NovelToon NovelToon
I Love You More, Little Sweety

I Love You More, Little Sweety

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: DeeSecret

Setelah bangun dari kematian, dan menyaksikan keluarganya di bunuh satu persatu untuk yang terakhir kalinya, kini Naninna hidup kembali dan bereankarnasi menjadi dirinya lagi. Memperhatikan dirinya sendiri di depan cermin. memastikan bahwa apa yang telah di alaminya saat ini hanyalah ilusi, namun ia merasakan sakit saat jari lentiknya mencubit pelan wajah mulusnya. Seketika ia tersadar bahwa hal ini bukanlah ilusi, melainkan kenyataan yang harus ia terima. Tidak mengerti mengapa Tuhan masih baik dan mau memberinya satu kesempatan, Ninna menyadari bahwa ia tidak akan menyia-nyiakannya lagi.

Sembari memantapkan diri dan tekad, Naninna berusaha untuk bangkit kembali dan memulainya dari awal. Dimana musuh bebuyutannya terus saja berulah hingga membuat seluruh keluarganya terbunuh di masa lalu.

Naninna... tidak akan pernah melupakannya.

Kekejaman yang telah mereka lakukan pada keluarga dan orang-orang terdekatnya, ia akan membalasnya satu-persatu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeeSecret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengkhianatan

“Naninna benar-benar, brengsek!”

Monic mengikutinya dari belakang sembari memasang wajah khawatir. Melihat Nona-nya sedang marah setelah berbicara dengan Naninna, entah hal apa yang membuat Amalia sampai se-emosi itu. Semua alat make upnya Sudah berserakan di lantai. Monic kian resah dan merasa enggan meskipun hanya sekedar bertanya.

“Beraninya… berani-beraninya dia meremehkanku? Dia semakin kesini semakin kurang ajar dan sulit di atur! Entah apa yang ada di kepalanya si bodoh itu, aku benar-benar sudah muak!”

Prang!!!

Kali ini sebuah cermin besar yang ada di kamarnya pecah dengan kepingan-kepingan berbentuk kecil. Lemparan yang sangat pas ketika sebuah pisau-yang entah darimana asalnya, kini di lempar hingga mengenai sebuah cermin besar. 

“N-nona, Nona yang tenang… Nona kendalikan amarah Nona terlebih dahulu. Wanita bajingan itu sengaja melakukannya hanya ingin membuat Nona merasa kecil saja. Yang penting Nona tidak menunjukkan sedikit pun emosi, dia tidak akan berani.”

Amalia seketika menoleh dengan tatapan berang. Jelas dia sangat marah karena hal sepele namun berhasil membuat dirinya kecil di hadapan Naninna. Padahal dirinya sudah mewanti-wanti saat membahas tentang insiden ciuman yang dilakukan oleh Chloe, ekspresi apa yang akan di suguhkan oleh Naninna. Bahkan setelah aksi biadabnya terlihat di depan mata, Naninna tidak menunjukkan reaksi apapun, selain hanya bersikap santai dan balik menyerang dirinya.

Dari sini saja… sudah menunjukkan kalau dirinya memang kalah telak dengan wanita bajingan itu.

Namun ia juga tidak terima jika di perlakukan serendah itu. Memangnya dia siapa? Hanya karena statusnya sebagai Putri bangsawan, lalu se'enaknya berbuat tidak tahu malu dengan pelayannya sendiri, bukan berarti Naninna bersikap kurang ajar terhadap dirinya.

“Kau lihat tadi bagaimana si curut itu membuatku malu, dia… dia bahkan menikmatinya. Aku tidak terima di rendahkan seperti ini. Aku bukanlah wanita yang haus akan belaian sepertinya, setelah melakukan aksi bejatnya, bahkan dia masih hidup leha-leha tanpa dosa.”

Monic memgangguk setuju.

Karena disini dirinya masih belum mempunyai ide apapun untuk di konsultasikan kepada sang Nona, Monic memilih diam dan menyetujui apapun yang di ucapkan oleh Amalia.

“Dia fikir, dia akan hidup dengan damai setelah semua ini. Hanya menunggu waktu saja, hidupnya akan benar-benar hancur dan kupastikan dia mati secara mengenaskan.”

“Apa yang di katakan oleh Nona memang benar. Hanya menunggu waktu saja, setelah itu Nona bisa mengambil dan merebut posisinya. Untuk kali ini saja, Nona mundur terlebih dahulu. Kita bicarakan ini bersama Tuan Matthew agar bisa lancar kedepannya.”

Amalia enggan menjawab.

Wanita itu menggigit kuku jarinya, dirinya merasa takut dan… ragu. Perasaan ini sudah ada sejak Naninna bangun dari komanya selama 3 hari itu. Perubahan yang dialami oleh Naninna sangat berdampak besar bagi nyalinya. Setiap dihadapkan dengan Naninna, bahkan hanya menatap retina emas itu, Amalia merasa ciut dan seperti di gertak tanpa bersuara.

“Aku memang ingin membicarakan hal ini dengan, Matt. Aku akan memintanya untuk segera bekerja sama dengan dia. Dengan begitu, Naninna benar-benar akan kalah dan langsung bertekuk lutut di hadapanku.”

Ya… 

Mungkin inilah waktunya untuk bertindak. Selama ini rencananya selalu di hadapi oleh namanya rintangan hanya karena telat untuk bertindak. Jika mengandalkan dua curut Akash dan juga Naevis saja, tidak akan lancar dan semudah itu. Apakah dirinya harus datang sendiri ke tempat dia berada? Dengan begitu, Naninna akan cepat kalah dan dirinya tidak sabar melihat bagaimana kematiannya kelak.

