Di tengah dunia yang terbelah antara realita modern dan kiamat zombie, Shinn Minkyu—seorang cowok berwajah androgini dengan pesona misterius—mendadak mendapatkan sebuah sistem unik: Sistem Pengasuh.
Dengan kemampuan untuk berpindah antar dunia, Shinn berniat menjalani hidup damai... sampai seorang gadis kecil lusuh muncul sambil dikejar zombie. Namanya Yuki. Imut, polos, dan penuh misteri.
Tanpa ragu, Shinn memutuskan untuk merawat Yuki layaknya anaknya sendiri—memotong rambutnya, membuatkannya rumah, dan melindunginya dari bahaya. Bersama sistem yang bisa membangun shelter super canggih dan menghasilkan uang dari membunuh zombie, keduanya memulai petualangan bertahan hidup yang tak biasa.
Penuh aksi, tawa, keimutan maksimal, dan romansa menyentuh saat masa lalu Yuki perlahan terungkap...
Apakah Shinn siap menjadi ayah dadakan di tengah kiamat? Atau justru… dunia ini membutuhkan keimutan Yuki untuk diselamatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Misi Ekspedisi ke Zona Hitam
“Pakai jaket anti-gigitanmu yang baru, Yuki!” seru Shinn sambil menyodorkan jaket hitam dengan logo kecil berbentuk boneka beruang di bagian dada.
Yuki yang masih setengah ngantuk menguap lebar, “Aku boleh bawa snack juga nggak, Papa Shinn?”
Shinn mengangguk sambil tersenyum, “Boleh. Tapi jangan sampai dikasih ke zombie, ya.”
Yuki mengangguk cepat lalu masuk ke dalam ruangan buat ambil kotak snack-nya. Sementara itu, Elia berdiri di dekat pintu dengan ekspresi serius.
“Shinn… kamu yakin ekspedisi ke Zona Hitam ini aman?” tanyanya.
Shinn melirik ke arah peta hologram yang diproyeksikan oleh sistem. “Enggak aman, tapi kita butuh data di sana. Shelter-shelter kecil udah mulai melaporkan peningkatan aktivitas zombie mutasi. Kalau kita enggak cari tahu sumbernya, bisa bahaya ke sini juga.”
Elia menggenggam tangan Shinn. “Tolong… jaga diri. Jaga Yuki. Kalau ada apa-apa, pulang. Jangan paksakan.”
Shinn mengangguk. Ia tahu misi kali ini beda dari biasanya. Zona Hitam adalah wilayah terlarang tempat banyak eksperimen mutasi zombie dulu pernah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rahasia sebelum dunia ambruk. Dan sekarang, ada sinyal misterius muncul dari sana—sinyal yang bisa berarti petunjuk penyembuhan… atau bencana baru.
_______________
"Beberapa Jam Kemudian – Zona Hitam, Perbatasan"
“Papa Shinn, kenapa tanahnya warna ungu?” tanya Yuki sambil menatap keluar dari kendaraan tempur mini mereka yang bernama 'Yuki-Mobile'.
“Karena tanahnya udah tercemar bahan kimia, Yuki,” jawab Shinn sambil memeriksa detektor radiasi di tangannya. “Tapi selama kita pakai perlindungan, kita aman.”
Sistem tiba-tiba bicara lewat antarmuka suara:
"[Deteksi sinyal aktif. Energi biologis tidak terklasifikasi. Jarak: 300 meter.]"
“Naya, Reno, kalian siap?” Shinn bertanya ke dua anggota tim ekspedisi barunya yang duduk di kursi belakang.
Naya memutar pisau kecilnya sambil tersenyum. “Siap. Udah gatel pengin bacok zombie.”
Reno memeriksa senjatanya, “Senjata siap. Tapi tolong jangan suruh aku jaga anak kecil, ya.”
“Maaf ya, tugas itu udah punya aku,” kata Shinn sambil menepuk kepala Yuki yang duduk manis sambil ngemil stik keju.
