Doa Ibu

Tak terasa hari sudah kembali pagi lagi, dan akupun sudah bersiap siap kesekolah, kusambut sepeda ku dan nyamperin teman temanku,ternyata mereka sudah kumpul dijalan menungguku.

"Kemarin, aku tungguin katanya mau main,kenapa gak dateng kerumah Yan? " cerca Ayu

"Seperti biasa kalau ibu dirumah pasti tidak boleh main"

"Tumben emang Ibu kamu dirumah? "

"Iya katanya gak enak badan." jawabku

Karna masih mode ngambek aku sampe lupa belum pamit sama ibu, padahal tadi ku lihat ibu sedang cuci piring, tapi aku hanya sarapan tanpa menyapanya, akkhhh bodo amatlah lagian ibu sedikit dikit melarang ini itu tidak boleh,aku juga kan ingin kaya yang lain main,gak disuruh suruh terus, oh iya aku anak bungsu.

Di keluargaku aku 6 bersaudara tapi sudah meninggal 1 dari kecil karna ibu tidak memiliki cukup uang jadi telat dibawa kerumah sakit, kalau kakaku yang lain merantau semua dijakarta, jadi cuma aku yang dirumah karna status masih sekolah.

"Udah yuk berangkat tar keburu ke siangan, bisa dihukum kita" kata puput

Kita semua goes sepeda kami dan berangkat kesekolah bersama sama karna sekolah kita cukup lumayan jauh.

Setibanya di sekolah aku melihat luki, aku jalan bareng puput karna kelas kita yang searah,setelah ku taruh tas ku dikelas aku nyamperin si Luki.

" Dorrrrrr " aku yang ngagetin luki sambil ketawa terbahak bahak karna luki yang emang orangnya kagetan.

" ikhhh apa'n sihhh,kaget tau " luki yang mode ngambek jadi tambah lucu.

" Lagian kamu liatin apa'n sih, serius banget kamu? " aku yang penasaran pun ikut melihat kemana arah luki liat

Deg seketika jantungku berdebar debar ternyata disalah satu cowo yang sedang bermain basket ada cowo yang kemaren ku lihat, yah siapa lagi kalau bukan Noval cowo yang sangat tampan di sekolahku dan menjadi idola kaum ciwi ciwi di sekolahku.

" Ehhhh yan lihat deh tuh cowo yang pakai kaos olahraga cakep banget yah?" kata luki

Aku pun bingung yang mana luki maksud karna semuanya pakai kaos olahraga,

" Yang mana sihhh? wong semua pakai kaos olahraga koo "

" itu lohhh yang sedang main bola, "

Ku lihat lagi ternyata yang luki maksud adalah sih Noval.

"Yan kaya ya kakak kelas yang itu liatin kita terus deh " luki yang Pede nya mengatakan itu.

"Akhhh perasaan kamu ajah kali, jangan kepedean " kataku

"Bener tau yannn"

"gak,udah,yuk ke kelas sebentar lagi bel masuk berbunyi.. "Ajakku kepada luki

Setelah kita ke kelas tika dan yanti sedang berbicara seru, namun ketika aku ingin bertanya, sudah terburu ada guru yang masuk, akupun urungkan niatku untu bertanya.

Triingggg

Tringggg

Tringggg

Akhirnya bel istirahat bunyi juga,akupun beresin semua alat tulis ku yang 2 jam tadi aku bergulat dengan pelajaran matematika yang sangat aku benci karna otaku terbilang pas pasan hhhheeee, akkkhhh paling para pembaca juga sama iyakannn ngakuuuuu,kalian?

"Yukkk keluar kelas ,kita lihat kakak kelas kita tanding basket antar kelas 9A dan 8f" ajak tika dan yanti yang antusias.

Akhirnya mau tidak mau akupun ikut menonton pertandingan tersebut, dan ternyata sudah banyak penonton dan sorak sorak riuh para cewe-cewe memberi semangat kepada tim yang mereka jagokan, ternyata yang bertanding ada Noval dan yang kata luki melihat kami terus ternyata dia kakak kelasku.

Maklum saja sekolah kami terbilang sangat besar dan luas karna dari kelas 7 pun ada 8 kelas semua di isi 40 siswa begitu juga dengan kelas 8 dan 9.

Akupun dengan serius melihat pertandingan itu, karna aku kelas 8 aku jadi mendukung 8f secara spontan akupun ikut teriak teriak memberi semangat.

Entah aku yang kepedean atau gimana aku merasa bahwa kakak kelas yang tadi pagi,melihatku dengan wajah marah,entahlah