Pernikahan luar biasa antara Bos Mafia dan gadis yang dikatakan pembawa sial.
Gadis itu bernama Adriella Alice, hidupnya sangat mengenaskan, dia disiksa dan tidak pernah keluar dari kurungannya, yang ia lihat hanyalah kegelapan di sekitarnya.
Dan Bos Mafia, Adam Duke, memiliki dendam dan penderitaan paling mendalam, dia menikahi Alice untuk tujuan tertentu.
Tetapi siapa sangka, takdir yang mengikat diantara keduanya membawa gadis pembawa sial dan bos mafia itu menemukan cahaya di tengah kegelapan.
Rahasia akan terungkap, takdir akan berubah dan benang merah yang selama ini terhubung akan menghubungkan takdir mereka lagi.
Janji yang telah terlupakan akan diingat lagi, dan diantara semua itu, cinta sejati dan kebaikan hati akan bermekaran kembali menutupi seluruh gelap dan derita.
Jika penasaran kisah luar biasa antara Alice dan Adam, jangan lupa diikuti terus ya.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adam Duke terusik.
Episode 14 : Adam Duke terusik.
***
Sekarang ini, di hadapannya terlihat seorang wanita muda bertubuh mungil bergetar ketakutan seperti seekor kelinci yang hendak dimangsa oleh predator nya.
"Memukul?" Adam kebingungan, dia bingung mengapa Alice mengira jika dia akan di pukul.
"Syuu ...."
Angin berhembus semakin kuat, angin dingin seolah bisa menembus baju yang mereka kenakan.
Wanita itu tetap bergetar ketakutan dan menangis dengan suara yang ditahan.
"Aku pasti sudah gila! wanita ini membuat aku gila ..." geram Adam tanpa aba-aba langsung menarik tangan Alice.
Lalu tanpa Alice sadari, dia segera digendong dalam pangkuan Adam, tanpa mengatakan sepatah katapun, Adam dengan diam dan wajah yang mengerikan menggendong Alice memasuki mansion.
"Tu ... Tuan,"
Dalam kebingungan nya Alice hendak mencoba bertanya pada Adam, akan tetapi ...
"Diam," suara yang ketus dan terdengar dingin itu segera membuat Alice terdiam dan membiarkan tubuhnya di gendong oleh suaminya.
Sepanjang perjalanan, setiap pelayan yang melihat Tuan mereka menggendong Alice menunjukkan ekspresi ketakutan setengah mati, mata mereka melebar dan wajah mereka berangsur pucat.
"Habis lah kita! wanita itu digendong oleh Tuan,"
"Siapa yang saat lalu mengatakan wanita itu tidak penting bagi Tuan? kali ini matilah kita semua!"
Para pelayan yang melihat tatapan mengerikan Adam Duke yang melewati mereka segera tersungkur dan ketakutan.
Sedangkan pelayan yang memang menjadi dalang dari semuanya sudah pucat pasi, dia tahu Adam sangat mengerikan, dia berencana akan melarikan diri saat Adam masih dalam perjalanan menuju kamar pribadinya.
"Aku harus melarikan diri, jika tidak Tuan Adam akan membunuhku!"
"Juga, sejak kapan Tuan Adam kelihatan begitu peduli dengan orang lain? sebenarnya siapa gadis itu?" geramnya dalam hati sembari perlahan-lahan meninggalkan rekan-rekan nya.
Dia menyelinap hendak melarikan diri dalam diam.
***
Di kamar pribadi Adam Duke,
"Drap!"
Adam langsung meletakkan Alice duduk di pinggiran ranjangnya, Alice masih terdiam membisu, dia terlalu takut untuk membuka mulutnya lagi.
Hanya satu yang paling ia takuti sekarang ini, dia takut tidak dibutuhkan lagi dan akan dilemparkan kedalam kegelapan.
Setelah meletakkan Alice duduk di pinggiran ranjangnya, Adam melangkah mengambil obat-obatan P3K yang selalu disiapkan oleh Sazu untuknya.
Masih dengan wajah yang terlihat kesal sekali, Adam mulai duduk di hadapan Alice dan menarik kaki Alice sampai berada di pahanya.
"Apa yang harus aku lakukan, tidak sopan jika kakiku berada diatas nya, aku terlalu takut untuk mengajak nya bicara, Tuan kelihatan marah sekali,"
"Aku lah yang tidak berguna disini, Tuan sudah memberikan aku tugas tapi aku tak tak bisa melakukan nya dengan benar," Alice hanya berani bergumam dalam dirinya sendiri.
Dia merasa tidak berguna dan merasa telah melakukan kesalahan yang sangat besar, sebab dia tidak bisa melakukan pekerjaan nya dengan benar.
"Ah ..." tanpa sadar suara kecil Alice terdengar, saat anti biotik menyentuh bekas operasi kecil di kakinya, rasa perih nya membuat suaranya keluar tanpa ia bisa kendalikan.
Tapi setelah itu Alice langsung menutupi mulutnya menggunakan tangan.
Sikap dan rasa waspada Alice itu membuat Adam sedikit terusik, Adam menghentikan tangannya yang sedang lihai membersihkan luka di kaki istrinya.
"Jika kau kesakitan tidak apa-apa bersuara saja, kenapa kau bersikap seolah aku akan melempar mu dari sini jika kau bersuara!" ketus Adam masih menunjukkan wajah kesal.
Ya, Adam kesal dengan dirinya sendiri, biasanya dia tidak peduli apa yang terjadi kepada orang lain, selama itu tidak mengganggunya maka itu sama sekali tidak penting bagi Adam.
Akan tetapi sekarang semua yang terjadi dan dialami oleh Alice benar-benar mengusiknya, padahal sebenarnya Adam bisa saja tidak peduli akan tetapi dia merasa seolah akan menggila jika melihat wanita ini tersenyum saat dia dimanfaatkan secara jelas dan gamblang oleh orang lain.
Apalagi kali ini oleh pelayan mansion nya sendiri.
***