Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 24" CTHB( KHE 2) 24
Evelyn berjalan menunduk , menatap rumput, yg sejak tadi dia tapaki tanpa alas kaki, dingin menyelusup tubuh nya, karna sisa hujan masih membasahi rumput dan jalanan.
Bayangan seseorang terlihat, dia mendongak melihat sosok itu.
" Jangan nunduk terus nanti ada orang jahat nggak tau" Anrez mengulas senyum nya sambil membawa banyak belanjaan dan beberapa makanan siap saji .
" Aku cuma lelah kak, karna abang ku belum ketemu, bunda udah kangen berat sama kek aku, tapi apakah dia masih hidup?" Evelyn mengeluarkan sandal nya dari dalam plastik karna hujan dia memilih untuk tidak memakai sandal.
" Masih sih, tapi kakak juga nggak tau pasti, semoga kamu bisa menemukan abang kamu ya, kakak doain, btw soal kue kemarin gimana?" Anrez memilih duduk sejenak di kursi yg masih sedikit basah.
" Enak kak, tapi sisa nya bunda masukin di toples cantik buat nanti tamu keluarga datang" Evelyn tersenyum manis .
Tiba - tiba ada 5 orang tampang nya seperti preman, Evelyn terkejut karna tas nya berusaha di tarik, dia sudah menendang kaki salah satu dari mereka tetapi dari arah lain teman - teman nya menyerang, Anrez langsung turun tangan, dia mengeluarkan teknik muay thai nya.
" Lawan gua kalo berani!" teriak Anrez sambil bersiap - siap, mereka langsung menyerang, di tengah perkelahian itu Evelyn melihat tanda lahir Anrez yg dia tau dari tante Dyah semalam, memang betul sama persis dia melihat foto tanda lahir itu yg sempat di foto sebelum hilang.
' Ya Allah kalo betul kak Anrez itu abang ku maka berikan jalan mu untuk membawa nya kembali ke rumah' batin Evelyn sambil menggigit jarinya melihat pertarungan sengit 1 lawan 5. .
Mereka masih menyerang Anrez meski sudah lemas, sampai ke jalan raya, hingga mobil pengangkut gas pun melintas, salah satu dari mereka menarik Evelyn dan mendorong nya ke jalan, saat mobil itu mulai mendekat mereka kabur, Anrez dengan cepat menarik tubuh Evelyn , mobil itu sudah dekat dan akhirnya Anrez pun tertabrak. Seketika Evelyn langsung mendekati, supir mobil pun turun dan membantu nya membawa Anrez ke rumah sakit.
" Hiks, kak harus kuat ya, semua ini karna aku" Tangis nya pecah sambil memangku kepala Anrez yg penuh darah mengalir.
" Tenang neng, bapak akan tanggung jawab" Ucap supir itu sambil menenangkan Evelyn , kejadian ini tak di duga .
Evelyn hanya diam, singkat Anrez sudah di tangani oleh pihak medis, Evelyn bergetar menunggu tante Dyah yg sedari tadi belum datang juga.
" Sayang gimana kondisi Anrez?" Tante Dyah mengusap pipi Evelyn yg basah penuh air mata.
" Kak Anrez koma bun" Tangis Evelyn pecah sambil mengingat penjelasan dokter.
" Apa? Emang tadi kejadian nya gimana sih?" Tante Dyah kaget, lalu duduk sebelum masuk ke dalam.
Evelyn pun menceritakan semua nya tanpa tertinggal sedikit pun.
" Udah, kita masuk yuk!" Tante Dyah membuka pintu IGD sambil merangkul Evelyn, terlintas lah keinginan untuk melakukan tes DNA itu .
" Bun liat nih!" Evelyn membuka selimut yg menutupi tangan Anrez lalu terlihat lah tanda lahir itu. Tante Dyah semakin yakin untuk melakukan tes DNA itu.
" Sayang kamu tungguin kak Anrez ya, bunda mau nemuin dokter, buat tes DNA , oh iya no ponsel nenek nya ada di ponsel kak Anrez kamu hubungin aja" Tante Dyah mengusap pundak Evelyn lalu melangkah keluar. Tak lama pun nenek nya datang.
Sementara di rumah, aku sedang asik memberi makan ikan, aku sudah merawat satu ikan kesayangan ku sedari kecil hingga sekarang udah tumbuh besar.
" Ih makin gendut aja nih" Gumam ku sambil mengusap - usap ikan itu. Dari arah belakang om Ferry muncul.
" Om baru tau kamu punya ikan kesayangan, oh iya, besok keluarga mommy akan datang mereka juga mau nginep" Om Ferry jongkok di samping ku.
" Wah asik , tapi mereka berapa orang om?" Aku ingin tau sambil menyimpan makanan ikan itu di dekat buk kecil sebelah kiri.
" Nggak banyak kok, paling cuma 6 orang, emang kenapa?" om Ferry penasaran sambil memasukan telunjuk nya ke mulut ikan.
" Nggak papa, cuma pengen tau aja" Aku nyengir , ikan kesayangan ku malah menggigit tangan Om Ferry.
" Akhh! sakit tau gendut!" Kesal om Ferry sambil menarik telunjuk nya, om Ferry kira nggak akan di gigit.
" Hehehe" tawa ku sambil ngelirik ke arah tante Auly yg muncul sambil nyengir melihat om Ferry yg kesal.
Hari ini begitu bahagia, aku bisa merasakan kehangatan ini .
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya