Aku terlibat satu malam panas dengan calon adik iparku, hingga aku harus mengandung benih lelaki itu.
Tentang Kiara, yang di benci oleh semua keluarganya karena di tuduh menggoda calon suami adiknya hingga mengandung.
semenjak malam itu hidup Kiara berubah, kini dia dan anaknya harus menerima kebencian dari seluruh keluarganya. Semua menyalahkan Kiara atas kejadian malam itu. padahal, ada rahasia di balik malam panas Kiara bersama calon adik iparnya.
akankah Kiara mampu menghadapi tekanan yang di berikan oleh keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar
Felix yang sedang melamun, langsung menoleh ke arah samping ketika dia merasa diperhatikan.
"Kiara," panggilnya dengan suara yang sangat pelan, tatapan matanya menyiratkan rasa bersalah yang tinggi.
Kemarin, Semua keluarga sudah kembali ke negara ini,
Tadinya Ken yang ingin terlebih dahulu menemui Kiara, tapi Felix melarangnya. Biar dia terlebih dahulu yang menemui kakaknya karena dia ingin berbicara dari hati ke hati dengan Kiara, berharap Kiara memaafkan mereka semua
Ada amarah yang membuncah ketika melihat Felix. Napas Kiara bahkan tidak beraturan karena amarah yang tertahan. Wanita itu mengepalkan tangannya, berusaha untuk menguatkan dirinya, dia tidak ingin membuat keributan apalagi dia hanya tinggal di apartemen kecil, yang pasti jika dia berdebat, semua akan mendengar perdebatannya dengan adiknya.
"Untuk apa kau kemari?" tanya Kiara ketika sudah berada di depan Felix dan tanpa diduga, Felix berlutut di hadapan kakaknya, tentu saja karena dia tahu kesalahannya pada kakaknya sudah sangat besar.
Sebenarnya selama ini bukan Ken yang menjegal Kiara untuk mendapatkan pekerjaan, melainkan Felix. Dia tidak ingin kakaknya hidup enak, jadi dia selalu menyuruh orang untuk mengikuti Kiara dan ketika Kiara melamar, orang suruhan Felix akan menyuruhn untuk tidak menerima Kiara bekerja, itu sebabnya sekarang dia berlutut di hadapan kakaknya.
Melihat Felix berlutut di hadapannya, seketika Kiara tertawa tapi tidak terlalu keras. Bibir wanita itu bisa saja tertawa, tapi air mata mengaliri wajah cantiknya. Dari cara Felix berlutut saja, dia sudah tahu bahwa semua sudah mengetahui bahwa dia tidak bersalah. Apakah Kiara senang? Tidak, Kiara tidak senang. Hatinya cenderung mati rasa, dia tidak peduli dengan apapun yang dilakukan oleh keluarganya.
"Kenapa kau berlutut seperti itu, Felix?" tanya Kiara, dia berusaha untuk tidak menangis, tapi tetap saja air mata turun membanjiri wajah cantiknya. Dia tidak bisa meluapkan emosinya, dia hanya bisa menangis, menangis dan menangis.
"Ampuni aku, Kiara. Ampuni kami," ucap Felix tanpa berani mengangkat kepalanya.
Seketika Kiara tertawa. "Ampuni? Kenapa kalian minta diampuni? Bukankah kalian tidak bersalah?"
"Baiklah, aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus mati menyusul Heana. Minta maaf padanya di akhirat," ucap Kiara.
Mendengar ucapan kakaknya, Felix yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya. "Ma-maksudmu?" tanya Felix dengan suara gemetar, wajah lelaki itu memucat ketika menyadari ucapan kakaknya yang merujuk bahwa keponakan yang selama ini dia benci sudah meninggal.
"Putriku sudah pergi, putriku sudah tenang di atas sana. Jika kalian ingin meminta maaf, susul dia dan matilah kalian semua." Setelah mengatakan itu, Kiara pun langsung masuk begitu saja meninggalkan Felix yang diam mematung, dia masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar, bahkan wajah lelaki itu benar-benar memutih seolah darah berhenti mengalir di tubuhnya.
"Heana," panggilnya dengan suara yang pedih, tiba-tiba dia teringat momen terakhir di mana dulu dia melakukan hal buruk pada keponakannya.
"Tidak, tidak mungkin Heana sudah tidak ada," ucap Felix.
***
Setelah masuk ke dalam apartemennya, tubuh Kiara langsung merosot ke bawah, wanita itu menangis sejadi-jadinya. Bukannya senang, tapi Kiara malah merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Ketika keluarganya mengetahui bahwa dia tidak bersalah, keluarganya akan meminta maaf lalu menganggap semuanya selesai. Lalu bagaimana dengannya yang menderita selama bertahun-tahun? Jika boleh memilih, Kiara lebih memilih untuk tidak bertemu lagi dengan keluarganya karena bertemu dengan Felix saja membuatnya hancur, apalagi bertemu dengan keluarganya yang lain.
Cuplikan next bab
Suasana meeting sedang berlangsung ketika ponsel Kiara berdering. Wanita itu dengan panik mengambil ponselnya kemudian berniat mematikan ponselnya, tapi Kiara mengurungkan niatnya ketika melihat siapa yang memanggilnya. Jika orang itu sudah memanggilnya, pasti ada hal penting.
Kiara melihat ke arah Hazel yang sedang memelototinya karena Hazel menganggap bahwa suara ponsel Kiara sangat mengganggu, tapi kali ini Kiara tidak mengindahkan tatapan Hazel, dia malah mengangkat panggilan dari orang yang memanggilnya.
"Baik, aku ke sana sekarang." Setelah mengatakan itu, Kiara pun langsung berbalik dan keluar dari ruang meeting membuat Hazel memejamkan matanya, menahan geram yang luar biasa.
Tinggalin komen ya gengs
jamuran nungguin... terpikir niat gak yach nulis nya... coz gak jelas upnya kapan...
kasih konfirmasi donk Thor....
lm x lah up nya ya 🤦♀️
smg kali ini kiara bahagia