NovelToon NovelToon
Istri Tuan Arga

Istri Tuan Arga

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:28.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dina Trisnawati

SEASON 1

Menceritakan seorang gadis Jovanka Aretha Nathania yang dipaksa menikah karena perjodohan, akankah pernikahannya berlangsung lama?


COVER FROM PINTEREST


SEASON 2

Orin Quenby Winata putri dari pasangan Arga dan Retha kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Selain cantik dirinya juga digadang-gadang sebagai primadona sekolahnya.

Namun apalah daya tidak semua wajah cantik yang menyerupai bidadari itu membuat hidupnya berjalan lurus, justru dia harus menikmati kerumitan tentang cinta yang dia alami. Mau tahu kelanjutannya? Jangan lupa buat tap favorit like dan juga vote ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Trisnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Sore hari tiba Retha sudah mengistirahatkan tubuhnya, rasa nyeri dikepalanya sudah berangsur hilang meskipun wajahnya masih tampak pucat. Dia harus pulang memasak makan malam untuk Arga. Dia pun berpamitan kepada Bu Ririn dan anak-anak panti asuhan.

"Bu Retha pulang dulu ya?"

"Iya re hati-hati, cepat pergi ke dokter periksakan keadaanmu". Ucap Bu Ririn sambil mengelus kepala Retha.

"Iya Bu".

Retha pun bergegas meninggalkan panti asuhan dan pergi menuju jalan besar untuk mencari angkutan umum. Hari ini dia tidak membawa mobil sendiri dia ingin menikmati perjalanan yang mungkin melelahkan tapi juga menyenangkan.

Setelah beberapa lama akhirnya bus yang Retha tumpangi sampai di jalan besar dekat komplek rumah mereka. Retha pun berjalan menuju rumah.

Retha bergegas menuju lantai atas, masuk kedalam kamar dan membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri Retha kembali turun kebawah untuk masak makan malam.

Dibukanya kulkas yang ukurannya melebihi tinggi badan Retha itu. Diambilnya beberapa jenis sayuran dan tak lupa dia mengambil udang untuk dimasak.

Hari sudah malam, waktu menunjukkan pukul delapan malam itu berarti sebentar lagi Arga akan tiba. Retha segera menyiapkan makan malam diatas meja makan.

Tak lama kemudian terdengar suara deru mobil masuk kedalam garasi. Retha yakin itu pasti suaminya pulang dari bekerja.

"Sudah pulang?" Tanya Retha ketika Arga melewati meja makan hendak menuju lantai atas. Arga pun menghampiri Retha yang sedang duduk dimeja makan.

"Sudah, kau masak apa?" Tanya Arga sembari mendudukan pantatnya ke kursi.

"Udang balado tidak pedas sesuai kesukaanmu." Ucap Retha sambil tersenyum.

"Mandi lah terlebih dahulu nanti kita makan malam bersama". Imbuh Retha.

"Aku sudah sangat lapar, aku ingin makan terlebih dahulu". Rajuk Arga.

"Mandilah baumu tak sedap". Kata Retha sambil terkekeh.

Arga pun mencium bajunya, dia mengernyitkan dahinya, "Aku masih wangi, ah sudahlah kalau begitu aku mandi dulu, tunggu aku jangan makan dulu".

"Baiklah".

Arga pun berlari menuju lantai atas, dia ingin segera makan malam bersama istrinya itu. Setelah beberapa lama Arga pun turun. Dia mengenakan baju santai. Hanya kaos dan celana pendek sebatas lutut memperlihatkan dada bidang serta perutnya yang six pack.

Retha yang melihat Arga memakai kaos seperti itu dengan susah payah menelan salivanya. Dia kagum dengan bentuk tubuh Arga yang sangat atletis.

"Tutup mulutmu, lihat liurmu menetes". Ucap Arga sambil tersenyum.

Retha merasa malu karena dirinya telah tertangkap basah mengagumi tubuh suaminya itu. Kini pipinya merona merah menahan malu.

"Sepertinya kau tidak cocok menjadi pengusaha maupun pembisnis!" Kata Retha.

Arga menyatukan kedua alisnya, tampak guratan kebingungan menerpa wajah tampannya.

"Kenapa?"

"Lihatlah tubuhmu kau sangat cocok menjadi petinju". Ucap Retha terkekeh.

"Begitukah?" Jawab Arga sambil duduk dihadapan Retha.

"Makanlah".

Mereka pun makan dalam ketenangan hanya bunyi sendok dan piring yang bergesekan yang terdengar. Hingga akhirnya Arga memecahkan kesunyian dan kecanggungan ini.

"Kau memiliki nafsu makan yang baik". Kata Arga.

Retha pun menoleh menghadap ke arah Arga.

"Benarkah?"

"Iya lihatlah porsimu melebihi seorang kuli". Kata Arga sambil terkekeh. Retha pun tersipu malu menundukkan kembali wajahnya.

"Tak usah malu, apa makanan kesukaanmu?" Tanya Arga sambil tetap mengunyah makanannya.

"Semua makanan". Jawabnya santai.

"Semua?" Tanya Arga yang sedikit heran.

"Iya, menurutku semua makanan enak dan itu anugerah jadi kita harus menikmatinya bukan?"

Arga pun hanya menjawab dengan anggukan.

"Kenapa kau tak ambil jurusan tentang memasak saja, kenapa ambil bisnis?" Tanya Arga kembali.

"Memasak hanya hobiku, dan aku tak menginginkannya menjadi sebuah pekerjaan".

"Bagus kalau begitu kau hanya boleh memasak untukku". Ucap Arga lalu berdiri dan menggenggam pergelangan tangan Retha untuk mengajaknya masuk ke kamar.

