Maggie adalah seorang gadis kecil yang tidak pernah dianggap oleh daddynya karena ia terlahir dari rahim wanita yang tidak diinginkan yaitu rahim seorang gadis desa yang bekerja sebagai pembantu.
Gadis berusia 2 tahun ini mencoba mengambil hati daddynya dengan berbagai cara namun sia-sia. Sampai suatu saat ia lelah dan menerima tawaran mommynya untuk pergi ke tempat yang jauh disanalah mereka memulai hidup baru dan mengubah takdir hidup mereka, saat itulah gadis kecil ini perlahan-lahan mulai melupakan sosok daddy yang begitu ia idamkan.
Apakah mereka akan bertemu kembali? ikuti terus novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lala Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Kembalinya Mey dan Reno
Mey dan Reno berhasil melewati hutan lebat itu dengan was-was namun apa yang mereka takutkan tidak terjadi.
"Puji Tuhan, akhirnya kita berhasil melewati jalan itu" ucap Mey karena saat ini mereka sudah memasuki jalan tol.
"Iya nona, bersyukur tidak terjadi apa-apa sama kita" ucap Reno yang turut merasa tenang
"Tapi Ren, aku masih penasaran sama orang-orang tadi, kalau kamu bilang tidak mengenal lalu siapa mereka? apa mereka malaikat penolong yang Tuhan kirim buat kita?" tanya Mey yang masih penasaran dengan sekelompok pria misterius tadi
"Aku juga belum tahu siapa mereka" jawab Reno yang memang sama sekali tidak mengenal orang-orang itu
"Siapapun mereka, aku mau bilang terima kasih untuk kebaikan hati mereka" putus Mey
"Nona, apa kita teruskan perjalanan? ini masih sangat jauh dan sekarang sudah pukul 12 lewat" tanya Reno
"Sebaiknya kita cari hotel untuk beristirahat malam ini karena kamu pasti kecapaian" sambung Mey yang merasa kasihan dengan Reno yang kelihatan sudah sangat lelah.
"Baik nona"
Tibalah mereka di sebuah hotel berbintang 3 yang mereka temui di sana. Keduanya memesan 2 kamar dan masing-masing masuk ke kamarnya untuk beristirahat.
Mey yang sangat kelelahan hanya sempat membasuh wajahnya kemudian kembali ke tempat tidur dan beristirahat. Ia lupa untuk mengisi daya di ponselnya sehingga membuat orang rumah semakin gelisah, apalagi ayah yang tidak tidur semalaman.
Pagi ini, Reno terbangun saat subuh dan langsung memberi informasi kepada tuannya kalau mereka semalam memang hampir tersesat namun saat ini baik-baik saja dan akan pulang sebentar lagi dan hal itu membuat tuan Devid tenang.
*****
Pagi hari
"Opa, mommy ga puyang semayam ya?" tanya Maggia yang bangun masih pagi karena semalam terus gelisah tidak dipeluk mommynya.
"Sebentar lagi mommy pulang. Om Reno baru saja memberi kabar pada opa" jawab opa lembut
"Mereka baik-baik sajakan ayah?" tanya Novi yang masih kelihatan gelisah
"Iya mereka baik-baik saja nak, Maggie hari ini biar jangan ke sekolah pasti semalam ia tidur tidak teratur" ucap opa memberi saran
"Iya ayah sepertinya begitu" jawsb Novi
*****
"Selamat pagi nyonya,,, Nyonya mudah semalam menginap di hotel dekat sini. Dan menurut pemantauan orang kita bahwa mereka baik-baik saja. Dan sekarang mereka sudah berangkat kembali ke kota" ucap pria misterius di balik telepon
"Baiklah kalau menantuku aman. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang berniat jahat kepada menantuku?" tanya Nyonya
"Mereka marah besar karena target mereka lolos" ucap pria itu
"Lebih perketat penjagaan dari jauh dan jangan sampai menantu dan cucuku kanapa-kenapa" tegas Nyonya
"Siap nyonya" ponsel di matikan
Ya saat ini nyonya Ratna sedang berbicara dengan orang suruhan yang ia tempatkan untuk menjaga cucu dan menantunya.
Saat akan membalikan badan, Nyonya Ratna terkejut dengan sosok yang saat ini ada di hadapannya
"Papa?" ucap Nyonya Ratna gugup
"Sejak kapan? sejak kapan mama sembunyikan ini dari papa?" tanya papa penuh selidik dan sedikit kecwa dengan isteri tercintanya.
