NovelToon NovelToon
Mama Untuk Alleta

Mama Untuk Alleta

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: ALphino

Apa kamu pernah mendengar, bahwa Tuhan memberi rasa sedih kepada manusia dalam takaran yang sama jadi jika hari ini kamu menghabiskan rasa sedihmu, maka esok hari yang tersisa hanya bahagia.

Ehmm, mungkin itu yang di alami Raina, hidup melarat selama puluhan tahun, berbagai cobaan telah mendera keluarganya, namun dia tetap percaya, bahwa Tuhan bekerja dengan caranya sendiri.

Pertemuan Raina dengan keluarga Sebastian mengubah hidupnya, juga mengubah hidup orang-orang di sekitarnya, hingga dia harus menjadi ibu dari seorang gadis kecil yang bernama Aleta.

Lalu bagaimana rasanya menjadi ibu tanpa mengandung, tapa melahirkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALphino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Penyakit kelamin.

"ma.. mau apa?" Raina gugup melihat Allan yang perlahan mengikis jarak antara mereka berdua.

"kemarilah, aku ingin memelukmu". Rengkuhan tangan kekar Allan mampu mengambil tubuh Raina menjadi tak berjarak dengannya.

"tidurlah". sebuah kecupan hangat mendarat di kening Raina yang berkerut mempertemukan alisnya yang rapi.

"mas..".

"hmm..".

"aku, tidak nyaman, aku tidak ingin berbagi suami, jika kamu masih ingin bersama Monica, beri jarak seperti biasanya". kata Raina sembari mendorong dada bidang Allan, mencoba merenggangkan pelukan suaminya itu.

"rain.. " Allan menatap mata Raina yang mulai berair.

"kamu cemburu?" lanjutnya. Raina menggeleng pelan.

"lalu?"

"aku nggak tau". Raina menunduk, menempelkan keningnya di dada Allan, mencoba merasakan detak jantung mereka yang seirama, Allan juga sama gugupnya dengan dirinya.

"maaf rain, aku terus menyakitimu".

"bukankah kita sudah sepakat?" Air mata Raina terasa menembus kaos tipis yang di pakai Allan, semakin lama, semakin basah.

"kamu nangis?" Raina menggeleng.

"sudah berapa lama kamu seperti ini?" belaian tangan Allan menyapu lembut kepala istrinya.

"aku tidak apa-apa, aku hanya merasa bersalah dengan Aleta".

"rain, maukah kamu menerimaku jika aku adalah orang jahat?"

"kamu orang baik mas".

"aku tidak sebaik yang kamu kira". Allan mengangkat wajah Raina, menyelami mata Raina, mencari arti dirinya untuk Raina.

"berjanjilah, kamu tidak pernah meninggalkan aku dan Aleta, apapun yang akan terjadi, aku tidak ingin kembali menjadi Allan yang dulu lagi".

"aku berjanji tidak akan meninggalkan Aleta, bahkan jika sesuatu terjadi pada pernikahan kita". Kata Raina mantap

"apa tidak ada aku di hatimu?" Allan membelai pipi halus Raina, meski tanpa riasan Raina terlihat cantik, berbeda dengan Monica yang harus memakai bedak berlapis-lapis hanya untuk terlihat sempurna.

"a.. aku.. tidak tau". Raina kembali menunduk, tangannya tanpa sadar telah berada di pinggang Allan, membalas pelukan suaminya.

"kamu terlihat takut denganku, apa kamu khawatir aku melakukan sesuatu?"

"aku takut tertular penyakit kelamin". Jawaban Raina membuat Allan terbahak-bahak.

"kenapa?" kedua alis Raina bertaut, melihat suaminya tertawa sampai keluar air mata.

"kamu terlalu polos rain". kata Allan setelah berhasil menguasai dirinya sendiri.

"kamu setiap hari berhubungan dengan Monica". raut wajah Raina berubah, seolah ada sebuah mendung pekat menutupinya. Kesedihan tergambar jelas di manik matanya.

"menurutmu begitu?"

"iya".

"sudah, tidurlah, malam ini aku bersamamu".

