NovelToon NovelToon
ZAREENA

ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sandyakala

Setelah ibunya tiada, Zareena hampir dijadikan jaminan untuk melunasi utang-utang judi Sang Ayah.

Dia marah pada Ayahnya, tapi kasih sayang dalam hati Zareena jauh lebih besar, sehingga apapun akan Zareena lakukan untuk menyelamatkan sosok Ayah yang ia sayangi. Namun segala usaha Zareena pada akhirnya sia-sia, Ayahnya meninggal dan dia harus merelakan satu-satunya rumah peninggalan kedua orang tuanya jatuh ke tangan Sang bandar judi.

Saat itu, Zareena sudah putus asa dan hampir menyerah. Tapi takdir berkata lain, di tengah ketidak pastian akan hidupnya, Zareena justru terselamatkan oleh kehadiran Ethan, putra tunggal sekaligus pewaris keluarga Hawkins.

Siapa Ethan dan kenapa dia menolong Zareena? lalu bagaimana kisah keduanya berlanjut?. Yuk, baca kisah lengkapnya dalam novel ini.

Jangan lupa tinggalkan komentar dan like sebagai dukungan kamu, ya. Selamat membaca, terima kasih 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandyakala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi CEO Baru

"Bagaimana perkembangannya, Al?".

"Sejauh ini kami sudah berhasil menemukan lebih dari 70% potongan helikopter Hawkins, Tuan. Dua hari yang lalu jenazah pilot dan co-pilot juga berhasil ditemukan. Tapi kalau Tuan Ethan ...".

"Apakah jenazah pilot dan co-pilot sudah diurus dengan baik?. Jangan lupa berikan santunan dan jaminan pendidikan juga pekerjaan untuk ahli waris keluarga mereka".

"Sudah, Tuan. Aku sudah mengurus semuanya".

"Bagus".

Papa Robin mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar laporan dari Alden. Sore ini Papa Robin sengaja memanggil Alden ke kediaman keluarga Hawkins.

"Oh ya, bagaimana kondisi di kantor?", tanya Papa Robin lagi.

"Kondisi kantor sejauh ini normal, Tuan. Semua proyek dan kerja sama bisnis tertangani dengan baik dan berjalan seperti biasa. Hanya saja menurutku kursi pimpinan tidak bisa dibiarkan kosong terlalu lama".

Papa Robin merenung sejenak. Ia tampak serius memikirkan sesuatu.

"Menantuku hanya tahu jika suaminya pergi ke Pulau X untuk satu bulan dinas dan ini sudah satu minggu berjalan. Masih ada sisa tiga minggu lagi. Alden, bagaimana menurutmu jika Zareena menggantikan posisi Ethan untuk sementara?", Papa Robin meminta pendapat Alden.

"Aku pikir itu ide yang bagus, Tuan. Sebelumnya Nona Zareena pernah bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Hawkins dan kinerja bagus. Aku yakin dia bisa beradaptasi dengan cepat sebagai CEO yang baru".

"Oh begitu. Aku tidak pernah tahu jika menantuku pernah bekerja sebagai sekretaris di sana", Papa Robin agak terkejut mendengar penjelasan Alden.

"Ya, Tuan. Beberapa waktu yang lalu Nona Zareena sempat meminta izin untuk bekerja dan Tuan Ethan hanya mengizinkannya bekerja di perusahaan Hawkins sebagai sekretaris pribadinya", terang Alden.

Lagi, Papa Robin mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti dengan informasi yang Alden berikan.

"Beri aku waktu dua hari untuk membujuk menantuku dan kamu siapkan segala keperluannya di kantor. Pastikan informasi tentang Ethan tetap aman".

"Baik, Tuan. Akan aku urus semuanya sesuai perintah".

"Oh ya, satu hal lagi, akhir pekan ini siapkan helikopter untukku. Aku akan pergi ke Pulau X untuk ikut mencari putraku dan tolong temani aku".

"Siap, Tuan".

Setelah perbincangan itu selesai, Alden pamit pada Papa Robin.

Tepat menjelang jam makan malam, Zareena dan Mama Paula baru kembali ke mansion keluarga Hawkins. Sejak tadi sore mereka pergi berbelanja bersama.

"Akhir pekan ini ayo kita pergi ke pantai, sayang. Kita pakai baju couple yang tadi kita beli", ujar Mama Paula sumringah.

"Baik, Ma", jawab Zareena penuh senyum.

Papa Robin menyambut kedatangan mereka dan segera meminta istri dan menantunya untuk segera membersihkan diri agar bisa menikmati makan malam bersama.

"Pa, akhir pekan ini kita pergi ke pantai, yuk. Mama sudah membeli baju couple dengan Zareena", Mama Paula mengajak suaminya berakhir pekan bersama.

"Maaf, Ma, Papa tidak bisa ikut. Akhir pekan ini rencananya Papa akan terbang ke Pulau X bersama Alden. Tolong rahasiakan hal ini dari Zareena, ya", pinta Papa Robin.

"Mama ingin ikut, Pa. Bolehkah?".

Papa Robin menggelengkan kepalanya.

"Sebaiknya Mama tetap di sini dan lakukan rencana kalian untuk pergi ke pantai. Nanti Papa kabari hasil pencarian di sana. Oh ya, Papa juga berencana menunjuk Zareena sebagai CEO sementara untuk menggantikan Ethan. Bagaimana menurut Mama?", tanya Papa Robin serius.

Mama Paula menghela nafas berat. Hati kecilnya sedih karena tidak diizinkan pergi ke Pulau X.

"Ma, bagaimana?", Papa Robin mengulang pertanyaannya.

