NovelToon NovelToon
Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Cinta Terlarang
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Bagaimana rasanya mencintai orang yang tak seharusnya? Bukankah sakit?
(Aleena Salindri)

Kisah ini menceritakan tentang Aleena yang yang terjebak pada sebuah perasaan terlarang pada tunangan sahabat nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

"Mas anterin Rania pulang" ucap Rania. Dari raut wajahnya ia seperti tengah terbakar menyadari betapa iba nya Ivan pada Aleena dari tatapan pria itu.

"Bukan nya kamu bawa mobil ke sini?"

Tanya Ivan, ia berusaha menekan kekesalan hatinya. Ivan berusaha menghormati Aleena yang tengah berduka.

"Uda Rania suruh sopir ambil ke sini"

Ivan menghela nafas kasar.

"Kamu nggak mau nginap di sini nemenin Aleena? dia masih berduka pasti butuh teman"

"Rania banyak tugas yang mesti dikerjain mas. Yang penting aku uda hadir di pemakaman tante Rossa" Ivan menatap tajam pada Rania, ia ingin sekali mengumpati gadis itu. Namun semua akan semakin rumit, lebih baik kali ini ia turuti keinginan tunangan nya itu.

"Ayo pamit dulu sama Aleena" Rania tersenyum puas saat Ivan menyetujui permintaan nya tanpa harus banyak drama.

"Al aku pulang dulu ya, kamu yang sabar." Bisik Rania sambil memeluk Aleena yang sedang termenung di sofa ruang keluarga nya. Gadis itu hanya mengangguk.

"Al, aku juga pulang dulu" Ivan mengusap rambut Rania. Gadis itu kembali hanya mengangguk.

Aleena masih tenggelam dalam kesedihan nya hingga ia tak terlalu peduli pada apa yang tejadi di sekeliling nya saat ini.

Meski berat Ivan akhirnya harus meninggalkan Aleena. Beruntung di rumah Aleena masih ada tetangga dan keluarga jauh yang masih menemani gadis itu sehingga Ivan tak terlalu khawatir meninggalkan Aleena sendirian.

"Mas ayo" Rengek Rania saat Ivan masih berdiri di tempat memandangi Aleena. Pria itu mengepalkan tangan nya untuk meredam emosi yang menguasainya akibat tingkah menyebalkan Rania.

Ia beranjak meninggalkan ruangan di mana Aleena berada di susul oleh Rania yang berjalan setengah berlari untuk mensejajari langkah besar Ivan.

"Mas kita makan dulu ya, nggak langsung pulang"

"Kita langsung pulang saja, bukan nya kamu bilang lagi banyak tugas" Ivan fokus pada jalanan, tak menggubris Rania yang memanyunkan bibirnya.

"Nanti juga dikerjain mas, kita makan dulu ya?"

"Aku nggak lapar. Tadi kamu cuma minta diantar pulang" jawab Ivan cuek.

"Mas aku ini tunangan kamu loh kalo kamu lupa"

"Aku nggak lupa, tapj bukan berarti aku harus menuruti semua keinginan kamu" Jika saja sang papa tak memaksanya untuk bertunangan dengan Rania hanya karena rasa balas budi mungkin Ivan tak perlu repot-repot meladeni Rania yang sama sekali tak disukainya.

Dulu Rania adalah salah satu murid yang Ivan andalkan karena kecerdasan nya. Ia senang pada Rania yang memiliki rasa ingin tau yang tinggi dan selalu bertanya banyak hal padanya. Namun ia sama sekali tak tertarik pada Rania untuk dijadikan kekasih apalagi pasangan hidup. Ia hanya memandang Rania sebagai murid, tidak lebih!

Ia mulai risih pada Rania yang terus menunjukkan keberanian untuk mendekatinya, puncaknya rasa risih itu berubah menjadi kesal pada tingkah Rania yang memanfaatkan rasa terima kasih papa Ivan pada papa Rania yang merupakan seorang dokter.

Papa Rania membantu papa Ivan menjalani pengobatan kanker nya hingga sembuh. Sejak saat itu papa Ivan merasa berhutang nyawa pada papa Rania dan tak bisa menolak saat pria itu menawarkan hubungan pertunangan untuk kedua anak mereka.

🍁🍁🍁

Aleena meringkuk di kamarnya sambil memeluk foto sang mama, Aleena menangisi nasip malang yang menimpanya. Satu-satunya tempat bersandar nya kini telah tiada.

Terlintas sebuah keinginan untuk mengakhiri hidupnya menyusul mama Rossa. Aleena tak memiliki keberanian untuk menjalani hidupnya sendirian. Ia kehilangan tujuan serta alasan untuk tetap berada di dunia ini.

Aleena diam-diam menuju dapur agar para tetangga dan keluarga jauh yang masih berada di rumahnya tak menyadari keberadaan nya. Sebuah pisau berhasil ia raih dan sembunyikan di balik bajunya.

Aleena kembali menuju kamar untuk melancarkan aksinya. Namun belum sempat ia mengunci pintu kamar, tubuhnya mundur beberapa langkah akibat pintu yang didorong paksa dari luar.

"Kamu mau ngapain Al" Ivan menatap panik padanya. Tanpa Aleena sadari Ivan telah kembali lagi sehabis mengantarkan Rania, ia melihat gelagat mencurigakan dari Aleena karena itu ia diam-diam mengikuti gadis itu. Ivan melihat Aleena mengambil pisau dan menyembunyikan nya membuat kecurigaan nya semakin besar.

