Seorang wanita yang terlahir di keluarga kaya raya, namun tidak membuatnya menjadi manja. Wanita tersebut anak perempuan satu-satunya dari keluarga max. Setelah di khianati oleh tunangannya tidak sampai membuat ia bersedih, justru ia malah bahagia telah lepas dari seseorang yang telah mengkhianati nya. Dengan keahlian yang ia punya dapat menarik perhatian nya seorang pria. Gimana cerita selanjutnya? Yuk simak cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Saat Salsa tengah sibuk dengan air matanya, ponselnya pun bergetar. Salsa pun bangun dan mendudukan tubuhnya dan bersandar pada sandaran ranjangnya.
Ia pun mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan melihat siapa yang menghubunginya dengan mata sembabnya.
" Akhirnya kamu menghubungi ku wanita angin " Salsa kembali menangis setelah mengucapkan salamnya.
" Assalamualaikum ceuceu, huaaaaaa" Salsa kembali menangis setelah mengucapkan salamnya.
" Waalaikumsalam, et dah bocah. Mewek mulu gaweannya tiap jauh dari gue, ngapa sih lu? Kaya bocah kaga bisa di tinggal ma emak nya? ''Tanya Nadia.
" Hiks. .. gue butuh lu ceu, dada gue sesek. Sakit ceu rasanya.. Hiks " Jawab Salsa.
Nadia pun bisa merasakan kesedihan yang tengah melanda sahabat nya itu.
"Ya udah, ke apartemen. Gue di mari, minta anter sama mang Ujang. Gue tunggu, Assalamualaikum " Ucap Nadia.
" Waalaikumsalam " Salsa pun segera bersiap, ia pun ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah berganti pakaian, ia pun bergegas keluar kamar.
Kebetulan ia bertemu dengan Rizky saat turun tangga.
" Mau kemana kak? " Tanya Rizky.
" Aku mau ke apartemen Nadia, dia pulang ke sana. Nanti kalau mama sama papa tanya, bilangin aku kesana ya " Jawab Salsa seraya melangkah pergi meninggalkan Rizky.
" Ck.. Dua orang itu udah kaya ponsel sama kuota. Lengket bener.. " Ucap Rizky, ia pun berjalan kembali ke dapur. Tanpa mereka sadari, ternyata Dion sejak tadi memperhatikan gerak gerik Salsa.
Dion pun menghembuskan nafasnya kasar dan menyugar rambutnya ke belakang. Ia pun tak paham dengan apa yang ia rasakan,melihat wajah sedih Salsa saat ia menolaknya. Terbayang dengan sangat jelas, ia pun merasa sakit saat melihat wajah sendu Salsa.
" Perasaan yang sangat merepotkan " Ucapnya seraya melangkah masuk ke kamarnya.
Tak menunggu waktu lama, terdengar suara kode untuk membuka pintu apartemen.
" Assalamualaikum" Salam Salsa dengan lemas, rasanya tak ada tenaga untuk bercanda ria hari ini. Dada yang terasa sesak, benar-benar mengganggunya.
Bila boleh meminta, Ia pun tak ingin bila harus melabuhkan perasaan cintanya pada Dion.
Namun apa mau di kata, perasaan ini tiba-tiba muncul begitu saja.
Melihat wajah sahabatnya yang sedang butuh sandaran, Nadia pun langsung menghampiri Salsa dan menggiringnya mendekati sofa.
" Ada apa? Siapa yang sudah menyakiti sahabat rasa saudara ku ini hm"? Tanya Nadia yang langsung menyuruh Salsa berbaring dan merebahkan kepalanya di paha Nadia, Nadia pun mengusap sayang kepala sahabat nya yang cengeng ini.
Mendapat pertanyaan dan usapan, membuat air mata Salsa pun kembali jatuh.
"Nad... hiks" Salsa pun menelungkupkan kepalanya pada paha Nadia, ia kembali menangis. Rasanya ternyata benar-benar sesakit ini, sesak.
"Hei... kamu kenapa Sal? Siapa yang sudah membuat mu menangis hmm? Bilang sama princess yang cantik dan anggun ini " Canda Nadia mengalihkan tangisan Salsa.
" Ck.. Anggun dari mana lo, yang ada musuh pada takut sama lo. Barbar abis " Celetuk Salsa panjang lebar dengan suara tertahan karena mulutnya yang tertutup oleh Nadia.
Nadia yang mendengar celetukan Salsa punpun langsung mendorong tubuh Salsa hingga ia terjatuh.
"Aww.. aduh, Nad. Lu bener-bener" Salsa mengaduh karena ia terjangkang jatuh.
"Lu mah emang ga bisa di baikin ngapa, lu nangis? " Tanya Nadia kesal seraya melipat kedua tangannya.
" Ck.. Bantuin bangun napa sih lo? " Protes Salsa, Nadia pun tak ayal membantunya juga. Salsa pun duduk di sebelah Nadia dan menyandarkan kepalanya pada bahu Nadia.
" Nad... patah hati gue " Salsa pun memulai berbicara, ia pun menarik nafas dengan sesegukan dan menghembuskannya dengan pelan.
Salsa pun kembali mengingat kejadian yang beberapa waktu lalu terjadi di kediaman Max.
