karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.
Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.
Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.
Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Masih Keluarga?
"Mama!" teriakkan seorang gadis memekakan telinga Widya yang sedang sibuk menata rambutnya yang panjang dan bergelombang.
"Haish anak itu! Hobi sekali berteriak! Seperti di hutan saja!" rutuk wanita paruh baya itu tanpa beranjak sedikitpun dari kursi di depan meja riasnya.
Kemudian wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan sexy diusianya yang hampir menginjak kepala lima itu kembali melanjutkan sesi make upnya yang belum selesai.
"Mama!" suara teriakan gadis itu kembali terdengar, namun kali ini terdengar lebih keras karna gadis berusia 20tahunan itu sudah berdiri tepat di samping Widya.
"Kau pikir mamamu sudah tuli apa?! Tidak usah teriak-teriak segala karna mama bisa mendengar suaramu dengan jelas." pekik Widya dengan rahangnya yang mengeras.
"He..." gadis cantik bernama Selina Wijaya itu tersenyum lebar, memamerkan gigi kelincinya yang lucu.
"Sekarang katakan kenapa kau berteriak memanggil mama? Seperti habis melihat setan saja." kesal Widya dengan tingkah putri bungsunya.
"Aku melihat kak Satria di televisi mah." beritahu Selina antusias.
"Kak Satria mengadakan konperensi pers, kakak bilang dia akan kembali memimpin perusahaan dan juga memperkenalkan calon istrinya pada semua orang." lanjut gadis berlesung pipi itu lagi.
"Benarkah? Kenapa tidak memberitahu mama dari tadi? Apa kau tahu dimana kakakmu mengadakan konperensi pers?" tanya Widya beruntun.
"Hem." Selina menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Di hotel Louise yang ada di pusat kota." lanjut Selina.
"Ayo kita temui kakakmu sekarang!" Widya menarik tangan putri bungsunya.
"Tapi makeup mama belum selesai." Selina mengingatkan.
"Mama lanjutkan makeupnya di mobil saja. Kita harus segera menemui kakakmu, jangan sampai kita kehilangan jejak kakakmu lagi." balas Widya.
"Hem, ayo kita pergi mah." Selina sependapat dengan ucapan sang mama.
Bergegas kedua wanita cantik berbeda generasi itu memasuki mobil mewahnya dengan tergesa-gesa.
"Sayang, sebelum kita temui kakakmu. Kita jemput calon kakak iparmu dulu. Bukannya tadi kau bilang kakakmu akan memperkenalkan calon istrinya di hadapan semua orang." titah Widya.
"Baik mah." patuh Selina.
Brummm...
Mobil mewah berwarna hijau terang itu mulai melaju dan meninggalkan halaman rumah keluarga Wijaya.
***
***
Selina memarkirkan mobil mewahnya di basement hotel Louise tempat sang kakak mengadakan pesta.
Tiga wanita cantik lengkap dengan pakaian dan tas branded yang melekat di tubuh indahnya keluar dari dalam mobil secara beriringan.
"Tante, apa tidak papa aku memakai gaun malam ini? Sepertinya terlalu berlebihan?" ucap Andrea yang merasa tidak nyaman dengan gaun malamnya yang seperti kekurangan bahan.
"Tentu saja tidak Andrea, kau layak mengenakan gaun malam ini. Kau itukan akan diperkenalkan sebagai calon istri Satria di hadapan semua orang, mana mungkin penampilanmu biasa saja." Widya membenarkan riasan calon menantunya.
"Tante yakin Satria akan memperkenalkan aku senagai calon istrinya? Bagaimana kalau ada wanita lain?" Andrea sangat mengenal Satria, jadi ia tidak mau terlalu banyak berharap.
"Tentu saja kau sayang. Memangnya siapa lagi." Widya meyakinkan.
"Aduh, apa ini? Kaukan tidak sedang mengajar sebagai dosen di depan para mahasiswamu, jadi lepaskan dulu kaca mata ini!" Widya mengambil kacamata dari wajah Andrea.
"Mama, kak Andrea. Sampai kapan kalian mau berdebat? Ayo kita masuk!" selina tak tahan menunggu lebih lama lagi untuk menemui sang kakak yang teramat dia rindukan.
"Bocah ini sudah tidak sabar rupanya. Seakan dia akan menemui pangerannya saja." ledek Widya yang tidak pernah mendapati putrinya memiliki seorang kekasih sekalipun.
"Mama! Kak Satria memang bukan pangeranku. Tapi siapa tahu aku bisa menemukan pangeranku di dalam sana." wajah Selina merona merah.
"Mulai deh menghalu lagi! Kau itu memang payah! Saat mama seusiamu dulu, mama sudah memiliki 17 mantan kekasih tahu. Tidak seperti kamu yang satupun tidak punya." bangga Widya sekaligus meledek putrinya.
"Maaf ya mah! Aku tidak murahan seperti mama! Aku hanya akan menyerahkan hatiku pada pria yang aku cintai saja!" ledek Selina pula.
"Kau..." mendengar ucapan putri semata wayangnya yang blak-blakan, Widya jadi tidak bisa berkata-kata lagi.
"Sudah-sudah jangan berdebat lagi! Ayo kita masuk." Andrea terpaksa melerai ibu dan anak itu sebelum terjadi baku hantam.
Widya dan Selina mematuhi Andrea. Bergegas ketiganya berjalan menuju ballroom hotel Louise.
"Satria mengadakan pesta semewah ini tapi tidak memberitahu kita! Apa Satria masih menganggap kita sebagai keluarganya?" hati Widya merasa teriris karna tak dilibatkan dalam acara penting sang putra.
"Tentu saja kakak masih menganggap aku sebagai adiknya, buktinya kakak masih sering menghubungi aku. Bahkan kakak yang memberitahu aku untuk menonton siaran langsung konperensi persnya di televisi." ucap Selina.
"Gak tau deh kakak masih menganggap mama sebagai ibu kandungnya atau tidak. Secara mama sudah banyak mengecewakan kami. Karna perselingkuhan mama, papa sampai kena serangan jantung dan meninggal." kesal Selina karna sampai sekarang Selina tidak tahu dengan siapa sang mama berselingkuh.
"Sudah! Sudah! Jangan membahas hal ini sekarang oke! Ayo kita masuk dan temui kakakmu dulu." Widya mengalihkan pembicaraan.
Bersambung.
Jangan lupa like komennya ya. Like komen kalian adalah semangat author🥰