NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 21

Mira mengernyitkan alis. Lalu mengapa pria itu berhenti bicara demi menatapnya tidak melanjutkan ucapannya?

"Pak Ridwan!" Sengaja Mira kageti dia.

"Eh?" Ridwan lupa sebentar. "Kamu masih cuti kuliah, kan?"

"Iya." Mencurigakan sekali si Ridwan ini.

"Barang-barang Mirza mau saya simpan di ruang bukti.

Pas pencarian gak sengaja nemu buku diari." Ridwan mengambil buku yang dimaksud. "Kayaknya tertuju buat kamu." la berikan pada Mira.

"Buat saya?" Tidak pernah Mirza cerita menulis catatan harian. "Tapi makasih kasih saya ini."

Ridwan menarik napas panjang. "Saya bayar dulu."

Mira membuka asal halaman. Foto dua orang tak asing di matanya. la melihat Ridwan beberapa detik, lalu memastikan foto yang ditempel di buku memang dia.

"Kenapa ... dia sama mama satu frame gini?"

Foto itu adalah Ridwan dan Hana sedang berhadapan di halaman rumah. Tanggal yang tertera di sudut kanan bawah adalah 11 Januari 2021.

"Beres. Saya anter kamu pulang." Wajah Ridwan berseri-seri menghampiri Mira.

Tangan Mira bergetar membaca kutipan di halaman samping.

"Peran ayah selalu melindungi anak perempuan mereka. Om Alfian dan orang itu punya tujuan yang sama."

Ridwan berdiri di belakang Mira mau mengintip apa yang dibaca sampai bengong.

"Ikut liat."

Sontak Mira menutup buku. "Kan punya saya. Pak, saya ikut ke Jakarta, bisa?"

Omong kosong yang berkeliaran di telinganya, apa benar? Apa hubungan Ridwan di antara Hana dan Alfian selaku orang tua sah Mira? Apa pula maksud kutipan Mirza di bukunya?

"Bisa," jawab Ridwan. Benaknya bertanya apa yang membuat Mira berubah pikiran.

Hanya ada satu cara dan satu kali kesempatan menemukan jawaban.

Mari pertemukan Hana dan Ridwan.

Jefri mengetuk jari ke meja menyimak perkataan Om Pras.

"Lebih baik Mira gak tau, Om." Dia hampir menertawakan pembicaraan barusan. "Gak semua anak bisa terima orang baru. Dua puluh tahun Mira tau ayahnya Om Alfian. Tiba-tiba tau bukan Om Alfian ayah kandungnya, bayangin perasaan dia. Ditambah lagi banyak pikiran."

"Masalahnya, pesan Alfian sebelum meninggal kasih tau Mira siapa ayah kandungnya."

Awan tercengang kehabisan kata-kata. "Aduh, kalau gue denger langsung minggat."

"Siapa tadi namanya?" tanya Jefri lupa.

Pras memejamkan mata sejenak. "Rudianto."

"Bangsat. Pantesan pas awal liat Ridwan agak mirip Mira. Gila sih Ridwan punya kembaran, sesama polisi cuma beda pangkat, ternyata bokap kandung Mira. Mira ke mana belum balik, Jef?"

"Gue gak tau."

"Tumben banget."

"Bangsat, bangsat. Dua tahun kamu di Jakarta bahasanya makin amburadul!" omel Pras.

"Gaul, Pah."

"Gaul ngawur!"

Mulut Awan bungkam kena semprot bapak sendiri.

"Maafın. Omong-omong, Mira keturunan mamanya bisa liat setan?"

Jefri melirik Pras. Pras menggaruk dagu. "Kurang tau ya. Papa belum pernah ketemu. Cuma tau namanya."

"Kekeluargaan kita dipertanyakan habis ini," celetuk Awan pergi dari perkumpulan obrolan konyol. "Gue mau cari Mira."

Jefri menyetop Awan karena Mira meneleponnya.

"Gue pulang besok. Hari ini mau nginep di Jakarta," ucap Mira.

"Gitu. Gue kebetulan mau ke Jakarta juga ngambil barang. Kita ketemu di rumah besok pagi."

"Oke."

"Sekarang lo di mana?"

"Rumah temen."

"Lo gak punya temen di sini."

"Lagi di jalan, Jef."

"Hati-hati. Jangan kemaleman di jalan, bahaya. Kabarin gue terus."

"Iya."

Sesudah bicara dengan Mira, Jefri baru bilang ke Awan.

"Gue lupa dia sama siapa."

"Ngomongnya gimana?"

"Kayaknya dia lagi naik mobil."

"Taksi kali."

"Gak mahal dari Bogor ke Jakarta naek taksi? Mira lebih sering pake kereta. Murah dan cepat."

"Dia yang punya duit, lo repot amat."

"Kalian berdua masuk kamar masing-masing. Papa mau tidur, jangan ada yang berisik. Kurangi main game! Yang satu cuti kuliah, yang satu sekolah daring. Haduhh."

Pras bangun menuju kamar. Awan berkata, "Bukan kita yang mau libur. Ya, kan?"

"Lo gak mau pindah sekolah di sini? Lebih deket sama Om Pras."

"Di sana gue bisa deket Putri," balas Awan. Dekat orang tua memang idaman. Dekat orang yang disukai sangat menantang.

"Inget lagi daring."

"Gak tau kapan masuk sekolah, gue mau menikmati waktu di rumah sambil berdoa masalah kita cepet selesai."

Mana mungkin, batin Jefri. Masalah hidup sudah seperti teman yang mengiringi kita setiap hari. Tidak ada yang tahu kapan masalah kita berakhir.

***

Tangan kanan Ridwan menyangga kepala sedangkan tangan kiri mengemudi mobil. Kaca mobil sebelah kiri yang dibuka setengah menyebabkan angin masuk dan perut kembung.

Mira mengesampingkan badannya merasakan terpaan angin dan pemandangan petang yang sedikit mencekam.

Ridwan ingat percakapan dengan kakaknya di Polres.

**

"Kasus di SMA itu ... segera tutup dengan dugaan bunuh diri."

Saat itu Ridwan bahkan hanya mematuhi Rudi tanpa memercayai kesaksian Jefri dan Mira kalau teman-teman mereka dirasuki sebelum terjun dari atap.

Kedua kalinya terdapat kasus yang sama. Ridwan menaruh curiga karena sebelum bukti ditemukan, Rudi memberi perintah menutup kasus dengan dugaan yang sama, yaitu bunuh diri karena persaingan nilai dan kesenjangan sosial.

"Maaf sebelumnya, Pak. Kami belum mengkonfirmasi pernyataan saksi, kenapa kasus ini harus segera ditutup?"

Rudi duduk membungkuk bertumpu pada pahanya. "Apa cuma kasus itu yang kamu atasi? Ada banyak Iptu Ridwan. Dalam satu tahun bukan menjadi kasus misterius siswa bunuh diri."

Ridwan dibuat tertawa. "Saya menjadi polisi bukan untuk memecahkan misteri, Pak. Tapi untuk mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan."

1
Darmawati
syuka
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!