NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Ibu susu / Cinta Terlarang / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:504.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 23.

Beberapa hari kemudian di rumah kayu sederhana yang Raisa tempati, aroma masakan memenuhi ruangan. Hangat, menenangkan. Berbeda dengan hawa dingin yang terus menghantui batinnya, yang belum benar-benar bisa pergi.

Daniel meletakkan mangkuk di hadapan Raisa. "Makanlah dulu, Nona. Saya ingin bicara, ada kabar yang ingin saya sampaikan..."

"Terima kasih, Daniel. Kau tau, saat aku diperlakukan baik seperti ini... aku merasa tidak pantas, aku merasa kotor." Raisa terus mengatakan dirinya kotor, tapi Daniel selalu sabar menghadapi wanita itu.

Daniel menatap Raisa, dia tak menyembunyikan tatapan lembutnya. "Berulang kali saya bilang, bukan Nona yang kotor tapi mereka yang membuatmu menderita lah yang kotor. Nona berhak bahagia dan memilih untuk tidak lagi dihantui masa lalu. Pilihan... ada di tangan Nona. Masih ingin terjerat masa lalu atau... memberi kesempatan pada diri Nona sendiri.“

Air mata Raisa hampir jatuh kembali, tapi ia tahan. Ada sesuatu dalam tatapan Daniel yang membuatnya merasa seolah masih ada tempat aman di dunia dan anehnya dia merasa tenang.

Namun di balik ketenangan itu, bayangan ancaman mendekat. Orang-orang suruhan keluarga Erlan mulai menyebar, mencari jejak Raisa.

"Kabar apa yang ingin kamu katakan." Raisa menghela nafas untuk meredakan perasaannya.

"Ini kabar baik, Nona. Sebenarnya, saya sudah mengambil rambut Jerry malam itu. Lalu beberapa hari lalu, saya berikan ke rumah Tuan Rendra saat saya pergi ke kota. Hasil pemeriksaannya, baru keluar hari ini. Dan ternyata… benar, Tuan kecil Aidan adalah anak kandung Nona bersama Tuan Rio. Anakmu, bukanlah anak Jerry."

Raisa terdiam.

Kata-kata itu masuk ke telinganya, tapi butuh waktu untuk benar-benar meresap ke dalam hatinya. Bibirnya bergetar, matanya membelalak, seolah tidak percaya. “A-apa kau serius…?” suaranya parau, nyaris tak terdengar.

Daniel mengangguk pelan, menatapnya penuh keyakinan. “Saya tidak akan main-main soal ini, saya tahu... Nona sudah cukup tersiksa dengan semua keraguan. Tapi sekarang Nona boleh lega, kebenaran akhirnya terungkap.”

Seperti ada beban berat yang tiba-tiba terangkat dari dadanya, Raisa menutup mulut dengan tangan gemetar. Air matanya langsung pecah, bukan air mata duka seperti biasanya melainkan air mata lega yang tak terbendung.

Nafasnya terengah-engah, dadanya terasa sesak namun kali ini sesak karena bahagia. Begitu lama ia menahan rasa takut, dihantui keraguan hingga akhirnya kabar ini datang seperti cahaya yang membelah gelap.

Tubuhnya mendadak lemah, lututnya bergetar. Daniel segera melangkah maju, menahan bahu Raisa sebelum ia jatuh. “Hei, hati-hati…”

Raisa bersandar di dada laki-laki itu, terisak tanpa suara. Hanya bahunya yang berguncang, air mata yang membasahi kain baju Daniel menjadi saksi betapa besar rasa syukur yang ia rasakan saat ini.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia bisa menangis karena bahagia.

.

.

Di rumah Rendra, Aidan tertidur pulas di ranjang kecilnya. Wajah polos anak itu membuat Rendra tak bisa lepas menatapnya. Ia berdiri cukup lama di samping ranjang itu, hingga Arsyi datang menghampiri dengan senyum lelah.

"Kamu tidak tidur, Bang?" tanyanya pelan.

Rendra menggeleng pelang. "Aku takut, jika aku lengah sedikit saja... anak ini bisa mereka rebut."

Arsyi menyentuh lengan Rendra dengan penuh dukungan. "Aku tahu Abang cemas... tapi percayalah, Allah sedang menjaga anak ini dari orang-orang kejam seperti mereka."

Rendra akhirnya menghela napas panjang. Ia meraih tangan Arsyi lalu menggenggamnya erat. "Kamu benar... Tapi aku harus memastikan, mereka tidak pernah menyentuh Aidan. Dia bukan hanya anak Rio dan Raisa, sahabat-sahabatku... tapi juga bagian dari hidupku sekarang."

Di saat itu, telepon khususnya berdering. Rendra mengangkat dengan cepat, wajahnya langsung berubah serius.

"Ya?" suaranya dalam.

"Tuan, ada pergerakan mencurigakan dari keluarga Tuan Erlan. Sepertinya... mereka sudah mengerahkan orang untuk melacak keberadaan Nyonya Raisa." Laporan dari orang kepercayaannya terdengar tegas.

Rendra menutup mata sejenak, rahangnya mengeras. "Kita tidak bisa biarkan mereka menyentuh Raisa! Perketat penjagaan di sekeliling desa! Kalau mereka benar-benar menemukan Raisa, jangan segan-segan bertindak!"

"Baik, Tuan."

Arsyi menatapnya cemas. "Bang… berarti bahaya sudah dekat?"

Rendra mengangguk pelan. "Ya, dan kita harus siap menghadapi badai itu."

Sementara itu, Raisa mulai merasa ada sesuatu yang berubah. Hatinya yang tenang setelah beberapa minggu di desa, mulai kembali gelisah.

Daniel yang memperhatikan sekeliling juga mulai resah, apalagi setelah baru saja Rendra menelepon untuk mengingatkan agar lebih waspada. "Nona, mungkin sebentar lagi kita harus pindah tempat. Saya mencium ada yang tidak beres."

Raisa menatapnya dengan mata tajam. "Kenapa mereka tidak pernah membiarkan aku hidup tenang?"

Daniel menatapnya penuh keyakinan, memberi semangat. "Semua ini, bukan salah Nona. Ini karena mereka takut... pada kekuatan seorang wanita yang masih bisa berdiri setelah semua yang dialaminya. Jadi, apapun yang terjadi... jangan menyerah, Nona."

____

Esoknya di kediaman Rendra, suasana malam berubah mencekam. Rumah yang biasanya tenang kini serupa medan penuh ketegangan. Rendra baru saja mengetahui fakta mengejutkan, ada pekerjanya yang diam-diam sering bertemu dengan Maya. Lebih buruk lagi, dari hasil pengawasan ternyata Maya kerap berhubungan dengan Rizal, tangan kanan kepercayaan Tuan Erlan.

Mata Rendra menyipit tajam, suaranya dingin namun penuh tekanan. “Dokumen-dokumen penting yang sudah dikumpulkan Daniel dari keluarga itu, serahkan pada lawan-lawan bisnis Erlan. Aku ingin lihat besok, satu per satu bisnisnya runtuh.”

Ia berhenti sejenak, menyalakan rokok lalu menghembuskan asap perlahan seolah memberi jeda pada ketegangan yang kian menjerat ruangan.

“Interogasi orang yang memberikan informasi kepada Maya. Cari tahu, seberapa jauh mereka sudah membuka mulut tentang rumah ini. Tapi… biarkan Maya tetap menjadi mata-mata pria tua bangka itu. Kita beri dia informasi palsu, sebarkan tanpa kentara ... tempat Raisa dan Daniel bersembunyi. Tempat yang sebenarnya hanya pancingan, biarkan mereka membuang tenaga mengejar bayangan.”

“Baik, Tuan,” jawab anak buahnya dengan hormat, meski wajah mereka tak mampu menyembunyikan kegugupan.

Rendra menghela nafas dalam-dalam. Ia tahu, benturan besar tidak bisa dihindari lagi. Pertarungan bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang siapa yang berhak atas masa depan Aidan dan keselamatan Raisa. Ada satu harapan sederhana baginya, agar Raisa dan Arsyi yaitu dua wanita yang dipilih nasib untuk saling terhubung bisa menemukan kebahagiaan meski badai terus menerpa.

1
Rehaan Aamir
Laaaahhh...Si Pak Bos Malah Tantruuummm Gara2 D do'a In🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mah Ihsan
cerita yang menarik
Zainab Ddi
kayaky seru
Ruk Mini
sgt menginspirasi..alur sat set,tpi kena smua , akhir yg Bahagia, tnp beban, sgt menghibur thor, tq d tgg karya" mu lgi🙏👍👍👍
Inooy
makin meletup peperangan balas dendam nya niih 🙈
Inooy
nah lhooo,,siap2 tuh yg jd mata2 nya tuan Erlan..siap2 d kuliti Rendraaa..dn kamu Maya, bersiaplah menerima kemarahan Rendra!!!
Inooy
aaaaahh bang Rendra mulai protective niih,,bagus bang Reen jangan pernah tinggalkan Arsyi dn Aidan..kemana pun abang pergi mereka harus d bawa jg, apalgi d rumah mu ada mata2 nya kluarga Erlan alias kluarga nya Jerry..tanpa TOM yaaaa!? 🤣
Inooy
iya betul apa yg d katakan Daniel Saa, jd kamu harus kuat..harus bisa menghadapi kenyataan yg ada,,karena kini kluarga Erlan sedang mengincar Rendra..khusus nya anak kamu yg d titipkan k Rendra dn Arsyi, Saa...
jd jangan biarkan mereka merebut anak mu dr Rendra dn Arsyi, Saa!!!!
Inooy
perang akan d mulai niih,,,

pa Erlan bener2 yaaaa..bukan nya kematian anak2 nya d jadikan bahan introspeksi diri, malah d jadikan alasan bwt balas dendam...
heeeyy paaa, Raisa melakukan itu smua karena ulah anak bapa sendiri yg telah merudapaksa nya..bapa pikir sendiri deeh d saat Raisa jd istri nya Rio, anak bapa yg bernama Jeffry malah melecehkan nya..dn yg lebih menyakitkan nya lg, kluarga bapa melindungi perbuatan bejat anak bapa sendiri seolah olah Raisa lah yg telah menggoda Jeffry..pikir paaa pikiir,,wanita baik2 mana yg akan diam aj d perlakukan seperti iniiii...
skarang malah bapa mengobarkan dendam bapa yg tidak pada tempat nya, hhadeeeuh...
Inooy
waduuuhh mulai tegang nih cerita,,jd deg2an takut Rendra dn Arsyi kena balas dendam nya Maya dn kluarga nya Jeffry 🙈
Inooy
cie..cieeee,,yg pengen d panggil abaaang 😅
eeehh tp bener jg Ren lebih baik panggil abang dr pada tuan..berasa kembali k masa penjajahan 'TUAN TANAH' 🤣🤣🤣🤣/Facepalm/
Inooy
ternyata kamu udh benar2 sembuh Saa tinggal rasa trauma aj yg belum benar2 pulih..dn skarang kamu mulai bersandiwara demi menyatukan Rendra dn Arsyi,,kamu benar2 sahabat sejati Saa 🥺
Inooy
wkwkwkwk,,dengan alasan utk berterima kasih yg baik padahal kamu emg beneran pengen d suapi Arsyi hhadeuuuhh..modus mu tuaaan kaya ABG labil 🤦‍♀️
Inooy
karena kamu berharap ada rasa cemburu d hati Arsyi, tp sayang nya Arsyi biasa biasa aj tuuuh!?
kamu kesel y Reen ternyata Arsyi g cemburu dengan kedekatan mu ama Raisa 🤭
Inooy
diiih jd pengen ngakak aq, bisa2 nya Rendra berharap Arsyi cemburu karena kedekatan nya ama Raisa ckckck
Inooy
tuuh kaan kaaan,,pasti perasaan itu lambat laun akan hadir jg karena terbiasa ❤️
Inooy
senyum mu membuat hati ku berbunga bunga, Aaarr...🤭
Inooy
hihihi,,kasian banget kamu Reen jd bahan ketawaan para art muu..sabar y Reen, ambil aj hikmah nya dr sandiwara ini,,oke??
Inooy
waduuuh Raisa makin penasaran dengan status palsu nya Rendra Arsyi 🤭
Inooy
skarang kamu boleh bilang klo Raisa adalah satu2 nya istri kamu,,tp tunggu smp waktu nya tiba..aq jamin kamu bakalan lengket ama Arsyi dn kamu bakalan bucin parah ama Arsyi!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!