_______________
"Titik Sinyal – Dalam Laboratorium Terbengkalai"
Bangunan beton itu hampir runtuh, dengan logo perusahaan yang udah gak terbaca karena lumut dan darah kering menempel di mana-mana. Shinn menyalakan mode pencitraan malam dari kacamatanya.
“Naya, kamu buka jalan. Reno, cover belakang. Aku dan Yuki di tengah.”
“Kenapa aku gak di depan?” tanya Yuki pelan.
“Karena kamu komandannya, jadi harus jaga diri,” kata Shinn sambil tersenyum. “Kamu kan Jenderal Yuki, penyelamat dunia.”
Yuki tertawa kecil dan mengangguk. “Baik, aku akan memberi perintah kalau ada zombie, ya.”
Langkah-langkah mereka terdengar jelas dalam lorong gelap itu. Bau karat, jamur, dan sesuatu yang busuk menyeruak.
Tiba-tiba—
"BRAK!"
Satu mayat zombie jatuh dari langit-langit dan terhempas di depan kaki mereka. Tapi mayat itu... bergerak.
“Zombie aktif!” Reno berteriak.
Zombie itu bukan zombie biasa. Tubuhnya ramping, kulitnya pucat biru, dan matanya menyala merah.
“Mutasi tingkat menengah!” teriak Shinn.
Naya langsung menebas lehernya dengan presisi. Tapi leher itu malah beregenerasi dengan cepat.
“Regenerasi? Waduh…”
Shinn langsung memerintahkan sistem:
"[Aktifkan peluru nano api – Tipe C.]"
DOR! DOR!
Zombie itu akhirnya roboh setelah dua tembakan api menembus kepalanya.
Yuki menutup mata sambil memeluk boneka beruangnya.
“Maaf, Yuki. Tapi ini harus kita lakukan.”
Yuki mengangguk, “Aku gak apa-apa, Papa Shinn. Aku tahu ini buat lindungin semua orang.”
_______________
"Ruang Inti – Server Pusat"
Setelah berjibaku melewati beberapa zombie mutasi lain, mereka akhirnya sampai di ruang server pusat.
“Sinyalnya dari sini,” kata Shinn sambil menunjuk konsol tua.
Tiba-tiba, sistem bicara:
"[Mengakses… file rahasia ditemukan. Mengunduh…]"
Shinn menatap layar hologram yang muncul. Di situ, ada data eksperimen bernama:
"“Proyek Anak Harapan”"
“Elia…” gumam Shinn saat melihat gambar wajah Elia dalam data itu. Tapi bukan Elia dewasa. Ini Elia waktu masih remaja… dalam pakaian eksperimen.
“Jangan bilang...”
_______________
"Kembali ke Shelter"
Di malam harinya, Shinn duduk berdua dengan Elia di atas atap shelter, memandangi bintang-bintang samar.
“Shinn... kau nemuin data tentangku, kan?” tanya Elia pelan.
Shinn menatapnya, “Kamu bagian dari eksperimen... Kamu dulu salah satu dari Anak Harapan?”
Elia mengangguk. “Kami anak-anak yang ‘dipilih’ buat dijadikan imun terhadap virus zombie. Tapi cuma aku yang selamat.”
Shinn terdiam. Dunia memang kejam. Tapi Elia—dan Yuki—tetap bertahan.
“Karena itu Yuki spesial?” tanya Shinn.
Elia mengangguk. “Yuki lahir dari tubuh yang pernah dijadikan eksperimen. Tapi dia lebih manusia dari siapa pun.”
Shinn memeluk Elia perlahan. “Dan aku akan pastikan, dia tetap manusia. Dan tetap bahagia.”
_______________
"Penutup Bab"
Yuki yang menguping dari balik pintu tersenyum kecil.
“Papa Shinn sayang Mama Elia…”
Dan dengan itu, malam mereka berakhir dengan tenang, meski dunia di luar sana masih penuh ancaman.
_________________________________________
Lanjut? Komen di bawah sekaligus vote^^
mampir kak