"Ayo sudah malam, tidurlah lihat kenapa wajahmu begitu pucat?"

"Mungkin aku kelelahan tadi aku ke panti asuhan, kau tidurlah terlebih dahulu aku mau membersihkan sisa makanan".

"Baiklah, jika sudah selesai cepat lah ke atas."

Retha pun mengangguk tanda mengerti. Kemudian Arga naik ke atas dan masuk kedalam kamar. Dia merebahkan dirinya disofa menyenderkan bahunya. Apa dia sakit, kenapa wajahnya gelisah dan sangat pucat, pikir Arga.

Arga pun mengambil laptop yang ada di meja kerjanya, lalu membuka beberapa file yang ada disana. Tak lama kemudian Retha masuk kedalam kamar.

"Kenapa tak langsung tidur?" tanya Retha.

"Masih ada sedikit pekerjaan". Ucap Arga yang masih tak mengalihkan pandangannya pada benda didepannya.

Retha hanya menjawab dengan ber "oh" ria saja. Dia berjalan ke walk on closed untuk mengganti pakaiannya dengan piyama tidur.

Setelah berganti pakaian Retha pun menuju ranjang untuk merebahkan tubuhnya. Hari ini begitu melelahkan apalagi tiba-tiba penyakitnya datang lagi. Sebetulnya dia takut jika penyakitnya akan mengancam nyawanya. Tapi mau bagaimana lagi dia tidak mungkin mengatakan ini pada Arga bukan. Samlai saat ini saja perasaan mereka masih belum jelas.

Arga yang melihat Retha sudah berbaring diatas ranjang pun menyusulnya.

"Kau sakit?" Tanya Arga pada Retha.

"Apa aku terlihat seperti seorang yang sakit?" Tanya Retha balik.

"Ya lihat lah wajahmu pucat sekali, apa aku perlu memanggil dokter untukmu?"

Retha pun tersenyum kemudian menjawab "Tidak perlu tuan, aku baik-baik saja mungkin cukup istirahat sebentar nanti juga sembuh".

"Jangan memanggilku tuan, aku bukan tuanmu".

"Lalu?"

"Apanya yang lalu?" Ucap Arga sedikit kesal.

Retha berdecak kesal dengan tingkah Arga yang dianggap sedikit bodoh itu.

"Lalu aku harus memanggilmu apa?"

"Panggil saja Arga".

"Baiklah".

Arga memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Retha. Retha pun melirik Arga.

"Re?"

"Ada apa?"

"Emm a..apa boleh aku mengambil satu guling ini, aku ingin lebih dekat denganmu?"

Retha mengernyitkan dahinya sedikit kebingungan dengan ucapan Arga. Tapi sepersekian detik wajahnya berubah merah merona dia tersipu malu.

"Boleh". Jawab Retha singkat lalu memunggungi Arga. Entah kenapa sekarang jantungnya berdegup kencang seperti ingin keluar dari tempatnya.

Arga yang mendengar Retha memperbolehkan mengambil satu gulingnya pun dengan cekatan membuang satu guling ke sembarang arah sebelum Retha berubah pikiran.

Mereka memang tidur satu ranjang tapi saat itu Retha mangajukan syarat mereka akan tidur satu ranjang tetapi dengan dua buah guling yang membatasi mereka.

Arga sangat bahagia walaupun masih ada satu guling yang membatasi tubuh mereka. Sejenak Arga dapat melupakan ancaman-ancaman yang diberikan Ivanka padanya. Ancaman-ancaman wanita itu sungguh membuat pikiranya begitu kalut dia tidak ingin Retha meninggalkannya.

Dilihatnya Retha sudah terlelap, terlihat dari dengkuran halus yang keluar dari bibirnya yang kecil itu.

"Sampai kapanpun kau akan tetap menjadi istriku, tidak ada yang bisa memisahkan kita meskipun aku belum yakin terhadap persaanku padamu tapi sungguh aku tidak mau kehilanganmu". Ucap Arga kemudian mencium kening Retha.

1
Langit Jingga
mles bca klo tokoh utama y udah zina sama pacar y
Sonia Mureed
ingin apaaaa,ayo??
Sonia Mureed
semoga aku mendapat jodoh seperti Arga,hm,,,,,
Sonia Mureed
hhhhhh,mantap
Jerry aja rayuan nya selangit apa lagi papa Arga nya hmm
Sonia Mureed
mauh DECH klo nikah dapat suami tampan dan beruang,,,
£rvina
Luar biasa
Leck Nia
bagus
Meiya Lee
italian food
Yusria Mumba
pusingkan, makany kalau adah puny istri, disayang, bukan smarahin,
Yusria Mumba
baru sadar arga, hhh
Yusria Mumba
amit2deh istrinya dimarahin setiap hari, kasiang rehat,
Yusria Mumba
mertua yang baik, jdi rehan. tidak kesepian,
Naila Tasya
Biasa
Fatimah
kenapa harus adopsi anak juga sih..
Fatimah
dikit banget sih episodenya..
lanjut donk
Arya Umam
Buat rheta jgn terlau kekanakan kkk thor😅😅🙏🙏
Anonymous
Knp yg jdi Retha hrs Mawar sih ih
Anonymous
Hrsnya yg ngasih nama itu daddy ya bkn mommy nya yg miskin itu
Anonymous
Gk sopan bngt lu Retha manggil suami nama gk di ajarin sopan santun apa ya psti sih jelas lah orng miskin yg 1 ini gk pnya sopan santun
Anonymous
Gk sopan bngt lu Retha jdi istri udh miskin sok kaya bngt lgi itu kaya dri Arga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!