Aleena terhenyak, matanya kembali mengabur oleh air mata yang akan kembali tumpah.

"Pak Ivan kenapa kembali lagi?"

"Aku nggak mungkin ninggalin kamu sendirian dalam kondisi ini" Ucap Ivan lembut, ia tetap waspada mengawasi pergerakan Aleena yang masih memegang pisaunya.

"Sini pisaunya Al, bahaya itu tajam" Bujuk Ivan. Aleena mengarahkan tatapan pada pisau di tangan nya, lalu memandang sendu pada Ivan.

"Aku mau nyusul mama pak, Aku nggak bisa tanpa mama. Aku takut sendirian" keluhnya lirih dengan air mata yang mulai berlomba keluar.

"Nggak boleh Al, kamu nggak boleh berfikir seperti itu. Kamu harus melanjutkan hidup kamu. Mama kamu pasti nggak mau kamu kayak gini Al" Ivan dilanda kepanikan namun ia tak bisa bertindak gegabah.

"Kamu nggak sendirian, masih ada aku. Aku janji akan selalu ada buat kamu Al" Bujuk Ivan lagi.

Aleena menatap pria di hadapan nya, sebuah senyum tipis ia sungging kan. Terlihat menyedihkan di mata Ivan.

"Membahagiakan mama adalah satu-satu nya tujuan hidup aku pak. Sekarang mama pergi, jadi buat apalagi aku hidup?"

"Untuk Mewujudkan keinginan mama kamu yang belum sempat ia capai Al. Ia menolak menerima donor dari kamu karena mama kamu ingin kamu tetap sehat kan Al? bayangkan betapa sedihnya mama kamu ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri hidup kamu. Kamu menyia-nyiakan pengorbanan nya Al" Ivan mulai mendekat pada Aleena yang terlihat mulai berusaha mencerna ucapan nya.

Aleena mulai bertanya pada dirinya sendiri, benarkah ia harus tetap hidup? mamanya ingin ia tetap hidup?

"Ayo Al, kemarikan pisau nya ya. Bahaya" Bujuk Ivan, ia kini sudah semakin dekat pada tubuh Aleena. Seketika Ivan menarik gadis itu ke dalam dekapan nya kala Aleena melepaskan pisau di tangan nya. Meski belum sepenuhnya yakin namun kata hati mendorong Aleena untuk membuang pisau itu.

"Lanjutkan hidup kamu Al, jangan menyerah. Wujudkan keinginan mama kamu. Jangan sia-siakan pengorbanan nya, mama kamu tak menginginkan kamu seperti ini. Walaupun nggak mudah tapi aku yakin kamu kuat Al" Ivan mengusap rambut Aleena yang terisak dalan pelukan nya.

Ivan tak bisa membayangkan andai ia datang terlambat. Tadi ia memang sengaja menyetujui untuk mengantar Rania agar tak perlu membuang waktu dengan perdebatan, sehingga bisa kembali dengan cepat setelah mengantarkan nya. Ivan ingin segera menemani Aleena tanpa gangguan dari Rania yang hanya semakin memperkeruh suasana.

🍁🍁🍁

1
Qaisaa Nazarudin
Mungkin hormon bumil,Tapi lebay banget,Terlalu berlebihan..😂
Qaisaa Nazarudin
Aku melakukan nya lagi 2 hari setelah MP,Itu aja masih ngilu ..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan masih aja betah jadi orang TERBODOH sedunia..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwwkwk Kalo Alena masih diam dan membiarkan juga dia masih di injak-injak,mmg benaran BODOH si Alena..
Qaisaa Nazarudin
Ivan mungkin orang yg pertama,Tapi apa Alena juga yg pertama bagi Ivan? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Alena kan Bodoh,sok polos menyakiti diri sendiri,Sahabat kek gitu di banggain..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Malu kan kamu..Cinta itu tdk bisa di paksa lho Raina..
Qaisaa Nazarudin
MAKANYA JADI ORANG JANGAN POLOS2 DAN OGEB BANGET..
Qaisaa Nazarudin
Udah pasti gak mau dia,Susah2 dia dapetin kamu,Harusnya kamu itu yg Tegas,ngapain maksa diri ngikutin kemahuan dia..ckk
Qaisaa Nazarudin
Cewek kalo terlalu di manjakan,Dan selalu mendapatkan apa yg dia mau,Ya gini jadinya,Malu maluin sikap nya,Sanggup merendahkan harga diri demi seorang Pria,🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Nah kan disini kelihatan Kalo Ivan itu TERPAKSA Dasar Raina aja yg gak sadar diri..
Qaisaa Nazarudin
Rania sikapnya yg terlalu Centil dan Ngejar2 cowok,Bisa bikin cowok itu risih..Apa dengan judul Novel ini,Tunangan Ivan itu Raina ya..Pasti kepaksa ni Ivan Tunangan sama Raina atas beberapa alasan..
Qaisaa Nazarudin
Itu bukan BENCI Alena..Tapi CAPER,Ivan Caper sama kamu..😂

Mampir thor🙋🙋
Betty
bagus
Tri Wulandari
haredang..... haredang...... haredang.
Tri Wulandari
Luar biasa
Tri Wulandari
Lumayan
Irlindawati
Luar biasa
Fitriana Yusuf
novelnya bgus... semangat💪💪
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!