Sheina harus menelan pil pahit karena laki-laki yang dibencinya dari SMA tiba-tiba menuduhnya sebagai wanita malam, dan membuatnya kehilangan mahkota yang selalu dijaganya. Tak cukup sampai di situ, Sheina juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah hamil tanpa suami.
Akankah laki-laki itu bisa meluluhkan hati Sheina yang sudah terlanjur membatu, demi anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TGM Bab 27
Sheina tertawa sinis mendengar penawaran Bara. Menikah? Semudah itu sakit hatinya diselesaikan dengan menikah?
"Nggak Bar. Aku nggak bisa walaupun demi Gabriel. Suatu hari nanti, Gabriel juga akan ngerti kok kenapa orang tuanya kayak gini," tolak Sheina.
"Kamu bisa laporin aku ke polisi Shein. Asal kamu mau maafin aku, sumpah aku beneran nggak tau akan seperti ini jadinya."
"Aku nggak sekejam itu Bar. Itu akan nyakitin hati Gabriel. Penyesalan itu emang datangnya selalu di akhir."
"Aku harus lakuin apa lagi Shein? Buat nebus kesalahanku sama kamu?"
"Jangan tanya aku, pikir aja sendiri!" Sheina meletakkan kotak berisi kenangan masa lalu itu di meja samping Bara. Lalu, Sheina berjalan masuk untuk melihat Gabriel.
Saat sampai di kamar Bara, Sheina melihat mama dan neneknya Bara di sana.
"Tadi mama lihat kamu sama Bara lagi ngobrol, makanya mama temani Gabriel."
"Nggak apa-apa Tante. Gabriel pasti seneng punya Oma seperti Tante." Sheina merasa gugup. Lalu, tiba-tiba ponselnya berdering.
Sheina pamit pada dua wanita itu menerima telepon. Setelah itu, Sheina menerima telepon dari Devan yang sejak kemarin diabaikannya.
"Ada apa?" tanya Sheina yang menerima telepon di ruang tamu. Rasa kesalnya pada Bara masih ada, dan sekarang ia kembali diingatkan dengan penghinaan neneknya Devan.
"Shein, aku di rumah kamu. Kenapa nggak ada? Kamu di mana Shein?"
"Aku tanya ada apa kamu telfon aku? Bukannya kamu sudah punya calon istri? Kenapa masih telfon aku di luar jam kerja gini?"
"Aku nggak mau nikah sama Riana, Shein. Aku cintanya sama kamu."
"Keluarga kamu itu nggak bisa nerima Gabriel, dan kamu juga nggak bisa ngelakuin apa pun, 'kan? Aku nggak bisa biarin Gabriel dihina sama nenek kamu."
"Maaf Shein. Aku minta maaf sama kamu, untuk sikap nenek. Kita ketemu ya, aku akan jelasin semuanya sama kamu. Kamu di mana?"
"Nggak usah. Aku lagi di rumah ayahnya Gabriel."
Sheina mematikan sambungan teleponnya. Bara sengaja menguping dan ia senang karena Sheina pasti akan meninggalkan Devan.
Sheina kembali ke kamar Bara dan ternyata Gabriel sudah bangun. Lalu, Sheina mengajak Gabriel pulang dan akhirnya Bara mengantar kedua orang kesayangannya itu.
*
*
*
Keesokan paginya, Sheina dan Gabriel sudah siap berangkat meninggalkan rumah. Tiba-tiba Bara datang dan berniat mengantar mereka. Sheina menolak diantar Bara, tapi dia mengizinkan Bara mengantar Gabriel ke Twinkle.
Saat sampai di kantor, semua masih berjalan normal. Sampai akhirnya, tiba-tiba nenek Devan datang marah-marah di ruangan Devan karena Devan menolak pertunangannya dengan Riana yang akan digelar besok.
Davin yang mengetahui itu langsung menghubungi Bara, karena dia tahu Sheina dalam bahaya jika berurusan dengan neneknya.
Benar saja, nenek yang marah besar langsung ke ruangan Sheina, meski Devan sempat menahannya.
"Dasar wanita penggoda, wanita mura*han! Apa yang sudah kamu lakukan sama cucuku sampai dia memilih wanita kotor sepertimu!"
"Maaf ya Nek. Saya tidak pernah menggoda Pak Devan. Sama sekali." Sheina berdiri sejajar dengan nenek Devan.
"Mana ada maling yang mau ngaku? Dasar wanita li*ar!" Nenek Devan hendak menampar Sheina, tapi seseorang keburu datang dan menahan gerakan tangannya.
"Dia bukan wanita seperti yang Anda katakan," kata Bara yang datang tepat waktu.
"Kamu siapa? Berani sekali kamu?"
"Saya Bara dari rajawali grup." Bara menyerahkan sebuah kartu nama yang langsung dibaca oleh nenek Devan.
Nenek Devan menatap Bara, tentu saja nenek itu mengenal siapa Bara.
"Wanita yang Anda sebut mura*han ini, adalah ibu dari anak saya. Kalau Anda tidak tahu apa-apa, jangan asal bicara!"
🥀🥀🥀
Bar, kamu keren. Jangan nanya kok bisa Bara datang tiba².. Iya tadinya dia jalan² sama aku, terus ditelfon Davin 🤧🤧
...****************...