LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zavier frustasi
Di pusat perbelanjaan yang ada di kota bern,yang tak lain di negara swiss.Clara dan cindy berbelanja kebutuhan mereka,seperti tas,sepatu,pakaian dan banyak lagi yang membuat para pengawal jengah membawanya sebab barang belanjaan mereka sangat banyak.
Mereka berdua sangat antusias berburu belanja,sementar zavier tidak ikut dengan istri dan anaknya.Dia harus meeting melalui via zoom,membuat dia tidak ikut dengan mereka.
"Apa mereka berdua gak nyadar apa,barang belanjaan mereka sudah banyak gini."jenguh pengawal yang mengikuti clara dan cindy dari belakang.
"Mana barang belanjaannya banyak lagi."gerutu pengawal lainnya.
▪︎▪︎▪︎▪︎
"Mah ini cantik gak?"tanya cindy pada mamanya memperlihatkan baju yang ada di manekin.
Clara memperhatikan seksama baju tersebut,lalu mengangguk."Cantik,cocok dengan kamu."jawab clara.
"Aku ambil yah mah."ucap cindy.
"Ambil saja sayang,pasti kamu sangat cantik memakainya."ucap clara menyetujui apa pilihan anaknya.
"Thanks mah,nanti aku akan pamer sama si babu itu iri dengan aku."ucap cindy sangat antusias ingin membuat lili iri dengannya.
"Harus itu,biar dia makin panas hhhh."ucap clara tertawa bahagia membayangkan wajah anak yang dia sangat benci sengsara.
••••
Ting! Ting! Ting! Ting!
Notifikasi terus terdengar dari ponsel zavier,zavier yang telah menyelesaikan pekerjaannya membuka layar ponselnya.Betapa terkejutnya dia,notifikasi dari akun banknya.Pengeluaran sangat banyak yang hampir mencapai LIMA RATUS JUTA.
"Lima ratus juta."ucap zavier menatap ponselnya."Mereka berdua belanja apaan sih,sampai segeni banyaknya."sambungnya yang terlihat kesal dengan belanjaan istri dan anak.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Dring..dring..dring..dring..
Clara dan cindy yang sedang makan siang,terganggu dengan notifikasi dari ponsel clara.
"Siapa sih yang nelpon mah."ucap cindy.
Clara melihat layar ponselnya,tertara nama suaminya."Daddy kamu sayang,mama akan dulu yah."ucapnya yang di angguki cindy.
"Halo dad,ada apa?"ucap clara saat telpon terhubung.
"Sekarang balik!"bentak zavier lalu mematikan telpon sepihak tanpa memperdulikan mendengar jawaban clara.
▪︎▪︎▪︎▪︎
"Daddy kenapa mom?"tanya cindy yang mendengar bentakan daddynya.
"Gak tau,tiba-tiba bentak mama dan suruh kita balik ke hotel."jawab clara acuh.
"Jadi kita udah mau balik mah?"tanya cindy yang terlihat murung.
Clara menggelengkan kepala."Gak,kita akan tetap jalan-jalan kamu kan masih ingin jalan-jalankan?"tanya clara.
Cindy mengangguk."Iya sih mi,tapi daddy bagaiamana."jawab cindy takut daddynya marah.
"Gak usah di pikirin,dia gak akan berani marah sama mama kamu ini.Besok kita juga udah balik,jadi kita harus belanja sepuasnya."ujar cindy yang terlihat santai.
Cindy yang melihat raut wajah mamanya tidak ada kecemasan sama sekali membuat cindy tersenyum,dia yakin mamanya bisa mengatasinya.
••••
Sudah hampir satu jam clara dan cindy tidak ada tanda-tanda pulang,zavier yang sedari tadi menunggunya membuat dia kesal dengan tingkah anak dan istrinya.
Zavier merogoh kantong celananya mengambil ponselnya,berniat menelpon pengawal yang mengikuti clara dan cindy.
"Halo tuan."ucap pengawal.
"Hmm..kalian sudah balik?"tanya zavier.
"Tidak taun."jawab pengawal.
"APA!Kenapa kalian belum balik hah!"bentak zavier.
"Maaf tuan,bukannya kita gak mau balik.Nyonya dan nona muda masih jalan-jalan tuan."ungkap pengawal.
"Saya gak mau tahu,kalian harus pulang!"bentak zavier lalu mematikan telpon sepihak.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Para pengawal yang mengikuti clara dan cindy berdecak kesal,para majikannya ini membuatnya geram.Yang satu tak ingin pulang,yang satunya lagi menyuruh pulang.