Plashback
Setelah ia selesai membuat rujaknya saat itu, ia pun langsung berlalu ke taman belakang dengan membawa buah dan sambel rujaknya. Karena anggota keluarga Max yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, Salsa pun memilih menyendiri di taman.
Salsa memakan rujak itu sendiri seraya melamun, Ia tengah menelaah perasaannya. Benarkah yang ia rasakan adalah perasaan cinta atau hanya rasa kagum?
" Kenapa tidak mengajak kakak? Kakak tadi kan sudah bilang, kalau kakak juga mau " Lamunan Salsa pun buyar saat mendengar suara yang ingin ia hindari.
Salsa menoleh ke belakang dan terkejut, karena posisi Dion berada tepat di belakangnya.
" Kak Dion " Gumam Salsa pelan, ia pun memaksakan senyumnya.
" Maaf kak, aku lupa. Hehe" Ucap Salsa, ia pun kembali mengalihkan pandangannya pada rujak yang ia bawa. Dion pun duduk di kursi taman yang ada di hadapan Salsa.
Salsa pun sempat menahan nafasnya, ada apa ini? Padahal biasanya juga seperti ini? Jantung Salsa yang tadinya baik-baik saja pun, kembali berdebar dengan kencang.
" Ternyata aku benar-benar jatuh hati pada kak Dion " Gumam Salsa dalam hati.
Salsa pun kembali melanjutkan kegiatannya memakan rujak buahnya.
"Kak... " Panggil Salsa dengan menatap lurus pada Dion yang tengah mengunyah, Dion pun menengadahkan kepalanya dan membalas tatapan Salsa.
" Kenapa? " Tanya Dion
" Salsa menyukai kakak, atau bahkan mencintai kakak.Ucapan Salsa mengenai perasaan Salsa, itu serius. " Ucap Salsa serius mengalir begitu saja.
Glek
Jujur.. saat ini jantung Dion pun berdebar, namun ia masih menepis perasaan debaran itu, karena ia tidak yakin bila menyukai sahabat adiknya ini.
Dion langsung menegakkan tubuhnya dan menatap Salsa.
" Maaf, tapi kakak tak bisa menganggapmu lebih dari seorang adik " Ucap Dion, walau ia mengucapkan itu dengan tersenyum, namun ternyata hatinya pun sakit.
Salsa pun tersenyum dan mengangguk, walau sebenarnya ia sangat ingin menangis saat itu juga.
" Tidak apa-apa kak, mungkin ini hanya perasaan kagum saja pada kakak" Jawab Salsa dengan suara tercekat, ia mencoba menahan lajunya air matanya.
Di saat itu juga, ponsel Dion berbunyi. Dion pun pamit untuk mengangkat panggilan tersebut dan pergi meninggalkan Salsa sendiri di taman.
Tes.
Air mata yang sejak tadi di tahan pun, akhirnya mengalir begitu saja di pipi Salsa.
"Hahahah... Hah, selamat Salsa. Kamu sudah dewasa, karena perasaan cinta di ciptakan satu paket dengan rasa sakit " Salsa pun tertawa miris, pandangan ia lurus ke depan dengan tatapan kosong.
Flashback off
" Patah hati? Patah hati sama siapa lo? " Tanya Nadia yang langsung membalikan tubuhnya menghadap Salsa, ia pun terkejut melihat wajah sahabatnya yang benar-benar putus asa. Merasa ikut sakit, Nadia pun langsung menarik Salsa ke dalam pelukannya.
Nadia membiarkan Salsa menangis dalam pelukannya, ia pun mengusap sayang punggung Salsa. Tak terasa, Nadia pun ikut meneteskan air matanya karena mendengar suara tangisan Salsa.
Setelah Salsa puas menumpahkan rasa sakitnya lewat tangisan, Salsa pun melerai pelukannya.
" Siapa yang udah bikin lo patah hati Sal? Selama gue kenal lo, gue ga pernah liat lo sesedih ini karena cowo. Lo beneran jatuh cinta? " Tanya Nadia dan di angguki Salsa.
" Gue juga ga tau kenapa bisa tiba-tiba punya perasaan ini, padahal biasanya juga biasa aja " Ucap Salsa sesegukan.
" Siapa? Sebulan ini lu diem di rumah gue loh ya dan kemarin juga masih baik-baik aja " Nadia mulai menebak-nebak siapa pria itu.
" Jangan bilang kalau cowok itu.... "
" Ya... tiba-tiba gue suka sama kak Dion "
" APAAAA?! "Teriakan Nadia pun membuat Salsa terkejut dan berjingkat mundur ke belakang.
" Astaghfirullah Nadiaaa " Bentak Salsa seraya mengusap telinganya terasa pengang.
" Sory, gue cuma kaget mendengar pengakuan ini " Nadia pun terkekeh.
" Ck"
" Sejak kapan? " Tanya Nadia
" Hari ini" Salsa pun menjawab singkat, benarkan hari ini?
" Sal, lu tau kan kalau kakak gue yang satu itu cukup anti dengan cewe. Gue mah malah setuju kalau lo sampe jadi ma kakak gue. Setatus kita akan berubah dari sahabat jadi iparan, pertanyaan gue. Ko lo bisa bilang patah hati, emang lu udah ngatain perasaan lu sama kakak gue? "Nadia makin penasaran dengan Salsa.