Tanpa menunggu waktu lama, nafas Raina terasa teratur di pelukan Allan, sedangkan Allan masih terjaga dan terus mengecupi kepala istrinya, harum aroma shampoo membuat Allan mabuk kepayang, seandainya hubungan mereka tidak serumit ini, mungkin malam ini tidak akan Allan habiskan hanya dengan memeluk Raina.

-

Matahari sudah beranjak naik,sinarnya menembus celah korden kamar mereka yang sedikit berjarak, namun Allan menghalanginya dengan telapak tangan, berharap Raina bisa lebih lama di pelukannya.

"mama .. papa". Suara Aleta pelan, namun masih terdengar dengan jelas oleh Allan.

ceklek

Suara pintu terbuka, Allan pura-pura memejamkan mata, lalu terdengar suara Bu Lidya memarahi Aleta karena sembarangan membuka pintu kamar orangtuanya.

"Aleta, ngga boleh buka pintu kamar papa sembarangan ya sayang". bisik bu Lidya, namun sekali lagi, Allan bisa mendengarnya. Hati Bu Lidya menghangat, melihat pasangan suami istri itu tidur dengan berpelukan, berarti di antara mereka berdua tidak ada yang keberatan dengan pernikahan ini.

"dasar ceroboh, bisa-bisanya pintunya nggak di kunci, untung aja Aleta ngga lihat apa-apa". kata Bu Lidya sembari menutup kembali pintu dan membawa Aleta menjauh.

"rain bangun". kata Allan sembari mencium kening istrinya, Allan sudah mandi, dia mengenakan celana pendek abu-abu dan kaos putih gambar Vespa.

"ah, ini jam berapa?"

"jam 6 lebih sedikit".

"hah, jam berapa? kenapa kamu nggak bangunin aku?" Raina segera ke kamar mandi.

Allan menunggu Raina, mereka turun bersama, Raina sangat malu pada mamanya, tidak biasanya dia bangun sesiang ini.

"mama, maaf Raina kesiangan". kata Raina sembari duduk di sofa dekat Bu Lidya.

"ngga apa-apa sayang, kamu pasti 'lelah', sesekali bangun siang ngga apa-apa, Aleta juga masih libur". Bu Lidya menatap lembut pada putrinya, putri sekaligus menantunya, kasih sayang Bu Lidya juga menjadi berlipat-lipat setelah melihat pemandangan tadi pagi di kamar mereka.

"rain, kamu belum berencana memberi adik untuk Aleta?" Raina tampak gelisah, bagaimana mau memberi adik untuk Aleta, jika berhubungan dengan Allan saja tidak pernah.

"nanti ma, Aleta baru saja punya mama, kasihan kalau dia harus langsung punya adik dan berbagi perhatian dari Raina". jawaban Allan terlihat cukup memuaskan Bu Lidya, dan juga Raina tentunya.

"iya ma, Raina masih pengen fokus sama Aleta".

"jangan terlalu lama, nanti begitu dia minta adik, langsung berikan, itu pesan mama".

"iya ma". jawab Raina dan Allan kompak, sudut mata mereka saling melirik.

"Raina masak dulu ya ma, buat sarapan Aleta".

"mama udah masakin dia sop jagung sama bayam, tadi dia yang minta, mbak Aini juga udah masak yang lainnya".

"terimakasih ma". Raina menatap kagum pada mertuanya.

Drrtt Drrtt drrtt

Getaran ponsel Allan terasa sampai ke paha Raina karena mereka duduk bersebelahan.

"mas, itu ada telpon". Allan mengernyit sebentar setelah melihat nama yang tertera di layar HP nya.

"Carter". kata Allan pada Raina, lalu dia pergi untuk berbicara melalui sambungan telepon.

"Carter siapa rain?" tanya Bu Lidya penasaran karena belum pernah mendengar nama itu.

"temannya mas Allan ma, kemarin kita juga makan malam di rumahnya".

"ahh, baik".

"rain, besok siang Carter ngajak aku main golf, istrinya pengen ngajak kamu ke salon sama-sama, ngga apa-apa ya, sesekali kamu juga harus merawat diri". kata Allan.