"Tuan kenapa bro?"tanya pengawal yang bernama reno.
"Dia nyuruh kita pulang,tapi lo kan tau nyonya clara dan nona cindy masih jalan-jalan."jawab pengawal yang bernama riki.
"Jadi gimana dong.Apa kita samperin aja mereka."usul reno.
"Ya mau gak mau sih gitu,tangan gua juga pegal gini bawain belanja mereka sebanyak ini."gerutu riki.
"Ya udah,gue samperin mereka dulu."ucap reno yang di angguki riki.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Sebelum menghampiri majikannya,reno menghela nafas terlebih dahulu.Majikannya ini sangat cerewet membuat dia harus siap-siap mendengar omelannya.Kemudian dia menghampiri clara dan cindy yang sibuk berbelanjaa.
"Nyonya."ucap reno menunduk sopan.
"Ada apa,kamu juga ingin di belikan hah."ketus clara pada reno.
Reno hanya mengepalkan tangannya,di bawah sana.Jika dia tak butuh yang,dia sudah lama keluar dari pekerjaan ini.
"Bukan nyah,saya tidak ingin membeli apapun."ucap reno.
"Terus lo ngapain nyamperin kita."sahut cindy menatap sinis reno.
Di dalam hati reno,menggerutu cindy.anak yang masih bau ingus itu sangat tidak sopan kepada yang lebih dewasa darinya.
"Tuan nyuruh kalian balik,tuan sedari tadi telpon nyonya tapi nyonya gak angkat."ucap reno.
"Mah,daddy telpon yah?"tanya cindy mulai panik.
Clara tak menjawab dia buru-buru mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya.Terlihat belasan kali zavier menelponnya,tetapi ponselnya dia silent.
"Iya daddy kamu nelpon.Kamu sudah belanjanyakan?"tanya clara pada cindy yang di angguki cindy."Ya udah kita balik."lanjutnya.
"Bawain belanjaan gue."perintah cindy kepada reno,lalu meberikan belanjaannya pada reno.
"Baik nona."patuh reno."Dasar bocah ingusan."ucap reno dalam hati menggerutu cindy.
••••
Sesampai di hotel,cindy dan clara memasuki kamar tempat dimana dia tinggal saat mereka liburan di swiss. Saat memasuki kamar,zavier tak terlihat batang hidungnya dan clara tak peduli itu.
"Simpan barang belanjaan saya di situ,jangan sampai ada yang lecet atau kalian akan ganti rugi."ucap clara menunjuk sofa.
Para pengawal yang berjumlah lima orang itu mengangguk patuh,lalu manaruh barang bawaan mereka berdua di atas sofa.
"Barangnya sudah kami siapkan,kami izin pamit nyonya."ucap reno mewakili pengawal lainnya.
"Hmm."clara hanya berdeham saja tanpa menoleh,dia masih sibuk dengan belanjaannya.Sementara cindy masuk ke dalam kamarnya.
••••
zavier yang baru keluar dari toilet,mendengar suara clara langsung saja menghampirinya. Alangkah terkejutnya zavier,melihat belanjaan istri dan anaknya yang memenuhi ruang tamu hotel.
"Mas,kamu kenapa nelpon aku terus sih.akukan masi belanja tau."ucap clara menghampiri zavier tanpa merasa bersalah.
"Ini semua belanjaan kamu?"tanya zavier mengacuhkan pertanyaan clara.
Clara mengangguk."Iya mas."jawabnya tanpa beban.
"Dan kamu pakai kartu perusahaan?"tanya zavier kembali,yang dapat anggukan dari clara.Zavier langsung bernafas kasar,menatap istrinya dengan tajam.
"Clara kamu tahu tidak belanjaan kamu ini lima ratus juta."ucap zavier.
"Ya terus apa salahnya sih mas,uang kita juga banyakkan.Lima ratus juta gak ada apa-apanya mas."ucap santai clara.
"Astaga clara,sesantai kamu itu ngomong yah.Kamu gak ngertiin aku yang harus bayar hasil dari belanjaan kalian ini."ucap zavier frustasi.
"Kamu gak usah marah gitu sih mas,itukan tanggung jawab kamu sebagai suami.aku juga baru gak setiap hari gini.Udahlah aku mau mandi dulu."ucap clara meninggalkan suaminya tanpa merasa bersalah.
"Arrghhhh."frustasi zavier.