"Apa Alden tidak bisa menghandle semua pekerjaan di kantor, Pa?. Mama khawatir Zareena kelelahan. Menjadi CEO itu bukan hal yang mudah, Pa. Apalagi bisnis perusahaan kita sangat kompleks", Mama Paula keberatan dengan rencana suaminya.

"Tadi sore Alden bilang kondisi kantor dan bisnis keluarga kita berjalan dengan baik. Tapi Papa khawatir pencarian Ethan akan memakan waktu yang lama dan hal ini akan menimbulkan pertanyaan di kalangan karyawan juga rekan bisnis Ethan, Ma", Papa Robin menjelaskan alasannya.

"Lalu Papa mau beralasan apa pada Zareena saat nanti memintanya menjadi CEO?", tanya Mama Paula.

"Papa akan bilang kalau Ethan untuk sementara waktu difokuskan mengurus dan mengembangkan bisnis di Pulau X dan kantor cabang baru di negara tetangga".

Mama Paula terlihat keberatan dengan rencana dan alasan suaminya itu.

"Pa, apa tidak sebaiknya kita katakan saja sekarang tentang kondisi Ethan pada Zareena?".

"Jangan. Alden dan anak buahnya belum menemukan titik terang keberadaan putra kita, Ma. Jika Zareena diberi tahu sekarang, penjelasan seperti apa yang bisa kita berikan?".

"Zareena pasti bertanya di mana Ethan sekarang dan bagaimana kondisi?. Kita belum memiliki informasi yang valid tentang itu, Ma", lanjut Papa Robin.

Mama Paula tampak berpikir. Apa yang dikatakan suaminya ada benarnya juga.

"Baiklah. Mama ikut apapun yang menjadi rencana dan keputusan Papa".

"Terima kasih, sayang. Nanti tolong bantu Papa untuk meyakinkan Zareena agar dia mau mengantikan posisi Ethan, ya", Papa Robin menatap istrinya dengan penuh harapan.

Mama Paula menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.

Tiba waktu makan malam, Elis menyajikan hidangan yang spesial sesuai permintaan Mama Paula tadi pagi.

Papa Robin, Mama Paula, dan Zareena menikmati makan malam itu dengan suasana yang hangat.

Sesekali terdengar Papa Robin bergurau, membuat Zareena dan Mama Paula tertawa lepas.

Meskipun mereka keluarga kaya raya, tapi Papa Robin dan Mama Paula bukanlah tipe orang yang kaku saat di meja makan.

"Nak, setelah selesai makan malam, ada hal penting yang ingin Papa bicarakan. Nanti kita bertiga berkumpul di ruang keluarga, ya", ucap Papa Robin menatap menantunya.

"Baik, Pa", jawab Zareena patuh.

Sesuai rencana, selepas makan malam Papa Robin mengajak menantu dan istrinya ke ruang keluarga. Di sana Papa Robin mulai mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Zareena sebagai CEO di perusahaan Hawkins.

"Maaf, Pa, tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan posisi itu. Lagi pula aku tidak memiliki pengalaman dan keahlian sebagai seorang CEO", tolak Zareena halus.

Papa Robin tersenyum tipis.

"Jangan pikirkan hal itu, Nak. Papa dan Mama akan membantumu belajar menjadi seorang CEO. Saat ini perusahaan Hawkins membutuhkanmu", jawab Papa Robin tenang.

"Tapi Pa ...".

"Sayang, jika bukan meminta bantuan darimu untuk mengurus perusahaan keluarga, lalu kami bisa minta bantuan pada siapa lagi?. Ethan itu putra tunggal. Jadi, satu-satunya orang yang paling berhak menggantikan posisinya untuk sementara waktu adalah kamu", bujuk Mama Paula dengan penuh kelembutan.

"Benar, Nak. Kami tidak bisa memberikan posisi ini pada orang lain", tambah Papa Robin.

"Tapi Pa, Ma, masih ada Alden yang bisa kalian andalkan", Zareena masih bersikukuh menolak tawaran sekaligus permintaan kedua mertuanya.

"Sayang, kami tahu Alden memang sangat potensial. Dia juga adalah orang kepercayaan Papa dan Ethan sejak lama, bahkan bagi kami Alden sudah kami anggap sebagai bagian dari keluarga Hawkins. Tapi bagaimanapun juga kami membutuhkan orang yang memiliki ikatan lebih kuat dengan keluarga ini untuk bisa menggantikan posisi Ethan", jelas Mama Paula.

Zareena terdiam. Dia bingung, terkejut, dan serba salah. Pikirannya satu minggu terakhir ini masih memikirkan Ethan yang belum juga memberikan kabar dan kini isi kepala Zareena bertambah rumit dengan permintaan Papa Robin dan Mama Paula.

"Apa Ethan tahu soal ini, Pa, Ma?", Zareena menatap kedua mertuanya bergantian.

Papa Robin tersenyum menatap menantunya.

"Ethan tidak keberatan. Saat ini dia terlalu sibuk untuk menolak keputusan kami", Papa Robin mencoba memberikan jawaban netral.

Mama Paula melirik ke arah suaminya. Ada raut tidak tega tergambar jelas di wajah Sang suami karena harus membohongi menantunya sendiri.

"Kami harap kamu mau memenuhi permintaan ini, sayang. Kalau kamu bersedia, mulai besok Papa dan Mama akan mengajarimu menjalankan bisnis keluarga Hawkins, bagaimana?", tanya Mama Paula sambil mengusap lembut rambut Zareena.

Zareena menghela nafas dalam.

"Baiklah, jika menurut Papa dan Mama ini adalah keputusan terbaik, aku akan menerimanya. Tolong bantu dan ajari aku menjalankan tugas baru ini", jawab Zareena sambil mencoba tersenyum.

1
Dwi anggun
sangat oke sekali😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!