"ah, aku di rumah saja mas, nemenin mama".

"Carter akan marah rain kalau kita menolaknya, ajak Aleta sekalian, potong sedikit rambutnya".

"baiklah".Raina berhenti membantah. "tapi Carter hanya punya satu kaki, apa bisa main golf?"

"ada teknologi yang namanya prosthesis rain". Raina yang pernah mengeyam bangku kuliah jurusan kedokteran langsung paham dengan apa yang di sebutkan Allan.

"ah iya, aku lupa mas".

"hari ini aku ada kerjaan di luar, kamu di rumah sama mama ya, nanti sebelum makan malam aku pasti sudah pulang".

"ya udah, ayo kita sarapan dulu, mama udah laper". kata Bu Lidya, lalu beliau beranjak ke meja makan.

Di meja makan, Aleta lebih banyak menempel pada Allan, padahal biasanya hanya Raina yang mampu membuat Aleta membuka mulutnya.

"rain,sejak kapan mereka sedekat ini?"

"sudah lumayan lama ma".

"syukurlah". Bu Lidya kagum pada Raina yang mampu membuat anak beranak itu saling menyayangi tidak seperti dulu lagi.

🍁 Terimakasih 🍁

Hai hai reader yang baik dan Budiman, semoga selalu dalam lindungan Tuhan di manapun kalian berada.

Terima kasih telah mendukung author dengan membaca novel ini walaupun penyusunan katanya masih terlihat jelas bahwa author masih amatiran, terimakasih atas kunjungannya.

Yukk vote, like dan komen biar author-nya lebih semangat buat up 😁 Walaupun belum dapat penghasilan tapi kalau banyak yang dukung author udah bahagia kok, karena menulis adalah hobbiynya author dari dulu 🌻🌻

Semoga kalian menikmati karya ini sampai tamat, insyaallah tidak akan sampai beratus-ratus, karena author sendiri suka pusing kalau harus nulis panjang-panjang 🖤🖤

i yellow you 💛

1
Happy Family
tak guna air mata C Allan tu ... sakit hati aku....hahahahaha
Happy Family
aku tak berasa sedih baca kisah Allan yg sedih menitiskan air matanya... aku nyampah dgn perwatakan c Allan... hahahahaha ... mcm dia pulak yg tersakiti,konon sedih sudah buat hidup anak org kucar kacir .. entah kenapa,aku Tk dpt selami watak c Allan ni .. maaf sudah terlanjur tk suka Dr awal sih... watak Rain, Aletta, bapak Rain aku sedih....
Happy Family
air mata buaya tu C Allan.... sikit² nangis ... konon sedih.... tp tak insaf²... pooodhaaaa
Ruzita Ismail
Luar biasa
Wiwik Andayani
Alan orang Situbondo ko spt opa korea
Happy Family: penduduk Situbondo orgnya seperti apa Dek?
total 1 replies
23. Satrio Gumelar
wih,kampung rawa jakarta,itu mah rumah masa kecil ane,sebelah mana nya mba rain
Mamma Miauw
Luar biasa
Lendra Wati
bagus dan menarik
Lilis Chandra
bagus
Nia Yusniah
awal yg sedih
Mia Sukatmiati
aneh kok mamanya Allan kayak gak ada sayang sayangnya sama Aleta,,pdhl begitu sayang dan welcome sama Raina yg bukan siapa siapanya,,ada apa dengan Aleta
Happy Family: adu domba si Marni kali....
total 1 replies
sherly
pelakor ngelunjak perlu diceburin ke laut
sherly
Allan ini bego apa pura2 bego..
sherly
jijiklah rain tidur dikasur bekas kamu dan selingkuhanmu.. ngk punya hati kamu allan
sherly
ya ampun hidup apa yg kamu jalanin Raina, tega banget Allan...
sherly
papamu gatel
sherly
ngk modal kamu Allan kalo mau gituan Ama Monic di hotel donk, ngk punya hati kamu emang sialan
sherly
geli aku Ama karakter Allan, katanya mantan aparat tp kok kyk gt, blm lg BPKnya jenderal hadew
sherly
Monica dokter gadungan
sherly
Allan sialan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!