Namaku April,aku adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana.
Kisahku berawal dari perkenalan yang tak di sengaja.
Dari perkenalan itu,menumbuhkan rasa yang tak biasa.
Tapi aku hanya bisa diam.Tak berani bicara apalagi mengungkapkan.
Bagaimana kisah ini akan berlanjut???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 24
" Siapa dia? Apa karena dia kamu menghindari ku Pril? "
Aku menatap mas Bagas yang mengajukan pertanyaan itu, aku heran dengan sikap mas Bagas. Aku menghela nafas, memejamkan mataku sejenak lalu berkata.
" Mas, bukankah kita tak memiliki hubungan apapun, bukankah mas yang menolak mengenalku, jadi siapapun yang dekat denganku, aku harap mas tak mencampuri urusanku ".
Aku melihat sekilas, ada kemarahan di matanya, aku tak tau, untuk apa dia marah.
" Tapi aku mulai mencintaimu Pril ". Ucapnya lantang, yang membuat langkah kakiku berhenti. Aku berbalik badan dan berjalan perlahan padanya.
" Aku tak ingin menjadi orang ketiga diantara kalian mas, bukankah mas sangat mencintai Tari? apa mas mau mempermainkan perasaan dia,? " ucapku, dan tak terasa ada butiran bening jatuh di pipiku. Lemah.
Ya, aku memang lemah, apabila berhubungan dengan hati, apalagi menyangkut mas Bagas.
Mas Bagas mematung, tak berbicara. Aku pun melangkah pelan meninggalkannya. Cukup mas, jangan mainkan perasaanku, jangan pernah lagi, aku memang mencintaimu, tapi biarlah caraku mencintaimu cukup dalam diam ku.
Aku masuk ke dalam rumah, menutup pintu, dan tubuhku merosot di balik pintu yang tertutup. Ku tutup mulutku agar suara tangisku tak terdengar. Mendengar kata cinta dari mas Bagas, membuat hatiku seperti tersayat, aku memang mencintainya. Tapi aku tak mau egois.
Waktu terus berjalan, aku tak mendengar suara apapun di depan rumahku. Aku yakin pasti mas Bagas sudah pergi. Aku sedikit mengintip dari jendela, menyingkap tirai, dan ternyata mas Bagas masih berada di depan. Seperti nya dia masih menunggu, aku ragu apakah aku harus menemuinya atau tidak.
Akhir nya aku membuka pintu, ku lihat mas bagas menoleh ke arahku.
" Sebaiknya mas pulang, dan aku minta mas tidak menemui ku lagi " ucapku
" Maafin aku Pril, baiklah aku pergi " lalu mas Bagas masuk ke dalam mobil, dan pergi.
Aku kembali meneteskan air mata, sakit. Tapi aku tak mungkin menjadi orang ketiga diantara mas Bagas dan Tari.
Setelah kepergian mas Bagas. Aku pun menghubungi Melisa. Aku menceritakan semua, Melisa tampak bingung, lalu ia pun bercerita. Bahwasannya, mas Bagas melakukan itu karena orang tuanya. Kedua orang tua mas Bagas belum bisa menerima penolakan yang aku lakukan. Mereka terus mendesak mas Bagas, agar aku kembali.as Bagas tak bisa berbuat banyak, berulang kali mas Bagas mencoba mendekatkan orang tuanya dengan Tari. Tapi bunda selalu menolak. Bahkan bunda selalu mengatakan bahwa hanya aku yang akan menjadi istri Bagas.
Aku terkejut mendengar cerita Melisa. Melisa sudah tau kalau mas Bagas akan melakukan ini. Melisa juga yang mengatakan, kalau ucapan cinta itu hanya cara agar aku mau kembali menerima perjodohan itu. Di hati mas Bagas hanya ada satu nama, Tari.
Saat ini aku merasa sangat sedih. Mas Bagas tega mempermainkan perasaanku, berusaha baik padaku, tapi itu semua ia lakukan karena ia ingin aku kembali menerima perjodohan itu. Padahal sejak awal dialah orang yang menolak perjodohan itu. Kenapa dia tak bisa tegas. Aku kecewa. Mulai saat ini aku putuskan, aku tak mau lagi berhungan dengan mas Bagas, terlalu sering dia mempermainkan perasaanku.
Setelah kejadian itu, malam ini aku sama sekali tidak bisa tidur. Kecewa, marah, sedih semua bercampur jadi satu di hatiku. Saat pagi ini bang Ilham menjemput ku, ia mengerutkan kening melihat mataku, mataku sangat sembab. Akibat aku menangis. Dan itu tak bisa ku tutupi. Di perjalanan aku dan bang Ilham hanya diam, pada saat pulang, bang Ilham ternyata membawaku ke suatu tempat. Aku bingung, aku akan di bawa kemana. Aku menepuk punggung bang Ilham, tapi dia hanya bilang, dia akan membawaku ke tempat yang bagus.
siapa dirimu, kok kepo banget wkwk
giliran dijauhin, dianya marah