mereka berdua.
"Senarita, kau memang ingin menantangku."
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
obral janji sana.sini...
q baca aja ikutan emosi😡😡
kok bapaknya sena dibawa2