NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Ibu susu / Cinta Terlarang / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:672.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 23.

Beberapa hari kemudian di rumah kayu sederhana yang Raisa tempati, aroma masakan memenuhi ruangan. Hangat, menenangkan. Berbeda dengan hawa dingin yang terus menghantui batinnya, yang belum benar-benar bisa pergi.

Daniel meletakkan mangkuk di hadapan Raisa. "Makanlah dulu, Nona. Saya ingin bicara, ada kabar yang ingin saya sampaikan..."

"Terima kasih, Daniel. Kau tau, saat aku diperlakukan baik seperti ini... aku merasa tidak pantas, aku merasa kotor." Raisa terus mengatakan dirinya kotor, tapi Daniel selalu sabar menghadapi wanita itu.

Daniel menatap Raisa, dia tak menyembunyikan tatapan lembutnya. "Berulang kali saya bilang, bukan Nona yang kotor tapi mereka yang membuatmu menderita lah yang kotor. Nona berhak bahagia dan memilih untuk tidak lagi dihantui masa lalu. Pilihan... ada di tangan Nona. Masih ingin terjerat masa lalu atau... memberi kesempatan pada diri Nona sendiri.“

Air mata Raisa hampir jatuh kembali, tapi ia tahan. Ada sesuatu dalam tatapan Daniel yang membuatnya merasa seolah masih ada tempat aman di dunia dan anehnya dia merasa tenang.

Namun di balik ketenangan itu, bayangan ancaman mendekat. Orang-orang suruhan keluarga Erlan mulai menyebar, mencari jejak Raisa.

"Kabar apa yang ingin kamu katakan." Raisa menghela nafas untuk meredakan perasaannya.

"Ini kabar baik, Nona. Sebenarnya, saya sudah mengambil rambut Jerry malam itu. Lalu beberapa hari lalu, saya berikan ke rumah Tuan Rendra saat saya pergi ke kota. Hasil pemeriksaannya, baru keluar hari ini. Dan ternyata… benar, Tuan kecil Aidan adalah anak kandung Nona bersama Tuan Rio. Anakmu, bukanlah anak Jerry."

Raisa terdiam.

Kata-kata itu masuk ke telinganya, tapi butuh waktu untuk benar-benar meresap ke dalam hatinya. Bibirnya bergetar, matanya membelalak, seolah tidak percaya. “A-apa kau serius…?” suaranya parau, nyaris tak terdengar.

Daniel mengangguk pelan, menatapnya penuh keyakinan. “Saya tidak akan main-main soal ini, saya tahu... Nona sudah cukup tersiksa dengan semua keraguan. Tapi sekarang Nona boleh lega, kebenaran akhirnya terungkap.”

Seperti ada beban berat yang tiba-tiba terangkat dari dadanya, Raisa menutup mulut dengan tangan gemetar. Air matanya langsung pecah, bukan air mata duka seperti biasanya melainkan air mata lega yang tak terbendung.

Nafasnya terengah-engah, dadanya terasa sesak namun kali ini sesak karena bahagia. Begitu lama ia menahan rasa takut, dihantui keraguan hingga akhirnya kabar ini datang seperti cahaya yang membelah gelap.

Tubuhnya mendadak lemah, lututnya bergetar. Daniel segera melangkah maju, menahan bahu Raisa sebelum ia jatuh. “Hei, hati-hati…”

Raisa bersandar di dada laki-laki itu, terisak tanpa suara. Hanya bahunya yang berguncang, air mata yang membasahi kain baju Daniel menjadi saksi betapa besar rasa syukur yang ia rasakan saat ini.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia bisa menangis karena bahagia.

.

.

Di rumah Rendra, Aidan tertidur pulas di ranjang kecilnya. Wajah polos anak itu membuat Rendra tak bisa lepas menatapnya. Ia berdiri cukup lama di samping ranjang itu, hingga Arsyi datang menghampiri dengan senyum lelah.

"Kamu tidak tidur, Bang?" tanyanya pelan.

Rendra menggeleng pelang. "Aku takut, jika aku lengah sedikit saja... anak ini bisa mereka rebut."

Arsyi menyentuh lengan Rendra dengan penuh dukungan. "Aku tahu Abang cemas... tapi percayalah, Allah sedang menjaga anak ini dari orang-orang kejam seperti mereka."

Rendra akhirnya menghela napas panjang. Ia meraih tangan Arsyi lalu menggenggamnya erat. "Kamu benar... Tapi aku harus memastikan, mereka tidak pernah menyentuh Aidan. Dia bukan hanya anak Rio dan Raisa, sahabat-sahabatku... tapi juga bagian dari hidupku sekarang."

Di saat itu, telepon khususnya berdering. Rendra mengangkat dengan cepat, wajahnya langsung berubah serius.

"Ya?" suaranya dalam.

"Tuan, ada pergerakan mencurigakan dari keluarga Tuan Erlan. Sepertinya... mereka sudah mengerahkan orang untuk melacak keberadaan Nyonya Raisa." Laporan dari orang kepercayaannya terdengar tegas.

Rendra menutup mata sejenak, rahangnya mengeras. "Kita tidak bisa biarkan mereka menyentuh Raisa! Perketat penjagaan di sekeliling desa! Kalau mereka benar-benar menemukan Raisa, jangan segan-segan bertindak!"

"Baik, Tuan."

Arsyi menatapnya cemas. "Bang… berarti bahaya sudah dekat?"

Rendra mengangguk pelan. "Ya, dan kita harus siap menghadapi badai itu."

Sementara itu, Raisa mulai merasa ada sesuatu yang berubah. Hatinya yang tenang setelah beberapa minggu di desa, mulai kembali gelisah.

Daniel yang memperhatikan sekeliling juga mulai resah, apalagi setelah baru saja Rendra menelepon untuk mengingatkan agar lebih waspada. "Nona, mungkin sebentar lagi kita harus pindah tempat. Saya mencium ada yang tidak beres."

Raisa menatapnya dengan mata tajam. "Kenapa mereka tidak pernah membiarkan aku hidup tenang?"

Daniel menatapnya penuh keyakinan, memberi semangat. "Semua ini, bukan salah Nona. Ini karena mereka takut... pada kekuatan seorang wanita yang masih bisa berdiri setelah semua yang dialaminya. Jadi, apapun yang terjadi... jangan menyerah, Nona."

____

Esoknya di kediaman Rendra, suasana malam berubah mencekam. Rumah yang biasanya tenang kini serupa medan penuh ketegangan. Rendra baru saja mengetahui fakta mengejutkan, ada pekerjanya yang diam-diam sering bertemu dengan Maya. Lebih buruk lagi, dari hasil pengawasan ternyata Maya kerap berhubungan dengan Rizal, tangan kanan kepercayaan Tuan Erlan.

Mata Rendra menyipit tajam, suaranya dingin namun penuh tekanan. “Dokumen-dokumen penting yang sudah dikumpulkan Daniel dari keluarga itu, serahkan pada lawan-lawan bisnis Erlan. Aku ingin lihat besok, satu per satu bisnisnya runtuh.”

Ia berhenti sejenak, menyalakan rokok lalu menghembuskan asap perlahan seolah memberi jeda pada ketegangan yang kian menjerat ruangan.

“Interogasi orang yang memberikan informasi kepada Maya. Cari tahu, seberapa jauh mereka sudah membuka mulut tentang rumah ini. Tapi… biarkan Maya tetap menjadi mata-mata pria tua bangka itu. Kita beri dia informasi palsu, sebarkan tanpa kentara ... tempat Raisa dan Daniel bersembunyi. Tempat yang sebenarnya hanya pancingan, biarkan mereka membuang tenaga mengejar bayangan.”

“Baik, Tuan,” jawab anak buahnya dengan hormat, meski wajah mereka tak mampu menyembunyikan kegugupan.

Rendra menghela nafas dalam-dalam. Ia tahu, benturan besar tidak bisa dihindari lagi. Pertarungan bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang siapa yang berhak atas masa depan Aidan dan keselamatan Raisa. Ada satu harapan sederhana baginya, agar Raisa dan Arsyi yaitu dua wanita yang dipilih nasib untuk saling terhubung bisa menemukan kebahagiaan meski badai terus menerpa.

1
Alan Banghadi
Astaga apa Daniel Mati thorr ?
Alan Banghadi
Benarkan Raisa balas dendam sama Jerry,rasain kamu jerry😡😡😡. dan apakah Raisa akan mati thorr
Alan Banghadi
Akhirnya Rendra dan Arsyi akan bersatu,sedangkan Raisa ternyata sekarang lagi pura2 gila,karena pasti rencananya Dy akan balas dendam dengan Jerry yg memperkosanya
Alan Banghadi
Dasar Fajar tidak tau diri😡😡😡
Alan Banghadi
🤣🤣🤣🤣🤣Arsyi dan Raendra lucu
Ria Gazali Dapson
salut sama ,arsie ,g kayak , yg laen, yg hdup nya cengeng, pdhal arsie ,g punya pp tpi punya harga diri, semangat arsie
Dewa Rana
memang ibunya Aidan kemana Thor
Dewa Rana
mampir Thor
Kukun Sabarno
kocak😄
Rita Juwita
/Good//Good/
Maria Mebanua
keren banget
Bayu Andriyani
terus melangkah jangan tengok kebelakang
Maria Mebanua
jangan pergi Raisa
Maria Mebanua
suka sama kepribadian Raisa.Ternyata dia wanita yg hangat
Maria Mebanua
pecat aja si Mayat
Maria Mebanua
kalo gak mau berisik jangan bikin anak
Aqella Lindi
pembantu kok bergaya mau sm majikan sadar maya jgn telalu halu ntar jatuh kena timpa beton sakit wk wk
Isabela Devi
mantebs Rendra bisa menyaingi anak Raisha
Isabela Devi
lanjut thor 😄
Isabela Devi
mantebs Raisha Uda bangkit kembali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!