Domain Of Fantasy

Di Era sekarang,

Era Para Bintang,

Hanya tersisa 16 Senjata Sihir yang tersisa di dunia setelah melewati berbagai Perang dan Era.

7 Dari Senjata Sihir itu tercatat belum muncul di dunia.

Sedangkan 1 Senjata Sihir telah disegel oleh Para Dewa di era sekarang, diakibatkan kekuatannya yang terlalu kuat.

Sisa 8 lainnya telah memiliki penggunanya.

"Apakah kamu mengerti alasanku sekarang?

Kamu VEL ARES!

Sekarang telah menjadi pengguna ke 9 Senjata Sihir! di Era Para Bintang...

Benda di punggungmu itu... akan menjadi bencana jika kau tidak bisa memuaskannya rasa lapar mereka terhadap mana."

Luciola dengan serius menatap langsung ke Tombak Easternal Wind di punggungnya.

Merasakan arah tatapan Luciola, dia dengan iseng dan wajah penuh senyuman mengambil Easternal Wind.

"Hei! Apa yang kamu mau lakukan..."

Dengan suara bergetar Luciola pelan² mulai mundur menjauhi dia.

Dia lalu melemparkan tombaknya kearah Luciola yang ketakutan.

Luciola dengan panik berlari menghindari senjata yang dilemparkan kearah dia.

"Hahahahahahaha!!! Bagaimana? Apakah Senjata Sihir masih menakutkan? Hahahahahaha!"

Ranzy tertawa terbahak-bahak melihat Luciola yang biasanya tenang, berlari dengan panik seperti anak kecil.

"Grgr... Berani-beraninya kau..."

Luciola menggertakan giginya ketika dia melihat Ranzy menertawakan dia.

"Hahaha, maaf-maaf hanya saja kamu mengatakan Senjata ini berbahaya,

jadi aku mencoba untuk memperlihatkan bahwa senjata ini tidak seberbahaya yang kamu pikirkan."

Mengabaikan kata² penghiburan Ranzy,

Luciola perlahan berjalan mendekat dan mengulurkan tangannya untuk memegang Tombak Easternal Wind.

Namun sebelum dia bisa memegangnya,

Tombak Easternal Wind telah terbang kembali ke tangan Ranzy.

Luciola dengan kesal bertanya,

"Jadi? Apa nama senjata sihirmu?"

Ranzy dengan bingung menjawab,

"Hah? Bukankah kau bisa melihat namanya dengan matamu?"

"Akibat Hidden Blessing dari Spirit dunia ke penggunanya, hanya mereka dengan mata istimewa yang bisa melihat informasi pribadimu sekarang.

Bahkan dengan Master Observer Eyes milikku,

Aku tetap saja tidak bisa melihat informasi milikmu selain dari nama dan Judulmu."

[Vel Ares] (Manusia, Pengguna Senjata Sihir)

HP: ???

Level: ??

Luciola menjawab sambil menghela napas.

Dia lalu bangun dan pergi menaruh kembali buku 'The Chaos Maker Olysses'.

Ranzy dengan sedikit bingung terus melirik Luciola dengan sedikit rasa tidak percaya.

Seseorang yang selalu bisa melihat melewati dirinya seakan akan dia sedang di X-Ray, sekarang mengatakan bahwa dia tidak bisa menilainya lagi?

Setelah menyimpan kembali buku, Luciola dengan serius terus menatap kearah Ranzy.

Setelah beberapa saat, masih dengan ekspresi seriusnya Luciola berbicara,

"Karena kau telah menjadi seorang pengguna Senjata Sihir, berhati-hatilah dengan Pemuja Abyss.

Mereka adalah orang² gila yang mencoba memburu pengguna Senjata Sihir di seluruh dunia.

Juga ketika kamu pergi ke Kota Starlight, pergilah menemui seorang pandai besi bernama Flock Bayer di distrik 20.

Kamu akan mengandalkannya ketika peralatanmu rusak akibat banyaknya monster yang menginvasi kota.

Selebihnya kau akan mempelajarinya sendiri ketika sampai disana."

"Aku tidak tahu siapa itu Flock Bayer, tapi aku akan berterima kasih atas informasinya."

Ranzy berkata kemudian sedikit menundukan kepalanya.

Melihat ini Luciola hanya melambaikan tangannya, sedikit terganggu dengan perilaku Ranzy.

Kali ini dengan nada tenang dan senyum biasanya dia bertanya,

"Apa yang kamu mau jual ataupun beli sebelum kembali ke penginapan Vel Ares?"

Ranzy atau Vel memikirkan nya sebentar, sebelum dia mengeluarkan beberapa tulang yang berbeda dan menjawab,

"Aku ingin tahu berapa harga masing² tulang ini?"

"Hmmm? Tulang... Velociraptor? Juga beberapa Tulang monster Triassic lainnya...

Apakah kamu mendapatkan ini semua dari Percobaan Senjata Sihir?"

"Sepertinya kamu benar² tidak bisa melihat itemku lagi.

Itu benar. Aku mendapatkannya setelah membunuh berbagai monster di dimensi Triassic."

Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan sebuah telur dan meminta pendapat Luciola tentang apa yang harus dia lakukan dengan telur itu.

Luciola memandang telur itu selama 10 detik penuh, sebelum ekspresinya perlahan-lahan berubah menjadi sedikit serius.

Dia kemudian dengan kaget berseru,

"Telur Legendaris T-Rex!

Ka-Ka-Kamu! Bagaimana kamu berhasil mendapatkan telur T-Rex!?

dengan levelmu seharusnya itu tidak mungkin untuk mendapatkannya tanpa membunuh T-Rex!

Bagaimana bisa kau?"