"Sejak mama minta papa untuk berhenti mencari menantu dan cucu kita" jawab mama tegas sambil tersenyum kecut
"Jadi sejak Alfa menikahi Nina? dan sudah selama ini papa seperti orang gila tapi mama diam saja?" ucap papa sidikit emosi karena bahkan sudah 8 bulan lebih isterinya tahu tentang keberadaan cucu dan menantunya.
"Mama hanya ingin mereka bahagia pah, sudah cukup Alfa membuat mereka menderita. Mama akan tetap melindungi mereka walaupun mereka sudah memilih kehidupan baru mereka" ucap mama sendu
"Lalu di mana mereka sekarang? apa mereka hidup berkecukupan? papa hanya ingin tahu keberadaan mereka. Papa tahu mama tidak akan membiarkan Alfa tahu soal ini" ucap papa penuh harap
"Papa janji?" tanya mama memastikan kalau papa tidak akan memberi tahukan kepada Alfa
"Papa janji mah" jawab mama
"Baiklah. Menantu dan cucu kita ada di tempat yang aman dan mereka sangat berkecukupan. Mey adalah putri dari sahabatku Merry, mendiang isteri tuan Devid" ucap mama tenang
Deg
"Ja-jadi selama ini Mey dan Maggie ada di tangan tuan Devid?" tanya papa dengan suara tercekat
"Dia bahkan sedang dipersiapkan tuan Devid untuk memimpin perusahaan karena dia adalah pewaris tunggalnya dan itu artinya Alfa akan semakin sulit untuk menggapai mereka" ucap Mama sedih
"Biarkan semua mengalir begitu saja, jangan paksakan apapun yang kita mau karena pasti tuan Devid sudah tahu perlakuan putra kita terhadap putrinya" lanjut mama kecewa
"Alfa telah menyia-nyiakan mutiara demi demi sebuah kerikil." ucap papa yang turut kecewa dengan putranya
*****
Mey langsung berlari masuk ke arah ruang tamu meninggalkan Reno yang masih berada di luar.
"Ade!!" teriak Mey saat melihat anaknya yang uring-uringan di pangkuan Novi
Maggie yang mendengar suara orang yang ia rindukan sepanjang malam bahkan sampai pagi ini langsung turun dari pangkuan Novi dan berlari le arah Mey
"Mommy, ade lindu" ucap gadis kecil ini sambil menangis dalam dekapan mommynya.
"Mommy juga rindu ade" ucap Mey sambil mengangkat tubuh putri kecilnya dan melangkah untuk duduk di sofa bersama ayah, Novi dan Reno yang baru saja masuk.
"Reno, ceritakan!" ucap tuan Devid yang dari tadi diam melihat drama ibu dan anak itu.
"Di sana hujan deras sehingga kami baru datang setelah redah......" Reno menceritakan semuanya bahkan ia juga menceritakan tetang pria misterius yang mereka temui di jalan semalam.
"Apa ayah yang mengirim orang untuk membantu kami?" tanya Mey
"Ayah memang mengirim orang ke sana tapi semalam mereka juga tidak menemukan jejak kamu" jelas ayah
Mereka terus mengobrol sampai Maggie tertidur di dekapan sang mommy.
"Aku membawa ade ke kamar dulu, dia sudah ketiduran" ucap Mey sambil berdiri dari duduknya dengan tetap mendekap putri kecilnya
"Iya nak, semalam ia sangat gelisah dan kuranh tidur" balas ayah yang diangguki Mey
Mey melangkah ke lantai dua dan masuk le kamar mereka lalu membaringkan putrinya. Lama ia menatap wajah gadis kecil ini dengan perasaan tak menentu.
(Mas Alfa, apa kamu sudah bahagia dengan isterimu? aku bahkan susah menghilangkan perasaan ini. Aku terus menyibukan diri untuk bisa melupakan kamu namun setiap aku kembali dan melihat putri kita, aku bahkan tidak bisa membencimu yang telah menyakitiku berulanh kali dan tak pernah menghargaiku. Karena keegoisan, kita telah mengorbankan seorang gadis kecil. Maafkan mommy sayang, mommy janji akan memberi kebahagiaan buat kamu, semoga seiring berjalanya waktu kamu bisa melepaskannya dari hatimu.) batin Mey sambil menangis dan mengelus kepala putrinya.
*****
-Bersambung-