HAHAHAHAHAHA!!!

Amalia tertawa dalam hati. Rencananya memang bagus. Tapi… apakah Matthew akan mengizinkannya? Selama ini pria itu selalu saja menyuruhnya untuk diam saja dan membuat cara bagaimana Naninna semakin takut dan enggan terhadap dirinya. Tapi nyatanya, wanita itu selalu bersikap angkuh dan sombong ketika berpapasan ataupun melihatnya.

“Tapi aku tidak tahu harus memulainya darimana? Aku tidak memiliki rencana saat ini, apa yang harus aku persiapkan untuk bisa bertemu dengannya? Pria bernama Davichi Benjamin itu… bahkan melihat rakyat jelata saja seperti melihat kotoran sapi. Aku ragu untuk menemuinya.”

“Davichi? Siapa pria itu Nona?”

Amalia menoleh, lalu tersenyum miris. “Musuh bebuyutan dari Keluarga Giell. Lebih tepatnya saingannya Raken.”

Gila…. Ini benar-benar gila!!

Dirinya tidak tahu jika Nonanya benar-benar akan menyinggung Keluarga Giell. Secara mereka termasuk Keluarga terpandang dan menjalin erat tali pertemanan dengan Keluarga Giovanno, ada sedikit keraguan didalam hatinya. Dan mengenai tentang Davichi itu… Monic belum tahu siapa pria itu. Yang pasti dirinya akan mencari tahu hal ini.

“Yeah… mungkin aku harus menemuinya.”

#####

Naninna tengah menikmati kacang yang telah di kupas oleh Chloe. Sembari menikmati indahnya cuaca di sore hari melalui balkon kamarnya, di atas meja sudah terdapat sebuah rekaman berbentuk kecil yang sedang mengeluarkan sebuah suara milik percakapan antara Amalia dan juga pelayan penjilatnya itu.

Hehe…

Jangan dikira dirinya bodoh, setelah mengalami kematian yang sangat mengenaskan dimasa lalu, Naninna sudah mempersiapkan semuanya sebaik mungkin. Sampai memasang alat sadap di kamar milik Amalia tanpa sepengetahuan mereka. 

Alhasil… Naninna mendengarkan setiap perkataan mereka.

Disamping itu, Yumiella yang semakin tahu secara perlahan bagaimana kehidupan sang Nona, dibuat spechless akan adanya pengkhianatan didalam rumah tangga wanita itu. Seperti merasa sangat di sayangkan dan juga ikut nerasa sakit ketika mengetahui jika suaminya selingkuh dengan wanita lain.

Tes…

Tanpa sadar Yumiella menangis. Disadari oleh Naninna, wanita dengan baju tidur santai itu menepuk kursi di sebelahnya. Mengisyaratkan Yumiella untuk ikut bergabung dengannya. Yumiella pun menurut dan tidak membantah. Mengabaikan Chloe yang saat ini tengah fokus dengan pekerjaan ringannya.

“Jangan menangis terlebih dahulu, Miella… ini masih belum seberapa.” Naninna menjawab lembut namun tatapannya kosong dan tidak menunjukkan emosi apapun. Jelas kekecewaan tengah melanda hatinya, mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan wanita lain, istri mana yang tidak merasa adil dan sakit?

“Matt kekasih Amalia.”

Yumiella reflek mendongak guna melihat wajah Nona-nya. Namun wanita itu masih enggan berekspresi apapun. 

“Sebelum aku menikah dengannya, Matt sudah menjalin hubungan dengan dia. Kufikir setelah menikah, diriku bisa mengubah segalanya. Berusaha menarik perhatian Matt sangatlah tidak mudah bagiku.” Mungkin… sekarangkah waktu yang tepat untuk menjadikan mereka berdua teman curhat baginya. Karena Naninna tidak mau memendamnya sendirian, akhirnya dirinya memutuskan untuk membawa paksa kedua pelayannya masuk kedalam jurang pengkhianatan. “Menjalani kehidupan sehari-hari dan ditutupi oleh yang namanya kebohongan, bukanlah gaya hidupku. “

“Aku tidak tahu siapa terlebih dahulu bertemu dengan, Matt… yang jelas rasa cintaku terhadapnya begitu besar di banding dengan kekasihnya. Bahkan dia selalu menolakku saat aku benar-benar membutuhkan sentuhan darinya, tapi… Matt selalu saja menolak dengan alasan belum siap. Lantas… dengan cara apa diriku harus mengambil hatinya kalau dengan cara halus saja tidak bisa?”

Kali ini kegiatan Chloe terhentikan oleh tangisan perih yang memekik telinganya.

Mata sayu yang selalu mneyorot datar itu, kian sendu melihat seseorang yang sangat di cintainya harus menanggung beban dan pengkhianatan. Chloe tidak bisa menerimanya.

“Saat semuanya sudah terlambat, dan hatiku sudah tidak bisa lagi mencintainya… akhirnya diriku menyerah dan berfikir sudah saatnya aku mundur. Tapi bukan berarti diriku kalah. Tidak mungkin aku diam saja melihat mereka bahagia bahkan setelah mengkhianatiku. Aku juga akan balas dendam.”

“Maka dari itu… aku juga membutuhkan kalian berdua.”

1
IndraAsya
👣👣👣
Eonjin♤
Bravo, thor! Karanganmu berhasil membuatku menangis dan tertawa pada saat yang sama.
彡 Misaki ZawaZhu-!
Bikin nagih 😍
Desi Oktafiani
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!