Mencintaimu Dalam Diam
Hari ini ibu mengajak aku untuk pergi ke rumah saudaranya. Rasanya aku enggan sekali untuk ikut, tapi ibu memaksa, katanya untuk temannya di jalan. Akhirnya aku dengan berat hati ikut dengan ibu, padahal hari Minggu ini mau aku manfaatkan untuk berbaring di kasur.
Sepanjang perjalanan kesana, ibu bercerita mengenai hubungan mereka di masa muda dulu. Aku hanya menjadi pendengar yang baik, tanpa mencela sedikitpun cerita ibu.
Taksi online yang kami tumpangi, akhirnya berhenti di sebuah bangunan rumah yang menurutku sangat bagus.
Setelah membayar, kami pun melangkah ke dalam rumah, tak disangka ternyata sang pemilik rumah telah menyambut kami di depan pintu.
"Assalamualaikum...mbak,.." ibu langsung memeluk wanita yg ku kenal bernama bude Rasmi, yang tak lain adalah sepupu jauh ibuku.
"Wa Alaikum salam...eh, akhirnya datang juga...mari masuk, aku udah nungguin dari tadi loh.."bude mengatakan pada ibuku.
"Eh..tunggu, ini siapa???..." bude bertanya pada ibu sambil melihat ke arahku. Aku hanya tersenyum sambil menyodorkan tangan untuk mencium tangannya.
"Ya..ini April, anakku yang bungsu..," ibu menjelaskan pada bude Rasmi, setelah aku mencium tangannya.
"Oh..ya sudah masuk dlu yuk".
Bude dan ibuku terlalu asik bercerita mengenai masa muda mereka. Aku pun hanya bisa mendengarkan sambil sesekali tersenyum mendengarkan obrolan mereka.
Sampai pada akhirnya, sebuah salam dari suara bariton mengalihkan pembicaraan.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam..." jawab kami serentak. Aku terpana melihat siapa yang masuk.
"Eh..kamu udah pulang,Gas...salam dlu ke Tante Maya, kamu ingat kan, sepupu bunda yg waktu itu bunda cerita kan". Bude rasmi mengingatkan.
"Oh.. ingat Bun,.. apa kabar Tante??" sapa nya kepada ibu.
"Alhamdulillah sehat... ini Bagas ya?? aduh..Tante sampe pangling loh, mungkin kalau ketemu dijalan, Tante gak bakalan ngenalin kamu." Jawab ibuku panjang.
"Gas, kenalin ini April anaknya Tante Maya." Bude memperkenalkan kami.
Dan siapa sangka, ia langsung mengulurkan tangannya, aku pun menyambut, sambil menyebutkan nama kami masing masing.
Waktu terus berjalan, tapi sepertinya bude dan ibuku tak juga selesai bercerita. Aku yg mulai merasa bosan, akhirnya hanya mampu diam. Akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta izin bude Rasmi, untuk sekedar duduk di taman rumahnya, yang terletak di belakang. Aku tau tempat itu, saat aku izin ke belakang tadi. Dengan senang hati bude memberikan izin. Seakan paham akan kebosanan ku.
Aku duduk di bangku yg ada di taman. Semilir angin disana sedikit menghilangkan kejenuhan ku. Aku membuka aplikasi novel yg ada di ponselku. Aku pun mulai membacanya, namun tiba tiba, aku mendengar ada suara yg sedang berbicara di dekat ku.
Aku pun menoleh ke arah suara itu. Dan ternyata itu suara Bagas. Aku tak tau apa yg dia bicarakan, tapi sepertinya dia menelpon seseorang, yang mungkin itu pacarnya.
"Oke..sayang,nanti aku telp lagi ya..."
"......"
"iya...aku janji..."
"....."
"bye honey,...love you.."
Lalu ia memutus sambungan telp,dan pandangan matanya mengarah kepadaku.
Dia tersenyum, aku pun hanya mengangguk kan kepalaku sambil tersenyum tipis.
Dan yg membuat aku sedikit kaget, ternyata dia berjalan ke arahku. Jantungku rasanya berdebar. Aku bingung. Ada apa ini???
Kenapa jantungku seperti ini.
"Hai...lagi apa?.…" sapa nya padaku
"Hm..lagi duduk aja,sambil baca ini..." jawabku sambil berusaha menetralkan jantungku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
pamungkas
aq mampir lg thor....
seneng jg bc karyamu ini ceritanya ada dlm kehidupan sehari...kuberi 👍❤️
2022-01-09
1
Sugiyanto Samsung
menarik
2021-11-02
1
Novita Novi
baru singgah, baca dulu ye☺
2021-10-31
1